Bagaimana cara menggambar ilustrasi untuk gambar fashion ?

ilustrasi fashion

Seorang perancang busana biasanya dituntut untuk dapat menggambar ilustrasi rancangan busananya sebelum busana tersebut dibuat. Bagaimana cara menggambar ilustrasi untuk gambar fashion, terutama dari sisi proporsi dan gerak tubuh model.

Agar diperoleh kemampuan menggambar ilustrasi fashion yang handal diperlukan waktu, kesetiaan, ketekunan dan rasa cinta yang besar bukan hanya sekilas pandang untuk dapat menguasainya, namun membutuhkan latihan yang terus menerus. Sehingga menghasilkan tarikan garis-garis yang meluncur cantik/elegant, tegas tanpa banyak garis pengulangan atau patahan, tanpa usaha tenaga yang keras serta memiliki kemampuan dalam pemilihan warna dan teknik sapuan yang pas di posisi yang seharusnya.

Prinsip proporsi dalam ilustrasi fashion

Sebelum mempelajari tubuh dan hubungannya dengan fashion adalah penting memahami prinsip proporsi yang ideal yaitu dengan membagi tubuh manusia dalam bagian atau unit standart ukuran yang telah digali dan dicermati oleh pakar seni dalam fashion desain. Prinsip proporsi itu mengikuti Aturan besar yunani yakni dibagi dalam 8 unit yang sama menuruti garis horizontal, sebagai yang terlihat dalam Gambar berikut ini.

Proporsi ideal figur perempuan
Gambar Proporsi ideal figur perempuan. Sumber : Drudi (2001)

Ukuran tinggi kepala digunakan sebagai patokan 1 unit untuk mengukur tinggi proporsi figur secara keseluruhan , sementara lebar kepala digunakan untuk mengukur lebar proporsi figur, lebar figur ± 2-2,5 lebar kepala dengan menggunakan bentuk kepala bulat telur. Unit 1 adalah bagian kepala, unit 2 bagian leher dan bahu, unit 3 bagian payudara dan garis pinggang, unit 4 bagian panggul dan pangkal torso, unit 5 bagian paha dan ujung jari tangan, unit 6 bagian paha dan batas lutut, unit 7 bagian betis, unit 8 bagian mata kaki dan telapak kaki, unit 8,5 untuk menunjukkan posisi kaki dengan menggunakan alas kaki tinggi/heels.

Proporsi figur perempuan yang ideal di atas dimodifikasi sedemikian rupa oleh Elizabeth Drudi dalam studi proporsinya untuk ilustrasi fashion dari 8 unit ukuran kepala sampai kaki dan 0,5 unit untuk modifikasi detail sepatu/ foot wear, hingga mencapai 9,5 unit atau 10,5 unit bahkan sampai 11 unit untuk figur pada posisi tegak.

Guna mencapai reproduksi yang selaras dari figur perempuan dalam kaitannya denganbahasafashion/fashionlanguage, beberapabagiantubuh perempuan perlu dilakukan modifikasi ukuran, tentu saja dengan tetap memperhatikan keutuhan seluruh tubuh, namun ada juga bagian-bagian tubuh perempuan yang tidak berubah.

Modifikasi ukuran dilakukan pada tinggi figur mulai bagian leher, bagian pinggang, perpanjangan tungkai kaki dan tungkai lengan serta detail tipe sepatu digambar sedemikian rupa sehingga figur nampak lebih tinggi, ramping dan lampai.

Aturan besar Fahion
Gambar Aturan besar Fahion. Sumber : ( Drudi :2001)

Sementara ukuran kepala hampir tidak mengalami perubahan, jadi keseluruhan tinggi figur diperpanjang sebanyak satu sampai dua unit dari ukuran figur ideal menurut kanon yunani.yaitu yang semula berukuran 8,5 unit dimodifikasi sedemikian rupa menjadi 9,5 unit sampai 10,5 unit. Secara keseluruhan aksen terakhir tampilan figur haruslah terlihat kurus dan langsing, inilah yang kita sebut sebagai kode dari Aturan besar Fashion/ the Canon of Fashion.

