Bagaimana cara melakukan analisis data kualitatif ?

Data kualitatif

Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan. Data kualitatif didapat melalui suatu proses menggunakan teknik analisis mendalam dan tidak bisa diperoleh secara langsung.

Bagaimana cara melakukan analisis data kualitatif ?

Dalam penelitian kualitatif, teknik analisa data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis. Data yang diperoleh dari berbagai sumber dan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus menerus hingga datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut, mengakibatkan variasi data tinggi sekali sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh karena itu sering melakukan kesulitan dalam melakukan analisis.

Analisis data kualitatif bersifat induktif yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang telah terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi ternyata hipotesisnya diterima, maka hipotesis tersebut akan berkembang menjadi teori.

Proses Analisis Data


Analisis sebelum di lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.

Analisis di lapangan model Miles dan Huberman

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban narasumber. Bila jawaban yang diberikan narasumber dianggap belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu sehingga diperoleh data yang dianggap kredibel. Menurut Miles dan Huberman (1984) aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.

  • Reduksi data ( data reduction )

    Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara rinci dan teliti. Seperti yang telah dikemukakan, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer.

    Dalam suatu situasi sosial tertentu, peneliti dalam mereduksi data mungkin akan memfokuskan pada orang miskin, pekerjaan sehari-hari yang dikerjakan, dan rumah tinggalnya. Dalam bidang manajemen, dalam mereduksi data mungkin peneliti akan memfokuskan pada bidang pengawasan dengan melihat perilaku orang-orang yang jadi pengawas, metode kerja, tempat kerja, interaksi antara pengawas dengan yang diawasi, serta hasil pengawasan. Dalam bidang pendidikan, setelah peneliti memasuki setting sekolah sebagai tempat penelitian, maka banyak permasalahan yang pasti peneliti sudah memutuskannya untuk dijadikan bahan penelitian.

    Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah temuan. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikannya dengan teman atau orang lain yang telah ahli. Melalui diskusi itu maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.

  • Penyajian data ( data display )

    Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart , dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk mendisplaykan data dari penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendispleykan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang akan terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

  • Verifikasi data ( conclusion drawing )

    Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh data-data yang valid dan konsisten saat peneliti ke lapangan dan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskann sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Analisa selama di lapangan model Spradley

Tahapan analisis data yang dilakukan ada empat yaitu analisis domain, taksonomi, komponensial dan tema budaya.

  • Analisis domain

    Peneliti menetapkan domain tertentu sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya. Makin banyak domain yang dipilih, maka akan semakin banyak waktu yang diperlukan untuk penelitian.

  • Analisis taksonomi

    Domain yang telah dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya.

  • Analisis komponensial

    Di sini peneliti mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen.

  • Analisis tema budaya

    Mencari hubungan di antara domain dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul penelitian.

Analisis Data Kualitatif


Analisis dan penafsiran data dalam penelitian kualitatif memiliki ciri diantaranya :

  • natural setting (latar alamiah),
  • pengungkapan makna dari sudut pandang subyek penelitian,
  • holistik dan tidak dapat diisolasi sehingga terlepas dari konteknya,
  • peneliti sebagai instrumen utama untuk mengungkapkan makna yang terikat nilai dan konteks,
  • data kualitatif diungkapkan melalui hubungan alamiah antara peneliti dengan informan,
  • sampel dipilih didasarkan oleh tujuan penelitian (purposive sampling) dan bukan menggunakan sampel random,
  • analisis data dilakukan secara induktif, serta
  • mengarahkan penyusunan teori dari data lapangan.

Berdasarkan ciri tersebut, pengumpulan dan analisis data dilakukan secara bersamaan. Fenomena dapat dimegerti maknanya bagi peneliti kualitatif melalui interaksi dengan subyek yang mengunakan wawancara, observasi partisipan serta bahan-bahan (dokumen) sehubungan dengan subyek untuk melengkapi data penelitian.

Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan proses pelacakan serta pengaturan secara sistematis catatan lapangan yang telah diperoleh dari wawancara, observasi serta bahan lain agar peneliti dapat melaporkan hasil penelitian. Analisis data meliputi kegiatan pelacakan, pengorganisasian, pemecahan dan sistesis, pencarian pola serta penentuan bagian-bagian akan dilaporkan sesuai dengan fokus penelitian. Analisis data dilakukan secara berkelanjutan, terus menerus dan berulang-ulang.

