Sering kali kita berbicara atau bisa dibilang bersosialisai dengan banyak orang. Misalnya, dengan teman, orangtua, saudara, kerabat, kolega, dan lain-lain. Namun, tak jarang kita temui bahwa sering kali terdapat kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Menurut www.scientificamerican.com , dalam memproses beberapa kalimat atau kata yang kita dengar, kita memnggunakan short-term mental sketch-pad atau yang biasa dikenal dengan sebutan working memory. Kesalahpahaman yang sering kita jumpai, sering kali disebabkan oleh beberapa gangguan baik external, seperti suara tv atau radio, maupun internal, seperti ketika kita sedang banyak pikiran yang mengganggu.
Untuk itu, dalam artikel pada Scientific American yang berjudul “Speaking Science: Why People Don’t Hear What You Say”, dilakukan percobaan sederhana yaitu dengan melakukan permainan kuda bisik kepada beberapa peserta yang telah duduk melingkar. Orang pertama akan membisikkan satu kalimat kepada orang yang berada disampingnya, dan begitu seterusna hingga akhirnya sampai kepada orang terakhir. Tugas dari orang terakhir tersebut adalah menyampaikan kata yang ia dengar dari orang sebelumnya dan membandingkannya dengan kalimat yang berasal dari sumbernya. Hasilnya, sering kali kalimat terakhir yang disampaikan berbeda dengan apa yang disampaikan diawal. Hal ini mungkin bisa menjadi hal yang lucu dalam sebuah permainan, akan tetapi tidak dalam kehidupan nyata.
kesalahpahaman dalam mendengarkan seseorang atau menangkap suatu informasi bisa menjadi masalah dan membuat seseorang frustasi, karena si penyampai informasi berpikir bahwa mereka sudah menyampaikan dengan benar, sementara si pendengar beranggapan bahwa mereka sudah menangkap informasi secara akurat. Padahal sebenarnya, ada kesalahan didalamnya. Untuk menghindari kesalahan tersebut, yang kita bisa lakukan salah satunya adalah sampaikan informasi tersebut sepadat mungkin tanpa menghilangkan poin-poin penting didalamnya. Sering kali seseorang tidak fokus jika informasi yang disampaikan terkesan bertele-tele.
Namun, apa tips bagi si pendengar agar dapat mendengar lawan bicara dengan akurat?
Dikutip dari artikel www.forbes.com, berikut adalah 10 tips mendengarkan lawan bicara secara efektif agar kita dapat menangkap informasi dengan akurat:
1. Tatap lawan bicara dan atur kontak mata
pada kebanyakan budaya barat, kontak mata menjadi salah satu cara untuk berkomunikasi secara efektif. Cara ini efektif agar kita dapat tetap fokus dengan pembicaraan dan melihat bahasa tubuh dari lawan bicara saat menyampaikan pesan atau informasi. Hal ini mungkin tidak kita dapatkan dari lawan bicara, mungkin karena perasaan malu, bersalah, ketidakpastian, ataupun yang lainnya. Akan tetapi, kita harus tetap menatap dan melakukan kontak mata kepada lawan bicara agar kita tetap fokus.
2. Berikan perhatian penuh, namun tetap santai
Ketika kita memberikan kontak mata kepada lawan bicara, kita tetap harus santai. Mungkin kita bisa sesekali melihat kearah lain, namun jangan sampai itu mengganggu fokus kita. Jangan biarkan hal lain, seperti suara-suara yang mangganggu, menjadi alasan kita untuk tidak fokus kepada apa yang dibicarakan oleh lawan bicara. Dan jangan pula terganggu oleh pikiran atau perasaan kkta sendiri.
3. Berpikiran terbuka
Jangan terlalu cepat beranggapan, dengarkan seseorang berbicara sampai selesai terlebih dahulu dan dengarkan maksudnya. Hal ini yang sering menjadi masalah, karena banyak dari kita yang terlalu cepat men-judge seseorang akan apa yang dilakukannya. Hal ini akan mengurangi keefektifan kta dalam berbicara dan mengurangi keakuratan kita dalam mendengarkan apa yang disampaikan lawan bicara. Bisa saja ada informasi yang terlewat atau idak tersampaikan karena kita terlalu cepat men-judge lawan bicara.
