Bagaimana cara Jan Koum mewujudkan WhatsApp sebagai salah satu aplikasi messeger terpopuler di dunia?

Whatsapp adalah aplikasi perpesanan instan yang memungkinkan kita untuk mengirimkan file, pesan, gambar, video, foto dan obrolan online seperti Blackberry Messenger. Whatsapp juga merupakan salah satu aplikasi yang laris di unduh di Dunia khususnya bagi pengguna Smartphone.

Jan Koum yang saat itu mempunyai ide dalam membuat WhatsApp, ketika itu dia mempunyai masalah kehilangan handphone ditempat Gym. Muncul lah ide bagaimana dia bisa membuat sebuah aplikasi yang bisa memberi tahu teman mereka apakah mereka “Available or Busy” yang disebut juga sebagai “Status”. Jan Koum mengatakan “We didn’t set out to build a company. We just wanted to build a product that people used”. Jan Koum dan Brian Acton membangun sebuah aplikasi messenger yang mudah digunakan yang diberi nama WhatsApp kata itu berawal dari frasa What’s Up.

WhatsApp ketika muncul tidak langsung trend di App Store seperti instant messenger lainnya saat itu. Tahun 2009 menjadi tahun tantangan bagi Jan Koum, saat WhatsApp mengalami crash membuat Jan Koum frustasi. Brian tetap meyakinkan Jan Koum untuk tidak menyerah. Setelah berbulan-bulan di tahap beta, aplikasi tersebut akhirnya diluncurkan pada November 2009 secara eksklusif di App Store untuk iPhone. Jan Koum kemudian menyewa seorang teman yang tinggal di Los Angeles, Chris Peiffer, untuk mengembangkan versi BlackBerry, yang tiba dua bulan kemudian.

Secara bertahap WhatsApp menjadi populer di kalangan pengguna pada tahun 2014. Produk WhatsApp menjadi antarmuka yang mudah digunakan dan desain yang tidak berantakan, memiliki lebih dari 400 juta pengguna di seluruh dunia. Produk ini mendukung untuk mengirim dan menerima berbagai macam media seperti teks, foto, video, dokumen, dan lokasi, juga panggilan suara. WhatsApp juga mempunyai fitur pesan dan panggilan yang diamankan dengan enkripsi end-to-end, yang berarti tidak ada pihak ketiga termasuk WhatsApp yang dapat membaca pesan atau mendengar panggilan Anda. Di balik setiap keputusan produk terdapat keinginan WhatsApp agar orang-orang dapat berkomunikasi dimana pun di seluruh dunia tanpa batasan.

Meningkatnya popularitas WhatsApp menarik perhatian raksasa media sosial Facebook yang mengakuisisi WhatsApp seharga US $ 19 miliar pada tahun 2014. Pada tahun 2016 WhatsApp menjadi aplikasi perpesanan paling populer dengan basis pengguna satu miliar. Kerja keras yang dilakukan Jan Koum dengan tim nya membuahkan hasil. Kesuksesan Jan Koum yang saat ini mencapai $9.1 B yang muncul di Forbes. Jan Koum selalu menekankan “kami hanya ingin membangun produk yang digunakan orang” disini lah point yang diciptakan Jan Koum untuk WhatsAppp. Produk yang fokus untuk membangun layanan bertukar pesan yang bekerja dengan cepat dan reliabel dimana pun di seluruh dunia. Sehingga sampai saat ini pengguna WhatsApp lebih dari 1 miliar orang dari 180 negara menggunakan WhatsApp.

Referensi

https://www.cnbc.com/2018/01/19/how-jan-koum-got-the-idea-for-whatsapp.html
Jan Koum Biography - Facts, Childhood, Family Life & Achievements
Jan Koum

Pada tahun 2007 Jan Koum dan Brian Acton memutuskan untuk meninggalkan Yahoo. Akan tetapi mereka tidak yakin dengan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Mereka menghabiskan waktu setahun di Amerika Serikat untuk menyegarkan pikiran dan mencari ide baru. Tidak ada ide yang benar-benar muncul dalam pikiran mereka, sampai Januari 2009 Koum membeli iPhone. Pada saat itu Koum mulai berpikir untuk membuat sebuah aplikasi.

