Bagaimana cara mengatasi stress akibat masalah yang tidak bisa dibicarakan dengan orang lain?

Dalam setiap artikel tentang mengatasi stress, salah satu tips yang selalu disebutkan adalah membicarakan masalah dengan orang lain. Faktanya tidak semua masalah bisa disampaikan ke orang lain. Entah karena kita tidak sedang berada di lingkungan orang-orang yang kita percaya dapat memahami permasalahan kita dan dapat membantu kita untuk memperbaiki, atau mungkin memang kita sendiri benar-benar tidak bisa membagikan permasalahan tersebut ke orang lain. Situasi ini tentunya membuat orang semakin tertekan karena ia harus mengeliminasi kemungkinan adanya bantuan dari orang lain. Menurutmu bagaimana cara mengatasi stress dalam kasus ini?

3 Likes

Menurut saya, setiap masalah harus dicarikan solusinya dengan segera. Karena apabila masalahh itu dipendam sendiri, bisa berakibat terhadap tidak tenangnya diri dan bisa juga memunculkan masalah yang lain. Apabila masalah tsb sangat sensitif, maka carilah orang tepat dan yang dapat dipercaya untuk diajak diskusi. Walaupun orang tsb adalah psikiater sekalipun, karena kita membutuhkan orang lain untuk mendiskusikannya. .

Terkadang, orang merasa stress karena dia merasa tidak bisa mencari jalan keluar atas masalahnya. Kita sebagai orang terdekat pun seharusnya peka akan masalah orang terdekat kita. Bantulah untuk memecahkan masalahnya dan jangan pernah menyalahkan dia, karena orang yang spt itu sangat membutuhkan dukungan atau support dari orang terdekatnya. Jadilah orang yang berpihak padanya dengan menuntun dia dan memberikan bantuan kepadanya

Kurang lebih, memang tidak semua masalah bisa disampaikan ke orang lain. Entah karena masalah itu mengandung aib, bersifat sangat privat atau karena alasan yang lainnya. “Orang lain” yang kita ajak untuk bercerita juga sebenarnya berpengaruh. Misalnya beberapa orang merasa nyaman saat bercerita dengan orang tua mereka, tetapi ada juga yang merasa tidak nyaman karena berbagai alasan. Misalnya takut jika orang tua khawatir berlebihan terhadap mereka atau lainnya. Ada juga yang kurang nyaman saat bercerita dengan teman-temannya karena takut mengganggu namun ada yang sebaliknya, merasa sangat nyaman bercerita kepada teman sebaya. Saranku, tidak ada salahnya untuk pergi ke profesional jika merasa tidak bisa membicarakan masalah dengan orang sekitar. Karena profesional tidak hanya akan mendengarkan saja, mereka juga memiliki kompetensi untuk mengatasi stres dengan berbagai cara yang teruji secara ilmiah. Seperti terapi, memberi pelatihan mindfullness, modifikasi perilaku, pemberian resep (jika dibutuhkan atas persetujuan client juga) dan lainnya. Tenaga ahli juga tidak akan menghakimi dan membocorkan apapun yang diceritakan oleh kita karena itu tindakan yang melanggar kode etik. Saya tahu jika membahas tenaga profesional, yang terlintas di pikiran adalah “biaya” dan semacamnya. Tetapi sekarang sudah banyak pelayanan psikologi yang gratis seperti di yayasan, organisasi, puskesmas dan semacamnya. Jadi mengatasi stres dengan pergi ke profesional adalah salah satu opsi.

2 Likes

Pada dasarnya masalah yang terpendam dan membebani diri kita membutuhkan outlet alias saluran pengeluaran. Ibarat air yang menggenang di ceruk atau kolam, lama-lama air itu akan keruh, kecuali kalau ia dialirkan. Sama halnya dengan isi kepala kita. Kita perlu “mengalirkan” pikiran kita untuk menjadikannya jernih. Kita sebagai pemilik pikiran, bisa memilih kemana kita mau mengalirkannya. Tidak harus ke orang lain kalau itu justru membuat kita mencemaskan hal-hal lain yang mungkin terjadi. Media lain bisa dijadikan cara untuk mengalirkan pikiran tadi.

