Bagaimana cara mengobati babi yang terkena penyakit Atrophic Rhinitis?

Penyakit Babi

Bagaimana cara mengobati babi yang terkena penyakit Atrophic Rhinitis ?

Atropic rhinitis pada babi terutama bentuk ringan sampai sedang, dapat dikelirukan dengan infeksi saluran pernafasan yang lain, misalnya swine influenza.

Selian itu diagnosa penyakit dilakukan melalui pemeriksaan tulang turbinatum pada babi. Diagnosa didasarkan pada perubahan histopatologi pada pemeriksaan tulang turbinatum, isolasi dan identifikasi bakteri penyebab. Perubahan histopatologi termasuk penggantian jaringan fibrosa pada lempeng conchae bagian bawah, terkadang diikuti dengan peradangan dan perubahan reparatif. Isolasi P.multocida dari B.bronchoseptica sebagai penyebab harus disertai dengan deteksi toksin

Pencegahan atropic rhinitis dapat dengan cara vaksinasi. Vaksin yang digunakan merupakan kombinasi B.brochoseptica dan P.multocida . Induk babi yang divaksinasi pada waktu bunting, akan memberikan kekebalan kepada anaknya lewat kolostrum. Imunisasi pada anak babi dapat menghindarkan anak babi dari gejala rhinitis dan mengurangi kejadian atropic rhinitis pada babi. Di Belanda dilakukan managemen ”all in all out” untuk menghindari terjadinya kasus atropic rhinitis.

B.bronchoseptica sensitif terhadap sulfonamida. Preparat sulfa yang dipergunakan ialah sulfamethazine dalam makanan atau sodium sulfathiazole dalam air minum. Sulfamethazine dengan dosis 100-125 g per ton pakan cukup efektif untuk mengobati atropic rhinitis. Sodium sulfathiazole dengan dosis 0,33-0,5 g/3,8 liter air minum disarankan untuk pengobatan penyakit ini. Untuk menuntaskan infeksi B.bronchoseptica pada anak babi memerlukan sekurangnya 5 minggu, sedangkan pada hewan yang lebih tua memerlukan waktu sekitar 4 minggu.

Sumber

Syibli Muhammad.2014.Manual Penyakit Hewan Mamalia. Kementrian Pertanian Direktorat Jendrl Peternakan dan Kesehatan Hewan, Direktorat Kesehatan Hewan. Jakarta. Volume 2.