Bagaimana cara membangun tim manajemen produk yang efektif ?

Setiap tim tentu memiliki cara tersendiri dalam bekerja sama dan mendistribusikan pekerjaannya. Struktur dan dinamikanya juga berbeda-beda, dan masing-masing punya kelebihan serta kekurangan. Dalam membangun produk yang berkualitas diperlukan kerjasama tim produk yang baik dan efektif agar memberikan harapan besar bagi produk yang dibuat.

Bagaimana cara membangun tim manajemen produk yang efektif ?

Dalam membangun tim yang baik untuk mengembangkan sebuah produk akan tergantung pada manajemen itu sendiri - bagaimana persepsi tentang pengelolaan produk, bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana hal itu harus dibangun di organisasi.

Beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam membangun tim produk yang efektif dan berkualitas antara lain :

1. Fokus dan jelas terhadap misi

Misi dari manajemen produk itu sendiri adalah menemukan dan membantu organisasi dalam membangun sebuah produk yang tepat. Menyampaikan dan menangkap value dari misi produk jelas merupakan pekerjaan seluruh organisasi. Untuk menciptakan produk yang bagus, harus memiliki fokus yang kuat terhadap visi dan setiap anggota tim harus tahu dengan jelas terkait dengan apa yang mereka kerjakan.
Kurangnya fokus terhadap visi dapat mengakibatkan pengerjaan produk yang tidak sesuai dengan seharusnya. Bahkan, kemungkinan terparah, tim malah mengerjakan produk yang sama sekali tidak berhubungan dengan visi dan misi perusahaan.

2. Mempekerjakan manajer produk, bukan pemilik produk

Pemilik produk (PO) merupakan peran penting dalam metode scrum, dimana pemilik produk akan bekerja sama dengan tim pengembangan sebagai perwakilan pelanggan / pengguna dan pemangku kepentingan lainnya.

Tugas tersebut lebih cocok untuk manajer produk. Sebenarnya anggota yang ada didalam manajemen produk tidak harus menentukan solusinya tetapi lebih untuk melakukan framing terhadap masalah atau peluang dan membantu tim menemukan cara terbaik untuk mengatasinya.

3. Dorong tim manajemen produk untuk menjadi intrapreneur
Google, Facebook, Amazon dan perusahaan teknologi terkemuka lainnya mengharapkan dan mendorong manajer produk mereka untuk bertindak sebagai intrapreneur. Mereka percaya ini adalah kunci untuk tetap inovatif dan gesit. Melatih manajer produk untuk menggunakan pola pikir dan toolset pengusaha saat bekerja di perusahaan besar akan berdampak sangat besar terhadap perkembangan produk itu sendiri.

4. Carilah Anggota tim manajemen produk yang memiliki keahlian yang tepat

  • Pemikir analitis - Anggota tim manajemen produk harus pandai memecahkan masalah, melakukan penilaian pro dan kontra, menghasilkan perkiraan, menganalisis fakta dan data, dan memperkirakan probabilitas dan distribusinya.

  • User / Customer empathy - Anggota tim manajemen produk harus mempunyai kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain yang mungkin sangat berbeda adalah kunci untuk membangun sebuah produk yang memberikan nilai bagi orang tersebut.

  • Kerendahan hati - Anggota tim manajemen produk memiliki banyak kekuatan atas produk. Anggota tim manajemen produk yang terlalu percaya diri, dimana sepenuhnya mempercayai intuisinya dan melakukan penilaian tanpa membutuhkan bukti merupakan contoh sikap yang buruk bagi seorang manajer produk.

  • Pendidikan - Gelar (atau pengalaman langsung yang signifikan) akan sangat membantu dalam manajemen produk, tetapi Anggota tim manajemen produk yang baik berasal dari semua kalangan, dimana Anggota tim manajemen produk yang memiliki latar belakang psikologi atau desain adalah nilai plus.

  • Keahlian domain - Mencari Anggota tim manajemen produk dengan pengalaman yang tepat di industri dan model bisnis yang sesuai merupakan nilai tambah.

  • Pengalaman kerja - Pengalaman kerja Anggota tim manajemen produk merupakan nilai tambah, tetapi bukanlah sesuatu yang utama.

5. Berbicara dengan pengguna secara rutin
Anggota tim manajemen produk menciptakan sesuatu untuk orang lain, dari mana anda dapat mengetahui jika produk yang diciptakan sudah bagus atau sesuai dengan apa yang diharapkan? Di sinilah pentingnya para anggota tim untuk saling berdiskusi satu sama lain, dan juga dengan para pengguna, untuk mengetahui jawabannya.

6. Berani berbagi ide
Diskusi antar anggota tim adalah elemen yang sangat penting untuk menciptakan suatu inovasi. Dengan berdiskusi, kita dapat membahas ide-ide baru untuk diimplementasikan pada fitur produk, strategi penjualan, desain, dan sebagainya. Semakin berani untuk berbagi atau bertukar pikiran, semakin banyak pula ide-ide yang muncul untuk diuji coba. Ke depannya, hasil uji coba inilah yang menjadi sumber pembelajaran dan penilaian dalam membangun produk.

7. Menjalin komunikasi yang baik
Kegagalan tim produk bisa terjadi karena komunikasi yang kurang terjalin dengan baik antar anggota. Tim yang baik akan selalu mengomunikasikan semua hal terkait produk atau hal lainnya, baik yang kecil maupun besar, secara mendetail.

Referensi :