Bagaimana cara memilih lotion anti nyamuk?
Denging suara nyamuk yang beterbangan bisa mengganggu tidur. Apalagi ditambah gigitannya yang menyebabkan bentol dan gatal. Tak hanya itu, nyamuk juga bisa menjadi sumber penyakit seperti malaria atau demam berdarah. Salah satu cara untuk mengusir nyamuk pergi adalah dengan memakai losion antinyamuk.
Ada banyak losion antinyamuk yang memiliki keunggulannya masing-masing, sebut saja Soffel, Autan, atau Caladine. Melalui artikel ini, kami akan memberikan tips memilih losion antinyamuk
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat hendak membeli losion antinyamuk. Hal tersebut meliputi apa saja kandungan produknya, siapa yang hendak menggunakannya, hingga kenyamanan saat dioleskan pada kulit. Berikut pembahasan selengkapnya!
Periksa komposisinya, lotion dengan bahan alami adalah pilihan yang baik
Supaya nyamuk enggan mendekat dan menempel pada kulit, digunakanlah zat-zat kimia sebagai bahan pembuatan repellent atau losion antinyamuk. Sebut saja DEET, permethrin, hingga picaridin. Bahan-bahan ini juga biasa digunakan sebagai bahan pembuat produk pembasmi serangga. Karena itu, kulit yang sudah diolesi losion antinyamuk terkadang akan terasa pahit saat tak sengaja Anda menjilatnya.
Selain bahan-bahan kimia, sebenarnya ada aneka tanaman yang bisa untuk mengusir nyamuk seperti citronella (sereh), aras (cedar), lavender, hingga jeruk. Tanaman tersebut memiliki bau khas yang tidak disukai oleh nyamuk sehingga bisa dijadikan pengganti bahan kimia. Jika memungkinkan, pilihlah losion yang mengandung bahan alami paling banyak dan sedikit menggunakan bahan kimia aktif.
Pilih lotion dengan kandungan DEET yang paling rendah
Salah satu komposisi utama yang ada dalam losion antinyamuk adalah DEET atau Diethyl-meta-toluamide. Bahan kimia aktif ini mulai dikembangkan sebagai obat antiserangga yang efektif sejak tahun 1946 oleh tentara Amerika Serikat. Fungsi DEET sendiri bukan untuk membunuh nyamuk, melainkan hanya menghalaunya. DEET akan mengganggu neuron dan reseptor yang ada di antena serta mulut nyamuk sehingga saat membauinya nyamuk akan pergi menjauh.
Sebenarnya DEET aman digunakan pada kulit manusia, kecuali bayi di bawah usia dua bulan. Meski begitu, jika diaplikasikan secara terus menerus pada kulit DEET bisa menimbulkan efek samping seperti iritasi.
Batas aman penggunaan DEET sebagai bahan mosquito repellent adalah 30%. Lebih dari itu DEET bisa menyebabkan reaksi yang merusak sistem saraf. Sebisa mungkin pilihlah losion dengan kandungan DEET yang paling rendah atau justru yang tidak menggunakan DEET sebagai bahan bakunya.
Untuk anak-anak, pilih lotion yang diformulasikan secara khusus bagi anak
Losion antinyamuk banyak mengandung bahan kimia aktif sehingga ada beberapa kandungan yang mungkin tidak cocok untuk kulit anak. Jika Anda berencana memakaikan losion antinyamuk pada anak, pastikan produk tersebut diformulasikan khusus bagi kulit buah hati. Mudahnya, Anda bisa memilih merek losion yang memang khusus untuk anak seperti Zwitsal dan Bambi.
Meski sudah menggunakan produk untuk anak, sebaiknya Anda tetap harus mengawasi penggunaannya. Jangan biarkan anak menggunakan produk losion antinyamuk tanpa pengawasan. Akan lebih baik jika Anda yang memakaikannya secara tipis di kulit anak. Jika terjadi reaksi pada kulit, hentikan pemakaian produk.
Pilih produk yang nyaman di kulit dan tidak membuat iritasi
Sebagai produk yang cara pemakaiannya dioleskan pada kulit, tentu saja Anda harus mencari produk yang kualitasnya benar-benar baik. Jangan hanya terpaku pada harga murah sehingga melalaikan soal keamanan dan kenyamanan. Oleh karena itu, pilihlah produk yang nyaman dan tidak membuat kulit menjadi kering.
Sebaiknya lotion antinyamuk yang Anda pakai mudah menyerap di kulit dan tidak lengket. Akan lebih bagus jika mengandung bahan yang bisa menjaga kelembapan dan kelembutan kulit. Pastikan juga produk yang Anda pakai tidak menyebabkan iritasi.