Seperti yang kita tahu pada masa pandemi banyak perubahan dan tekanan yang timbul secara cepat, maka dari itu tidak menutup kemungkinan bagi seseorang untuk mengalami stress. Menurut youdics bagaimana sih cara mengatasi stres di tengah pandemi Covid-19?
Berikut ini adalah beberapa coping stress selama pandemi covid-19 :
- Meditasi dapat memberikan perasaan tenang, damai, dan keseimbangan batin bagi
individu dan ketika meditasi dapat menghilangkan pikiran-pikiran yang kurang penting serta berlebih yang membuat stres. Meditasi dapat memberikan manfaat berupa kesejahteraan mental seperti meningkatkan kemampuan untuk mengatur dan menurunkan tingkat stres (MayoClinic, 2020). - Olahraga mampu menurunkan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol pada individu serta membantu memproduksi hormon endorphin yang mampu mengurangi tingkat stres pada individu (HarvadHealthPublishing, 2020).
- Mendengarkan musik memberikan efek relaksasi yang dapat berpengaruh pada
pikiran dan badan individu, seperti menenangkan detak jantung dan nadi, menurunkan tekanan darah, menurunkan hormon stres (Collingwood, 2020). - Membaca membuat individu untuk fokus pada kata-kata yang berada di dalam
buku yang membuat individu teralihkan dari stressor yang biasa mereka rasakan dan
membaca dapat merelaksasi tubuh kita dengan menurunkan detak jantung dan
meredakan ketegangan otot tubuh (UniversityOfMinnesota, 2016). - Menulis seperti halnya membuat jurnal (buku harian, surat kabar, majalah, dan
lainnya) dapat menjadi penurun stres dengan berfokus pada satu pemikiran menulis,
membersihkan pikiran dari stressor dan membantu dalam problem solving individu
(Tams, 2013). - Memasak dengan menyiapkan makanan yang bernutrisi membuat otak kita
sehat, proses memasak dapat menjaga kesehatan mental dengan berfokus pada proses memasak dan mengurangi gangguan dari stressor, dan ketika menyajikan masakan
akan ada rasa puas atau apresiasi terhadap masakan yang membuat individu merasa
lebih baik secara mental, selain itu juga memasak membuat individu gembira dan lebih kreatif (Andrews, 2015).
Paparan hasil dari sumber covid19.co.id menunjukkan bahwa dampak dari pandemic covid-19 ini menimbulkan stress bagi masyarakat yang merasakannya. terdapat beberapa ahli mendefinisikan stress yang berbeda-beda. menurut Robbins (2001) menyatakan stress adalah suatu kondisi yang dapat menekan keadaan psikis individu dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapainya tersebut akan terasa lebih adanya Batasan atau hambatan. sedangkan menurut Weinberg dan Gould (2003) stress tersebut adanya ketidakseimbangan antara tuntutan fisik atau psikis seseorang untuk kemampuan untuk mencapai atau memenuhinya.
Selama adanya pandemic covid-19 ini terdapat beberapa stress yang ditimbulkan antara lain stress akademik, stress kerja, dan stress dalam keluarga. dengan adanya muncul beberapa stress maka tetap perlu mengetahui terlebih dahulu akan tanda-tanda munculnya stresss seperti apa sebelum melakukkan bagaimana cara coping stressnya.
- Memiliki rasa khawatir sehingga munculnya pikiran-pikiran yang tidak rasional
- berpikiran negative pada seseorang yang memiliki tanda penderita
- membaca berita-berita palsu atau hoax dan tanpa mencari referensi berita lain yang akurat sehingga munculnya rasa cemas
- sakit kepala serta fisik lainya.