Keuntungan dari membicarakan permasalahan dengan orang lain, apabila kita menemukan orang yang tepat, adalah kita bisa mendapatkan feedback yang kita perlukan. Entah itu saran yang bisa menjadi solusi, validasi, atau bentuk support lainnya. Tapi kadang juga kita tidak butuh semua itu. Kita cuma perlu mencari kejernihan dalam diri kita sendiri. Menulis, menggambar, bermain musik adalah beberapa hal yang bisa kita jadikan media untuk mengalirkan pikiran. Dalam setiap proses itu kita bisa “berbicara” dengan diri kita sendiri, mengurai masalah satu persatu dan menemukan titik terangnya.

You make me wonder, the kind of problems you couldn’t share with others must be pretty serious, right? Ada orang yang tidak bisa membicarakan permasalahannya kepada orang lain sekalipun ia ingin karena ia tidak punya orang yang bisa dipercaya. Tapi dalam banyak kasus, orang tidak bisa membicarakan hal itu karena ia sendiri belum siap mendengar kebenaran yang harus ia keluarkan dari dalam dirinya. Bahkan untuk membahas permasalahan dengan diri sendiri saja butuh keberanian, saya kira. Kadang-kadang kontribusi kesalahan kita dalam permasalahan tersebut membuat kita enggan dan memilih menghindar sejauh mungkin. Menghindar tidak akan menyelesaikan masalah dan membuat sebagian diri kita yang menyadari adanya permasalahan ini jadi semakin tertekan.

Saya ingin menambahkan saran kak @RadAbraham mengenai outlet tadi. Sebelum menentukan bagaimana cara kita “mengalirkan” pikiran kita dengan media apapun, hal pertama yang harus dilakukan adalah berdamai dulu dengan diri sendiri. Terima fakta bahwa kita sedang memiliki masalah yang harus kita selesaikan. Dengan begitu proses selanjutnya akan berjalan dengan lebih lancar. Karena saya pikir, mau kita memiliki seseorang yang bisa kita percaya, kalau kita sendiri belum menerima fakta bahwa kita harus menghadapi permasalahan tersebut dan menyusun keberanian untuk menghadapinya, maka keberadaan orang lain dan bantuan media apapun tidak akan berguna.

1 Like

Ada metode yang bisa kamu lakukan saat tidak ingin atau tidak bisa membicarakan masalahmu dengan orang lain: berbicara dengan diri sendiri.

Terkadang, masalah yang kita hadapai bukan hanya masalah yang pasti ada jalan keluarnya. Bisa jadi masalah yang sedang kita hadapi adalah masalah yang tercipta dari kebingungan yang diri sendiri sedang alami. Bingung antara pilihan A atau pilihan B. Panik karena masalah mendadak sehingga tidak terpikirkan solusinya tapi tidak bisa bertanya kepada orang lain.

Masalah tersebut bisa coba diselesaikan dengan berbicara pada diri sendiri.
Pada dasarnya, berbicara ke teman, meminta nasihat, dan lain sebagainya itu kita lakukan untuk bisa membuat pandangan baru dari masalah tersebut. Bisa jadi temanmu tidak memberikan solusi apapun, tapi kamu butuh mengeluarkan keluhan agar lebih tenang. Semua itu bisa kamu lakukan dengan diri sendiri. Kelebihan dari berbiara dengan diri sendiri adalah dirimu pasti ingin yang terbaik buat kamu dan sangat peduli denganmu.

Berbicara dengan diri sendiri bisa dilakukan dengan membayangkan ada dua sisi dari dirimu, Kamu yang Bijak, dan Kamu yang Tidak Bijak. Sementara, kamu sendiri harus menjadi pendengar dan moderator di antara keduanya.

