Bagaimana cara kamu berhenti menggantungkan harapan pada orang lain?

Man-on-a-mountain (1)

Setiap manusia memang memiliki harapannya masing-masing baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Namun ketika harapan kita tidak terpenuhi atau menemui titik kegagalan maka akan timbul perasaan kecewa.

Sebenarnya menggantungkan harapan pada orang lain tidak sepenuhnya salah, boleh saja selama kita tidak tersakiti atau berjuang mengejar harapan itu pada orang lain. Namun terlalu berharap kepada orang lain akan berbahaya pada kesehatan mental kita jika selalu kecewa atas tindakannya, ketergantungan terhadap orang tersebut dan yang lebih parahnya lagi lupa mencintai diri kita sendiri.

Mempunyai harapan adalah hal yang normal. Namun bila terlalu berharap kepada orang lain, maka kita akan selalu memikirkan itu bahkan sampai terobsesi dan lupa pada kenyataan. Sudah saatnya kita mulai belajar mandiri dan berhenti bergantung harapan pada orang lain

Lantas gimana cara Youdics untuk mengurangi hal ini? sharing yuk :blush:

1 Like

Berharap kepada orang lain merupakan suatu hal yang wajar, harapan yang biasanya kita punya untuk orang lain itu bentuknya berupa ekspektasi-ekspektasi kita terhadap mereka. Namun, jika hal tersebut dilakukan secara berlebihan, maka akan berdampak buruk bagi diri sendiri atau bahkan orang lain. Harapan yang tidak sesuai dengan kita akan menimbulkan rasa kecewa yang mungkin hal ini juga akan menghambat atau merusak hubungan kita dengan orang tersebut.

Menurutku, berhenti untuk menggantungkan harapan pada orang lain itu sulit dihentikan, namun bisa “dikurangi”. karena kita sebagai manusia normalnya mempunyai harapan untuk diri sendiri dan juga orang lain. Harapan kepada orang lain disini kan bukan melulu tentang sebuah tuntutan bahwa orang tersebut diharapkan dapat melakukan hal yang kita mau, namun juga dapat berupa harapan bahwa mereka memiliki kehidupan yang baik.

Caraku mengurangi menggantungkan harapan pada orang lain yaitu dengan menetapkan mindset bahwa setiap orang punya kehidupan dan urusannya masing-masing sehingga kita tidak melulu menggantungkan banyak harapan kepada mereka. dan selain itu juga kita tidak boleh berharap bahwa orang lain akan selalu memahami kita.

1 Like

Dalam kehidupan sehari-sehari, manusia sebagai makhluk sosial yang hidup membutuhkan dari orang lain. Setiap manusia pasti pernah berharap kepada orang lain, namun ketika harapan tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan maka kita sendiri yang akan kecewa. Manusia terlahir memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ketika menggantungkan harapan pada orang lain pasti pernah tidak semulus yang kita harapkan, ada masanya tidak sesuai dengan harapan. Menurutku hal yang dapat dilakukan agar tidak menggantungkan harapan pada orang lain yaitu

  1. Yakin dan percaya hanya pada Sang Pencipta
    Menggantungkan harapan pada orang lain merupakan sesuatu yang salah. Yakin dan percaya hanya kepada Tuhan, harapan kita pada orang lain tidak sesuai dengan kenyataan tetaplah berbaik sangka, karena itu keputusan terbaik yang sudah diatur oleh Sang Maha Pencipta. Ada hikmah yang dapat diambil.

  2. Belajar dari pengalaman
    Seperti kata pepatah “pengalaman merupakan guru yang terbaik”. Ketika kita sudah pernah dikecewakan karna menggantungkan harapan pada orang lain, maka hak itu jadikan sebagai pembelajaran diri kita supaya jangan 100% percaya dan bergantung harapan pada orang lain. Karena semua manusia pasti berpeluang melakukan kesalahan.

  3. Hidup santai
    Santai, ternyata sangat dibutuhkan dalam menjalani hidup. Ibaratnya kalo di otot ada kontraksi dan relaksasi. Santai dapat membuat keseimbangan hidup. Ketika kita sedih akan harapan yang kita gantungkan pada orang lain tidak sesuai dengan kita. Pilihan berpikir santai adalah obat yang menurutku cukup baik bagi kesehatan kita sendiri. Selalu berprinsip setiap masalah ada jalan keluarnya.

  4. Evaluasi diri
    Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, begitu juga diri kita. Ketika harapan yang kita gantungkan pada orang lain ternyata tidak sesuai dengan kenyataan, instropeksi diri dan berhenti menyalahkan orang lain. Ketika kita menyimpan kemarahan pada diri orang lain, sebetulnya akan merugikan pada diri sendiri. Maka dari itu, sebaiknya kita memiliki antisipasi diri terhadap harapan yang digantungkan pada orang lain, hal itu supaya tidak terlalu membebani kita.

