Bagaimana cara menentukan MVP dari produk yang telah kita buat?

Mengembangkan sebuah produk membutuhkan kerja keras dan hasil yang didapatkan akan selalu tidak memiliki kepastian. Beruntungnya, ada sebuah metode yang dapat menguji ide di pasaran dan kita akan mendapatkan banyak sekali pengetahuan dengan membuat minimum viable product dari produk yang telah kita buat. Lalu bagaimana cara menentukan MVP itu sendiri?

Apa itu MVP?
MVP, atau minimum viable product, ialah sebuah produk yang memiliki cukup fitur untuk dicoba apakah dapat diterima di pasar. Untuk mencapai target ini, segala fitur yang tidak dibutuhkan akan disingkirkan dan aplikasimu hanya mengandung fitur-fitur inti dari produkmu.

Minimum: Seperti yang dijelaskan sebelumnya, berarti bahwa produk aplikasimu hanya mengandung fitur-fitur utama dan segala hal lain yang tidak diperlukan harus disingkirkan.

Viable: Berarti bahwa produkmu memiliki kesempatan memiliki daya tarik dan menciptakan nilai yang berarti pada orang-orang. Nilai merupakan definisi yang luas. Sebagai contoh, game menyediakan hiburan, yang berarti nilai. Biasanya kita mempertimbangkan sebuah produk dapat terus berkembang jika app dapat menghasilkan keuntungan yang cukup yang dapat meminimalisir biaya mengembangkan produk.

Product: Tentu saja, kamu membuat sebuah produk. Kamu menghasilkan karya digital yang dapat digunakan oleh orang lain.

Ketika kamu memiliki sebuah visi untuk produkmu, biasanya sering menjadi rumi. Kamu ingin user dapat memperoleh ragam hal menggunakan app-mu. Walaupun, inti produk yang ingin kamu tunjukkan sebenarnya sering sangat kecil dan sederhana. Sebelum kamu dapat mulai mengembangkan aplikasimu, kamu harus menentukan MVP dan rencana kerja produkmu. Fitur-fitur apa yang harus dimiliki dan fitur mana yang paling keren? Sangat penting untuk tetap seobjektif mungkin selama proses ini. Fitur yang sangat kamu impikan bisa jadi tidak bisa menjadi fitur utama produkmu. Tentukan apakah fitur itu harus dimiliki atau keren jika dimiliki.

Tulis kumpulan-kumpulan fitur produkmu dalam dokumen. Biasanya, kamu harus menulis semua fitur itu sejelas mungkin. Dokumen ini akan menjadi dokumen kerja dan memberikanmu gambaran dari apa yang akan kamu kerjakan. Dokumen ini juga akan berguna untuk menjelaskan secara singkat kepada desainer dan investor apa yang sedang kamu kerjakan. Ini seperti menaruh visimu di atas kertas. Kamu juga dapat menggunakan dokumen ini sebagai pengingat bagaimana kamu menyempurkan fitur-fitur itu secara teknis. Kumpulan fitur biasanya termasuk ke dalam ranah teknikal. Hal ini sangat berguna ketika kau bekerja dengan banyak developer. Langkah selanjutnya ialah membuat daftar fitur-fitur dengan prioritas. Fitur mana yang paling penting dan yang dapat menciptakan nilai paling berarti dalam jangka waktu singkat? Setelah kamu menentukan itu, kamu dapat menyisihkan fitur-fitur lainnya pada rencana kerja produk untuk menentukan apa yang akan kamu kerjakan setelah produk ini dirilis di pasaran.

Untuk mengerti fitur produkmu mana yang lebih diprioritaskan, kamu dapat menilainya dengan skala 1 hingga 10, menilainya dengan pentingnya pada produk tersebut, kerumitannya, dan tambahan nilai bagi pengguna. Kamu dapat membuat keputusan dengan lebih baik untuk linikala peluncuran produkmu ketika kamu mengerti ragam komponen yang dibutuhkan pada setiap fitur.

1524076788786

Sumber