Bagaimana cara memotret interior yang baik?

foto interior

Foto interior adalah fotografi yang fokus untuk melakukan pemotretan terkait dengan desain interior. Tema ini semakin banyak diminati, karena kebutuhan desain interior sendiri yang semakin meningkat. Hasil fotonya biasa digunakan untuk publikasi perumahan, apartemen, hotel serta perusahaan interior.

Bagaimana cara memotret interior yang baik ?

1 Like

Hal - hal yang perlu kamu perhatikan saat memotret interior adalah sebagai berikut:

1. Material/Obyek Foto

Perlu kamu ketahui bahwa benda yang akan menjadi obyekmu merupakan material yang memantulkan, membiaskan, atau menangkap cahaya.

2. Detail Benda

Cari detail benda agar menghindari over exposure yang menyebabkan detail dari benda tersebut hilang atau tidak tampak.

3. Lensa

Gunakan lensa wide yang tidak distorsi untuk menghindari foto rusak karena distorsi yang dihasilkan.

4. Depth of Field (DoF)

Dengan DoF, kamu bisa mendapatkan gambar yang memiliki perspektif serta kedalaman ruang yang bagus. DoF berbeda dengan bokeh, pelajari lebih lanjut agar gambar yang kamu inginkan mendapat hasil yang sesuai.

5. Tripod

Alat ini membantu agar pengambilan gambar yang berlangsung dapat steady, multiple shot, dan mengurangi gerakan (shaking) tangan. Ketika menggunakan shutter speed yang lambat atau remote control, tripod juga membantu mengantisipasi gerakan yang terjadi ketika memencet shutter.

6. Filter Polarisasi (Polarizing Filter)

Filter ini membantu mengurangi kontras yang berlebihan serta pantulan (refleksi) yang mengganggu, mengurangi efek bias dari cahaya yang kasar. Selain itu, juga membantu menaikkan saturasi warna pada foto sehingga foto yang dihasilkan lebih menarik.

7. White Balance

Suhu warna akan sulit ditentukan karena sumber cahaya tidak terprediksi, juga bersifat acak. Akurasi WB sangat diperlukan pada fotografi interior untuk mendapatkan akurasi warna rancangan interior tersebut. Pada foto interior, kamu harus menentukan daerah mana yang tepat untuk melakukan custom WB, dengan menempatkan sebuah tolok ukur. Kertas abu-abu atau putih bisa digunakan sebagai tolok ukur. Setelah pemotretan, akurasi WB dilakukan dengan melakukan koreksi terhadap tolok ukur agar seperti warna aslinya.

Satu lagi, jangan tertipu dengan gambar yang ada di viewfinder atau di display, baca juga histogram agar mendapatkan exposure yang tepat. Selamat mencoba! :pray:

Tips menciptakan fotografi interior yang baik

  1. Lampu Ruangan Harus Mati
    Tips pertama ini disesuaikan dengan preferensi pribadi. Akan tetapi, ini merupakan kesepakatan umum untuk fotografi interior kelas atas. Matikan lampu untuk semua foto interior rumah. Hal ini membantu menciptakan kesan alami dan suhu yang lebih terang, yang berarti foto akan lebih baik.

    Memiliki lampu interior juga bisa menciptakan segala adanya bayangan dan ini akan muncul di dinding, lantai, maupun furnitur. Akbnitanya, bayangan ini mengganggu dan menghilangkan elemen desain interior yang sebenarnya.

    Apakah ada fitur pencahayaan yang ingin Anda tampilkan di foto, seperti pencahayaan tersembunyi? Itulah satu-satunya waktu yang Anda ingin pertimbangkan untuk menyalakan lampu untuk fotografi desain interior. Dalam hal ini, pastikan Anda memberi tanda kurung setidaknya satu eksposur kedua yang sedikit lebih gelap. Dengan seperti itu, Anda dapat melunakkan kecerahan cahaya dan membuat pencahayaan tampak merata.

  2. Bekerja dengan Layer
    Saat Anda ingin melakukan beberapa bidikan pada berbagai eksposur. Dengan begitu, Anda dapat melapisinya untuk mendapatkan gambar HDR alami yang halus saat mengedit foto.

