Bagaimana Cara Kamu Menanggapi Kritik yang Diberikan Orang Lain?

kritik

Dalam dunia kerja, organisasi, dan kehidupan sosial lainnya pujian dan kritikan akan dating silih berganti, terkadang kritik pedas pun menghampiri.

Menurut KBBI, kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Kritik merupakan penilaian seseorang terhadap suatu hal yang diekspresikan dalam bentuk perkataan dan tingkah laku dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan memperbaiki kinerja. Namun, tak jarang sebagian orang belum baik dalam menyampaikan kritiknya sehingga tujuan dari kritik tersebut tidak tersampaikan dengan baik. Sebaliknya orang yang dikritik justru tidak terima atau malah sakit hati.

Kalau youdics, gimana menanggapi segala macam bentuk kritik yang disampaikan oleh orang lain baik dengan yang sopan maupun yang sedikit blak-blakan?

Aku sendiri tidak terlalu mentingin cara orang mau kasih kritikan ke aku dengan sopan atau sedikit blak-blakan, as long as intentionnya baik. Sedikit blak-blakan juga belum pasti kasar, jadi menurut aku ya fine-fine aja, asalkan juga masih dalam batas wajar. Menurut aku jika menerima kritikan ya harus diterima, apalagi jika kritikan itu yang memang benar-benar mengomentari hasil kinerja kita terhadap sesuatu. Kalo memang kritikannya negatif, berarti ya memang aku harus perbaikin kinerja aku, dan jika kritikanya adalah kritik positif, berarti aku harus tetap menjaga atau bahkan meningkatkan kinerjaku dalam bekerja.

Aku pribadi kalau di kritik orang selalu aku terima dan aku merasa berarti orang tersebut peduli sama aku. Tapi, kalau memang kritikannya ya untuk membangun bukan untuk menjatuhkan, engga terlalu peduli mau sopan, sedikit blak-blakan ataupun blak-blakan banget.
Karena kalo aku engga bisa nerima kritikan berarti aku belum siap untuk berkembang.

Hmmm ngomongi kritik nih, aku sih orang yang open banget dalam menerima segala bentuk kritikan mau itu pedes atau halus, yaaaaah walaupun sedikit sensitif dan overthinking sih orangnya hihi, tp aku lebih merasa nyaman jika aku di kritik secara langsung or japri ya bahasa sekarang, dari pada harus dikritik di depan umum, menurutku ga etis aja dan belum tentu semua orang memilki mental baja dikritik pedas didepan banyak orang kan?

Menurut saya pribadi, selagi kritikan yang diberikan kepada saya bersifat positif dan membangun dengan senang hati saya akan menerimanya. Namun, jika yang diberikan kritikan negatif dan bersifat menjatuhkan maka saya akan tetap menerimanya tapi hanya mendengarnya saja dan tidak akan memperdulikannya setelah itu. sebenarnya kritikan positif dan kritikan negatif itu baik untuk diri kita, keduanya sama-sama membangun namun ungkapannya saja yang berbeda

Saya pribadi, kalau soal kritik tidak terlalu dimasukkan hati. Belajar menanamkan pada pikiran jika sebuah kritik itu perlu, disikapi dengan sisi positif agar kita bisa belajar dari kritikan tersebut. Belajar juga menanamkan bahwa kritikan tersebut membuat lebih baik kedepannya. Ya boleh memikir kritik itu, tapi jangan yang terlalu dipikir dan menjadikan kita stress sendiri dengan kritikan orang lain. Yang namanya hidup pasti banyak warna, dimana ada pujian pasti ada cacian.

Saya sendiri apapun kritik yang saya terima akan pikirkan dengan bijak. Jadi, tidak selalu harus menelan kritik itu mentah-mentah atau mengabaikan. Sebisa mungkin saya akan merenungkan kembali mengapa kritik itu saya terima. Jika telah menemukan titik terang dari masalahnya, saya akan berusaha memperbaiki apa yang perlu dan mengingat kritik itu sebagai pembelajaran. Tetapi, jika rasa kritik itu tidak tepat dan hanya bersifat menjatuhkan, saya tidak mau ambil pusing dan memilih menganggapnya sebagai angin lalu.