Kanon ‘menjadi lebih kurus’ inilah yang kita artikan sebagai pencitraan proporsi ideal dari fashion, walaupun dipahami propoersi semacam itu sangatlah langka dalam realitas hidup sehari-hari. tujuan pencitraan ini adalah untuk menemukan cara bagaimana mencapai representasi figur perempuan yang tepat, selaras dan semampai. (Drudi, 2001)

Prinsip keseimbangan figur dalam gerak dinamis

Untuk memperoleh gambar figur perempuan berada posisi yang seimbang ketika berdiri tegak perlu dilakukan pengontrolan dengan menggunakan garis bantu yang disebut sebagai garis keseimbangan tubuh/balance line. Garis keseimbangan tubuh adalah garis tegak lurus yang ditarik dari lekuk leher/ Pit of the neck ke lantai pijakan figur. Garis ini menurut bina Abling berfungsi untuk mengontrol gambar figur agar tidak berkesan miring atau nampak mau roboh (Abling, 2000). bilamana ke dua belah kaki figur secara bersama-sama berada di sebelah kiri atau di sebelah kanan garis keseimbangan tubuh maka gambar figur nampak seolah olah mau jatuh atau berkesan tidak seimbang, hal semacam ini haruslah dihindari.

Garis Keseimbangan tubuh
Gambar Garis Keseimbangan tubuh. Sumber : Abling (2000)

Pose figur pada gambar di atas menjelaskan kaki figur diletakkan di antara garis keseimbangan tubuh atau satu kaki tepat di garis keseimbangan tubuh sehingga gambar figur terlihat tertopang dengan baik.

Garis Keseimbangan tubuh dalam gerak
Gambar Garis Keseimbangan tubuh dalam gerak. Sumber : Abling ( 2000)

Pada gambar kiri garis tengah torso depan/center front bergerak ke samping kiri garis keseimbangan dari lekuk leher sampai akhir torso/the end of torso, ujung garis keseimbangan menumpu pada ujung kaki kanan agar figur dalam posisi stabil. Gambar tengah menunjukkan garis tengah torso depan bergerak ke depan garis keseimbangan dari lekuk leher sampai akhir torso, ujung garis keseimbangan menumpu pada tumit kaki kiri agar figur dalam posisi stabil.

Sementara gambar kanan garis tengah torso depan berhimpit dengan garis keseimbangan dari lekuk leher sampai akhir torso. Garis keseimbangan jatuh di antara ke dua kaki figur.

Kaki Penopang berat tubuh
Gambar Kaki Penopang berat tubuh. Sumber : (Abling :2000)

Kaki penopang berat tubuh/Supporting leg bekerja sejajar dangan garis keseimbangan tubuh pada panggul di mana kaki menopang tegak figur. Sementara kaki yang memiliki panggul lebih rendah dikenal sebagai bukan kaki penopang berat tubuh/non Supporting leg.

Bagian kaki ini menunjukkan pilihan kaki yang dapat dieksplorasi sebagai kaki yang rileks, sebagaimana kaki ini diinginkan dapat bergerak dinamis sesuai yang disarankan. .Hal ini perlu dipahami karena untuk mencapai pose-pose tertentu seorang model dapat mengalihkan berat tubuhnya pada sisi yang berlainan secara bergantian ketika melenggang di atas cat walk.

Prinsip Garis tengah torso

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menggambar figur untuk ilustrasi fashion menurut bina Abling adalah pentingnya menerapkan garis tengah torso depan/Center Front atau garis tengah torso belakang/Center back, bilamana perlu menggambarkan figur dari sudut pandang belakang( Abling,2000).

Garis tengah torso Depan
Gambar Garis tengah torso Depan. Sumber (Abling :2000)

Garis tengah torso ini berfungsi untuk membantu bagaimana menggambar keseluruhan rongga dada sampai panggul dalam bentuk pose.

