Untuk menerapkan disiplin yang baik kepada anak, anak harus mempunyai karakter yang baik. Berikut ini ada beberapa peran yang harus dilakukan oleh guru dan orang tua dalam membangun karakter anak usia dini, diantaranya adalah:
-
Memperlakukan anak sesuai dengan karakteristiknya. Dengan memahami keunikan itu, maka orang tua dan guru akan memberikan stimulus entah berupa bimbingan, pelatihan, pendidikan maupun pengkondisian akan tepat sasaran dan efektif terhadap anak.
-
Memenuhi kebutuhan dasar anak, seperti kebutuhan kasih sayang dan pemberian makanan yang bergizi.
-
Pola pendidik guru dengan orang tua yang dilaksanakan baik dirumah dan di sekolah hendaknya saling berkaitan.
-
Peran orang tua dan guru hendaknya memberikan dukungan dan penghargaan ketika anak menampilkan tingkahlaku yang terpuji.
-
Orang tua dan guru hendaknya memberikan fasilitas lingkungan yang sesuai dengan usia perkembangan anak.
-
Orang tua dan guru harus bersikap tegas, konsisten dan bertanggung jawab.
Dengan terbentuknya karakter yang baik maka anak akan mudah untuk menerapkan karakter disiplin baik dirumah maupun di sekolah, dan hal ini akan sangat berimbas ketika anak tumbuh menjadi dewasa.
Tujuan disiplin pada anak adalah untuk mengarahkan anak agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan persiapan bagi masa dewasa, saat mereka sangat bergantung kepada disiplin diri. Kapan dan bagaimana cara menerapkan disiplin sangat bervariasi, bergantung pada tahap perkembangan dan temperamen masing-masing anak. Disiplin dan kebebasan merupakan dua hal yang tak terpisahkan satu sama lain.
Pendekatan dalam menegakkan disiplin terhadap anak sangat mempengaruhi kebebasan mereka dalam bersikap. Dalam menyusun falsafah disiplin perlu melihat rentang hidup anak sepenuhnya. Jika terlalu dini dengan sikap kaku anak kelak bisa menjadi penakut dan tak berani berekspresi, kalau bersikap negatif dan banya menghukum itu akan membuat anak menjadi pemarah dan agresif.
Jika terlalu banya memberikan kebebasan akan mengarahkan anak menjadi inpulsif dan terlibat pergaulan bebas pada saat remaja. Jika pada awalnya terlalu memberikan kebebasan dan kemudian berusaha memegang kendali karena merasa bahwa ia terlalu bebas, maka ini akan membuat anak menjadi remaja pemberontak.
Ada dua sisi menanamkan disiplin. Sisi pertama adalah membuat peraturan dan konsekuensi. Adanya peraturan dan konsekuensi ini membuat anak memiliki landasan yang kuat dan mengetahui mana arah yang benar. Dengan demikian mereka akan termotivasi untuk mematuhi peraturan bahkan ketika mereka mendapat dorongan untuk berbuat yang sebaliknya. Sisi lain yang terkankandung dalam disiplin adalah menumbuhkan keyakinan positif pada anak. Anak-anak yang memiliki keyakinan positif mengenai dirinya akan berperilaku lebih baik ketimbang anak-anak yang memiliki keyakinan negatif mengenai dirinya sendiri.
Ada beberapa cara untuk menumbuhkan sisi positif anak, pertama mengkomunikasikan secara langsung sesuatu yang positif terhadap anak adalah cara yang selalu efektif. Komunikasi pribadi dengan anak adalah sesuatu yang istimewa bagi anak. Komunikasi ini bisa dilakukan kapan saja, ketika dia berangkat tidur adalah waktu yang paling bagus. Kedua, ini merupakan cara yang sama efektifnya untuk mengkomunikasikan informasi positif kepada anak adalah mengatakan dengan orang lain yang memungkinkan dia untuk “mencuri dengar”.
Selain ada beberapa cara untuk menumbuhkan sisi positif anak, ada pula beberapa cara untuk mendidik dan mendisiplinkan anak diantaranya adalah:
1. Contoh teladan (modeling)
Contoh ini bisa dilakukan dengan cara menonjolkan tingkah laku yang positif. Orang tua yang sudah matang akan berusaha untuk memperhatikan contoh-contoh yang positif untuk anak-anak mereka dengan cara dan jalan yang bermacam-macam.