Dari aku sendiri menyadari memang banyak orang yang memiliki cara dan kepribadian masing-masing seperti cara mereka menyampaikan kritik, bisa saja mereka memang memiliki nada suara keras sehingga terkesan seperti blak-blakan dan ada pula yang dengan nada halus. Terkadang penyampaian kritik yang blak-blakan memang berbeda tipis dengan marah, oleh karena itu harus teliti dan bijak dalam menyikapi.

Jika ada orang yang menyampaikan kritik, pertama-tama aku melihat dulu tentang apa yang mereka sampaikan, apakah mereka hanya menyampaikan keburukan saja atu dengan kebaikan. Kedua, koreksi dalam diri apakah benar aku seperti yang dikatakan. Ketiga, apakah mereka memberikan solusi untuk mengatasi keburukan. Setelah sudah melihat 3 langkah tersebut, menurutku bisa memberikan jalan keluar bagaimana tanggapan kritik yang baik.
Menurutku walaupun blak-blak an asal pesan yang tersampaikan dengan baik kepada yang diberikan kritik, tidak apa-apa. Kritik yang baik menurutku jika mereka memberikan solusi sekaligus. Penting disini sebagai pihak yang diberi kritik, jangan baper. Bisa jadi, orang tersebut memang punya niat baik kepada kita, namun nada bicaranya memang keras.

Ada hal yang unik pada manusia. Kita semua terdorong untuk mencapai sesuatu - kita ingin berlari lebih cepat, menjadi lebih kreatif, memenangkan lebih banyak penghargaan, menyembuhkan lebih banyak penyakit, mendapatkan lebih banyak uang. Tapi satu masalahnya: jika orang lain ingin membantu kita mewujudkan potensi dengan menilai apa yang kita lakukan dan menunjukkan kekurangan dalam diri yang dapat kita tingkatkan; jika mereka ingin menawarkan kata-kata hangat penuh kebijaksanaan, kritik konstruktif, atau masukan yang berguna, kebanyakan dari kita lebih suka tidak mendengarnya.

Ini sebagian dikarenakan ego yang rapuh. Kita semua ingin memenuhi harapan kita akan diri sendiri, dan dikritik - atau bahkan hanya kemungkinan untuk dikritik - dapat menjadi ancaman besar untuk harga diri dan perasaan positif akan identitas diri. Namun seperti yang ditunjukan teori dan riset psikologi dan penelitian selama puluhan tahun, orang selalu punya taktik cerdik untuk tetap positif dalam menghadapi kritik.

Karena alasan ini, daripada menyambut kritik dengan tangan terbuka, respon pertama kita seringkali berupa tanggapan defensif. Tindakan refleks ini berguna untuk membuat kita merasa lebih baik, tapi juga, di saat yang sama, ia mengungkap rasa tidak aman, cacat karakter, dan sikap tidak menyenangkan dalam diri kita.

Kritik adalah sebuah kalimat yang diucapkan sebagai bagian dari respon seseorang terhadap suatu perilaku tertentu yang dirasa tidak sesuai dengan norma yang ada. Kritik sebagaian besar orang menganggap sebagai hal yang negatif, namun ternyata kritik juga bagian dari motivasi yang diberikan seseorang kepada orang lain dengan tujuan agar perilaku yang tidak sesuai menjadi perilaku yang sebagaimana mestinya.

Menurut saya sendiri, kebiasaan ketika saya mendapati kritikan diantaranya, :

  1. Saya sabar menerima dan mendengarkan kritik yang diberikan kepada saya.

  2. Saya buat catatan tentang kritik yang diberikan.

  3. Memberikan waktu bagi diri saya untuk tenang, biasanya saya memilih waktu untuk sendiri. Dalam keinginan waktu sendiri saya coba untuk mengenali emosi yang saya rasakan. Tentu, kritik adalah bagian dari hal yang kurang menyenangkan sehingga disaat ketenangan saya mencoba untuk memahami, mengenali, menerima, dan menyadari emosi. Misalnya saya mau menangis ya saya lakukan dan saya akui bahwa saya sedang sedih.

