Bagaimana Cara Mengatasi Kecanduan Game?

Perkembangan zaman dan teknologi modern, selain menguntungkan, juga merugikan. Salah satunya teknologi modern di bidang komunikasi, dengan diproduksinya perangkat komputer canggih dan modern, serta HP dengan Android khususnya.

Melalui alat komunikasi itulah kini beragam bentuk game atau permainan ditawarkan. Tak heran jika kini banyak generasi muda yang terjerambab ke lembah permainan tersebut. Mereka jadi kecanduan.

Fenomena ini menjadi kecemasan banyak pihak. WHO, lembaga kesehatan tingkat dunia pun meresponnya. Sehingga sejak 18 Juni lalu, telah menetapkan sebagai “gangguan jiwa”.

Sungguh berbahaya sekali. Terlebih untuk Indonesia, yang akan memanfaatkan era bonus demografi. Bisa dibayangkan, apa yang akan terjadi jika anak2 muda di negeri ini, atau masyarakat umumnya, sudah rata2 kejangkitan penyakit gangguan jiwa.

Ini berarti ada tugas besar yang lain, yang harus diatasi negeri ini, selain soal narkoba, radikalisme, dan sebagainya. Sejalan dengan itu, ada 3 komponen penting yang harus dilibatkan mengatasi masalah ini.

Pertama, negara. Semua elemen kenegaraan wajib hukumnya berjuang mengatasi masalah ini. Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, Kementerian Sosial, bisa dijadikan lokomotif utama.

Kedua, orang tua dan keluarga. Mereka pasti di garda pertama … !!!

Ketiga, masyarakat luas … society, dengan gerakan smart society-nya …

Bagaimana peran mereka masing2, barangkali ada ide2 smart, elegan dan briliant. Tentunya yang mudah, efektif dan efesien. Jika tidak, tunggu saja kehancuran negeri ini. So, pikiran2 smart layak kita kumpulkan, untuk kita waqafkan untuk negeri tercinta ini …,

Kecanduan game memang mempunyai dampak yang berbahaya bagi generasi muda Indonesia, karena terkadang, mereka tidak menyadari dampak dari kecanduan game itu sendiri. Seorang peneliti dari Tokyo’s Nihon University pada tahun 2007 melakukan studi tentang efek video game terhadap aktifitas otak. Hasilnya menunjukkan terjadi penurunan gelombang bheta pada kelompok yang bermain games selama 2-7 jam setiap hari. Penurunan gelombang bheta masih terus terjadi meski sudah berhenti bermain, selain itu juga responden bahwa gamer mudah marah, sulit berkonsentrasi dan mengalami gangguan sosialisasi. Pada saat seoarang bisa membaca dengan serius sambil mendengarkan musik atau membalas sms, saat itulah otak berada digelombang beta.

Gelombang beta (14-100 Hz) adalah kondisi terjaga atau sadar penuh dengan dominasi logika. Saat seseorang berada digelombang ini, otak kiri sedang aktif digunakan untuk berfikir, konsentrasi dan sebagainya. Sehingga gelombang meninggi.

Secara psikologis efek keseringan bermain game atau komputer bagi remaja hanya mendorong mereka enjoy bermain sendiri (soliter) tanpa adanya interaksi dengan teman sebaya (kelompok).

Tetapi bermain game tidak selamanya buruk, karena game juga dapat membantu melatih imajinasi kita. Pertanyaan mendasarnya adalah, kapan seseorang dikatakan sudah kecanduan game ?

Menurut Michael Brody, MD, seorang psikiater, seseorang dikatakan kecanduan game apabila telah masuk kedalam kriteria berikut ini :

  • Bermain game sudah menjadi kebutuhannya. Mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk bermain game agar hidupnya tetap berjalan normal (bagi dirinya).

  • Jika orang tersebut tidak mendapatkan lebih banyak waktu untuk bermain game, dia menjadi mudah marah dan merasa sengsara dalam hidupnya.

Menurut Young kecanduan game sama seperti kecanduan judi. Lebih banyak ke arah psikologi. Didalam psikologi disebut Gangguan pengendalian impulse atau impulse control disorder. Gejala kecanduan game yang parah terlihat jika [orang tua] mengambil komputer anaknya (memaksa berhenti bermain game), maka anak mereka akan duduk di sudut ruangan dan menangis, menolak makan, tidur, atau melakukan apa saja.

Menurut Center for On-Line Addiction, tanda-tanda peringatan untuk orang yang kecanduan video game meliputi:

  • Waktu bermain game meningkat seiring waktu
  • Selalu memikirkan game walaupun sedang melakukan aktivitas lain
  • Bermain Game untuk melarikan diri dari masalah kehidupan nyata, kecemasan, atau depresi
  • Berbohong kepada teman dan keluarga untuk menyembunyikan kegiatan bermain game
  • Merasa jengkel dan marah ketika mengurangi waktu bermain game

Lalu bagaimana mengatasi orang-orang yang kecanduan game ?

Jawaban paling sederhana dan paling tepat adalah, mereka membutuhkan Psikolog atau psikiater. Psikolog yang mempunyai ilmu untuk melakukan analisis dan mencari solusi terkait dengan permasalahan psikologi seseorang. Yang perlu diingat, setiap orang mempunyai ke-unik-an sendiri-sendiri. Solusi untuk A belum tentu cocok untuk B.

Selain melakukan konseling dengan psikolog profesional, salah satu program yang bisa diikuti bagi pecandu game adalah Terapi Alam (Wilderness Therapy). Terapi alam disini maksudnya adalah, para pecandu game diajak untuk pergi ke alam bebas, selama hingga 1 bulan , meninggalkan seluruh peralatan elektronik yang dimilikinya, dan mencoba menikmati keindahan alam dan melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan bersama dengan teman sebaya secara nyata. Dalam kegiatan ini, tim perawatan (psikolog) membantu para pecandu game untuk meningkatkan kepercayaan dirinya, mengembangkan hubungan interpersonal yang lebih sehat, dan menetapkan tujuan hidup jangka pendek dan jangka panjang.

Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan Terapi Keluarga (Familiy Therapy). Bagi remaja dan anak-anak, terapi keluarga dapat sangat membantu mereka dalam mengatasi kecanduan game. Bagi keluarga yang memilih opsi ini, Psikolog akan melihat bagaimana sistem keluarga dan dinamika keluarga yang saling berhubungan secara keseluruhan, dan membuat rencana perawatan yang menggabungkan semua anggota keluarga - bukan hanya orang yang diidentifikasi memiliki “masalah”. Permasalahan anak dan remaja bisa jadi dikarenakan adanya permasalahan keluarga.

Yes, very good … luar biasa, mencerahkan. Tulisan pendek @Denta Kalla Nayyira telah menambah khazanah keilmuan, terkait publikasi WHO yang memasukkan “kecanduan game” sebagai sebuah penyakit, yang disebutnya sebagai “gangguan jiwa”

Mengutip berbagai referensi yang ada, ciri2 orang yang terkena penyakit tersebut, atau gejala2 nya, dengan apik dijelaskan @Naykala. Demikian pula dengan usaha penyembuhannya, yang memang memerlukan ketelatenan di lapangan …

Semoga ini menjadi kepedulian baru di kalangan pemangku negara ini, khususnya bagi semua stake-holders, agar negeri ini bisa maju dan tak terjerumus ke jyrang kehancuran. Aamiin …

Barokallah …

Cara Mengatasi Kecanduan Game Online


Tempat-tempat game online sekarang sudah banyak dan mudah dijumpai baik di perkotaan atau pun di pedesaan, jadi perkembangannya menjadi lebih mudah. Yang dibahayakan dari dampak game online ini sangat buruk terutama untuk psikis dan fisik pada usia remaja.

Beberapa tips atau solusi cara mengatasi kecanduan game online, antara lain:

1. Bersungguh-sungguh (niat)

Langkah pertama agar bisa berhenti kecanduan harus ada niat dalam diri sendiri yaitu harus bersungguh-sungguh atau berjanji dengan diri anda sendiri tidak akan main game online lagi, namun awalnya pasti begitu sulit untuk melakukanya, tapi lambat laun pasti akan bisa.

2. Mempunyai pikiran hemat

Dengan menghitung banyaknya uang yang dikeluarkan untuk bermain game online di warnet akan membuat seseorang lebih berpikir untuk tidak menghabiskan uangnya demi game online.

3. Mencari aktivitas lain

Mencari aktivitas lain yang positif dan lebih bermanfaat terutama kebiasaan yang disukai, seperti berolahraga, membaca buku atau bereaksi. Sehingga tidak ada waktu kosong untuk bermain game online.

4. Membatasi waktu bermain game online

Mengurangi waktu bermain dengan mulai menentukan jam bermain dan diusahakan mematuhi jadwal tersebut. Untuk tahap awal sehari bermain 3 jam dan untuk hari-hari berikutnya dikurangi sedikit demi sedikit.

5. Jangan bergaul dengan pemain game online

Maksud dari hal ini bukan tidak boleh berteman dengan pemain game melainkan jangan terlalu akrab karena ajakan dan pengaruh teman akan gampang mempengaruhi untuk bermain game online lagi.