Koum mengemukakan gagasan tentang WhatsApp di tahun 2009 saat menonton film pada malam hari di rumah temannya. Dimulai dengan ide untuk mengirimkan notifikasi ke teman, namun segera berevolusi ke aplikasi pesan instan. Acton terlibat setelah pertandingan frisbee. Koum mengatakan pada Acton bahwa dia berpikir untuk menyerah dan ingin mencari pekerjaan tetap. Acton menjawab dan mengatakan kepada Koum

"Anda pasti idiot untuk berhenti sekarang. Berikan beberapa bulan lagi. "

Pada musim gugur 2009, WhatsApp tidak memiliki pertumbuhan yang signifikan, namun Koum membujuk Acton untuk bergabung dengannya. Baik Koum dan Acton ditolak untuk bekerja di Facebook. Acton juga ditolak oleh Twitter. Pada bulan Oktober tahun 2009 Acton menghubungi beberapa teman lamanya di Yahoo dan mengumpulkan 250.000 dolar untuk pendanaan awal. Hal ini membuat Acton menjadi co-founder.

Antara bulan Oktober 2009 dan Juni 2015 banyak yang telah terjadi. Setelah mendapatkan investasi dari perusahaan ventura Sequoia dan akhirnya WhatsApp dibeli oleh Facebook, WhatsApp masih terus berkembang dan dilaporkan memiliki 800 juta pengguna aktif bulanan pada bulan April 2015 . Koum dan Acton masih memimpin WhatsApp dan masih bekerja sama hingga saat ini.

Referensi

https://blog.adioma.com/too-poor-to-succeed-jan-koum-whatsapp-infographic/

https://medium.com/the-story-of-grip/5-things-every-founder-can-learn-from-the-story-of-whatsapp-b6496bc4f54d

WhatsApp saat ini dikenal sebagai salah satu aplikasi instan messaging yang paling banyak digunakan di dunia. Pendiri WhatsApp yaitu Jan Koum bersama dengan Brian Acton. Namun dibalik kesuksesan WhatsApp terselip sebuah kisah inspiratif yang penuh perjuangan dari salah satu pendirinya yaitu Jan Koum. Jan Koum bersama Brian Acton kemudian mencoba untuk melamar pekerjaan di Facebook namun mereka berdua ditolak oleh Facebook. Kemudian pada tahun 2009, saat itu Iphone sedang mengalami ketenaran dan Jan Koum pun membelinya, ia kemudian tertarik pada kumpulan kontak di iphone dan juga pada app store, ia melihat potensi besar dari aplikasi app store di iphone yang kemudian memberinya sebuah ide yaitu menciptakan aplikasi yang dapat menampilkan status pada kontak telepon di iphone. Ide itulah yang kemudian mendorong terciptanya aplikasi WhatsApp.

Jan Koum memiliki teman yang bernama Alex Fishman dan kemudian ia menceritakan ide tersebut kepadanya. Mendengar ide tersebut, Alex Fishman kemudian memperkenalkan Jan Koum dengan Igor Solomennikov seorang developer aplikasi Iphone. Dari perkenalannya dengan Igor, Jan Koum kemudian berhasil mewujudkan idenya tersebut dan kemudian menciptakan aplikasi yang kemudian ia namakan dengan WhatsApp.

Dari situ ia kemudian mendirikan perusahaan WhatsApp Inc yang berbasis di California pada bulan Februari 2009. Jan Koum banyak menghabiskan waktunya dengan mengembangkan aplikasi ciptaannya tersebut meskipun aplikasi WhatsApp buatnnya masih sering mengalami crash dan bisa dikatakan belum sempurna dan masih dalam versi awal. Saat diluncurkan pun, aplikasinya hanya di download sekitar 250 orang saja, dan kebanyakan dari teman-teman Jan Koum sendiri.

Perkembangan WhatsApp yang lambat membuat Jan Koum hampir menyerah. Dari situ timbul niat Jan Koum untuk menghentikan pengembangan aplikasi tersebut dan berniat untuk bekerja apa saja. Ketika hampir menyerah, teman baiknya, Brian Acton kemudian menyuruhnya untuk terus mengembangkan aplikasi WhatsApp buatan Jan Koum dan memberi waktu beberapa bulan melihat potensi besar aplikasi tersebut.

Disertai dengan rasa ragu-ragu Jan Koum terus mengembangkan aplikasi ciptaannya. Apple kemudian datang dengan bantuan push notifications pada tahun 2009, hal ini kemudian memberi jalan bagi Jan Koum untuk memodifikasi aplikasi buatannya sehingga ketika pengguna WhatsApp mengubah status di aplikasinya otomatis akan mengabarkannya di jaringan.

Perkembangan Pesat WhatsApp

Versi awal WhatsApp hanyalah sebagai update status di kontak telepon di Iphone. Kemudian Jan Koum merilis WhatsApp v2.0 yang dilengkapi dengan fitur pesan instan yang kemudian berhasil menaikkan jumlah pengguna aplikasi tersebut menjadi 250 ribu pengguna. Saingan aplikasi WhatsApp ketika itu hanyalah Blackberry Messengger (BBM) saja, namun melihat terbatasnya penggunaan BBM hanya di ponsel Blackberry saja maka Jan Koum terus mengembangkan aplikasinya.