  4. Menanamkan dalam pikiran bahwa kondisi kurang menyenangkan ini hanya sementara dan kritik yang diberikan bagian dari respon positif orang lain untuk keberhasilan diri saya. Biasanya hal ini saya lakukan dengan peluk diri sendiri dan self talk.

  5. Menganalisa kritikan yang diberikan, dengan membaca catatan yang saya tulis sebelumnya. Diwaktu itu saya mencoba menemukenali permasalahan yang ada, tanpa judgement diri saya bahwa saya bersalah. Walaupun misalnya peristiwa yang terjadi adalah atas kesalahan saya, saya tidak serta merta menekan diri dan menyalahkan diri. Menyadari kesalahan ini sebagai bentuk dari upaya problem solving dan kontrol diri maupun emosi. Ketika telah dapat menelaah saya akan menuliskan kembali di catatan di bawah atau di samping dari catatan tentang kritikan.

  6. Mengapresiasi diri sendiri melalui ucapan positif meskipun ada kesalahan yang dilakukan. Misalnya yang saya katakan adalah “tidak apa-apa berbuat salah, melalui kesalahan kamu akan belajar menuju benar. kamu hebat hari ini melakukan yang terbaik sesuai kemampuanmu”

Aku tuh orangnya open minded banget, semua kritik aku dengarkan tetapi gak begitu aku pikirin. Hanya kritik-kritik tertentu seperti aku salah dalam melakukan pekerjaan ataupun kritik-kritik yang mungkin aku harus mengubahnya dan aku tanggepin. Untuk kritik dalam bentuk fisik ataupun semacamnya aku gak pernah nanggepin, biarlah orang mau bicara apa yang penting kita harus jadi diri sendiri. Nah, untuk orang yang menyampaikan kritiknya dengan sopan maupun blak-blakan, aku sih nanggepinya santai asalkan jangan sampe kelewat batas, tetapi harus ada etika dan sopan santunnya

Cara aku untuk menanggapi sebuah kritikan yang paling utama sih biasanya aku lebih mendengarkan terlebih dahulu dan tidak menyela, tujuannya supaya aku sendiri lebih memahami apa yang dikritik dan bisa memilah apakah itu sebuah hal yang harus aku perbaiki atau tidak. Kedua, mungkin aku meanggapi juga dengan tenang supaya mereka yang memberi kritikan bisa dengan nyaman menyamppaikan kritikan tersebut dan juga jika memang aku sendiri tidak ada solusi untuk merubahnya, mungkin aku akan menanyakan pendapatnya seperti apa contoh yang tepat untuk merubah hal yang dikritik tersebut. Karna dengan begitu mereka yang mengkritik pun akan merasa juga berguna untuk membantu orang lain menjadi lebih baik.

Menurutku pribadi aku sangat suka mendengarkan pendapat orang lain tentang aku, sehingga aku dapat mengoreksi diriku sendiri selama ini aku kurang apa dan selalu bagaimana. Namun aku juga memperhatikan bagaimana orang tersebut mengkritikku, kalau dia mengkritik dengan cara membangun maka tentu saja aku sangat senang, namun apabila menjatuhkanku pasti aku merasa ngedown. Mungkin langkah selanjutnya yang aku lalukan ketika aku sudah sampai tahap down, aku akan tetap merefleksi diriku sendiri.