Berharap dengan orang lain itu hal yang lumrah dan pasti dilakukan oleh setiap orang. Namun alangkah baiknya apabila kita tidak terlalu menggantungkan harapan kita kepada orang lain ataupun mempunyai ekspektasi yang besar kepada orang lain. Dikarenakan dia hanya manusia, manusia pasti mempunyai kesalahan dan pastinya kita tidak bisa mengatur dia untuk melakukan apa yang kita harapkan yang pastinya berujung kecewa. Oleh karena itu akan jauh lebih baik jika kita bisa menghindari atau meminimalisir perwasaan kecewa yang dapat bersumber dari berbagai hal. Salah satunya harapan.

Harapan adalah sebuah bentuk kepercayaan sesuatu untuk segera menjadi kenyataan. Harapan juga berbentuk abstrak sehingga sangat sulit untuk di deskripsikan. Hal ini bisa hadir dari keinginan alam bawah sadar akan sesuatu yang sangat diinginkan. Adapula yang bilang bahwa kita percaya pada harapan-harapan yang kita buat dan kita berusaha untuk menggapainya maka harapan tersebut bisa menjadi sebuah sugesti dan menjadi kenyataan. Tetapi, jika keadaan tidak memungkinkan untuk membuat harapan kita menjadi kenyataan dan kita tetap berharap hingga akhirnya berujung pada kecewa akan menyakit hati. Berharap boleh saja, tetapi masih harus dibarengi dengan factor-factor lainnya, seperti terus berusaha dan berdoa.
Untuk menghindari kecewa ketika harapan yang saya inginkan tidak menjadi kenyataan, maka yang biasa saya lakukan adalah berusaha sesuai dengan kemampuan. Jika memang saya sudah melakukan hal yang terbaik yang saya bisa lakukan, maka ketika harapan-harapan yang saya inginkan tidak tercapai, saya bisa mengurangi rasa kecewa yang akan hadir. Harapan-harapan yang tidak tercapai ini pula bisa memberikan saya pelajaran untuk evaluasi diri sehingga kedepannya saya bisa berusaha lebih keras lagi untuk mencapai sebuah harapan.

Aku percaya sih, se buruk buruk nya menaruh harapan adalah menaruh harapan kepada manusia. Karena kalau diambil cerita dalam pengalaman orang lain mungkin, jadi dulu pernah berharap sekali dapat bantuan dari seseorang yang bahkan dia sudah berjanji bahwasannya dia sanggup untuk membantu, tp pada hari H dia hilang dan tidak memberikan bantuan seperti apa yg di janjikannya. Rasanya? Wah ga karuan!

Pokoknya sekarang please, sebisa kalian untuk menghandle sesuatu itu sendiri dulu sebelum meminta bantuan orang lain, jika kasusnya seperti diatas otomatis kamu harus bisa mandiri, persiapkan untuk hal yg terbaik dan persiapkan untuk hal yang terburuk, ikhlas. Soal hasil itu belakangan :relaxed::heart: yang penting kita sudah berusaha semaksimal mungkin, semangat!

“Muara dari harapan ke sesama manusia adalah kekecewaan”, begitulah mungkin kata yang tepat. Setiap manusia pasti pernah dan pasti memiliki harapan ke sesama manusia, dan ketika yang terjadi ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi akan timbul rasa kecewa. Lantas, gimana sih cara menghindari atau setidaknya meminimalisir rasa kecewa yang mungkin datang sama kita? Pertama, perlu diingat bahwa kebahagian itu juga bersumber dari dalam diri kita sendiri. Jangan pernah beranggapan bahwa kebahagian kita itu bersumber dari orang lain, jangan deh. pasti nyesel. Kemudian, jangan pernah berharap bahwa setiap orang akan suka dan peduli sama kita, kitalah yang seharusnya peduli dengan diri kita sendiri. Kemudian, jangan pernah berharap orang lain akan melakukan seperti apa yang kamu lakukan kepada mereka, jangan pernah. Intinya, jangan pernah berharap kue tart ketika kita ulang tahun, meskipun kita kasih mereka kue tart. Dan ingat yang pertama, kebahagiaan itu juga bersumber dari diri kita sendiri, so meskipun sendiri kita juga masih bisa bahagia, bahkan lebih bahagia.

Saya sering menggantungkan harapan saya kepada orang lain baik kepada teman, pacar, gebetan, ataupun orang tua. Seringkali saya tersakiti dengan harapan yang saya gantung kepada mereka. Saya selalu berpikir bahwa orang-orang yang saya sebut diatas tidak akan menyakiti saya, nyatanya saya salah orang-orang tersebutlah yang sering membuat saya sedih. Saya selalu menaruh kebahagiaan saya pada mereka, jadi semuanya bergantung kepada mereka.
Hal tersebut sangat tidak baik jika dilakukan terus-menerus, kita harus lebih sayang pada diri kita sendiri dan tidak menggantungkan kebahagiaan kita pada orang lain. Karena bahagia itu datang dari diri sendiri dan bukan orang lain.

