Bagaimana cara melakukan budidaya terumbu karang ?

image

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. “Karang” yang dimaksud adalah koral, sekelompok hewan dari ordo Scleractinia yang menghasilkan kapur sebagai pembentuk utama terumbu. Terumbu adalah batuan sedimen kapur di laut, yang juga meliputi karang hidup dan karang mati yang menempel pada batuan kapur tersebut. Sedimentasi kapur di terumbu dapat berasal dari karang maupun dari alga. Secara fisik terumbu karang adalah terumbu yang terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh karang.

Bagaimana cara melakukan budidaya terumbu karang ?

1. Memilih dan Menentukan Lokasi Terumbu Karang

Berdasarkan pengamatan para ahli, pemilihan dan penentuan lokasi untuk proses transplantasi terumbu karang sangatlah penting. Pertumbuhan karang yang prosesnya terbilang cukup lama dan panjang, membutuhkan lokasi yang minim kandungan mikro alga karena jenis-jenis alga dan penyakit karang lainnya adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk proses rehabilitasi terumbu karang.

2. Melakukan Seleksi Bibit Karang dengan Selektif

Alga dan berbagai penyakit karang rupanya dapat menyerang pada bibit karang yang sedang dalam persiapan untuk transplantasi sehingga perlu selektif dalam memilih bibit karang yang sehat. Ciri bibit karang yang sehat dapat dilihar dari warnanya yang cerah dan tegas.

3. Meminimalisir Keadaan Bibit Terumbu Karang yang Stres

Terumbu karang yang mengalami stres biasanya akan mengeluarkan cairan lendir yang banyak. Terumbu karang terkadang mengalami stres karena proses transplantasi yang tidak benar. Saat bibit terumbu karang akan diangkat dari asalnya, terumbu karang harus ditempatkan dalam wadah plastik untuk menghindari terjadinya stres.

4. Memberikan Pemantauan dan Perawatan terhadap Bibit Karang

Saat bibit karang sudah dipasang dan dalam proses pertumbuhan, harus dilakukan pemantauan dan pembersihan karang secara berkala. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan bibit karang. Bibit karang yang sudah terjangkit penyakit biasanya akan sulit dipulihkan kembali. Cara satu-satunya hanya dengan memotong karang yang sudah berpenyakit agar penyakit tersebut tidak menyebarluas. Pada banyak kasus, sangat jarang karang yang sudah terjangkit penyakit dapat kembali pulih dan tumbuh dengan sehat.

5. Memilih Metode Transplantasi yang Tepat

Ada banyak metode yang dapat diaplikasikan untuk proses transplantasi karang, diantaranya metode rak, metode jaring, metode substrat, dan metode beton. Berbagai metode ini dapat digunakan sesuai dengan kondisi lokasi terumbu karang. Adapun beberapa keunggulan dari metode-metode tersebut, diantaranya :

  • Metode rak, jaring, dan substrat banyak digunakan untuk budidaya karang hias. Metode ini banyak digunakan karena memudahkan secara operasional. Metode rak, jaring, dan substrat yang bahan-bahannya terbuat dari kayu, pipa ataupun besi tidak cukup kuat untuk menahan beban dari terumbu karang. Terumbu karang akan terus tumbuh dan berkembang, sehingga koloni karang akan semakin membesar.

  • Metode beton lebih direkomendasikan untuk budidaya karang dengan tujuan untuk merehabilititasi terumbu karang yang rusak. Metode beton yang terbuat dari beton memiliki konstruksi yang kuat dan mampu menahan beban terumbu karang yang semakin membesar. Penggunaan beton jauh lebih stabil dibandingkan dengan kayu, pipa atau besi. Pada banyak kasus, media beton ini dapat dijadikan tempat untuk penempelan larva karang dan penempelan karang secara alami tanpa bantuan manusia.

6. Menjaga Ekosistem Bibit Terumbu Karang dari Pencemaran Lingkungan

Bibit-bibit terumbu karang sangat sensitif dengan lingkungan hidupnya. Tidak membuang sampah sembarangan, dan terhindar dari berbagai limbah adalah hal-hal yang wajib dihindari untuk mendapatkan sebuah koloni terumbu karang yang sehat dan indah.

7. Melibatkan Peran Serta Masyarakat

Kegiatan budidaya terumbu karang ada baiknya melibatkan masyarakat pesisir di lokasi-lokasi yang membutuhkan rehabilitasi terumbu karang. Pendampingan terhadap masyarakat pesisir dalam menjaga ekosistem terumbu karang dan bagaimana cara menangkap ikan yang legal adalah cara terbaik untuk memberikan kesadaran tentang pentingnya menjaga terumbu karang yang ada di laut.

8. Melakukan Penelitian Berkala bagi Terumbu Karang

Beberapa ilmuwan yang memiliki konsentrasi di bidang ini hendaknya terus mengembangkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan terumbu karang. Penting untuk melibatkan para ilmuwan ini agar ekosistem terumbu karang dapat tumbuh dan terjaga dengan baik di dalam lautan Indonesia.

Dewasa ini, bukan hanya budidaya terumbu karang saja yang sedang dilaksanakan. Pembudidayaan rumput laut sudah dilakukan sebagai bentuk pelestarian terhadap jenis-jenis rumput laut yang ada di Indonesia. Rumput laut merupakan tempat hidup biota laut dan berperan dalam keseimbangan ekosistem laut. Keunikan dari rumput laut yang ada di lautan Indonesia termasuk dalam klasifikasi rumput laut yang harus dilindungi dan dilestarikan keberadaannya.