    Anda ingin mengurutkan 3-4 eksposur untuk setiap bidikan yang menyertakan jendela-jendela ruangan. Dengan layer bisa memberi Anda bingkai lebih gelap yang dapat digunakan untuk menunjukkan tampilan di luar jendela. Dan paparan tengah yang membantu menyeimbangkan sorotan terang.

    Foto interior membutuhkan perhatian penuh untuk seluruh prosesnya. Anda ingin menghindari otomatisasi terlalu banyak sehingga Anda dapat mempertahankan kontrol kualitas untuk hasilnya. Proses pengeditan seringkali agak membosankan. Tidak ada otomatisasi dan ini melibatkan perhatian besar terhadap detail. Jika Anda melihat pertumbuhan yang cukup, pertimbangkan outsourcing pengeditan foto interior Anda.

    Ada banyak opsi untuk mengotomatisasi HDR. Tetapi metode otomatis sering di bawah standar untuk fotografi desain interior. Proses otomatis untuk HDR seringkali tidak menghasilkan tampilan yang alami dan canggih. Dan inilah yang diharapkan oleh klien fotografi arsitektur untuk investasi mereka. Saat melakukan layering secara manual, Anda kemungkinan besar akan bekerja di Photoshop. Tetapi ada opsi lain di luar sana seperti Capture One. Biasakan diri Anda dengan bekerja dengan berbagai layer dan tutupi di Photoshop. Ini akan membantu Anda membuat foto interior yang tampak alami.

  1. Jangan Terlalu Lebar
    Dalam pemotretan real estate, Anda ingin menekankan seberapa besar ruang dengan menunjukkan bidikan lebar yang dramatis. Namun, dalam fotografi desain interior, ini semua tentang desain. Semua foto menggambarkan berbagai momen visual yang indah di sebuah ruang harus menonjol. Ini berarti bahwa foto interior menunjukkan komposisi yang lebih ketat.

    Dalam fotografi real estate seringnya memotret gambar lebar sekitar 16mm (atau 10mm jika Anda menggunakan sensor yang dipangkas). Untuk fotografi interior, Anda ingin tidak lebih lebar dari 24mm. Hal ini, tentu saja, bervariasi tergantung pada ruangannya, jadi jangan takut untuk masuk dengan lensa yang lebih ketat sesuai kebutuhan.

  2. Komposisi Fotografi Interior adalah Kunci
    Dalam mempelajari cara memotret interior ruangan, komposisi adalah pemandu sebagian besar fotografer. Artinya, Anda perlu memoles dasar-dasar, dari keseimbangan, warna, garis depan, kedalaman, hingga ruang putih (balance, color, leading lines, depth, to white space).

    Berfokus pada komposisi akan meningkatkan kualitas gambar. hal ini menghadirkan foto sebagai karya seni, bukan foto yang mendokumentasikan sesuatu. Komposisi fotografi desain interior yang berseni juga membuat elemen desainnya menonjol.

  3. Cara Membuat Kedalaman
    Menciptakan kedalaman denganmengatur item dan penempatan furnitur adalah kuncinya. Ini akan menambah minat dan nuansa mewah ke sebuah ruang.

    Anda juga harus memastikan bahwa mata Anda mendarat di area yang Anda inginkan. Misalnya, jika ada sesuatu yang menyelinap ke bingkai di latar depan, apakah itu terlalu mengganggu? Ini dapat terjadi jika warnanya terlalu cerah, jika item terlalu fokus, atau jika terlalu banyak terlihat dalam bidikan. Pastikan f-stop konsisten dengan apa yang Anda ingin tajamkan di foto. Foto interior memiliki f-stop yang berada dalam kisaran f8 hingga f16. Tetapi Anda selalu dapat menggeser ke f-stop yang lebih rendah jika itu berkontribusi untuk menciptakan kedalaman yang Anda inginkan.

  4. Singkirkan Segala Bentuk Kekacauan
    Ini mungkin terlihat jelas, tetapi membersihkan ‘kekacauan’ adalah sebuah keharusan. Sebagai seorang fotografer interior, itu adalah bagian dari pekerjaan Anda untuk memberi tahu klien Anda bagaimana menyiapkan ruang untuk foto.

  5. Styling Fotografi Interior
    Meskipun lebih sedikit pasti lebih baik, jangan takut untuk menambahkan sedikit sentuhan gaya! Saat bekerja dengan desainer interior, peran Anda adalah memberikan pendapat profesional saat menyiapkan foto. Selai itu, kemudian Anda bisa menyesuaikan dekorasi sesuai kebutuhan.