Sebagai manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan, pastinya membutuhkan sebuah kritikan yang bersifat membangun. Dengan harapan kritikan tersebut dapat mengubah diri kita menjadi pribadi yang lebih baik. Namun, tidak jarang pula seseorang yang memberikan kritikan kepada orang lain dengan cara yang salah karena cara bicaranya yang menyakitkan perasaan orang lain. Sehingga bukannya dapat membangun atau memotivasi orang tersebut, malah menjatuhkannya. Kritikan memang terkadang tidak mengenakan, tapi jika disampaikan dengan cara yang baik mungkin kritikan tersebut akan berdampak positif bagi yang menerimanya.

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini juga berpengaruh terhadap cara mereka berbicara kepada orang lain, khususnya ketika mereka memberikan kritik. Ada orang yang memberikan kritik dengan bicara tegas dan blak-blakan, ada pula yang berbicara dengan hati-hati karena takut menyakiti perasaan lawan bicaranya. Aku pribadi, lebih mudah untuk menerima kritikan dari orang yang tidak blak-blakan dan menyampaikannya dengan baik karena menurutku hal tersebut juga bagian dari menghargai perasaan dan hasil kerja orang lain jika memang pada lingkup pekerjaan. Namun, jika aku dihadapkan pada orang yang menyampaikan kritik dengan tegas dan sedikit blak-blakan, aku akan tetap menerimanya dengan lapang dada. Sebab bagaimanapun juga, sebuah kritik yang diberikan pada orang lain itu dapat memberikan evaluasi untuk diri kita agar lebih baik lagi kedepannya. Sehingga, kita perlu mulai belajar untuk menerima kritik dari orang lain.

Berikut beberapa alasan kenapa kita harus belajar menerima kritik.

  1. Sebagai bahan evaluasi untuk menjadi lebih baik lagi
  2. Proses menuju kedewasaan
  3. Banyak orang yang peduli dengan kita
  4. Menghindari terulangnya kesalahan yang sama
  5. Menjadi pribadi yang lebih baik
Sumber

Catat Ya! Ini 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Belajar Menerima Kritik

Saya pribadi merupakan orang yang terbuka dan bisa menerima kritik. Dimana kritik bagi saya adalah sebuah masukan yang notabene mengarah kepada perbaikan-perbaikan untuk diri saya kedepannya. Maka dari itu, ketika seseorang mengkritik saya, maka saya akan berterima kasih akan kepedulian yang mereka tunjukkan. Namun perlu kita perhatikan bahwa ketika kita ingin mengkritik, jangan mengkritik hanya karena kepentingan-kepentingan saja. Pada dasarnya semua kritik itu diperbolehkan tapi kita tetap perlu memperhatikan perasaan dań kesediannya orang lain dalam menerima kritik yang kita sampaikan.

MENURUT OPINI SAYA TERKAIT " BAGAIMANA CARA KITA MENANGGAPI KRITIK YANG DIBERIKAN ORANG LAIN?"

  • Bagi sebagian orang, mendapatkan kritik dari orang lain justru membuat kesal karena dianggap mereka tidak mampu mengerjakan sesuatu. Padahal, jika tahu strateginya, kritik justru bisa berguna untuk memperbaiki diri. Menurut sebuah jurnal dari laman American Psychological Association, kritik dari seseorang sebenarnya bermanfaat bagi Anda. Asalkan Anda tahu bagaimana cara menghadapi kritikan tersebut dengan benar.

  • Sebuah kritik biasanya ditujukan kepada seseorang untuk menghasilkan ide yang solutif, terutama di industri kreatif. Misalnya, Anda membuat sebuah desain iklan untuk klien Anda dan mendapatkan kritik dari atasan Anda. Mungkin pada awalnya Anda tidak terima karena merasa pekerjaan yang Anda lakukan itu sudah mengerahkan segala kemampuan Anda. Namun, jika Anda berhasil melihat sisi positifnya, kritikan dari atasan Anda tersebut justru dapat memperbaiki kualitas desain Anda.

  • Oleh karena itu, tidak selamanya kritikan bersifat menjatuhkan. Ada kalanya, komentar dari orang lain justru menambah wawasan Anda. Tak selamanya kritik disampaikan dengan cara yang bijak. Beberapa orang, tanpa memperhitungkan perasaan orang lain, menyampaikannya dengan tajam tanpa tedeng aling-aling.