Analisis data dilakukan selama proses pegumpulan dan setelah data dikumpulan secara keseluruhan. Beriringan dengan pengumpulan data, dilakukan analisis (interpretasi) dengan maksud mempertajam fokus pengamatan serta memperdalam masalah yang relevan dengan pokok permasalahan yang diteliti. Analisis data selama proses pengumpulan data amat penting artinya bagi peneliti untuk melakukan pengamatan terfokus terhadap permasalahan yang dikaji.

Analisis data dalam penelitian kualitatif pada dasarnya analisis deskriptif, diawali dengan pengelompokan data yang sama, selanjutnya dilakukan interpretasi untuk memberi makna setiap subaspek dan hubungan antara satu dengan lainnya. Kemudian dilakukan analisis atau interpretasi keseluruhan aspek untuk memahami makna hubungan antara aspek yang satu dengan lainnya yang menjadi fokus penelitian. Makna diinterpretasi dalam penganalisaan data dari sudut pandang informan dimana penelitian tersebut dilaksanakan. Peneliti kualitatif membuat interpretasi data dan penarikan kesimpulan secara ideografis (dalam bentuk kekhususan) dan bukan nomotetik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa penelitian kualitatif terikat nilai dan tempat serta tidak bersifat universal.

Analisis Data dalam Pengumpulan Data


Analisis data selama proses pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data yang ada serta memikirkan data baru yang akan dikumpulkan, mencari kebenaran informasi yang masih kabur serta mengarahkan analisis yang sedang berjalan. Langkah yang dapat ditempuh selama pengumpulan data, diantaranya penyusunan lembar rangkuman kontak, pembuatan kode-kode, pengkodean pola serta pemberian memo.

Lembar rangkuman kontak berisikan serangkaian rangkuman pertanyaan tentang kontak lapangan yang ditelaah melalui catatan lapangan serta menjawab pertanyaan secara ringkas untuk mengembangkan rankuman secara keseluruhan dari hal pokok dalam kontak.

Selama proses pengumpulan data pada prinsipnya juga dilakukan proses penyusunan konsep-konsep, kategori dan hipotesa yang selalu dimatangkan oleh data lapangan. Konsep, kategori atau hipotesa yang didukung oleh datalah yang menjadi temuan penelitian kualitatif.

Analisis Data Setelah Pengumpulan Data


Laporan penelitian kualitatif sebagian besar menyusun teks naratif yang disusun secara sistematis, sehingga akhir pengumpulan data peneliti disibukan oleh penyajian data yang telah dikumpulkan serta dianalisis sebelumnya. Laporan penelitian kualitatif biasanya bersifat kata-kata serta perilaku orang dalam kontek waktu dan tempat. Konteks tersebut menunjukan situasi dan sistem sosial dimana seseorang berfungsi.

Analisis data setelah pengumpulan data pada prinsipnya kelanjutan dari analisis sebelumnya untuk memaparkan data secara sistematis serta memastikan prosisi, hipotesa, konsep atau pola yang telah dibangun berdasarkan data lapangan. Peneliti kualitatif biasanya melengkapi data yang ada apabila menemukan data yang telah disajikan kurang sepurna sesuai dengan fokus penelitian. Kondisi semacam ini menunjukan bahwa pengumpulan dan analisis data berlangsung secara berkelanjutan, terus menerus serta berulang sampai ditemukan papaparan yang dalam tentang suatu fenomena.

Model Analisis Data


Salah satu model analisis data dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi dikemukakan oleh Spradley (1972 : 85-
89) dengan langkah sebagai berikut : (1) analisis ranah (kawasan), (2) melakukan observasi terfokus dan observbasi terselektif, (3) analisis komponensial serta (4 ) analisis tema. Analisis data pada prinsipnya merupakan penelaahan dalam mencari pola (paterns) budaya.

1. Analisis Kawasan.
Analisis ranah (kawasan) merupakan proses menemukan bagian-bagian, unsur-unsur, kawasan-kawasan dari makna kultural yang mengandung kategori-kategori lebih kecil. Berkaitan dengan hal itu, Spradley (1972) mengemukakan bahwa suatu kawasan kultural adalah suatu kategori dari makna kultural yang meliputi kategotir-ketegori yang lebih kecil. Kawasa-kawasan sebagai kategori-kategori kultural terdiri dari tiga unsur, yaitu:

  • Istilah mencakup (cover term) atau nama untuk kawasan kultural, misalnya : guru-guru, mahasiswa, kemenakan,mamak dan sebagainya.
  • Beberapa istilah yang diliputi (Included terms) untuk semua kategori lebih kecil di dalam suatu kawasan. Misalnya : guru yunior, topik-topik pengajaran, mamak yunior, mamak bungsu dan sebagainya.
  • Hubungan semanik yang mengaitkan istilah-istilah yang diliputi, misalnya sejenis atau cara melakukan sesuatu. Hubungan semantik tersebut terdiri dari :
    • Kawasan-kawasan “rakyat” (folk domain) yang terdiri dari istilah- istilah dari bahasa masyarakat dalam situasi sosial yang sedang dikaji, misalnya : mamak, etek dan sebagainya.
    • Kawasan-kawasan analitik yang terdiri dari istilah-istilah dari bahasa peneliti berdasarkan ide-ide yang disimpulkan dan dilakukan oleh subyek penelitian berdasarkan observasi.
    • Kawasan-kawasan campuran yang terdiri darir istilah-istilah rakyat dan analitik. Hal ini paling umum dilakukan oleh peneliti dalam penelitian kualitatif.

2. Observasi Terfokus.
Prasyarat untuk mememilih fokus adalah daftar ranah secara lengkap. Melalui daftar peneliti tersebut peneliti dapat memilih satu atau sejumlah ranah untuk dilakukan studi terfokus. Daftar ranah dapat diperoleh peneliti lewat analisis ranah atau kawasan.

Spradley (1972) menyarankan agar peneliti mempedomani daftar ranah-ranah budaya umum yang telah diidentifikasikan oleh para ahli sebelumnya. Melalui pemeriksaan catatan lapangan peneliti akan tebantu menemukan ranah-ranah yang lebih spesifik berikut kategori-kategori yang ada di dalamnya. Sehubungan dengan hal itu, peneliti akan mempunyai seperangkat ranah yang lengkap sehingga dapat menetapkan fokus studi. Ranah-ranah umum adalah sebagai berikut :

a. Inklusi : X adalah satu jenis dari Y yang mencakup jenis-jenis dari :

  • aksi-aksi
  • tempat-tempat
  • objek-objek
  • kegiatan-kegiatan
  • hubungan-hubungan
  • waktu
  • aktor-aktor
  • perasaan
  • tujuan-tujuan

b. Spatial : X adalah bagian dari Y yang mencakup bagian-bagian :

  • kegiatan-kegiatan
  • tempat-tempat
  • peristiwa-peristiwa
  • objek-objek.

c. Sebab-akibat : X adalah satu akibat dari Y yang mencakup akibat :

  • Kegiatan
  • Aksi
  • peristiwa-peristiwa
  • perasaan

d. Rasional : X adalah alasan untuk melakukan Y mencakup alasan-alasan untuk :

  • aksi
  • Melakukan kegiatan-kegiatan
  • Pertahanan peristiwa-peristiwa
  • Perasaan-perasaan
  • Menggunakan objek-objek
  • Mencari tujuan-tujuan
  • Mengatur ruang

e. Lokasi bagi aksi: X adalah tempat melakuka Y yang mencakup tempat-tempat untuk :

  • aktifitas-aktitifitas
  • orang beraksi
  • peristiwa-peristiwa diadakan
  • objek-objek
  • mencari tujuan-tujuan

f. Fungsi : X adalah fungsi untuk Y yang mencakup fungsi untuk :

  • objek-objek
  • peristiwa-peristiwa
  • aksi-aksi
  • kegiatan-kegiatan
  • perasaan-perasaan
  • tempat-tempat

g. Cara tujuan : X adalah cara untuk melakukan Y yang mencsakup cara untuk :

  • mengorgasnisasikan ruang
  • bereaksi
  • melaksanakan kegiatan-kegiatan
  • pentahapan peristiwa-peristiwa
  • mencari tujuan-tujuan
  • menjadi aktor-aktor

h. Sekuensi : X adalah satu langkah dalam Y yang mencakup tahap-tahap :

  • mencapai tujuan-tujuan

  • aksi

  • suatu peristiwa

  • suatu kegiatan

  • usaha menjadi seorang aktor

i. Atribut : X adalah atribut dari Y yang mencakup karakteristik dari :

  • objek –objek
  • tempat-tempat
  • waktu-waktu
  • aktor-aktor
  • kegiatan-kegiatan

Spradley (1972) menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan observasi terfokus, sebagai berikut :

  • Membuat daftar ranah yang telah dipilih secara tentatif untuk observasi terfokus.
  • Menulis pertanyaan-pertanyaan struktural yang berhubungan dengan ranah-ranah dimaksud untuk diajukan jadi pedoman observasi.
  • Mengidentifikasi tempat-tempat observasi yang akan memberi kesempatan paling baik dalam melakukan observasi terfokus pada saat mana peneliti akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan struktural.
  • Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan waktu peneliti berpartisipasi dalam melakukan observasi terfokus sealamiah mungkin.
  • Laksanakan observasi terfokus dan ambil catatan-catatan lapangan menurut prosedur yang telah diketahui.

