Bagaimana cara melatih mengembangkan kemampuan berempati pada anak?

Empati

Empati merupakan respons afektif dan kognitif yang kompleks pada distres emosional orang lain. Empati termasuk kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil perspektif orang lain.

Empati tidak sama dengan meniru atau imitasi. Untuk memiliki rasa empati kita harus memiliki kesadaran diri dan juga jarak antara diri sendiri dan orang lain. Empati juga tidak hanya dimiliki manusia, namun para ilmuwan menemukannya pada primata bukan manusia, bahkan pada tikus.

Bagaimana cara melatih mengembangkan kemampuan berempati pada anak ?

Empati, yang merupakan emosi utama dalam membedakan antara baik dan buruk, pada dasarnya sudah tumbuh sejak dini. Kapasitas berempati dapat berkembang jika dipupuk dengan baik. Jika tidak, empati tidak akan berkembang. Karena pemahaman emosi merupakan dasar bagi empati. Kemampuan empati harus selalu dilatih atau diasah sejak dini. Bahkan, meskipun usia seseorang telah beranjak dewasa, harus tetap melatih empati.

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar kemampuan empati pada anak kita dapat terbentuk dengan baik.

Rekam semua emosi pribadi


Setiap orang pernah mengalami perasaan positif maupun negatif, misalnya sedih, senang, bahagia, marah, kecewa dan lain sebagainya. Pengalaman-pengalaman tersebut apabila kita catat atau rekam akan membantu kita memahami perasaan yang sama saat kondisi tertentu menjumpai kita kembali. Disamping itu ketika kita mengetahui perasaan tersebut sedang dialami oleh seseorang, kita dapat memahami kondisi tersebut sehingga kita dapat memperlakukannya sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Cara mengembangkan pemahaman anak terhadap emosi.

  1. Mendengarkan anak dengan empati
  2. Perhatikan perasaan anak dan dengarkan dengan empati
  3. Ketahui penyebab timbulnya empati
  4. Kenali perasaan anak
  5. Cari pemecahan masalah untuk anak memenuhi kebutuhannya

Untuk menyempurnakan langkah di atas, beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan dalam mengembangkan empati anak,

  • Membangkitkan kesadaran dan perbendaharaan ungkapan emosi.

    Anak memerlukan ketrampilan untuk dapat mengenali beragam jenis emosi sehingga anak dapat memahami perasaan orang lain. (Borba, 2008: 31-35) mengemukakan bahwa ada empat cara mengembangkan perbendaharaan ungkapan emosi anak, yaitu:

    1. Ajukan pertanyaan tentang perasaan
    2. Ungkapan alfabet perasaan anak
    3. Makan malam dengan menceritakan perasaan
    4. Buatlah kartu ungkapan perasaan
  • Meningkatkan kepekaan terhadap perasaan orang lain.

    Dengan meningkatkan kepekaan terhadap perasaan orang lain, maka ia akan memahami kebutuhab dan kekhawatiran mereka. (Borba, 2008: 36-37) mengemmukakan bahwa ada enam cara untuk menumbuhkan kepekaan anak, yaitu:

    1. Pujilah perbuatan baik dan peka
    2. Tunjukkan efek sikap peka
    3. Perhatikan tanda-tanda non verbal

    Borba (2008) mengemukakan cara membantu anak memahami tanda-tanda emosi nonverbal

    1. Lakukan permainan “tebak perasaan”
    2. Buat komik ungkapan perasaan
    3. Baca dengan perasaan
    4. Mengamati perasaan
    5. Sering-seringlah ajukan pertanyaan
    6. Gunakan rumus “perasaan dan kebutuhan”
    7. Ungkapan perasaan anda dan jelaskan mengapa anda merasa demikian
  • Membantu memahami perspektif orang lain selain dari sudut pandangnya sendiri.