Ketika sudah mengerti bagaimana tanda-tanda munculnya stress akan pandemic-covid19 ini perlu adanya bagaimana mengatasi stress tersebut, ada banyak sumber seperti apa dan bagaimana mengelolah stress dengan baik. penting bagi seseorang untuk memahami dalam mengatasi stress, karena itu dengan memahami teori dan konsep stress seseorang dapat secara penuh dalam mengontrol diri dan dan emosinya sehingga indvidu tersebut memiliki kemampuan untuk mengatasi stress yang dimilikinya. Menurut Lazaruz dan Folkman, copng stress merupakan proses individu untuk mengelolah tuntutan-tuntutan baik dalam diri atau lingkungan dengan sumber-sumber daya yang dimilikinya untuk mengatasi situasi yang penuh tekanan. terdapat 2 jenis coping stress yaitu emotion focus coping dan problem focus coping. pertama, emotion focus coping ini digunakan untuk bagaimana seseorang merespon stress dengan emotional, biasanya dengan cara mengkonsumsi obat, meniadakan informasi yang tidak menyenangkan, jika tidak dapat mengatasi stress inividu tersebut maka cenderung untuk mengatur emosinya. kedua problem focus coping ini dalam mengatasi stressnya individu tersebut lebih membuat cara-cara yang baru dan cenderung dapat mengubah situasi, biasanya coping ini dilakukan oleh para kalangan dewasa. ada delapan strategi coping yang berbeda secara umum yang dikenal dalam psikologi antara lain konfrontasi, mencari dukungan sosial, rencana pemecahan masalah dengan problem focus coping, control diri, penilaian kembali secara positif, menerima tanggung jawab, dan lari atau menghindar. Menurut WHO sendiri terdapat strategi untuk mengatasi stress selama pandemic covid-19 yaitu berbagi cerita kepada orang yang dapat dipercayai bisa membantu mengurangi rasa tertekan, makan-makanan yang sehat, menghindari rokok, narkoba atau alcohol untuk menyelesaikan masalah emosi, dan mencari berita yang kredible sehingga agar tidak munculnya rasa cemas dan takut. Jadi menurut penulis bahwa dengan adanya situasi pandemic covid-19 ini perlu adanya bagaimana untuk tetap beradaptasi seperti menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga, menjaga psikis dengan mencari berita yang kredible, berbagi cerita kepada orang-orang terdekat yang dapat mengurangi rasa cemas atau takut, dan tentunya tetap menjaga protocol kesehatan yang telah diterapkan seperti social distancing, dan memakai masker jika keluar rumah.
Sumber :
Muslim, M. (2020). Manajemen Stress pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Manajemen Bisnis, 23 (2), 192-201.
Saya setuju bahwa pandemi membawa banyak perubahan dan tekanan pada kehidupan sehari-hari. Semua hal dilakukan secara online dari rumah, beberapa kegiatan dalam satu waktu hingga kurangnya jam tidur akibat tuntutan pekerjaan. Akibatnya, tubuh kita bereaksi terhadap situasi yang kita anggap sulit atau melelahkan. Gelisah, sulit untuk tidur nyenyak, mudah tersinggung, dan sulit konsentrasi bisa menjadi gejala stress yang paling mudah dialami.
Ketika sudah stress, maka ada beberapa cara yang biasanya saya terapkan untuk menyegarkan diri dan pikiran. Saya mulai mengurangi porsi media sosial karena terlalu melelahkan untuk terus menerus membandingkan pencapaian diri dengan orang lain. Saya mencari dan melakukan hal yang pernah menjadi hobi namun terlupakan, misalnya membaca novel atau merajut. Menyempatkan diri untuk istirahat di tengah padatnya kegiatan, sekadar minum teh atau menonton video pun sudah cukup. Yang terakhir adalah mulai menjadwalkan olahraga rutin setiap pagi, hal ini membantu tubuh dan pikiran agar lebih siap melanjutkan aktivitas pada hari itu.
Seperti yang dikatakan oleh kak @faniayulistiana, menurut saya salah satu cara efektif untuk mengatasi stress di tengah pandemi adalah dengan melakukan kegiatan yang positif, misalnya melakukan hobi. Dengan melakukan hal yang positif pasti juga akan membawa pengaruh positif kepada tubuh. Selain melakukan hobi, cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi stress di tengah pandemi adalah dengan metode theraphy plant. Caranya adalah dengan kita menanam dan merawat tumbuhan. Menurut penelitian, cara ini cukup efektif dalam mengatasi stress di tengah pandemi.
Yap, memang rutinitas selama pandemi seperti kuliah, rapat, organisasi, yang semuanya dilakukan melalui daring membuat saya merasa bosan dan seringkali mengalami stres. Beberapa hal yang saya lakukan untuk mengatasi stress ialah dengan mengurangi porsi media sosial dan memperbanyak interaksi secara langsung dengan orang-orang sekitar, melakukan hal-hal yang positif, dan menjalankan hobi seperti bersepeda tiap pagi, memasak, membaca buku, dan lain sebagainya.