3. Analisis Taksonomi
Setelah analisis kawasan (ranah) dan observasi terfokus peneliti sudah dapat mengidentifikasi ranah-ranah yang akan dipelajari secara mendalam. Selanjutnya dilakukanan analisis taksonomi untuk mengolah fokus tersebut selangkah lebih dalam, dengan menemukan hubungan-hubungan antar komponen-komponen dari masing-masing ranah. Kegiatan analisis akan menghasilkan taksonomi yang meringkas hubungan-hubungan antara satu hal di dalam suatu ranah. Analisisi ini menghasilkan subset-subset dari ranah. Langkah-langkah yang dapat dilalui dalam melakukan analisis taksonomi, yaitu :

  • Menetapkan suatu ranah yang dianalisis taksonomi. Ranah yang dipilih berdasarkan analisis kawasan dan observasi terfokus.
  • Melihat kawasan atas dasar hubungan semantik yang sama dalam satu ranah. Hal ini berfungsi untuk melihat bagian yang bersamaan yang dapat dikelompokan dalam ranah lain.
  • Mencari unsur lain yang dapat memperkaya unsur-unsur dalam ranah tersebut.
  • Mencari ranah yang lebih besar dimana ranah yang digarap merupakan salah satu unsur di dalamnya.
  • Membangun taksonomi yang bersifat tentatif.
  • Melakukan observasi terfokus untuk menguji ketepatan analisis
  • Membangun taksonomi yang lengkap.

4. Analisis Komponensial
Analisis komponensial merupakan suatu usaha mencari secara sistematis atribut- atribut yang berhubungan dengan kategori budaya. Di dalam setiap ranah budaya selalu ada sejumlah anggota, kategori atau unsur-unsur yang termasuk di dalamnya yang ditemukan waktu melakukan analisis ranah. Dalam analisis komponen sial keseluruhanan proses secara mencari kontras, menggolong-golongkan, mengelompok-ngelompokan, memasukan kedalam chart paradigma sampai dengan pengujian kebenarannya melalui observasi partisipan atau wawancara.

5. Analisis Tema
Analisis tema didasarkan pada asumsi, bahwa setiap budaya tidak lebih dari penjulahan adegan-adegan yang merupakan suatu sistem arti yang teintegrasi ke dalam pola-pola yang lebih besar. Spradley (1972) mendefisikan sebagai kaidah/prinsip yang ada dan berulang dalam sejumlah ranah, implisit atau eksplisit dan berlaku sebagai suatu hubungan antar subsistem-subsistem dari arti budaya.

Selanjutnya Spradley 91972) menjelaskan bahwa suatu tema budaya biasakan diungkapklan sebagai suatu pernyataan. Pernyatan tersebut biasa disebut sebagai kaidah-kaidah kognitif yang dipercaya dan diterima oleh masyarakat sebagai suatu kebenaran. Bila suatu kaedah kognitif terpakai pada berbagai situasi dan berlaku pada dua atau lebih ranah dipandang sebagai suatu tema budaya. Tema terungkap sebagai motto, pepatah-pepatah dan seterusnya. Bagian terbesar dari tema masih berupa pengetahuan yang terpendam. Masyarakat tidak dapat menyatakan dengan mudah meskipun mereka tahu kaidah budaya dan selalu menggunakan untuk mengorganisasi tingkah laku ataupun menginfentarisasikan pengalaman-pengalaman mereka.

Spradley (1972) menjelaskan bahwa analisis kualitatif terdiri dari usaha atas menemukan :

  • bagian-bagian dari suatu buduya,
  • hubungan antar bagian-bagian tersebut,
  • hubungan antar bagian-bagian dengan keseluruhan.

Dalam usaha mencari tema, peneliti mengidentifikasi bagian lain dari setiap budaya yang menyangkut kaidah-kaidah kognitif yang selalu muncul. Walaupun demikian pencarian tema adalah suatu langkah kearah menemukan hubungan-hubungan antar ranah-ranah dan hubungan-hubungan seluruh bagian dengan keseluruhan adengan budaya.