Sebagai manusia tentunya kita mempunyai harapan terhadap sesuatu, dan tak jarang tanpa kita sadari kita menggantungkan harapan tersebut kepada orang lain. Hal ini lantas menjerumuskan kita ke dalam situasi yang salah dan pada akhirnya kita rentan mengalami perasaan kecewa. Untuk menghindari hal tersebut, kita harus sebisa mungkin berhenti menggantungkan harapan kita kepada orang lain. Sebaiknya kita harus fokus kepada diri sendiri dan berusaha untuk berjuang semaksimal mungkin untuk dapat meraih harapan yang kita miliki. Perlu kita yakini bahwa tidak ada satu orangpun yang bisa menciptakan kebahagiaan sebesar kebahagiaan yang kita ciptakan untuk diri kita sendiri.

Kalau aku sih, selalu inget kalimat Ali bin Abi Thalib:

“Aku sudah merasakan semua kepahitan hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.”

Jadi, sebisa mungkin aku tanam pikiran bahwa aku juga manusia, lantas kenapa mesti menggantung harapan sama manusia lain? Kalau manusia lain bisa, sebagai yang juga manusia aku pun pasti bisa. Jadi, selagi bisa melakukan apa pun dengan usaha sendiri, ya lakuin, sisanya serahkan pada Tuhan. Pun setidaknya bisa menghindari risiko kekecewaan (kepahitan seperti kalimat di atas tadi). Saling percaya, tolong-menolong dengan sesama manusia itu jelas boleh bahkan harus, tetapi ga untuk berharap sampai bergantung padanya, karena manusia itu ladangnya kesalahan.

Saya sendiri merupakan orang yang selalu menanamkan dalam diri kalau tidak ingin selalu menggantungkan harapan kepada orang lain. Karena saya yakin orang memiliki tingkat kekuatan dan waktu yang berbeda-beda. Sehingga belum tentu yang kita harapkan dari orang lain akan memberi hasil yang sesuai dengan kita harapkan. Menurut saya tidak ada salahnya ketika menggantungkan harapan kepada orang lain, bisa jadi dikarenakan kita yang sudah tidak memiliki ide ataupun energi untuk melakukan sesuatu. Tetapi jangan pernah menggantungkan harapan yang besar atau berlebihan kepada orang lain, kecuali kita benar-benar dapat mempercayakan orang tersebut. Dan ketika menggantungkan harapan kepada orang lain kita harus benar-benar merasa siap jika hasilnya malah mengecewakan.

Menjadi orang yang pengertian. Ketika sudah dikecewakan oleh orang lain, setelah itu kita harus beranggapan bahwa tiap orang itu punya urusan masing-masing yang harus mereka jalani. Tidak melulu tentangmu. Tiap orang itu berbeda-beda. Kita gak bisa mengatur orang lain agar sesuai dengan yang kita harapkan. Dan harus ingat selalu bahwa manusia itu gak ada yang sempurna. Jadi wajar kalau ia mengecewakanmu. Manusia masih terus belajar di dunia ini. Maka dari itu, di dunia ini dalam situasi apapun berpengharapanlah kepada Tuhan saja. Karena hanya Dia lah yang selalu memberi keselamatan pada umat-umatNya. Jika hanya terhadap manusia, kekecewaan lah yang akan kita dapatkan. Juga, dalam berpengharapan harus diikuti dengan usaha sendiri ya.

Anda dapat mengetahui apakah Anda bergantung secara emosional hanya dengan mengajukan empat pertanyaan kepada diri sendiri:

Menggunakan hubungan Anda untuk mendefinisikan diri sendiri
Jika Anda menggunakan hubungan Anda untuk mendefinisikan diri sendiri, itu berarti Anda tidak memberi diri Anda cukup waktu dan ruang untuk membuat identitas Anda sendiri. Sebaliknya Anda bergantung pada orang lain untuk mendefinisikan diri Anda sendiri.

Merasa kesal ketika pasangan tidak memenuhi harapan Anda
Jika Anda terus-menerus menetapkan harapan untuk pasangan Anda dan merasa kesal ketika mereka tidak memenuhinya, itu menunjukkan bahwa Anda bergantung pada reaksi dan tindakan mereka untuk kebahagiaan Anda. Jadi, ketika mereka tidak bertindak dengan cara tertentu, Anda merasa tidak puas.

Merasa tidak nyaman di perusahaan sendiri
Jika Anda tidak menikmati waktu sendirian itu berarti Anda tidak memberi diri Anda cukup ruang untuk mengenal diri sendiri. Inilah sebabnya mengapa Anda tidak dapat menemukan kebahagiaan dalam diri Anda sendiri. Jadi, Anda mengandalkan orang lain untuk kebahagiaan Anda.