    Saat melihat potongan untuk ditambahkan ke ruang, pertimbangkan bagaimana tampilannya tanpa dan dengan item tambahan tersebut. Apakah potongan dekoratif menambah sesuatu ke sketsa? Apakah warna dan tekstur berfungsi dengan baik? Apakah terasa berantakan atau terlalu kosong? Apakah itu terasa alami? Apakah potongan dekoratif itu mewah dan indah? Luangkan waktu sejenak untuk bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan ini.

  6. Tetap Tampak Alami, Sekalipun Menggunakan Strobo atau Flash
    Tujuannya adalah membuat ruang terlihat dan terasa alami. Anda harus mencoba menggunakan cahaya alami sebanyak mungkin. Tetapi Anda kemungkinan besar masih membutuhkan bantuan strobo atau blitz untuk mengisi bayangan. Saat menggunakan cahaya buatan, Anda ingin memastikan untuk memantulkan atau menyebarkan cahayanya, dan untuk menyesuaikan kekuatan lampu agar tetap terlihat alami.

    Memantulkan cahaya bisa menjadi masalah sederhana dengan mengarahkannya ke dinding di belakang Anda atau langit-langit. Warna dinding akan memengaruhi warna cahaya. Jika tidak, Anda juga dapat meredakan cahaya dengan berbagai jenis soft box dan payung.

  7. Tunjukkan Kepribadian Properti Melalui Vignet dan Detail
    Dalam real estate, sebagian besar daftar foto terdiri dari foto-foto lebar untuk menunjukkan ruang yang cukup. Dalam foto interior, tunjukkan sketsa dan detail. Ini sama pentingnya dengan bidikan yang sedikit lebih lebar.

    Vinyet dan detail membantu menciptakan narasi ruangan. Keduanya menceritakan sebuah kisah dengan menunjukkan kepribadian. Dekorasi dan sudut interior yang nyaman dapat memberi tahu pemirsa tentang gaya hidup penghuninya. Ini menciptakan pesan pemasaran yang kuat yang sempurna untuk desainer interior, arsitek, dan pembangun.

Referensi

Robert, Natalia. Tips to Create Magazine-Worthy Interior Photography.

Tidak hanya memotret model ataupun makanan, melakukan pengambilan gambar untuk interior juga memiliki beberapa tehnik tersendiri. Saat ini membagikan foto interior juga sedang marak dilakukan terutama di social media seperti Facebook dan Instagram. Memotret interior yang baik sangat penting dan memang dibutuhkan, terutama untuk pelaku bisnis seperti desain interior, arsitektur, hotel, butik dan lain-lain.

Memotret ruangan atau interior memiliki tantangannya tersendiri dibandingkan dengan yang lainnya. Beberapa hal harus kita perhatikan seperti tata letak, pencahayaan didalam ruangan dan sebagainya. Ada beberapa tips memotret interior agar hasilnya dapat maksimal dan dapat terlihat seperti pekerjaan seorang professional.

Berikut ini tips memotret interior yang baik :

1. Pencahayaan yang Cukup

Saat akan melakukan pengambilan foto interior suatu ruangan, biasanya kita akan agak kesulitan dalam mendapatkan cahaya yang tepat. Jika cahaya didalam ruangan dirasa kurang, anda bisa menambahkan cahaya dari lampu portable dengan jumlah cahaya tergantung dari kebutuhan.

Untuk suasana yang romantic, anda bisa memotret pada waktu malam hari atau menggunakan cahaya yang lebih lembut. Sedangkan untuk suasana ceria, anda bisa memanfaatkan sinar matahari pagi untuk masuk kedalam ruangan.

2. Angle yang Lebar

Tips memotret interior agar tampak seperti fotografer professional selanjutnya adalah dengan menggunakan angle yang lebar. Tentunya karena saat memotret interior, kita menginginkan agar semua sudut ruangan terambil dengan sempurna. Akan sangat saying jika ada bagian yang tidak terlihat terutama jika bagian tersebut adalah highlight dari ruangan tersebut.

Itulah beberapa tips dalam memotret interior yang bisa kami berikan untuk anda. Sekarang saatnya anda mulai memotret dan membagikannya ke jejaring sosial anda.