Bagaimana cara menciptakan suasana komunikasi yang baik dengan narasumber?

Komunikasi untuk mendapatkan kebutuhan pengguna merupakan tahap yang biasa dilakukan sebagai sumber data sebelum membuat produk yang tepat. Lalu, jika komunikasi itu penting, bagaimana membuat suasananya menjadi lebih baik, terbuka, dan narasumber tidak pasif?

Pernahkah anda merasa berbicara dengan narasumber sangat berat? Terutama untuk anda yang introvert, tetapi keadaan tersebut mengharuskan kita untuk mencari data dari pengguna sebagai penghubung antara user dengan developer. Anda harus dapat berkomunikasi dengan alami dan lancar untuk mendapatkan “insight user”. Berikut ini beberapa cara agar anda dapat menjalin komunikasi yang baik dengan calon narasumber produk anda:

  1. Menunjukkan ketertarikan
    Ketika anda bingung harus bersikap seperti apa ketika berbicara dengan narasumber, pastikan anda menunjukkan ketertarikan dengan ekspresi, bahasa tubuh, dan intonasi anda. Beberapa kata seperti “Ehem, oh iya?” akan lebih baik daripada diam saja tanpa merespon, terlebih lagi jika terlalu sibuk menulis.

    “Membuat narasumber merasa didengarkan akan membuat mereka lebih terbuka”

  2. Belajar mendengarkan
    Jika tips pertama bagi anda yang introvert maupun tidak, tips kedua lebih khusus bagi anda yang extrovert. Cobalah untuk lebih banyak mendengar. Ketika terdapat orang yang sedang berbicara, kita terbiasa untuk mengucapkan kalimat setelahnya ditengah percakapan tersebut yang dapat membuat suasana pembicaraan menjadi berubah.

    “Stop untuk memotong pembicaraan orang. Try to listen!”

  3. Buat percakapan yang lebih dalam
    Ketika anda telah berhasil menemukan titik dimana narasumber telah berbicara lebih terbuka, perhatikan kontak mata, sikap, dan intonasi anda. Pastikan anda larut kedalam cerita narasumber agar dapat merasakan apa yang mereka rasakan.

    “Merasakan apa yang narasumber rasakan bukan berarti jatuh bersama dalam cerita narasumber”

    Anda harus tetap bisa menjaga emosi agar selalu stabil, sehingga kesimpulan yang tertulis tidak tercampur perasaan yang membuat tidak objektif.

  4. Bertanya pertanyaan yang bagus
    Pastikan pertanyaan anda berhubungan dengan apa yang narasumber ceritakan tentang pengalaman mereka. Agar narasumber tidak keluar dari suasana baik yang telah terbentuk pada percakapan sebelumnya.

  5. Perhatikan tempat dan waktu yang tepat
    Tempat yang ramai bukan menjadi pilihan yang baik untuk wawancara. Jika ingin mendapatkan kebutuhan pengguna, pilih tempat yang nyaman untuk berbicara, sepi tidak terlalu banyak gangguan dan suara, serta dapat membuat anda dan narasumber larut dalam pembicaraan.

The effectiveness of communication is not defined by the communication, but by the response” – Milton Erickson

Sumber: