Bagaimana cara Mengatasi Kulit Kering dan Mengelupas?

Mengatasi Kulit Kering dan Mengelupas

Bagaimana cara Mengatasi Kulit Kering dan Mengelupas ?

Memiliki kulit yang terlalu kering bisa menimbulkan beberapa permasalahan kulit, salah satunya adalah kulit terkelupas. Kulit yang terkelupas bisa menyebabkan rasa perih, gatal, dan membuatmu merasa tidak nyaman. Selain pada wajah, masalah kulit kering juga bisa terjadi pada tangan dan kaki. Faktor-faktor penyebab kulit kering dan mengelupas sendiri cukup banyak. Bisa akibat kosmetik, dampak setelah memakai cream, atau faktor lingkungan. Untuk mengatasinya, kamu bisa memilih menggunakan obat atau dengan bahan alami. Berikut ini beberapa[ cara mengatasi kulit kering dan mengelupas:

1. Jangan Mandi Terlalu Lama

Cara mengatasi kulit kering dan mengelupas yang pertama adalah dengan tidak berlama-lama menghabiskan waktumu untuk membasahi tubuh atau berendam di dalam air. Terlalu lama berada di dalam air dapat membuat kulit semakin kering dan mengelupas. Cobalah untuk mandi atau berendam tidak lebih dari 10 menit. Selain itu, kamu juga tidak perlu terlalu sering mandi, cukup 2 kali sehari, saat pagi hari dan setelah melakukan aktivitas yang membuatmu berkeringat.

2. Hindari Mandi Air Panas

Cara Mengatasi Kulit Kering dan Mengelupas\ 602x339

Cara mengatasi kulit kering dan mengelupas yang kedua adalah dengan menghindari mandi air panas. Air panas dapat menyerap kelembaban kulitmu sehingga pada akhirnya kulit akan menjadi kering dan mengelupas. Oleh karena itu hindari mandi atau berendam air panas jika kamu tidak ingin kulitmu semakin kering.

3. Segera Gunakan Pelembap Sehabis Mandi

Cara mengatasi kulit kering yang ketiga adalah dengan menggunakan pelembab sehabis mandi. Kamu bisa menggunakan pelembap yang memang diformulasikan untuk kulit kering dan mengelupas. Kamu bisa memakai pelembap pada kulit wajah dan juga tangan saat kulit masih dalam keadaan basah. Hal ini dipercaya lebih efektif karena kulit yang basah lebih mudah menyerap dibandingkan kulit yang kering. Jadi setelah mandi kamu tidak perlu mengeringkan kulit hingga benar-benar kering.

4. Gunakan Produk yang Tidak Mengandung Pewangi

Cara Mengatasi Kulit Kering dan Mengelupas\ 602x339

Cara mengatasi kulit kering yang keempat adalah dengan tidak menggunakan produk-produk yang mengandung pewangi. Wewangian, pewarna, dan bahan-bahan kimia lainnya yang biasanya ditambahkan pada produk sabun, scrub, dan lotion akan membuat kulit semakin kering. Oleh karena itu, pilihlah produk perawatan kulit yang lembut dan bebas pewangi agar kulit menjadi lebih sehat dan tidak kering.

5. Rutin Menggunakan Masker Wajah

Cara mengatasi kulit kering yang kelima adalah dengan rutin menggunakan masker wajah. Jika kamu merasa memiliki kulit wajah yang kering dan mengelupas maka kamu bisa menyiasatinya dengan rutin menggunakan masker wajah. Masker wajah akan membantu memberikan kelembapan pada kulit wajah. Kamu bisa mencari masker wajah, seperti sheet mask, yang memang diformulasikan untuk melembabkan kulit kering.

6. Konsumsi Vitamin untuk Kulit

Cara Mengatasi Kulit Kering dan Mengelupas\ 602x339

Cara mengatasi kulit kering yang keenam adalah dengan mengonsumsi vitamin tambahan untuk kulit, seperti, kolagen. Selain dengan melakukan perawatan dari luar, kulit juga perlu dirawat dan dijaga kelembapannya dari dalam. Untuk menjaga kelembapannya dari dalam, kamu bisa dengan banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan. Namun jika dirasa hal itu belum cukup maka kamu bisa menambahkannya dengan mengonsumsi vitamin untuk kulit.

7. Banyak Minum Air Putih

Cara mengatasi kulit kering yang terakhir adalah dengan banyak minum air putih. Air putih dikenal memiliki efek yang sangat baik bagi tubuh. Selain dapat membuat tubuh lebih sehat, banyak minum air putih juga bisa membuat kulit terhindar dari dehidrasi atau kekeringan. Minumlah air putih sesuai takaran yang dianjurkan, minimal 8 gelas sehari.

1. Gunakan pembersih yang lembut

“Jika kulit sangat kering, saya sarankan menggunakan pembersih yang lembut dan menghidrasi,” kata Dr. Katta. “Ada juga pembersih bebas sabun yang membersihkan tanpa mengeringkan kulit.”