Biasanya kedua sisi ini akan memberikan tanggapan yang berbeda terkait masalah yang sedang kamu alami. Keduanya bisa memberikan solusi yang berbeda. Walaupun berbeda solusi, kamu harus sadar bahwa kedua solusi itu tercipta untuk sama-sama menjaga kamu dari bahaya walaupun dengan cara yang tidak sama. Termasuk salah satunya adalah masalah mengapa kamu tidak bisa menceritakan masalah ini ke orang lain.

Selesai berbicara dengan diri sendiri mungkin saja tidak bisa langsung menemukan solusi mengenai permasalahanmu. Tapi berbicara dengan diri sendiri bisa merubah keyakinan kamu tentang haruskah kamu menceritakan masalah ini ke orang lain atau tidak. Yang tadinya kamu punya kekhawatiran kalau orang lain tau soal masalah ini, setelah berbicara dengan diri sendiri, kamu jadi bisa tahu apa yang sebenarnya kamu khawatirkan soal itu. Kamu juga bisa jadi tahu akibat dari menceritakan masalah ke orang lain lebih banyak sisi positif atau negatifnya.

Kalau ternyata dari berbicara dengan diri sendiri kamu sudah bisa menyelesaikan masalahmu, lebih bagus lagi!

Sepakat, memang dalam pemecahan masalah kita perlu menggunakan kepala dingin dan suasana hati dan pikira yang tenang agar dapat berpikir jernih. Kaena apabia kita kebingungan dan panik sendiri, otak kita akan tersumbat dan kita tidak dapat berpikir dengan matang. Tidak ada salahnya untuk tenangkan diri sebentar, ambil nafas dan buang pelan pelan, get some rest sebelum meluangkan waktu untuk berpikir.

Terkadang penting untuk menenangkan diri terlebih dahulu sebelum kita memutuskan suatu solusi, agar keputusan yang kita ambil tepat. Jika dirasa pelrlu untuk diskusi maka carilah orang yang kamu percaya untuk membagikan beban masalahmu. Namun apabila masalahmu tidak dapat kamu ceritakan, kamu harus mencari solusinya sendiri dengan berbagai pertimbangan yang benarbenar matang.

1 Like

Sangat setuju sih. Saya yakin, masalah yang tidak dapat dibicarakan dengan orang lain bisa jadi masalah yang memang megandung hal-hal yang ditakutkan apabila terungkap, entah itu hal-hal yang mengandung aib atau hal negatif lainnya. Seorang psikiater profesional akan sangat membantu untuk mengatasi stress ini dan meringankan kembali jiwa mu.

Jika harga untuk konsultasi menjadi pertimbangan, mungkin bisa dengan menceritakan masalahmu dengan memanfaatkan forum-forum untuk diskusi seperti dictio ini contohnya, atau yang lainnya. Agar mendapat respon dan masukan untuk penyelesaian masalah kamu. setidaknya meskipun tidak bisa menyelesaikan, ini akan membantu untuk mu mengeluarkan beban mu. Jika merasa malu untuk mengungkap identitas, kan bisa dengan menggunakan username anonim.

Cara ini diterapin oleh Kim Ju Kyung di Webtoon True beauty, dengan mengungkap masalah yang dia hadapi, dia mendapat respon positif dari forum tersebut, dan akhirnya belajar dari situ juga. Tanggapan-tanggapan itu dapat membantu memberi pertimbangan untuk penyelasian masalahmu. Karena di dunia ini masih banyak orang yang tulus ingin membantu orang lain tanpa menghakimi.

Jadi, jika ditanya bagaimana mengatasi stress akibat tidak bisa mengungkapkan masalah itu menurutku memang tidak ada cara lain selain mengungkapkannya. Karena sesak akibat pikiran-pikiran yang menumpuk itu malah akan menambah stress. Jadi harus diungkapkan.

1 Like