    Borba (2008) mengemukakan bahwa ada tiga cara meningkatkan kemampuan anak untuk memahami orang lain, yaitu:

    1. Bertukar peran agar ,merasakan apa yang dirasakan orang lain
    2. Cobalah berada di posisiku
    3. Bayangkan perasaan orang lain

Latih Anak untuk Memperhatikan Orang Lain


Memperhatikan lingkungan luar atau orang lain akan memberikan banyak informasi tentang kondisi orang di sekitar kita. Informasi ini sangat penting untuk dijadikan panduan dalam mengambil pilihan perilaku tertentu. Informasi ini juga dapat dijadikan pembanding dengan diri kita tentang apa yang sedang terjadi, sehingga kita dapat mengatahui apakah perasaan dan perilaku kita sudah sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Memperhatikan orang lain merupakan ketrampilan tersendiri yang tidak semua orang menyukainya. Memperhatikan tidak sekedar melihat orang per orang tetapi juga mencoba menghilangkan perasaan-perasaan subyektif kita saat memperhatikan, sehingga akan muncul keinginan untuk mendalami perasaan orang yang sedang kita lihat tersebut.

Latih Anak untuk Mendengarkan


Untuk memahami masalah atau mendapatkan pemahaman yang lebih jelas terhadap permasalahan yang sedang dihadapi orang lain. Kemampuan mendengarkan juga harus latih agar memberikan dampak yang positif dalam interaksi sosial kita. Syarat yang dibutuhkan untuk dapat mendengarkan adalah menghilangkan atau meminimalkan perasaan negatif atau prasangka terhadap obyek yang menjadi sasaran dengar. Disamping itu juga perlu adanya kemauan untuk membuka diri kita untuk orang lain, khususnya dengan memberikan kesempatan orang lain untuk berbicara yang dia inginkan tanpa kita potong sebelum selesai pembicaraannya. Mendengar keluh kesah atau cerita gembira orang lain akan mampu memberikan pengalaman lain dalam suasana hati kita.

Mendengarkan cerita sedih akan mampu membawa kita kedalam suasana hati orang lain yang sedang bersedih dan dapat membangkitkan keinginan untuk memahami masalah atau perasaan orang tersebut. Begitu pula perasaan yang lain. Semakin banyak cerita, masalah dan ungkapan perasaan yang kita dengarkan akan membuat kita semakin kaya dengan pengalaman tersebut dan pada akhirnya semakin mengetahui bagaimana cara memahami orang lain atau perasaannya.

Latih untuk Membayangkan Perasaan Orang Lain.

Membayangkan sebuah kejadian yang dialami orang lain akan menarik diri kita ke dalam sebuah situasi yang hampir sama dengan yang dialami orang tersebut. Refleksi keadaan orang lain dapat membuat kita merasakan apa yang sedang dialami orang tersebut dan mampu membangkitkan suasana emosional. Membayangkan sebuah kondisi tersebut dapat lebih mudah manakala kita pernah mengalami perasaan atau kondisi yang sama. Seseorang yang sering membayangkan apa yang dialami atau dirasakan orang lain dan akibat yang akan ditimbulkan manakala hal tersebut terjadi pada diri kita saat kejadian atau setelah kejadian akan memudahkan kita merasakan suasana emosi seseorang manakala melihat kejadian-kejadian yang berkaitan dengan situasi penuh dengan emosi-emosi tertentu.

Lakukan bantuan secepatnya.


Memberikan bantuan atau pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkan dapat membangkitkan kemampuan empati. Respon yang cepat terhadap situasi di lingkungan sekitar yang membutuhkan bantuan akan melatih kemampuan kita untuk empati. Bantuan yang kita berikan tidak perlu menunggu waktu yang lebih lama tetapi kita berusaha memberikan segenap kemampuan kita saat melihat atau menyaksikan orang-orang yang membutuhkan. Pertolongan yang kita berikan akan menstimulus keadaan emosi kita untuk melihat lebih jauh perasaan orang yang kita beri pertolongan dan semakin sering kita memberikan respon dengan cepat akan semakin mudah kita mengembangkan kemampuan empati kepada orang lain.