Bagaimana cara melakukan perencanan karir?

Untuk menentukan maju atau tidaknya karier seseorang, maka diperlukan sebuah perencanaan yang menyeluruh untuk mencapai tujuan dalam pekerjaan yang digelutinya. Perencanaan yang menyeluruh yang berkaitan dengan karier seseorang disebut dengan dengan perencanaan karier.

Kemajuan karier seseorang bergantung dari individu tersebut, maka diperlukan keterlibatan secara intensif dan aktif dalam menentukan arah karierya. Sehingga dapat dikatakan perencanaan karier adalah proses pertimbangan mendalam yang melaluinya seseorang menjadi sadar akan keteramplian, minat, pengetahuan, motivasi dan karakteristik personil lainnya.

Byars dan Rue (1997) berpendapat bahwa perencanaan karier adalah suatu proses dimana individu merumuskan tujuan karier dan mengembangkan rencananya untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan perencanaan karier yang matang diharapkan individu dapat lebih optimal dalam meniti kariernya sehingga dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Perencanaan karier yang efektif dan realistis mendorong para pekerja dapat lebih proaktif dan dapat mengantisipasi setiap masalah dan tantangan secara lebih baik.

Gibson (1988) menyatakan bahwa kemajuan efektif melalui tahap-tahap karier memerlukan pergerakan sepanjang jalur karier.

  • Dari segi pandangan organisasi, jalur karier merupakan input penting bagi perencanaan tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja dimasa depan tergantung dari langkah-langkah yang harus ditempuh orang lewat beberapa pangkat.

  • Dari segi pandangan individu, jalur karier adalah urutan pekerjaan yang diinginkan untuk mencapai tujuan pribadi dan tujuan karier. Sebenarnya tidak mungkin untuk menyatupadukan sepenuhnya kebutuhan organisasi dengan kebutuhan individual dalam desain jalur karier, namun perencanaan karier yang sistematis mempunyai potensi untuk mengatasi hal tersebut.

Perencanaan karier meliputi dua proses utama yang pertama memusatkan perhatian pada pegawai sedangkan yang kedua adalah memusatkan pada organisasi. Dengan kata lain bahwa organisasi maupun karyawan sama-sama mendapat keuntungan, organisasi memperoleh manfaat atas peningkatan karyawan yang lebih berdedikasi dan karyawan memperoleh keuntungan adanya karier yang jelas dan lebih menantang dalam batas waktu karyawan berada di organisasi.

Perencanaan karier berawal dari penilaian diri (self assessment), yang membantu seseorang melihat jalur karier mana yang memungkinkan dominan. Dengan perencanaan karier yang matang diharapkan individu dapat lebih optimal dalam meniti kariernya sehingga dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Perencanaan karier yang efektif dan realistik mendorong para pekerja dapat lebih proaktif dan dapat mengantisipasi setiap masalah dan tantangan secara lebih baik.

Gibson (1988) menyatakan bahwa kemajuan efektif melalui tahap-tahap karier memerlukan pergerakan sepanjang jalur karier. Dari segi pandangan organisasi, jalur karier merupakan input penting bagi perencanaan tenaga kerja.

Kebutuhan tenaga kerja dimasa depan tergantung dari langkah-langkah yang harus ditempuh orang lewat beberapa pangkat dan jabatan. Dan segi pandangan individu, jalur karier adalah urutan pekerjaan yang diinginkan untuk mencapai tujuan pribadi dan tujuan karier. Sebenarnya tidak mungkin untuk menyatupadukan sepenuhnya kebutuhan organisasi dengan kebutuhan individual dalam desain jalur karier, namun perencanaan karier yang sistematis mempunyai potensi untuk mengatasi hal tersebut.

Schein dalam Dessler (1997) mengatakan bahwa perencanaan karier merupakan satu proses penemuan yang berkesinambungan yaitu proses dimana seseorang secara berlahan-lahan mengembangkan suatu konsep diri tentang okupasi yang lebih jelas dilihat dari segi apa yang merupakan bakatnya, kemampuannya, motif, kebutuhan, sikap serta nilai-nilai.

Schein mengembangkan lima jangkar karier yang dapat mempengaruhi perkembangan karier seseorang (Dessler, 1997; Noe, et.all., 1998 dan Simamora, 1999) yaitu :

  1. Kemampuan manajerial (managerial competence),
  2. Kemampuan-teknis fungsional (Technical-Functional Competence),
  3. Keamanan (Security),
  4. Kreativitas (creativity)
  5. Otonomi dan Kebebasan (Autonomy and Independence).

Salah satu kebutuhan utama dalam perencanaan karier adalah informasi tentang apakah seseorang itu :

  • Berada pada tahap kritis dalam membangun kariernya.
  • Hampir hilang pekerjaannya.
  • Sadar bahwa “terperangkap” atau pada perkembangan datar.
  • Sedang mawas diri dan mempertimbangkan tahap berikutnya.
  • Hampir pensiun.

Kebutuhan kritis lainnya adalah dukungan, dalam bentuk “rekan penimbang” untuk menguji pandangan, perspektif dan pilihan. Kesukarannya adalah untuk memperoleh pandangan objektif atau bahkan pengalaman sendiri dan karenanya merupakan basis untuk perbandingan yang sesuai.

Cara mengatasi yang efektif adalah dengan perencanaan karier jangka panjang secara sistematis sejak tahap-tahap awal kehidupan manajerial, ini semua mengisyaratkan bahwa manajer harus:

  • Mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru
  • Mengembangkan pemahaman akan dunia manajerial dan bisnis, baik secara meluas maupun secara mendalam.
  • Mengalami berperan sebagai pemimpin dan manajer, yang mau tidak mau harus menjalankan wewenang dan bertanggung jawab.
  • Semakin menyadari perilakunya sendiri dan dampak orang lain, atas efektivitas operasionalnya.
  • Memahami amat pentingnya kepercayaan diri, yang semakin diuji sewaktu manajer menaiki jenjang, dan peran teknis ke arah manajemen umum.

Menurut Handoko (2001), konsep-konsep dasar perencanaan karier dijelaskan secara rinci sebagai berikut

  • Jalur Karier
    Suatu jalur karier adalah pola pekerjaan-pekerjaan berurutan yang membentuk karier seseorang.

  • Sasaran-sasaran Karier
    Sasaran karier adalah posisi diwaktu yang akan datang dimana seseorang “berjuang” untuk mencapainya sebagai bagian dari kariernya.

  • Perencanaan Karier
    Perencanaan karier adalah proses melalui mans seseorang memilih sasaran karier, dan jalur ke sasaran tersebut.

  • Pengembangan Karier
    Pengembangan karier adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karier.

Gambar berikut menjelaskan banyak hal terkait dengan hal-hal apa yang perlu diipersiapkan dalam perencanaan karir seseorang