Marigold merupakan tanaman yang biasa ditanam di kebun atau halaman sebagai tanaman hias. Tanaman marigold merupakan salah satu tanaman yang cocok ditanam di Indonesia karena syarat tumbuhnya sangat cocok dengan keadaan lingkungan di Indonesia. Lantas bagaimana cara budidaya marigold yang baik dan benar?
CARA BUDIDAYA TANAMAN MARIGOLD
1. Menyiapkan Benih atau Bibit Marigold
Benih marigold bisa didapatkan dengan membelinya atau menyiapkan sendiri benih tersebut dari hasil panen bunga sebelumnya yang sudah tua dan kering. Jika Anda membeli bibit maka Anda bisa langsung menanamnya dalam media seperti pot.
2. Siapkan Media Tanam
Isi pot dengan campuran tanah, kompos, dan pupuk kandang yang kaya akan sumber nutrisi. Karena campuran ini akan memberi dorongan pertumbuhan dan memudahkan bagi akar muda semakin kuat menopang batang.
3. Tabur Benih Pada Media Tanam
Taburkan benih yang sudah siap ke dalam media dan jangan terlalu banyak karena nantinya tanaman akan berebut unsur hara dan akan menghambat pertumbuhan bibit serta akan mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke dalam tanaman marigold.
4. Siram Benih dengan Sprayer
Penyiraman benih marigold cukup dengan sprayer saja karena jika tidak menggunakan sprayer akan membuat benih marigold hanyut terguyur oleh air dan mengakibatkan pola tanam yang berantakan. Hal ini akan membuat pertumbuhan tanaman marigold terhambat.
5. Bersihkan Area Sekitar Tanaman
Gunakan sendok kecil atau alat lain untuk menghilangkan gulma dan bibit yang gagal tumbuh. Hati-hati jangan sampai merusak akar bibit yang mulai tumbuh. Singkirkan bibit mati yang berwarna cokelat.
6. Pindahkan Bibit Ketika Sudah Mencapai Tinggi 15 cm
Bibit yang sudah tumbuh setinggi 15 cm dipindah ke media tanam yang lebih besar. Tanaman dengan ketinggian ini sudah cukup kuat. Tetap hati-hati ketika memindah bibit agar tanamannya tidak rusak. Hal pertama yang harus dilakukan adalah penggalian tanah untuk menanam bibit yang sudah siap ditanam dalam suatu taman. Kedalaman tanah untuk bibit marigold yaitu 10-15cm, singkirkan semua benda yang ada di dalam tanah jika dirasa akan menghambat pertumbuhan tnaman marigold. Setelah itu masukkan tanaman marigold ke dalam lubang galian dan jangan lupa tutupi dengan mulsa organik berupa jerami hal ini bertujuan untuk melembabkan tanah dan juga nantinya mulsa organik ini mampu menjadi sumber pupuk bagi tanaman.
7. Pemupukan Tanaman Marigold
Para petani tanaman marigold menggunakan pupuk berbahan dasar nitrogen, pospor, dan kalium (NPK]. Ketiga unsur tersebut emmang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Takaran ketiga unsur tersebut untuk marigold sebesar 20% untu nitrogen, 10% untuk pospor, dan 20% untuk kalium. Selain NPK Anda dapat memberikan pupuk campuran antara pupuk kandang dan pupuk kompos yang sudah diayak halus dengan perbandingan 1:1. Penting diingat bahwa hindari penggunaan pupuk yang terlalu banyak. Karena marigold akan mudah mati karena terbakar pupuk. Berikan pupuk dua minggu sekali saja agar menghindari tanaman terbakar.
8. Penyiraman Marigold
Siram marigold dari bawah karena jika menuangkan air dari atas, hal ini akan membuat daun dan bunga mudah busuk. Penyiraman juga bisa menggunakan botol atau gayung untuk menyiram. Jangan menggunakan selang dengan tekanan tinggi. Karena kekuatan dari tekanan air dapat menyebabkan tanah bagian atas tersingkir. Jika dirasa tanaman marigold belum memiliki akar yang kuat untuk menopang tanaman bisa ditambahkan ajir terlebih dahulu agar tanaman dapat berdiri tegak dan akar akan memiliki waktu untuk berkembang dengan baik.
