Bagaimana cara budidaya ikan garra rufa ?

Garra rufa

Garra rufa adalah nama yang diberikan untuk dua jenis ikan, yaitu Garra rufa dan Cyprinion macrostomus. Ikan ini mendapat julukan lain, yaitu ikan penggigit, ikan Kangal, dermatologis kecil dan ikan dokter; dalam konteks non-medis, Garra rufa disebut pengisap kulit kemerahan. Ikan ini hidup dan berkembang biak di beberapa kolam spa di Turki, di mana mereka makan kulit pasien dengan psoriasis.

Bagaimana cara budidaya ikan garra rufa ?

Langkah 1 : Persiapan Sarana Pemijahan

Sarana pemijahan ikan garra rufa bisa memanfaatkan kolam beton yang berukuran 2 x 3 x 1 m3. Sebelum dipakai, kolam tersebut harus dibersihkan sampai tuntas dengan menyikat dan menyiramnya memakai air mengalir. Setelah kondisi kolam sudah bersih, masukkan lapisan pasir dengan ketebalan mencapai 10 cm lalu tambahkan air sampa ketinggiannya mencapai 80 cm dari dasar kolam.

Pada bagian samping kolam dipasang strimin berukuran 1 x 2 x 0,7 m3 dengan posisi yang menggantung. Strimin ini berfungsi supaya telur yang dihasilkan oleh ikan dokter gampang tenggelam di dasar kolam sehingga tidak dimakan oleh indukannya. Pasang juga aerator untuk menghasilkan gelembung udara guna menjaga kadar oksigen terlarut dalam air.

Langkah 2 : Pemilihan Indukan

Ciri-ciri indukan ikan garra rufa yang berkualitas bagus yaitu bertubuh proporsional, bentuk siripnya normal, dan tidak mengalami cacat. Usahakan pula pilih indukan yang berwarna cerah, sisiknya mengkilap, panjangnya minimal 10 cm, dan telah matang kelamin. Ikan dokter jantan mempunyai spawning tuberles pada kepalanya, memiliki postur tubuh memanjang, dan saat ditekan perutnya menghasilkan sperma. Sedangkan ikan betina memiliki perut membulat, melebar ke arah lateral, dan saat perutnya ditekan terasa lembek.

Langkah 3 : Pemijahan Indukan

Sebaiknya pemijahan dilakukan dengan memasangkan indukan ikan jantan dan betina memakai perbandingan 2:1 bila ukuran tubuh pejantan lebih kecil daripada si betina. Sementara jika ukuran kedua indukan sama, maka perbandingan pasangan ikan yang bakal dipijahkan adalah 1:1.

Dalam waktu 24 jam sebelum proses pemijahan dimulai, kolam dibiarkan tenang sehingga airnya akan lebih jernih. Pemijahan sebaiknya dilakukan pada sore hari sekitar pukul 5 sore. Setiap kolam pemijahan diisi dengan indukan ikan dokter sebanyak 5-10 pasang tergantung ukurannya.

Langkah 4 : Pemeliharaan Kolam

Walaupun ukurannya sangat kecil, larva ikan garra rufa bisa dilihat dengan mata telanjang, terutama saat larva-larva ikan ini sedang bergerak. Cadangan makanan yang terdapat pada larva ikan ini bisa mecukupi kebutuhan hidupnya paling lama dalam waktu 3 hari ke depan. Setelahnya, Anda bisa memberikan pakan berupa kuning telur rebus yang dihancurkan, rotifera, atau pakan khusus larva ikan yang mengandung protein 40%.

Setelah cukup besar, pakan yang diberikan kepada ikan dokter anakan bisa diganti dengan cacing sutera. Tingkat pertumbuhan anakan-anakan ikan larva ini biasanya tidak seragam ada yang tumbuh secara cepat namun ada pula yang pertumbuhannya lambat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyeleksian ikan pada umur 40 hari untuk mengelompokkan semua ikan dokter ini berdasarkan ukurannya.

Langkah 5 : Pencegahan dan Pengobatan Penyakit

Penyakit yang menyerang si ikan dokter ini mayoritas berasal dari organisme golongan parasit dan non-parasit. Beberapa contoh penyakit yang ditimbulkan oleh aktivitas parasit meliputi white spot, selaput embun, dan sebagainya. Pengendalian penyakit ini bisa dilakukan dengan mengontrol kualitas air di kolam pemeliharaan.

Ikan yang sudah terkena penyakit harus diobati memakai metode yang tepat. Obat yang berkhasiat untuk menyembuhkan ikan yang menderita white spot yakni metilin blue dengan dosis 2-4 ml/liter air. sedangkan penyakit selaput embun dapat diatasi memakai blitzicht sejumlah 0,3-0,5 ml/liter air.

Sumber