Bagaimana cara membuat anggota tim kita mau berbuat ?

kerjasam tim

Dalam kepemimpinan ada banyak skil yang harus dimiliki. Salah satu dari skil tersebut adalah enable other to act. Dalam bahasa Indonesia enable other to act memiliki arti dapat memungkinkan orang lain untuk bergerak.

“Memungkinkan orang lain untuk bertindak. Pemimpin tidak mencapai keberhasilan sendiri. … Pemimpin teladan meminta dukungan dan bantuan dari semua orang yang harus membuat pekerjaan proyek. … Mereka mendorong kolaborasi, membangun tim, dan memberdayakan orang lain. Mereka memungkinkan orang lain untuk bertindak” (Kouses & Posner, The Leadership Challenge, p. 10)

Mengacu pada pernyataan tersebut berarti memungkinkan orang lain untuk bertindak dapat berarti memberdayakan, memberi arahan dan dapat mengkoordinir orang lain agar bekerja di bawah arahan nya.

Bukan perkara mudah bagi seseorang untuk bisa menggerakkan orang lain agar berkerja sesuai dengan arahan nya. Akan tetapi untuk bisa menjadi pemimpin yang baik hal itu mutlak diperlukan. Bayangkan jika sebagai seorang pemimpin kita tidak dapat memerintah orang lain agar bekerja sesuai dengan arahan kita. Tentunya akan membuat organisasi atau kelompok yang kita pimpin tidak berjalan sesuai dengan tujuan atau visi yang ditentukan. Untuk itu skill memungkinkan orang lain untuk bergerak sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin.

Menurut situs www.leadershipchallenge.com ada beberapa cara yang harus dilakukan agar kita dapat memungkinkan orang lain untuk bergerak.

  1. Care

    Care memiliki arti peduli dalam bahasa Indonesia. Kepedulian kita terhadap orang lain akan membuat orang lain peduli juga dengan diri kita. Dengan begitu mereka akan mau bergerak karena kepedulian mewujudkan visi dari pemimpinnya. Jika orang tidak peduli terhadap visi dari pemimpin nya. Dia hanya akan mengkritik dan memberontak terhadap arahan dan kinerja pemimpinnya.

  2. Create Ownership

    Create ownership memiliki makna bahwa kita sebagai seorang pemimpin kita harus menanamkan rasa memiliki satu sama lain. Artinya sebagai pemimpin kita harus membuat anggota atau bawahan kita memiliki visi yang sama dan kepentingan yang sama dengan kita. Dengan begitu orang akan bergerak karena merasa memiliki tujuan yang sama dengan pemimpinnya.

  3. Ensure Security

    Ensure Security berarti kita memastikan keamanan orang lain. Dengan kata lain kita sebagai pemimpin harus bisa menjamin keamanan dari kinerja anggota kita. Sebagai seorang pemimpin kita harus memastikan bahwa arahan kita nanti nya psati akan berbuah baik dan aman jika dilaksanakan oleh anggota kita. Dengan begitu anggota kita akan bekerja dengan rasa aman dan percaya sepenuhnya dengan arahan kita

  4. Practice accountability for everyone…including you!

    Mempraktekan akuntabilitas dapat diartikan kita mempraktekan etika yang sesuai dengan tata administrasi yang benar. Tata administrasi yang dimaksud adalah patuh terhadap aturan, dapat mengikuti porsi dan jabatan yang dimiliki. Dengan mempraktikan akuntabilitas anggota atau bawahan kita akan belajar menghargai sebuah aturan dan jabatan. Dengan begitu akan mudah bagi pemimpin untuk menggerakan anak buah nya. Apabila akuntabilitas bisa dipraktekan oleh diri kita sendiri otomatis anggota kita akan mengikuti perilaku kita itu.

Bagaimana menurut anda ?