Brian Acton kemudian membantu Jan Koum dengan mencari investor untuk mendanai pengembangan aplikasi WhatsApp. Hasilnya dana yang terkumpul sejumlah 250 ribu dollar yang berasal dari mantan karyawan Yahoo. Dan secara resmi Acton kemudian bergabung dengan Jan Koum mengembangkan aplikasi WhatsApp.

WhatsApp kemudian terus dikembangkan oleh Jan Koum dengan berhasil meluncurkan fitur pengiriman foto pada tahun 2009 di Iphone selain itu ia juga merilis WhatsApp untuk device lain seperti Android dan Blackberry.

Kemudian WhatsApp diubah menjadi aplikasi berbayar pada tahun 2010 dan mereka berhasil memperoleh pendapatan sebesar 5000 dollar pada bulan pertama. Hal ini kemudian membuat investor lain banyak berdatangan untuk menanamkan modalnya di WhatsApp seperti Sequoia Capital yang menyuntikkan dana sebesar 8 Juta Dollar.

Memasuki tahun 2011, WhatsApp buatan Jan Koum berhasil masuk dalam 20 besar aplikasi populer di App Store da sekali lagi Sequoia Capital kembali menyuntikkan dana sebesar 50 juta dollar ke WhatsApp dan membuat nilai WhatsApp melambung menjadi 1,5 Milyar Dollar. Hal ini kemudian membuat perusahaan Facebook merayu Jan Koum untuk menjual WhatsApp, Namun ditolak oleh Jan Koum. Terus berkembang kemudian pada tahun 2013, WhatsApp berhasil memiliki pengguna aktif sekitar 200 juta.

Referensi

Biografi Jan Koum - Kisah Inspiratif Pendiri Aplikasi Whatsapp

WhatsApp merupakan aplikasi yang diciptakan oleh WhatsApp Inc yang berdiri di California pada Februari 2009. Saat pertama diciptakan, WhatsApp merupakan aplikasi biasa yang bisa menampilkan status pengguna. Dalam beberapa kali percobaan, aplikasi WhatsApp masih memiliki banyak kelemahan dan sering terjadi crash. Namun seiring dengan berjalannya waktu, Jan Koum akhirnya berhasil melewati masa percobaam dan akhirnya WhatsApp bisa menjadi aplikasi yang bisa diunduh publik.

Perjalanan Jan Koum untuk mewujudkan WhatsApp menjadi popular dan banyak dinikmati tidaklah mudah. Pada awalnya pengguna WhatsApp hanya sekitar 250 orang, namun sekarang WhatsApp menghubungkan lebih dari 1 miliar user di seluruh dunia. Kegigihan Jan Koum beserta tim, yang terus mengembangkan fitur dan layanan WhatsApp menjadikannya sukses di antara pengguna.
Fitur yang terdapat pada WhatsApp yang terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna , seperti fitur messenger,membuatnya berhasil menarik perhatian investor yang membuatnya bisa menjadi lebih populer di kalangan user. Bahkan WhatsApp terus mengembangkan fitur-fiturnya seperti pengiriman konten gambar, video dan file, Voice Call, Video Call, WhatsApp Story, serta fitur untuk custom teks di messenger.

Cara Jan Koum untuk membuat WhatsApp tetap unggul yaitu, konsistensi desain yang tetap sederhana dan bersifat user friendly walaupun banyak terjadi pengembangan fitur, tapi tetap mengutamakan tampilan sederhana sehigga memudahkan user dari segala kalangan dan usia untuk menggunakannya. Bahkan tampilannya yang serupa dengan aplikasi message biasa yang sederhana dan formal , memudahkan user untuk menggunakannya, bisa dalam berbagai kesempatan, baik untuk sehari-hari maupun untuk urusan bisnis.

Kunci utama yang dilakukan Jan Koum untuk membuat WhatsApp menjadi salah satu aplikasi favorite, yaitu tujuan utama Jan Koum dalam menciptakan WhatsApp yaitu membangun layanan yang sesuai dengan yang dibutuhkan orang-orang dan membuat hidup mereka baik. Karena itu Koum selalu mengutamakan kebutuhan user, daripada menggunakan WhatsApp sebagai produk untuk menghasilkan profit. Jan Koum banyak mengalami kegagalan dalam hidupnya, namun ia selalu belajar dari kegagalan dan pantang menyerah untuk meraih kesuksesan dari produk yang diciptakannya.

Referensi

Biografi Jan Koum - Kisah Inspiratif Pendiri Aplikasi Whatsapp