Bagaimana cara mempersiapkan burung cendet untuk lomba ?

Burung Cendet ( Lanius christatus ), adalah spesies burung dari keluarga Laniidae, dari genus Lanius. Burung ini merupakan jenis burung pemakan belalang, kumbang, tonggeret, serangga besa dan memiliki habitat di daerah terbuka, padang rumput, perkebunan, tegalan. tersebar sampai ketinggian 1.600 m dpl.

Bagaimana mempersiapkan burung cendet lomba ? Adakah cara tersendiri untuk menanganinya ?

Cara yang baik dalam mempersiapkan burung cendet ketika hendak diikutkan lomba, atau paling tidak untuk even latberan.

  • H-3 burung full kerodong
    Pertama-tama, persiapan cendet untuk lomba sebaiknya dimulai H-3. Pada saat itu, burung sudah harus dalam kondisi ful kerodong. Hal ini bertujuan agar burung dalam kondisi tenang dan tidak banyak mengeluarkan tenaga. Sebab, ketika cendet dibiarkan sebagaimana harian biasa, cendet akan cenderung bertempur secara terus-menerus jika mendengar suara burung sejenis. Pun misalnya tidak ada burung sejenis, tentu cendet akan tetap berbunyi sehingga menguras banyak tenaga. Maka dengan dikerodong, diharapkan cendet bisa menyimpan tenaga tersebut untuk digunakan saat turun lomba supaya mempunyai performa yang maksimal.

  • No mandi, no jemur
    Selama dikondisikan seperti ini, sebaiknya burung diistirahatkan total dengan tidak dimandikan dan dijemur. Tujuannya, selain supaya burung bisa tenang dan mengumpulkan tenaga, juga diharapkan supaya burung mempunyai level birahi yang maksimal. Sebab, jika burung dimandikan dan dijemur, secara otomatis level birahinya akan berubah. Karenanya, mengistirahatkan burung secara total sangat mungkin untuk Anda lakukan supaya level birahi burung tetap stabil.

  • Naikkan porsi EF
    Menaikkan porsi EF untuk cendet yang disiapkan untuk lomba juga sangat penting. Hal ini selain bertujuan supaya tenaga burung lebih besar, juga untuk mendongkrak level birahinya supaya lebih siap menghadapi lawan-lawannya. Sebab, saat burung digantang, burung harus “berperang” menghadapi banyak musuh yang harus dikalahkan. Dan adapun jenis EF yang biasanya diberikan adalah berupa jangkrik. Selain itu, Anda bisa menambahkan kroto atau ulat hongkong.

  • Hari H burung dimandikan
    Cendet yang hendak turun lomba dan sudah mengalami perubahan setingan seperti ini, sebaiknya dimandikan pada hari H. Hal ini bertujuan untuk membuat relaksasi dan meredam birahi dan emosi cendet yang berlebihan supaya tidak munting. Namun demikian, ada beberapa burung yang kadang kala tidak membutuhkan mandi. Karenanya, sesuaikan dengan kondisi burung Anda sebab ini juga sangat menentukan maksimal dan tidaknya penampilan burung Anda.

    Mengenai kapan waktu mandi, juga harus disesuaikan dengan karakter burung Anda. Ada kalanya burung suka dimandikan malam hari (malam hari H) atau beberapa sesi sebelum digantang. Bahkan, jika gantangan Anda dekat, ada cendet yang meminta dimandikan sebelum Anda berangkat ke gantangan.

  • Jemurlah meski sebentar
    Jika cendet Anda mandi di siang hari, sebaiknya cendet dijemur untuk menghangatkan tubuhnya dengan durasi yang tidak terlalu lama. Namun ada beberapa cendet, sekalipun mandi di siang hari, tidak membutuhkan jemur. Sebab ada kalanya birahi burung malah meningkat lagi. Sedangkan jika cendet Anda mandi di malam hari, Anda cukup mengangin-anginkannya.

  • Berikan EF sehabis mandi
    Setelah cendet selesai mandi, sebaiknya diberikan EF berupa jangkrik. Adapun takarannya disesuaikan dengan setelan yang telah Anda berikan sejak –H3.

  • Berikan EF sebelum digantang
    Ada beberapa pemain yang memberikan jangkrik lagi di lapangan, sebelum cendet digantang. Hal ini bertujuan untuk menambah tenaga pada cendet supaya bisa bertarung dengan maksimal. Namun jika Anda khawatir cendet Anda akan munting, sebaiknya hal ini tidak dilakukan.

sumber :

Bagian terpenting dalam perawatan cendet lomba adalah menjaga birahinya agar tetap stabil. Tapi mendekati Hari-H, cendet harus mulai dipersiapkan agar menjadi sedikit lebih agresif dengan meningkatkan birahinya.

Untuk menyiasati kondisi tersebut, kita bisa melakukan pengaturan melalui pakan tambahannya, terutama jangkrik dan kroto. Contoh paling umum dari setingan extra fooding (EF) sebelum dan usai lomba adalah sebagai berikut:

  • Dua hari jelang lomba (H-2), cendet diberi jangkrik dengan porsi lebih banyak daripada biasanya. Misalnya 5 ekor pada pagi hari dan 4 ekor pada sore hari. Adapun kroto tetap diberikan sebanyak 1 sendok teh.

  • Pada hari itu juga, cendet tidak dimandikan dan tidak dijemur. Selain itu, sangkarnya dalam kondisi full kerodong untuk menjaga birahinya agar terkendali. Kerodong hanya dibuka saat kita memberi EF atau ketika diangin-anginkan selama 15 menit saja.

  • Sehari menjelang lomba (H-1), pemberian EF mulai ditingkatkan. Jangkrik diberikan 7 ekor pada pagi hari dan 5 ekor pada sore hari, sedangkan kroto tetap 1 sendok teh. Malam harinya, kroto kembali diberikan sebanyak 1/2 sendok teh.

  • Pada hari lomba (Hari-H), sebelum berangkat menuju lapangan, cendet bisa diberi 2 ekor ulat bambu dan 3 ekor jangkrik.

  • Beberapa sesi sebelum digantang, cendet dimandikan dengan cara disemprot. Selanjutnya, burung diberi 1 ekor jangkrik, kemudian dijemur sebentar untuk mengeringkan bulu-bulunya. Setelah itu sangkarnya kembali dikerodong.

sumber : www.binatangpeliharaan.net