1 Like

Istilah tim dapat didefinisikan sebagai sebuah kelompok kerja, yang terdiri dari beberapa orang dengan kompetensi yang setara, dimana mereka bekerja secara interdependen / ketergantungan dalam melaksanakan pekerjaan di satu organisasi (Burn, 2004). Keefektivitasan tim adalah bagaimana tim mempengaruhi organisasi, anggota tim per individu, dan keberlangsungan tim. Dapat disimpulkan bahwa keefektivitasan tim adalah perluasan dimana tim memperoleh tujuannya, memperoleh kebutuhan dan tujuan anggotanya, dan dapat mempertahankan tim lebih lama (McShane & Von Glonov, 2008).

Terkait bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk membuat anggota tim mau berbuat dapat digunakan salah satu teori yang banyak dipakai dalam hubungannya dengan efektifitas tim kerja adalah Model Input- Process- Output, yang menjelaskan bahwa input memiliki pengaruh langsung pada output tim dan memiliki hubungan yangtidak langsung dengan output tim melalui proses tim (Hackman ,1987).

Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam tim untuk mempengaruhi efektivitas tim dalam bekerja :

  1. Team viability adalah kemampuan anggota tim untuk melanjutkan bekerjasama, dimana semangat kooperatif membuat tim mengembangkan kemampuan berjangka panjang untuk melanjutkan bekerja bersama (Hackman, 1990 dalam Afolabi, Olukayode A ,& Ehigie, Benjamin Osayawe, 2005).
  2. Pembagian beban kerja adalah kemampuan anggota tim untuk melakukan pembagian kerja secara adil (Johnson and Johnson, 1995; Scarnati, 2001 dalam Afolabi et.al, 2005).
  3. Fleksibilitas anggota, yaitu kemampuan adaptasi anggota tim.
  4. Komunikasi tim adalah pembagian informasi antara anggota tim untuk mencapai pemahaman bersama. Pertemuan terjadwal yang dilakukan antara anggota tim produksi untuk mendiskusikan kemajuan tim, dan
    memastikan angota berkomunikasi dan kebergantungan dalam bekerja untuk mencapai tujuan (Landy and Conte, 2004 dalam Afolabi et,al, 2005).
  5. Kohesivitas tim , yaitu derajat dimana keinginan setiap anggota tim untuk tetap berada didalam tim, dan komitmen atau ketertarikan pada tujuan tim (Forsyth,1990 dalam Afolabi et,al, 2005).

20 Cara membuat anggota tim kita mau berbuat


Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa memotivasi anggota tim tidak hanya melibatkan satu pendekatan tetap, karena setiap individu memiliki kebutuhan dan motivasi yang berbeda. Oleh karena itu, menciptakan lingkungan yang mendukung, memberikan penghargaan, dan membangun komunikasi yang efektif dapat menjadi kunci untuk memotivasi tim Anda.

  1. Pemahaman Individu: Untuk memotivasi tim, pertama-tama, Anda perlu memahami kebutuhan dan preferensi setiap anggota tim. Lakukan evaluasi individu untuk mengetahui apa yang mendorong mereka, apakah itu pengakuan, pengembangan karir, atau tugas-tugas menantang.

  2. Tujuan Bersama: Tentukan tujuan bersama yang jelas dan terukur. Menetapkan sasaran yang terukur membantu memberikan arah yang jelas dan memberikan pemahaman tentang kontribusi masing-masing anggota tim terhadap kesuksesan bersama.

  3. Berkomunikasi dengan Efektif: Komunikasi yang jelas dan terbuka sangat penting. Sampaikan tujuan, harapan, dan ekspektasi secara terbuka. Berikan umpan balik konstruktif dan dorong anggota tim untuk berkomunikasi satu sama lain.

  4. Memberdayakan Anggota Tim: Berikan tanggung jawab yang sesuai dengan keterampilan dan keahlian masing-masing anggota tim. Memberdayakan mereka untuk mengambil keputusan dan mengelola tugas mereka sendiri dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan motivasi.

  5. Pengakuan dan Apresiasi: Anerilah kontribusi anggota tim secara teratur. Pengakuan dapat berupa pujian, penghargaan, atau bahkan kesempatan pengembangan. Ini tidak hanya meningkatkan motivasi tetapi juga membangun atmosfer positif.