4. Dengarkan dan coba gambarkan apa yang dikatakan oleh lawan bicara
Dengarkan dengan baik dan fokus, lalu coba gambarkan apa yang sedang dibicarakan oleh lawan bicara. Jangan fokus berpikir apa yang akan kita katakan untuk menanggapi lawan bicara, fokus saja kepada penggambaran apa yang sedang lawan bicara coba sampaikan kepada kita agar kita mengerti maksud dari lawan bicara.
5. Jangan memotong pembicaraan dan jangan memaksakan solusi yang kita berikan
Kita harus punya kemampuan untuk menahan diri, menahan emosi kita untuk berpendapat. Misalnya, pada saat lawan bicara kita membicarakan permasalahannya kepada kita, bukan berarti mereka ingin kita mengeluarkan pendapat kita terhadap permasalahan mereka. Terkadang, mereka hanya ingin didengar. Jika kita ingin memberikan saran atau pendapat, ada baiknya jika kita meminta izin kepada lawan bicara terlebih dahulu.
6. Tahan pertanyaan tentang hal yang tidak kita mengerti hingga lawan bicara berhenti sejenak
Sama seperti hal diatas, dibandingkan kita menyela atau memotong pembicaraan, ada baiknya kita menunggu lawan bicara untuk menyelesaikan perkataannya, lalu kita mulai bertanya tentang apa yang kita tidak mengerti. Hal ini menguntungkan kedua belah pihak, pihak lawan bicara dapat fokus terhadap hal yang ingin mereka sampaikan, dan kita bisa mendapatkan informasi secara lebih akurat dengan bertanya untuk mengklarifikasi hal yang kita kurang mengerti.
7. Ajukan pertanyaan hanya untuk memastikan pemahaman yang kita tangkap
Sering kali kita mengajukan pertanyaan yang tidak masuk dalam topik pembicaraan. Sehingga, tanpa disadari lawan bicara kita lupa untuk menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan kepada kita sebagai pendengar, karena pertanyaan yang kita ajukan. Jika sudah terjadi, akan lebih baik jika kita meluruskan lawan bicara agar kembali ke topik pembicaraan, dengan begitu kita dapat mendapatkan kembali informasi yang seharusnya kita dapatkan dengan akurat.
8. Cobalah untuk merasakan apa yang lawan bicara coba utarakan kepada kita
Jika lawan bicara menyampaikan hal bahagia, berbahagialah. Jika hal itu ada hal yang menyedihkan, cobalah untuk merasakan kesedihannya. Dan jika hal itu adalah hal yang menakutkan, coba resapi ketakutannya. Berempati kepada lawan bicara adalah salah satu cara yang efektif agar kita dapat menangkap informasi yang akurat dari sebuah komunikasi.
9. Berikan feedback kepada lawan bicara
Hal ini tidak harus selalu saran atau pendapat, akan tetapi yang lebih sederhana dari itu agar lawan bicara merasa didengarkan dan kita bisa tetap fokus dengan pembicaraan demi mendapatkan informasi yang akurat. bisa dengan anggukan atau dengan pernyataan sederhana seperti “ooh…” atau “iya aku mengerti…”.
10. Perhatikan pesan tersirat yang disampaikan lawan bicara (tidak dikatakan)
Terkadang ada yang tidak bisa disampaikan lewat kata-kata oleh lawan bicara namun mereka berharap kita, sebagai pendengar, mengerti apa yang dimaksud oleh lawan bicara. Seperti contohnya, nada bicara, gerak tubuh, maupun raut wajah saat lawan bicara berkomunikasi dengan kita. Dengan kita memperhatikan pesan tersirat yang disampaikan lawan pengguna, kita bisa mengetahui informasi tersebut lebih akurat.
Dan tips tambahan, ketika pembicaraan telah selesai. Cobalah untuk menyimpulkan informasi atau pesan yang kita dapatkan dari lawan bicara, agar memastikan bahwa apa yang kita dengar telah akurat dan tidak ada kesalahpahaman.