Cari formula bebas krim dan wangi. Bahan-bahan seperti asam hialuronat, gliserin, dan seramida akan menawarkan dosis hidrasi ekstra saat membersihkan wajah.

2. Gunakan krim pelembap

Dr. Katta merekomendasikan mengoleskan krim yang lebih tebal. Hindari produk yang mengandung alkohol (yang hanya akan mengeringkan kulitmu lebih jauh) dan mencari bahan pelembap dan menenangkan seperti asam hyaluronic, ceramide, lidah buaya, shea butter, urea, oatmeal, dan squalene.

3. Eksfoliasi

Eksfoliasi bisa menjadi cara yang efektif untuk mengelupaskan sel-sel kulit mati yang menyebabkan pengelupasan tapi tetap harus berhati-hati.

Pilih handuk microfiber (gosok dengan lembut dalam gerakan melingkar) untuk dikupas setelah pembersihan. Lakukan pengelupasan kulit hanya dua hingga tiga kali per minggu, dan selalu menggunakan pelembap.

4. Masukkan asam salisilat jika perlu

Jika sahabat Fimela mengalami dermatitis seboroik, komedo, atau jerawat, Dr. Katta sebenarnya merekomendasikan menggunakan pembersih yang lebih kuat yang mengandung asam salisilat, yang bekerja dengan lembut untuk memecah sel-sel kulit dan membuka pori-pori yang tidak tersumbat. Gunakan formula 1 atau 2 persen, seperti yang ini dari Neutrogena, dan ikuti dengan pelembap.

5. Jangan berlebihan dengan obat jerawat

Penghilang jerawat klasik seperti benzoil peroksida, asam salisilat, dan produk retinoid dapat menjadi sangat efektif dalam mengobati jerawat yang membandel, tetapi mereka juga dapat mengupas kulit minyak dan menyebabkan kulit kering atau mengelupas.

6. Waktu mandi

Mandi air panas yang lama akan membuat kulit lebih kering. Air yang sangat panas dapat merusak kulit dan menyebabkan pengelupasan. “Untuk pasien dengan kulit kering, saya sarankan mandi dengan suhu suam-suam kuku dan membatasi mandi tidak lebih dari 10 hingga 15 menit,” kata Dr Katta.

7. Hindari menggosok-gosok kulit dengan handuk

Sebagian besar orang kerap mengeringkan tubuhnya dengan menggosok-gosokkannya pada handuk. Namun, terlalu sering menggosokkan handuk pada kulit bisa membuat kulit menjadi kering. Akan lebih baik jika Anda hanya menepuk-nepuk handuk pada kulit secara lembut untuk menjaga kelembapannya.

8. Mengoleskan minyak kelapa

Minyak kelapa dapat membantu merawat kulit kering. Sebuah studi pada tahun 2014 menunjukkan bahwa minyak kelapa efektif untuk merawat kulit kering karena dapat meningkatkan hidrasi kulit dan jumlah lemak pada permukaan kulit.

Selain itu, minyak kelapa juga mengandung asam lemak jenuh bersifat emolien, yang bertindak sebagai pelembap untuk kulit kering dan membuatnya halus. Oleh sebab itu, Anda dapat mengoleskan minyak kelapa pada bagian tubuh yang kering.

9. Mandi oatmeal

Oatmeal menjadi salah satu bahan alami yang dapat membantu merawat kulit kering. Menambahkan oatmeal bubuk ke dalam bak mandi atau menggunakan krim yang mengandung oatmeal bisa meringankan kulit kering Anda. Sebuah studi pada tahun 2015 menunjukkan jika ekstrak oatmeal memiliki sifat antiperadangan dan antioksidan yang baik untuk perawatan kulit kering atau Anda dapat menggunakan sabun yang mengandung ekstrak oatmeal sebagai opsi.

10. Mengoleskan madu

Berbagai penelitian telah menunjukkan jika madu memiliki sifat melembapkan, menyembuhkan, dan antiperadangan. Manfaat ini membuat madu cocok digunakan sebagai perawatan kulit kering yang ideal. Anda dapat mengoleskan bahan alami ini langsung pada kulit yang kering.

11. Mengoleskan petroleum jelly

Petroleum jelly yang juga dikenal sebagai minyak mineral telah banyak digunakan sebagai pelembap. Bahan ini dapat menutup kulit dengan lapisan pelindung yang menjaga kelembapan di bawahnya sehingga bisa membantu mengatasi kulit kering dan teriritasi. Anda hanya perlu mengoleskannya pada kulit yang terasa kering.

12. Menggunakan humidifer di rumah

Humidifier dapat membantu melembapkan udara di dalam ruangan. Menggunakannya di rumah tentu bisa membuat kelembapan terjaga sehingga kulit kering Anda akan terasa lebih lembap dan tak mudah gatal.

Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Bianti (2016) kekeringan pada kulit bisa terjadi karena penuaan. Kulit berperan sebagai sawar antara lingkungan internal dan eksternal. Fungsi lain kulit antara lain menjaga homeostasis, menjaga keseimbangan air, elektrolit, dan protein, pengaturan panas tubuh, persepsi sensori, serta perlindungan imunologi (Farage, dkk 2007). Kulit manusia adalah indikator penuaan yang paling mudah diamati. Farage, dkk (2007) menjelaskan bahwa pada kulit usia lanjut terjadi penipisan epidermis, penurunan suplai darah, cairan, dan nutrisi ke kulit, lambatnya penyembuhan luka dan respons imun, terganggunya termoregulasi dan berkurangnya jumlah kelenjar minyak dan keringat. Di tingkat seluler, terjadi penurunan produksi lipid dan natural moisturizing factor di stratum korneum.

Selain perubahan tersebut, pada usia lanjut sering terdapat penyakit penyakit komorbid yang mempengaruhi fungsi kulit. Farage, dkk (2007)


Sumber: https://fk.unbrah.ac.id/

Kulit kering merupakan keadaan stratum korneum yang kurang lembab akibat penurunan kandungan air. Kulit tampak kasar, pecah-pecah, bersisik, dan gatal. Penyebab kulit kering tidak dipahami dengan paripurna, sedangkan perubahan fisiologis kulit dan pengaruh lingkungan diyakini menyebabkan kulit kering pada usia lanjut. Perubahan penting di epidermis terjadi pada lapisan paling superfisial, yaitu stratum korneum.

Stratum korneum terdiri atas korneosit dan substansi interseluler yang tersusun seperti “batu bata dan semen”. Bianti (2016)

Lipid interseluler yang berperan pada pembentukan intercellular lamellar bilayer antara lain sfingolipid, sterol bebas, dan fosfolipid. Lipid ini penting untuk memerangkap air dan mencegah kehilangan air berlebih. Pada usia lanjut, lipid interseluler berkurang, mengakibatkan fungsi sawar terganggu sehingga meningkatkan kerentanan usia lanjut terhadap bahan-bahan seperti pelarut dan deterjen. Perubahan lain pada stratum korneum antara lain bertambahnya ukuran dan akumulasi korneosit, berkurangnya kadar natural moisturizing factor (NMF) yang cukup signifikan, serta terganggunya proses deskuamasi akibat melambatnya turnover sel. NMF terbentuk dari asam amino, turunan asam amino, dan berbagai garam yang memungkinkan stratum korneum mengikat dan mempertahankan kadar air yang cukup. Pada deskuamasi terjadi korneo desmolisis, yaitu lepas atau rusaknya corneodesmosome; proses ini memerlukan air bebas, sedangkan lipid interseluler berfungsi menahan air. Bila hidrasi kulit dan lipid interseluler tidak cukup, proses deskuamasi akan terhambat karena komponen yang berperan pada proses deskuamasi adalah corneodesmosome dan lipid, sehingga akan menyebabkan kulit kering.


Sumber: sains.kompas.com

Di lapisan kulit dermis pada usia lanjut, baik jumlah maupun kemampuan fibroblas untuk menghasilkan kolagen berkurang. Dermis menipis 20% dan kulit kehilangan kemampuannya untuk meregang. Ukuran dan produksi kelenjar keringat dan kelenjar minyak menurun, jumlah pembuluh darah juga berkurang, sehingga perpindahan air dari dermis ke epidermis pun berkurang. Faktor internal lain adalah penyakit komorbid seperti diabetes melitus, gagal ginjal kronik, penyakit hati kronik, hipotiroidisme, keganasan, dan infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Riwayat konsumsi obat juga perlu diperhatikan; obat-obatan seperti agen antihipertensi, diuretik, obat hiperkolesterol, antiandrogen, antiepilepsi, bleomisin, dan simetidin dapat berkontribusi pada kulit kering.

Faktor Lingkungan dan Gaya Hidup Pemicu Kerusakan Kulit


Faktor lingkungan dan gaya hidup juga mempengaruhi kerusakan kulit; antara lain paparan sinar matahari, penggunaan air conditioner, perubahan musim, kebiasaan mandi atau berendam air hangat, penggunaan sabun yang iritatif, dan asupan makanan dan minuman yang kurang. Kulit kering dapat menimbulkan hendaya. Kulit kering cenderung mudah meradang, pecah-pecah (fisura), dan dermatitis. Lebih lanjut, rasa gatal membuat penderitanya menggaruk. Akibat garukan, terjadi kerusakan kulit yang lebih berat berupa erosi, ekskoriasi, serta inflamasi yang berpotensi mencetuskan infeksi bakteri sekunder. Rasa gatal juga menurunkan kualitas hidup karena mengganggu tidur dan dapat menimbulkan depresi.

Referensi
  1. Bianti, Marsha. 2016. Kulit Kering pada Usia Lanjut. CONTINUING MEDICAL EDUCATION CDK-245/ vol. 43 no. 10 th. 2016
  2. Farage MA, Miller KW, Elsner P, Maibach HI. Structural characteristics of the aging skin: A review. Cutan Ocul Toxicol. 2007; 26: 343-57