Garis tengah torso akan membantu mengarahkan perhatian kita dalam menentukan pose-pose yang diinginkan sampai pada bagaimana menetapkan posisi kaki yang bekerja sebagai penopang tubuh.

Garis tengah torso belakang
Gambar Garis tengah torso belakang. Sumber : (Abling:2000)

Garis kontur/Countour line dari garis tengah torso depan maupun garis tengah torso belakang dapat digerakkan melampaui garis keseimbangan/in action against the balance line, menjadi bagian yang terintegrasi dengan gerak pose figur yang sedang digambar.

Sekaligus membantu kita mencari bentuk baju penutup figur dan acapkali juga digunakan sebagai bentuk garis jahitan baju model.

Pemahaman sebelum mulai menggambar

Tangan harus diselaraskan sedemikian rupa dengan latihan-latihan yang tekun agar diperoleh tarikan garis yang harmonis, mengalir dan lentur. Untuk mendapatkan gaya/style garis yang kuat dan bertekanan sesuai, sangatlah penting melakukan latihan melemaskan tangan. Misalnya membuat sejumlah sketsa garis-garis lurus, garis-garis lengkung memusat, spiral, garis tegak, diagonal, garis memotong atau menyudut hingga pergelangan tangan kita merasakan keleluasaan untuk berputar, perasaan yang rileks baik fisik maupun emosi. latihan-latihan ini memberikan rasa santai yang sangat dibutuhkanuntuk sebagian besar seniman fashion. berbagai jenis ketebalan pensil dibutuhkan untuk mendapatkan berbagai variasi dan karakter garis.

Gunakan berbagai ukuran tekanan tangan pada kertas untuk menghasilkan tarikan/stroke dari garis-garis terbaik, menajam dan melembut dengan kelenturan garis yang terkontrol. Latihan-latihan yang konsisten diperlukan untuk mencapai tingkat profesionalitas.

Langkah yang diperlukan, awal mulanya adalah dengan cara meniru/to trace dengan menggunakan kertas tembus pandang seperti kertas kalkir. Kemudian meniru/to draw dengan menggunakan kertas sketsa dilanjutkan dengan menggambar tangan bebas/ free hand working untuk melatih kemampuan mengingat pose/memorize guna melatih kecepatan pada pose-pose yang disarankan, sampai akhirnya memiliki kemampuan untuk mengembangkan sendiri gaya ilustrasi fashion yang berkarakter kuat/stylish.

Menggambar pose dimulai dengan mengggambar analisa struktur pose yang mengacu pada kanon yang disepakati, gambar pose sesuai desain yang diinginkan, tracing di kertas yang sesuai misal kertas canson yang memiliki berbagai ketebalan dan tekstur yang dapat dipilih atau kertas mitteintes dengan berbagai pilihan warna yang menawan.

Selesaikan dengan membuat garis kontur/outline yang diperlukan sebelum diberi pulasan warna. berbagai pilihan media dapat digunakan untuk membuat garis kontur ini sesuai dengan karakter yang diinginkan seperti graphite, pensil warna, drawing pen, marker, china markers atau langsung mengisi volume bentuk dengan media warna tanpa mengawalinya lebih dulu dengan tarikan garis kontur bilamana kesan menyatu itu diinginkan.

Berbagai teknik pewarnaan perlu dipelajari dan dipraktikkan, seperti teknik menggunakan media pensil warna, teknik media cat air seperti talents, teknik media cat poster seperti Sakura, dan teknik menggunakan marker seperti Copic markers. berbagai media ini dapat menjadi pilihan yang bisa dieksplorasi sedemikian rupa guna mendapatkan kesan tampilan bahan busana yang sesuai.

Contoh Ilustrasi Fashion

Ilustrasi Fashion

Ilustrasi Fashion

Ilustrasi Fashion

Ilustrasi Fashion

Sumber : lois Denissa, Kajian Proporsi Untuk Gambar Ilustrasi Fesyen, Fakultas Seni Rupa dan Desain, UK. Maranatha