Bagaimana cara mengedukasi masyarakat mengenai diversifikasi pangan?

Diversifikasi pangan adalah program yang dimaksudkan agar masyarakat tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja dan terdorong untuk juga mengonsumsi bahan pangan lainnya sebagai pengganti makanan pokok yang selama ini dikonsumsinya. Di Indonesia, diversifikasi pangan dimaksudkan agar masyarakat Indonesia tidak menganggap [nasi] sebagai satu-satunya makanan pokok yang tidak dapat digantikan oleh bahan pangan yang lain.

bagaimana cara mengubah mindset nasi adalah satu-satunya makanan pokok?

1 Like

Berdasarkan artikel yang saya baca bahwa mengubah mindset seseorang tentang nasi adalah satu-satunya makanan pokok itu sangat sulit dilakukan. Akan tetapi, solusi terkait hal tersebut pemerintah harus memulai dengan pemberian pendidikan dini terkait diversifikasi pangan dan melalui pendekatan budaya. Memang hal tersebut sulit dilakukan dan harus dilakukan dengan memulai dari daerah-daerah setempat.
Jadi untuk pemberian pendidikan dini pemerintah harus bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah. Mungkin juga bisa mengenalkan kepada masyarakat bahwa di Indonesia ini tidak hanya memiliki satu bahan pangan pokok saja, tetapi juga terdapat beberapa bahan pangan pokok yang ada di Indonesia misalnya seperti singkong, ubi jalar, talas, sukun dan masih banyak lagi.

Diversifikasi konsumsi pangan dapat ditempuh melalui upaya-upaya sebagai berikut:

  1. Pengembangan diversifikasi usaha melalui usahatani terpadu untuk bidang pangan seperti perkebunan, peternakan, perikanan dan lain-lain serta ”menyebar-ratakan” risiko gagal panen karena iklim dan cuaca serta karena fluktuasi harga yang sulit untuk diantisipasi.
  2. Pelestarian sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati di daerah kawasan hutan sebagai sumber pangan alternatif bagi masyarakat miskin, terutama yang berada di sekitar kawasan hutan.
  3. Pengembangan pangan lokal sesuai dengan kearifan dan kekhasan daerah untuk meningkatkan diversifikasi pangan lokal, terutama yang memiliki sifat khas dan eksotis.
  4. Peningkatan diversifikasi konsumsi pangan dan prinsip gizi seimbang agar tercipta sinergi saling menguntungkan antara diversifikasi pangan dan pengembangan pangan lokal.
  5. Pengembangan teknologi pangan untuk meningkatkan nilai tambah dalam rangka diversifikasi pangan untuk semakin mengembangkan sumber energi dan protein dari pangan alternatif yang ada
  6. Perbaikan sistem komunikasi, informasi dan edukasi gizi untuk mewujudkan pangan alternatif yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap pangan pokok seperti beras.
  7. Pemberian muatan pangan dan gizi pada kurikulum pendidikan di sekolah dasar dan kejuruan untuk meningkatklan kesadaran masyarakat tentang pangan bermutu sejak usia dini.
Referensi

Ariani dan Rachman. (2008). PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN DI INDONESIA: PERMASALAHAN DAN IMPLIKASI UNTUK KEBIJAKAN DAN PROGRAM. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. 6(2) halaman 140-154