Setiap kita melakukan sesuatu memang bukan tidak mungkin akan mendapatkan kritik dari orang lain. Menanggapi hal wajar ini, terlebih dahulu saya melihat bagaimana kritik tersebut. Kalau kritik tersebut bersifat membangun maka dengan senang hati akan saya terima. Karena biar bagaimanapun mereka telah memberikan sudut pandangnya yang bisa jadi bahan evaluasi untuk diri saya. Hal ini juga menandakan masih ada orang yang peduli. Sedangkan kalau kritik tersebut terkesan memojokkan saja secara negatif, maka saya tetap mendengarkannya namun tidak akan terlalu memikirkannya. Bisa jadi ia tidak tahu cara menyampaikan yang baik untuk menjaga perasaan orang lain. Seburuk-buruknya perlakuan orang pasti ada pelajaran yang dapat diambil misalnya kesabaran. Semuanya tergantung bagaimana kita meresponnya. Setelah itu yang terpenting ialah selalu berusaha untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya melalui kritik yang telah diterima.

Aku orangnya agak sedikit overthinking sih jadi kadang masih terlalu bawa perasaan kalo habis dikritik apalagi kalo dikritik dengan bahasa yang ngga enak dan ngga sopan. Niatnya memberi tahu tapi pakai bahasa yang kurang sopan itu biasanya bikin aku overthinking. Tapi sekarang aku kalo nanggapin kritikan yang paling pertama aku lakuin itu pasti mendengarkan terus yang pasti berterimakasih atas kritikannya karena pasti itu juga akan membantu aku dalam memperbaiki diri untuk jadi orang yang lebih baik. Usahakan juga jangan jadi orang yang keras kepala ketika dikritik, jangan menyela karena kalo menyela nanti bisa berujung dengan kritikan yang tidak membangun, dengan kata lain orang yang mengkritik bisa tersulut emosi.

Menurutku kritik itu seperti pedang bermata dua, bergantung pada tiap orang yang menyikapinya. Bagi orang yang cukup bijak dan kuat mental, kritik bisa jadi bentuk evaluasi diri untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya. Sedangkan bagi orang yang sering overthinking, maka kritikan bisa menjadi “teror” di pikirannya dan menjadikan mood selalu down setiap saat.

Bagi saya pribadi, awalnya saya menganggap kritikan sebagai bentuk kebencian orang lain terhadap saya. Saya kurang di ini, saya terlalu apalah, seakan-akan mereka selalu melihat hal negatif di dalam diri saya. Namun, seiring berjalannya waktu, semakin sering saya mendapat kritikan dari orang-orang di sekitar, mental saya cukup terbentuk. Saya menanggapi berbagai kritikan tersebut untuk bisa introspeksi diri kedepannya. Walaupun mungkin terkadang masih overthinking dengan bentuk kritikan dengan penyampaian dengan nada keras atau emosi. Jadi, intinya bijaklah dalam menyampaikan kritik pada seseorang dan menerima kritik dari orang lain. Siapa tahu kritikan kita bisa menjadikan orang tersebut untuk membenahi dirinya?

Aku pastinya berusaha terima setiap ada orang yang mengkritik aku maupun itu dengan cara halus atau blak-blakan karena aku selalu menganggap bahwa saat aku dikritik, orang itu mau aku lebih maju dan lebih baik lagi. Saat awal masuk organisasi, aku dapet beberapa kritik tentang cara aku handle masalah, dan jujur awalnya memang rasanya agak sedih dan kecewa sama diri sendiri. Tapi semakin kesini, aku makin sadar kalau kritik itu justru yang buat aku semakin berproses dan bisa hadapin suatu masalah dengan lebih baik lagi. Menurut aku kritik itu penting supaya kita gak selalu merasa paling benar dan kita juga harus berusaha untuk selalu terima kritik dari siapapun dan ambil positifnya.