Bagaimana cara membuat media pertumbuhan yang baik untuk budidaya belut ?

Belut sawah

Belut sawah, moa, atau lindung (Monopterus albus) adalah sejenis ikan anggota suku Synbranchidae (belut), ordo Synbranchiiformes, yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi. Ikan ini dapat dimakan, baik digoreng, dimasak dengan saus pedas asam, atau digoreng renyah sebagai makanan ringan. Secara ekologi, belut dapat dijadikan indikator pencemaran lingkungan karena hewan ini mudah beradaptasi.

Bagaimana cara membuat media pertumbuhan yang baik untuk budidaya belut ?

Belut membutuhkan sebuah media untuk tumbuh. Media tumbuh tersebut dimasukan ke dalam drum atau kolam pembesaran. Komposisi media tumbuh merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi pertumbuhan belut.

Biasanya, komposisi media tumbuh terdiri dari pupuk TSP, kompos, lumpur kering dan mikroorganisme starter. Ketiga bahan komposisi ini harus pas takaran dan susunannya. Media tumbuh tersebut harus diletakan di dalam kolam dari drum. Supaya kamu lebih paham.

Langkah-langkah membuat media tumbuh untuk budidaya belut adalah sebagai berikut,

  1. Lapisi bagian dasar drum dengan menggunakan jerami. Tebal jerami yang diberikan sekitar 50 cm.

  2. Siramkan mikroorganisme starter di atas jerami dengan takaran 1 liter per-drum. Untuk mikroorganisme starter, kamu bisa menggunakan EM-4 starter atau mikroorganismen starter yang biasa dijual di toko pertanian.

  3. Setelah lapisan mikroorganisme starter, berikan lapisan kompos atau tanah humus. Tebal lapisan sekitar 7 cm.

  4. Taburkan campuran lumpur kering dan pupuk TSP 5 kg di lapisan terakhir dengan ketebalan 25 cm.

  5. Anda harus memasukan air bersih ke dalam drum dengan ketinggian 17 cm. Biarkan drum berisi media tumbuh selama kurang lebih 14 hari hingga terjadi proses fermentasi. Artinya, kamu harus menutup rapat drum agar prosesnya berjalan lancar. Yang perlu kamu ingat adalah jangan memasukan belut bersamaan dengan media tumbuh sebelum melewati fermentasi.

Berikut adalah panduan penyiapan media sistem organik meski sederhana namun hasilnya sangat memuaskan.

Bahan-bahan:Jerami kering, Gedebog pisang kering yang sudah dipotong kecil-kecil, Lumpur sawah (Lendut), Microstarter, Decomposer

Langkah-langkah pembuatan media budidaya:

  1. Hamparkan jerami setebal +/- 10 cm kemudian semprot dengan decomposer yang sudah dilarutkan dengan air.
  2. Hamparkan cacahan gedebog pisang setebal +/- 10 cm diatas hamparan jerami, semprot dengan larutan decomposer.
  3. Hamparkan jerami setebal +/- 10 cm diatas hamparan gedebog pisang kemudian semprot dengan larutan decomposer dan seterusnya.
  4. Tutup media yang akan difermentasi dengan plastik dan biarkan selama lebih kurang 1 bulan atau hingga lumer/hancur.
  5. Setelah jerami dan gedebok sudah mengalami dekomposisi secara sempurna (hancur), masukkan media yang sudah difermentasi kedalam kolam untuk dilakukan pencucian sebanyak 50% atau separuh dari tinggi total media budidaya. Pencucian dilakukan dengan cara merendam media dengan air selama seminggu, selama perendaman air diganti tiap hari.
  6. Setelah seminggu air dikuras habis kemudian diberi larutan Mikrostarter sesuai dengan petunjuk pemakaian tebar secara merata.
  7. Masukkan lumpur sawah sebanyak 50% dari total media.
  8. Masukkan air secara perlahan hingga 10 cm dari permukaan media.
  9. Aduk media hingga merata.
  10. beri tanaman air seperti enceng gondok sebanyak 2/3 luas permukaan
  11. biarkan selama satu bulan atau hingga benar-benar matang. Setiap dua minggu sekali air diganti dengan yang baru.
  12. Setelah satu bulan cek kematangan media jika sudah matang dan dirasa sudah aman bibit belut siap dimasukkan dalam kolam dengan kepadatan 1Kg – 1.5 Kg per meter persegi.

Sumber: