Bagaimana Cara memilih cuticle remover?

Bagaimana Cara memilih cuticle remover?

Bagaimana Cara memilih cuticle remover?

Pembersihan kutikula perlu dilakukan sebelum proses perawatan kuku. Meski kutikula cukup keras, Anda dapat menggunakan cuticle remover untuk melembutkan dan membersihkannya. Ada banyak cuticle remover yang dapat Anda gunakan sendiri, contohnya jenis gel. Namun, tahukah Anda produk yang terbaik?

Kali ini, disini akan menjelaskan tentang cuticle remover yang dapat Anda gunakan untuk perawatan kuku.

Jika Anda mencoba sendiri melepaskan kutikula yang mengeras, akan membutuhkan waktu lama dan berisiko merusak kuku. Untuk itu, diperlukan cuticle remover untuk melembutkan kutikula yang mengeras. Berikut poin-poin dalam memilih cuticle remover.

Perhatikan kandungan bahan pada cuticle remover


Fungsi utama dari cuticle remover adalah untuk melepaskan kutikula yang mengeras. Ada beberapa jenis bahan yang dapat digunakan untuk menghilangkan kutikula. Namun, ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan lebih lanjut. Simak penjelasan kami tentang masing-masing bahan secara saksama.

1. Potassium hydroxide/sodium hydroxide, mampu mengurai protein dan lipid

Potassium hydroxide/sodium hydroxide, mampu mengurai protein dan lipid

Potassium hydroxide dan sodium hydroxide memiliki sifat yang serupa. Namun, potassium hydroxide dianggap lebih basa. Keduanya memiliki kemampuan untuk memecah protein dan lipid. Pada konsentrasi tinggi, keduanya juga dapat digunakan untuk membersihkan pipa kamar mandi dan dapur.

Pada cuticle remover, konsentrasi potassium hydroxide dan sodium hydroxide tidak terlalu tinggi. Namun, kekuatannya dapat menguraikan nutrisi yang diperlukan, seperti protein, lipid, dan kelembapan permukaan kuku. Bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan kuku, Anda harus berhati-hati terhadap bahan-bahan ini. Hal ini karena penggunaannya akan membuat kuku Anda menjadi kering dan mudah patah.

2. Sodium lauryl sulfate, kemampuan pembersihan tinggi dan menyerap minyak

Sodium lauryl sulfate, kemampuan pembersihan tinggi dan menyerap minyak

Sodium lauryl sulfate (SLS) adalah jenis surfaktan sintetis yang biasa digunakan pada sampo dan sabun. SLS memiliki molekul yang sangat kecil dan mudah menembus kulit. Karena itu, ada beberapa orang yang kulitnya menjadi kasar ketika menggunakan sampo atau sabun dengan kandungan SLS. SLS juga memiliki kemampuan pembersihan yang tinggi dan dapat menyerap minyak dengan kuat. Jadi, ketika digunakan untuk membersihkan kutikula, Anda harus berhati-hati agar kuku tidak rusak.

Bahan dengan nama yang sama dengan sodium lauryl sulfate adalah sodium laurel sulfate. Perbedaan dari keduanya adalah ukuran partikelnya. Sodium laurel sulfate lebih sulit menembus kulit karena ukuran asam sulfatnya lebih besar. Namun, keduanya memiliki kemampuan untuk membersihkan dan menghilangkan kadar minyak sehingga Anda tetap harus menggunakannya dengan saksama.

Kemampuan kedua bahan ini sangat tinggi untuk melembutkan kutikula. Saat menggunakannya, Anda harus menggunakan produk perawatan kuku lainnya seperti minyak dan krim agar kesehatan kuku tetap terjaga.

Periksa keberadaan bahan yang bermanfaat bagi kuku


Bahan-bahan untuk menghilangkan kutikula biasanya dapat merusak kuku. Untuk itu, penting untuk memilih cuticle remover yang juga memiliki efek perawatan bagi kuku. Berikut akan kami jelaskan!

1. Bahan pelembap : Mengurangi kerusakan pada kuku

Bahan pelembap : Mengurangi kerusakan pada kuku

Dikatakan bahwa protein pada permukaan kuku berada dalam kondisi paling stabil saat pH-nya sedikit asam. Namun, cuticle remover dapat merusak kuku karena sifatnya yang basa. Untuk itu, cuticle remover dengan bahan pelembap turut diproduksi dan dijual di pasaran untuk mengurangi kerusakan kuku.

Vaselin dan minyak nabati sering digunakan untuk mengembalikan minyak pada kuku. Jika Anda ingin merawat kuku Anda, pastikan cuticle remover yang Anda gunakan mengandung bahan pelembap.

2. Bahan kecantikan : Merawat sekaligus melindungi kuku

Bahan kecantikan : Merawat sekaligus melindungi kuku

Selain bahan pelembap, adanya bahan kecantikan dalam cuticle remover akan semakin mengurangi risiko kerusakan pada kuku. Untuk menjaga kuku agar tetap sehat, protein di permukaan kuku harus stabil. Karenanya, di pasaran terdapat cuticle remover yang mengandung elastin, yakni protein nabati yang mudah menembus kulit. Ada pula produk yang mengandung keratin untuk mendorong regenerasi keratin pada kulit dan kuku.

Di samping kedua bahan tadi, ada juga cuticle remover yang mengandung bahan kecantikan lain, seperti kolagen dan hyaluronic acid. Dengan begitu, Anda bisa merawat dan melindungi kuku sekaligus. Jadi, selalu periksa bahan kecantikan yang terdapat dalam cuticle remover pilihan Anda.

Pilih berdasarkan tekstur, tipe gel atau cair


Pilih berdasarkan tekstur, tipe gel atau cair

Secara umum, ada dua jenis cuticle remover, yaitu tipe gel dan tipe cair. Biasanya yang paling umum adalah tipe cair, diaplikasikan dengan kuas atau diteteskan dengan pipet seperti cat kuku. Keunggulan dari tipe cair adalah cepat dan praktis karena lebih cepat kering dibanding tipe gel. Namun, kelemahannya adalah cairannya mudah melekat pada kulit selain kuku dan membuat kulit kasar.

Di sisi lain, tipe gel sangat lengket sehingga tidak akan mengenai bagian lain selain kuku yang diaplikasikan. Namun, tipe gel lebih lama kering. Hal ini karena gel sulit menguapkan air sehingga kuku lebih lama kering daripada menggunakan tipe cair.