  6. Fasilitasi Pengembangan Karir: Bantu anggota tim untuk mengembangkan keterampilan mereka. Sediakan pelatihan, dukungan, dan kesempatan untuk pertumbuhan karir. Ini dapat memberikan motivasi tambahan karena mereka melihat nilai jangka panjang dari upaya mereka.

  7. Mengatasi Konflik: Tangani konflik dengan cepat dan efektif. Konflik yang tidak terselesaikan dapat merusak motivasi. Libatkan anggota tim dalam menyelesaikan konflik dan cari solusi bersama.

  8. Fleksibilitas: Pertimbangkan kebutuhan individu dalam mengatur jadwal dan tugas. Memberikan fleksibilitas dapat menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan meningkatkan kepuasan anggota tim.

  9. Berikan Sumber Daya yang Diperlukan: Pastikan anggota tim memiliki alat dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas mereka. Ketidakmampuan untuk melakukan pekerjaan karena keterbatasan sumber daya dapat menurunkan motivasi.

  10. Budaya Kerja yang Positif: Bangun budaya kerja yang positif dengan mengedepankan kolaborasi, dukungan, dan kepercayaan. Lingkungan kerja yang positif dapat meningkatkan semangat kerja dan keterlibatan anggota tim.

  11. Keterlibatan Tim dalam Pengambilan Keputusan: Libatkan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan. Memberikan mereka perasaan memiliki dan memengaruhi arah tim dapat meningkatkan motivasi karena mereka merasa dihargai dan diberdayakan.

  12. Mendukung Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi: Pahami kebutuhan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Memberikan fleksibilitas waktu dan mendukung kebutuhan pribadi dapat meningkatkan kepuasan anggota tim, yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi.

  13. Peluang Pengembangan Tim: Sediakan peluang untuk tim berkembang bersama. Ini bisa melibatkan pelatihan bersama, proyek kolaboratif, atau kegiatan pengembangan tim untuk meningkatkan kohesi dan motivasi bersama.

  14. Peran yang Jelas: Pastikan bahwa peran dan tanggung jawab setiap anggota tim jelas dan sesuai dengan keahlian mereka. Ini membantu mencegah kebingungan dan meningkatkan efisiensi, yang dapat berdampak positif pada motivasi.

  15. Pentingkan Pekerjaan yang Bermakna: Tunjukkan kepada anggota tim bagaimana pekerjaan mereka berkontribusi pada tujuan yang lebih besar. Pekerjaan yang dianggap bermakna dapat memberikan motivasi intrinsik yang kuat.

  16. Bimbingan dan Mentoring: Sediakan program bimbingan atau mentoring di antara anggota tim. Koneksi personal ini dapat meningkatkan dukungan antaranggota tim dan memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman serta pembelajaran.

  17. Pemecahan Masalah Bersama: Ajak anggota tim untuk berpartisipasi dalam pemecahan masalah. Kolaborasi dalam menghadapi tantangan dapat meningkatkan rasa kepemilikan terhadap solusi dan membangun rasa percaya diri.

  18. Monitoring Kesejahteraan Mental: Perhatikan kesejahteraan mental anggota tim. Sediakan sumber daya atau dukungan kesehatan mental jika diperlukan. Kesehatan mental yang baik dapat mendukung motivasi dan kinerja yang optimal.

  19. Pembelajaran dari Kegagalan: Ajarkan tim untuk melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Ini dapat mengurangi ketakutan akan kegagalan dan meningkatkan motivasi untuk terus mencoba hal baru.

  20. Evaluasi dan Perbaikan Terus-Menerus: Lakukan evaluasi rutin atas kinerja tim dan berikan umpan balik konstruktif. Proses evaluasi yang terbuka dan terus-menerus dapat membantu tim memahami di mana mereka berdiri dan memberikan motivasi untuk perbaikan.

Dengan menggabungkan berbagai strategi ini, Anda dapat menciptakan lingkungan yang memberdayakan dan memotivasi anggota tim Anda untuk berprestasi dan berkembang bersama-sama. Adaptasi terus-menerus terhadap dinamika tim dan kebutuhan individu juga penting untuk menjaga motivasi tetap tinggi.