Bagaimana cara mendidik siswa agar menjadi siswa yang kreatif?

Kreativitas

Kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, fleksibel, suksesi, dan diskontinuitas, yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah.

Untuk mendidi agar siswa yang diajar menjadi seorang siswa yang kreatif, guru dapat menggunakan berbagai pendekatan sebagai berikut:

  • Self esteem approach
    Dalam pendekatan ini guru dituntut untuk lebih mencurahkan perhatiannya pada pengembangan self esteem (kesadaran akan harga diri), guru tidak hanya mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi ilmiah saja, tetapi pengembangan sikap harus mendapat perhatian secara proporsional

  • Creative approach
    Beberapa saran untuk pendekatan ini adalah dikembangkannya problem solving, brain storming, inquiry, dan role playing .

  • Value clarification and moral development approach
    Dalam pendekatan ini pengembangan pribadi menjadi sasaran utama, pendekatan holistik dan humanistik menjadi ciri utama dalam mengembangkan potensi manusia menuju self actualization. Dalam situasi yang demikian, pengembangan intelektual akan mengiringi pengembangan pribadi peserta didik.

  • Multiple talent approach
    Pendekatan ini mementingkan upaya pengembangan seluruh potensi peserta didik, karena manifesta pengembangan potensi akan membangun self concept yang menunjang kesehatan mental.

  • Inquiry approach
    Melalui pendekatan ini peserta didik diberi kesempatan untuk menggunakan proses mental dalam menemukan konsep atau prinsip ilmiah, serta meningkatkan potensi intelektualnya.

  • Pictorial riddle approach
    Pendekatan ini merupakan metode untuk mengembangkan motivasi dan minat peserta didik dalam diskusi kelompok kecil. Pendekatan ini sangat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

  • Synetics approach
    Pada hakikatnya pendekatan ini memusatkan perhatian pada kompetensi peserta didik untuk mengembangkan berbagi bentuk metaphor untuk membuka intelegensinya dan mengembangkan kreativitasnya. Kegiatan dimulai dengan kegiatan kelompok yang tidak rasional, kemudian berkembang menuju padsa penemuan dan pemecahan masalah secara rasional.

Rachmawati dan Kurniawati (2011) menyebutkan beberapa hal yang dapat mendukung peran guru dalam mengembangkan kreativitas siswa adalah sebagai berikut:

  • Percaya Diri
    Kepercayaan diri pada siswa dapat ditumbuh melalui sikap penerimaan dan menghargai perilaku anak. Kepercaan diri merupakan syarat penting yang harus dimiliki siswa untuk menghasilkan karya kreatif. Hal ini diawali dengan keberanian mereka dalam beraktivitas.

  • Berani Mencoba Hal Baru
    Untuk menumbuhkan kretivitas anak, mereka perlu dihadapkan pada berbagai kegiatan baru yang bervariasi. Kegiatan baru ini akan memperkaya ide dan wawasan anak tentang segala sesuatu. Jika seorang guru hanya mengandalkan kegiatan rutin saja. Seorang pendidik yang kreatif akan sangat memahami kodisi ini, sehingga terus mengembangkan dirinya dan berinteraksi dengan hal baru.

  • Memberikan Contoh
    Diakui atau tidak sosok seorang guru tetap merupakan figur dan teladan bagi murid-muridnya. Seorang pendidik yang baik tidak akan pernah mengajarkan apa yang tidak dia lakukan. Demikian juga dalam pengajaran kreativitas.

    Seorang guru yang tidak kreatif, tidak mungkin dapat melatih anak didiknya untuk menjadi kreatif. Oleh karena itu, sebelum program peningkatan kreativitas anak dilakukan, terlebih dahulu guru pun harus mendapatkan “pencerahan” untuk meningkatkan kreativitasnya sendiri.

  • Menyadari Keragaman Karakteristik Siswa
    Setiap anak adalah unik dan khas, masing-masing berbeda satu sama lain. Pemahaman dan kesadaran ini akan membantu guru perlu meneriman keragaman perilaku dan karya mereka dan tidak memaksa kehendak.

  • Memberikan Kesempatan pada Siswa untuk Berekspresi dan Bereksplorasi Untuk mengembangkan kreativitas, guru sebaiknya memberikan kesempatan pada anak untuk berekspresi dan mengeksplorasi kegiatan yang mereka inginkan. Dengan demikian guru perlu menyiapkan berbagai pendekatan, metode dan media pembelajaran yang akan membuat anak bebas mengeksplorasi dan mengekspresikan dirinya.

  • Positive Thinking
    Sikap penting seorang guru adalah positif thinking. Banyak anak cerdas dan kreatif menjadi korban, karena sikap guru dan lingkungannya yang negative thinking. Anak yang aktif, tidak bisa diam, punya cara dan kehendak sendiri dalam mengerjakan tugas, tidak bisa diberikan cap sebagai anak nakal, guru harus memprioritaskan positif thinking-nya ketimbang asumsi negatifnya.
    Selain peran guru di atas, terdapat juga perang orang tua dalam upaya meningkatkan kreatifitas anaknya. Semua orang tua pasti berharap anaknya akan tumbuh menjadi anak yang kreatif dan berkarakter. Anak kreatif tidak hanya muncul begitu saja akan tetapi diperlukan cara dan pola mendidik yang baik kepada anak. Mengingat anak seperti kertas putih tinggal bagaimana orang tua memberikan motif dan gambar pada kertas tersebut. Kreatif atau tidak kreatifnya anak sangat tergantung dengan kondisi lingkungan di sekitarnya terutama lingkungan keluarga.

Setiap anak memiliki bakat dan kemampuan yang sudah ada sejak anak dilahirkan. Bakat dan kemampuan tersebut bisa muncul apabila ia senantiasa digali ataupun dirangsang. Begitu pula dengan daya kreativitas anak. Daya kreativitas anak bisa dioptimalkan dengan memberikan pengasuhan yang tepat dan terarah. Pepatah mengatakan “Buah tidak akan jauh dari pohonnya”.

  • Membudayakan anak dengan tantangan
  • Membiasakan anak untuk mandiri.
  • Memberi kebebasan kepada anak
  • Menjauhkan anak dengan perasaan negatif
  • Mendorong anak berpikir positif.
  • Memberikan teladan.