Korosi merupakan sesuatu yang sangat berbahaya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di bidang industri minyak dan gas, proses korosi adalah suatu masalah yang penting dan perlu diperhatikan karena dampak akibat dari korosi cukup besar. Untuk menghindari kerugian dari adanya korosi pada bidang industri, maka kita perlu mengetahui cara menghitung laju Korosi dan Efisiensi Inhibitor.
Perhitungan Laju Korosi dan Effisiensi Inhibitor
1. Perhitungan Laju Korosi
Salah satu tujuan dari Corrosion monitoring adalah dengan mengetahui laju korosi pada logam dari suatu struktur sehingga dari dengan mengetahui laju korosi kita dapat memprediksi kapan dan berapa lama struktur itu dapat bertahan terhadap serangan korosi. Teknik monitorig korosi dapat dibagi menjadi beberapa metode yaitu kinetika ( weight loss ) dan elektrokimia (diagram polarisasi, linear polarization resistence , electrochemical impedance spectroscope , potensial korosi, dan electrochemical noise ).
Metode weight loss atau kehilangan berat merupakan metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan laju korosi. Prinsip dari metode ini adalah dengan menghitung banyaknya material yang hilang atau kehilangan berat setelah dilakukan pengujian rendaman sesuai dengan standar ASTM G 31-72. Dengan menghitung banyaknya massa logam yang telah dibersihkan dari oksida dan massa tersebut dinyatakan sebagai massa awal lalu dilakukan pada suatu lingkungan yang korosif seperti di lingkungan asam selama waktu tertentu. Setelah itu dilakukan perhitungan massa kembali dari suatu logam setelah dibersihkan logam tersebut dari hasil korosi yang terbentuk dan massa tersebut dinyatakan sebagai massa akhir. Dengan mengambil beberapa data seperti luas permukaan yang terendam, waktu perendaman dan massa jenis logam yang di uji maka dihasilkan suatu laju korosi. Persamaan laju korosi dapat ditunjukkan pada persamaan berikut :
Laju korosi =
Keterangan:
- K : Konstanta,
- t : Time of exposure
- A : Luas permukaan yang direndam (cm2) w : Kehilangan berat (gram)
- D : Density (ฯ) = mp x l x t , gr/cm3 (Bunga, 2008)
Satuan Laju Korosi / Corrosian Rate | Konstanta |
---|---|
Mils per year (mpy) | 3,45 x 106 |
Inches per year (ipy) | 3,45 x 103 |
Milimeters per year (mm/y) | 8,76 x 104 |
Micrometers per year (ยตm/y) | 8,76 x 107 |
Semakin besar laju korosi suatu logam mka semakin cepat material tersebut untuk terkorosi. Kualitas ketahanan korosi suatu material dapat dilihat pada tebel dibawah ini :
Relative corrosion resistance | Mpy | mm/yr | ยตm/yr | nm/yr | pm/s |
---|---|---|---|---|---|
Outstanding | < 1 | < 0,02 | < 25 | < 2 | < 1 |
Excellent | 1 โ 5 | 0,02 โ 0,1 | 25 โ 100 | 2 โ 10 | 1 โ 5 |
Good | 5 โ 20 | 0,1 โ 0,5 | 100 โ 500 | 10 โ 50 | 20 โ 50 |
Fair | 20 โ 50 | 0,5 โ 1 | 500 โ 1000 | 20 - 150 | 20 โ 50 |
Poor | 50 โ 200 | 1 โ 5 | 1000 โ 5000 | 150 โ 500 | 50 โ 200 |
unacceptable | 200+ | 5+ | 5000+ | 500+ | 200+ |
Metode weight loss sering digunakan pada skala industri dan laboratorium karena peralatan sederhana dan hasil cukup akurat, namun dari pengujian dengan metode weight loss dalam mendapatkan suatu laju korosi memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut adalah tidak dapat mendeteksi secara cepat perubahan yang terjadi saat proses korosi, perhitungan kupon yang tidak dapat diterjemahkan secara langsung dari peralatan, korosi lokalisasi tidak dapat dilihat langsung tanpa pemindahan sampel dari tempat pengujian, dan bentuk korosi yang tidak dapat dideteksi.
1. Efisiensi Inhibitor
Dalam penggunaan inhibitor dapat ditentukan efisiensi dari penggunaan inhibitor tersebut. Semakin besar efisiensi inhibitor tersebut maka semakin baik inhibitor tersebut untuk diaplikasikan di lapangan. Penghitungan efisiensi didapatakan melalui presentase penurunan laju korosi dengan adanya penambahan dibandingkan dengan laju korosi yang tanpa ditambahkan inhibitor. Penghitungan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
Effisiensi inhibitor =
Dimana :
- Xa : Laju korosi tanpa inhibitor (mpy)
- Xb : Laju korosi dengan inhibitor (mpy)