Bagaimana cara memasarkan produk pertanian?

Bagaimanakah cara memasarkan produk pertanian? Apakah caranya sama dengan memasarkan produk non pertanian?

Cara memasarkan produk pertanian hampir sama dengan cara memasarkan produk non pertanian, namun hal tersebut dapat disesuaikan kembali dengan karakteristik produk pertanian yang dipasarkan

Pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan sebuah perusahaan. Dengan adanya konsep pemasaran yang baik, maka perusahaan dapat mempertahankan kelangsungaan hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba, dan yang paling penting adalah dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

Menurut Stanton (1994) dalam Lukitaningsih (2013) pemasaran adalah keseluruhan sistem dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memberikan kepuasan baik kepada konsumen maupun pembeli potensial. Oleh karena itu, keberhasilan sebuah kegiatan pemasaran akan menentukan keberhasilan dari perusahaan itu sendiri.

Konsep pemasaran sendiri mulai muncul pada tahun 1950, dimana perusahaan pada saat itu hanya berorientasi pada volume penjualan dan tidak memperhatikan kepuasan dari konsumen. Konsep pemasaran berpendapat bahwa faktor kunci untuk memperoleh laba yang maksimal bukan hanya terletak pada jumlah atau volume penjualan yang dicapai oleh sebuah perusahaan, melainkan terletak pada kepuasan konsumen jangka panjang. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Drucker (1969) dalam Lukitaningsih (2013) dimana tujuan perusahaan yang utama adalah untuk menciptakan kepuasan bagi konsumen, karena kepuasan konsumen merupakan pondasi bagi sebuah perusahaan untuk tetap bertahan.

Dalam perusahaan agribisnis juga diperlukan manajemen pemasaran yang baik, sama seperti perusahaan lain pada umumnya. Manajemen pemasaran tersebut bertujuan untuk memasarkan produk agribisnis yang dihasilkan, maupun melakukan riset pasar terkait produk agribisnis tersebut.

Dalam pemasaran produk agribisnis yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan produk yang dihasilkan itu sendiri, terlebih produk yang dijual merupakan produk hasil pertanian langsung tanpa ada pengolahan. Produk tersebut lebih sulit untuk dipasarkan karena terkadang terkendala oleh fluktuasi harga dipasaran dan banyaknya produk serupa.

Belum lagi, karakteristik produk pertanian yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Sehingga, diperlukan manajemen pemasaran yang tepat, dimana produk pertanian tersebut dapat diterima oleh pasar dan dicari oleh pelanggan. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan riset pasar terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan bercocok tanam, sehingga nantinya produk yang dihasilkan merupakan produk yang benar-benar dibutuhkan oleh pasar dan dicari oleh konsumen.

Selain itu, juga dapat dilakukan dengan melakukan spesialisasi produk pada setiap daerah sesuai dengan kondisi alam dan kekhasan tanaman disetiap daerah tersebut. Sehingga, harapannya keseluruhan produk yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar dan tidak mengalami fluktuasi harga akibat adanya panen raya.

Referensi
Lukitaningsih, A. (2013). Jurnal Maksipreneur. Perkembangan Konsep Pemasaran: Implementasi dan Implikasinya , Vol III, No 1, 21-35.

2 Likes

Selain itu, poin penting yang juga harus dipertimbangkan dalam memasarkan produk pertanian adalah saluran pemasaran. Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses menjadikan suatu produku atau jasa yang siap untuk digunakan/dikonsumsi. Sistem pemasaran hasil pertanian memiliki 3 sub sistem pokok yaitu produksi, konsumsi, dan saluran pemasaran.

Seperti yang sudah dijelaskan dalam e-learning mata kuliah Pengantar Ekonomi Pertanian materi ke 6, pada umumnya saluran pemasaran terdiri dari sejumlah lembaga pemasaran. Dimana banyaknya lembaga pemasaran yang terlibat mempengaruhi panjang pendeknya suatu saluran pemasaran. Menurut Hanafiah dan Saefuddin (1986), panjang pendeknya saluran pemasaran ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini:

1. Jarak antara Produsen ke Konsumen
Semakin jauh jarak antara produsen dan konsumen, semakin banyak jumlah lembaga pemasaran yang terlibat. Sehingga saluran pemasarannya akan semakin panjang.

2. Cepat Tidaknya Produk yang Ditransaksikan Mengalami Kerusakan
Produk pertanian adalah produk yang bersifat segar dan mudah rusak. Semakin cepat produk mengalami kerusakan, maka saluran pemasaran akan semakin pendek.

3. Skala Produksi
Semakin besar skala produksi yang dijalankan, artinya produk hasil pertanian yang diperoleh akan semakin banyak. Sehingga saluran pemasaran yang terbentuk akan akan tergantung pada hasil yang diproduksi dan strategi pemasarannya.

4. Posisi Keuangan Lembaga Pemasaran yang Terlibat
Posisi keuangan lembaga pemasaran yang terlibat akan menentukan seberapa besar peran lembaga pemasaran tersebut dalam menjalankan perdagangan produk pertanian. Selain itu, posisi keuangan lembaga pemasaran juga menentukan seberapa besar kuasa lembaga pemasaran tersebut terhadap produk pertanian yang diperdagangkan.

Referensi
Hanafiah, A.M. dan A.M. Saefuddin. (1986). Tataniaga Hasil Pertanian. Jakarta: Penerbit UI.

1 Like