Bagaimana cara membangun MVP yang tepat pada perusahaan startup?

Minimum Product Value merupakan produk yang memiliki cukup fitur untuk dicoba, apakah produk yang kita buat dapat diterima dalam pasar. Untuk mencapat target ini, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, agar mendapatkan nilai yang maksimal dalam perusahaan startup. Bagaimana cara startup membangun MVP yang tepat?

Fokus pada Penyelesaian Masalah
Terutama, ketika membangun produk, tujuan utama haruslah menyelesaikan masalah pelanggan. Jika Anda tidak menyelesaikan masalah mereka, dan tidak membawa sesuatu yang baru ke kehidupan sehari-hari mereka (pelanggan), kemungkinan besar mereka (pelanggan) tidak akan menggunakan produk Anda.

Fokus Grup
Jika Anda membuat sebuah produk baru, undang sekumpulan orang yang menggunakan produk kompetitiormu dan tanya mereka mengenai kekurangannya, dan juga hal yang mereka sangat suka, dan cobalah untuk memahami perubahannya dan mengapa. Jika Anda mengembangkan sebuah produk yang sudah ada atau menambahkan fitur baru, kenapa Anda tidak mengundang pelanggan Anda dan menanyakan hal yang sama?

Fokus group bagus untuk mulai mengembangkan pemahaman dari hal yang pelanggan Anda mungkin inginkan dari produk Anda. Namun ingat, grup fokus bisa jadi bias, selalu ada seseorang dengan opini kuat yang mungkin mempengaruhi yang lain, jadi Anda harus tahu batasnya.

Ideation workshop.
Kumpulkan tim Anda (termasuk stakeholder) dan tunjukkan poin kelemahan yang ditemukan. Anda juga harus mencoba untuk mencetak sebanyak mungkin hal yang telah Anda pelajari sejauh ini tentang visi yang didefinisikan dan tujuan bisnis. Pasang di dinding sehingga semuanya bisa melihat dengan jelas. Di sesi ini tanya semua orang untuk menggambar sebanyak mungkin solusi karena mereka dapat berpikir untuk penyelesain masalahnya. Anda mencari kuantitas, bukan kualitas.

Prototyping and user testing.
Idealnya, Anda harus bisa membuat prototype setidak tiap minggu. Sekarang, tim UX dan pendesain UX biasanya menghabiskan lebih banyak waktu membuat sketsa dan kertas penguji atau menggunakan kerangka sederhana dari pada menghabiskan waktu yang lebih panjang di belakang komputer membuat keputusan mereka (pelanggan) sendiri. Buat tim UX untuk menggunakan prototype secepat mungkin dalam proses mendapatkan umpan dari pengguna. Guerilla testing adalah cara yang bagus dan efektif untuk mengetes desain awal dan hampir tidak memakan usaha apapun.

Strategi membanguan sebuah MVP
Meskipun Anda telah melakukan testing terhadap produk Anda kepada pengguna, mereka hanya merupakan persentase kecil dari penonton dan mereka berada dalam lingkungan percibaan (jauh dari natural). Mengetes dengan kostumer yang sebelumnya tidak akan bernilai, tapi Anda mungkin ingin produkmu berada di pasar yang lebih luas untuk dicoba.

Membuat stategi untuk membangun dan merilis sebuah Minimum Viable Product adalah hal terbaik selanjutnya untuk mengetes asumsimu dan terus membangun dari apa yang telah kamu pelajari sejauh ini.

Satu cara yang bagus untuk mulai berpikir tentang MVP-mu adalah mengambil roadmap yang telah Anda buat di sesi sebelumnya dan fokus pada hal-hal yang menyelesaikan masalah pelanggan Anda.

Tagging
Tujuan dari membuat MVP adalah untuk belajar dan mengulang. Tidak ada cara untuk belajar (maksud saya benar-benar belajar) dengan pelanggan Anda kecuali kamu memiliki sebuah sistem yang mengizinkan Anda untuk melacak apa yang pelanggan Anda lakukan dengan produk Anda. Anda butuh data berharga tersebut untuk membuat keputusan. Kamu bisa melakukan penelitian kuantitatif dan menanyakan pelanggan Anda mengenai perasaan mereka terhadap produk anda, tapi kita tahu ini tidak cukup.

Anda perlu memastikan Anda membuat tags ke MVP-Anda yang akan membantu anda memahami bagaimana perilaku produk Anda terhadap KPI-Anda (Key Performance Indicators).

Tag analitik (atau tracking) biasanya disediakan oleh pihak ketika seperti Google Analytics untuk membantu kita mengintegrasikan produk kita (Situs, aplikasi ponsel) dengan alat pelacak. Tracking tag tidaklah lebih dari sekedar kode yang perlu Anda sisipkan di source code produk Anda untuk mengirim aksi pengguna apapun yang ini Anda lacak dan memudahkan untuk memvisualisasikan data.

Ada banyak alat yang bisa digunakan untuk melacak pengguna online. Mulailah memilih kebutuhan bisnis Anda secara tepat, dan hubungi jasa layanan konsumen mereka untuk mendapatkan bantuan mengenai tag terhadap produk Anda.

Belajar dengan Data dan Insights
Ketika tracking sudah dilakukan dan MVP selesai, Anda bisa mulai mencari apa yang pelanggan Anda lakukan dengan produk Anda.

Jika Anda baru melakukan analisis, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan terhadap data Anda dan apa yang harus Anda perhatikan. Google memiliki beberapa video pengantar atau anda dapat membaca referensi-referensi yang ada, misalnya buku Lean Analytics. Referensi tersebut akan membantu Anda untuk dapat lebih memahami metrik-metrik yang ada dan hal-hal apa yang dapat kita peroleh dengan data yang ada.

Referensi