2. Hadiah dan ganjaran
Ahli filsafat Jeremy Benthan (abad ke 19) mengatakan bahwa dalam diri manusia ada dua tenaga pendorong yaitu kesenangan dan kesakitan. Kita cenderung untuk mengulangi tingkah laku yang membawa kesenangan dengan hadiah dan menghindari tingkah laku atau pebuatan yang menimbulkan ketidak senangan. Salah satu prinsip belajar yang paling jelas ialah jika anda hendak memperbesar atau mengembangkan suatu jenis tingkah laku yang positif dalam diri anak maka berilah anak itu sesuatu yang menyenangkan sesudah perbuatan yang dikehendaki itu dilaksanakan.
3. Perjanjian
Suatu perjanjian ialah suatu persetujuan formil yang tertulis antara orang tua dan anak. Suatu bentuk perjanjian khusus dengan syarat- syarat dan hadiah-hadiah yang diberikan kepada seorang anak, sesudah ia melakukan pebuatan khusus tertentu. Bentuk dan isi dari perjanjian itu bergantung kepada kebijaksanaan dan pendapat orang tua.
4. Memuji
Kata-kata pujian sangat perlu untuk menghangatkan seorang anak dan untuk kehidupan yang bergairah sebagai perbuatan-perbuatan kasih sayang dan cinta. Pujian yang bijaksana buat anak-anak merupakan sinar matahari untuk bunga.
5. Menggunakan sebab akibat yang wajar atau alamiah
Suatu prosedur disiplin yang efektif ialah dengan membiarkan anak-anak untuk belajar dari akibat-akibat/konsekuensi yang wajar atau alamiah dari tingkah lakunya. Tingkah lakunya dapat mengajarkan banyak dari kehidupan ini kepada anak. Selama akibat yang alamiah dari suatu tingkah laku itu tidak menyenangkan atau malah menyakitkan tetapi tidak bahaya secara serius terhadap seorang anak. Biarkan anak untuk belajar sendiri agar tidak mengulangi tingkah laku itu lagi. Dengan membiarkan anak untuk belajar dari kesalahan-kesalahan mereka dengan demikian akan mengembangkan sikap berdiri sendiri percaya terhadap diri sendiri dan belajar sendiri.
6. Mensugesti
Mensugesti berarti membawa atau memasukkan suatu fikiran kedalam jiwa seseorang anak untuk dipertimbangkan. Sugesti itu seringkali menuju suatu perbuatan atau tindakan dimana hal itu tidak akan terjadi jika tidak karena sugesti. Suatu sugesti pada prakteknya tidak melakukan tekanan supaya dituruti, sehingga kebebasan untuk berbuat atau tidak untuk berbuat tetap terserah. Kekuatan dari sugesti sebagian besar bergantung kepada keyakinan yang besar dan dipunyai hampir semua anak dalam keluarbiasaan orang tua mereka. Anak cenderung untuk menerima secara tidak kritis apa yang disebut orang tua mereka sebagai “kebenaran”. Hal ini istimewa mengandung kebenaran, jika suatu hubungan yang positif berada antara orang tua dan anak.
7. Meminta
Suatu permintaan berarti meminta seorang anak untuk melakukan sesuatu untuk anda sebagai suatu kemurahan atau kebaikan hati. Anak-anak akan bersedia untuk menuruti permintaan-permintaan kalau anda mempunyai suatu hubungan bersahabatan yang positif dengan mereka.
Beberapa jenis disiplin yang digunakan pada awal masa kanak- kanak diantaranya adalah:
Merupakan bentuk disiplin tradisional dan yang berdasarkan pada ungkapan kuno yang mengatakan bahwa “menghemat cambukan berarti memanjakan anak”. Dalam disiplin yang bersifat otoriter, orang tua dan pengasuh yang lain menetapkan peraturan-peraturan dan memberitahukan anak bahwa ia harus mematuhi peraturan- peraturan tersebut.
Disiplin yang lemah berkembang sebagai proses terhadap disiplin otoriter yang dialami oleh banyak orang dewasa dalam masa kanak-kanaknya. Filsafat yang mendasari adalah bahwa melalui dari akibat perbuatannya sendiri anak akan belajar sendiri bagaimana berperilaku secara sosial. Dengan demikian anak tidak diajarkan peraturan-peraturan, ia tidak dihukum karena sengaja melanggar peraturan, juga tidak ada hadiah bagi anak yang berperilaku sosial baik.
Dalam disiplin yang demokratis hukuman “disesuaikan dengan kejahatan” dalam arti diusahakan agar hukuman yang diberikan berhubungan dengan kesalahan perbuatannya, tidak lagi diberi hukuman badan. Penghargaan terhadap usaha-usaha untuk menyesuaikan dengan harapan sosial yang tercakup dalam peraturan-peraturan diperlihatkan melalui pemberian hadiah terutama dalam bentuk pujian dan pengakuan sosial.