Bagaimana cara budidaya Ikan Buntal ?

Ikan buntal

Ikan buntal (Tetraodontidae) adalah sebuah famili dari ikan muara dan laut yang berasal dari ordo Tetraodontiformes. Secara morfologi, ikan-ikan serupa yang termasuk dalam famili ini serupa dengan ikan landak yang memiliki tulang belakang luas yang besar (tidak seperti tulang belakang Tetraodontidae yang lebih tipis, tersembunyi, dan dapat terlihat ketika ikan ini menggembungkan diri).

Bagaimana cara budidaya Ikan Buntal ?

Langkah I : Persiapan Pemijahan Ikan Buntal

Sebelum proses pemijahan dilaksanakan, Anda perlu mempersiapkan media pemijahannya terlebih dahulu. Alat yang dibutuhkan adalah akuarium yang berukuran 60 x 70 x 50 cm. Akuarium tersebut kemudian diisi dengan beberapa batu pipih untuk meletakkan telur ikan. Selanjutnya akuarium diisi dengan air hingga ketinggian 30-40 cm dan dilengkapi peralatan pendukung standar akuarium.

Langkah II : Pemilihan Ikan Buntal Indukan

Sepasang indukan ikan buntal yang terdiri atas seekor ikan jantan dan seekor ikan betina dimasukkan ke dalam sebuah akuarium. Ikan buntal jantan memiliki tubuh yang lonjong, sedangkan tubuh ikan betina berbentuk agak membulat. Bobot yang ideal untuk indukan berkisar antara 150-200 gram yang biasanya sudah matang gonad.

Langkah III : Pemberian Pakan ke Indukan

Selama proses pemijahan berlangsung, pakan yang diberikan kepada ikan buntal indukan harus diperhatikan nilai gizinya. Hal ini dikarenakan kandungan nutrisi pada pakan juga turut mempengaruhi keberhasilan proses pemijahan dan prosentase ikan yang hidup. Pakan yang paling baik untuk ikan buntal yaitu cacing tanah dan ikan teri. Karena umumnya proses perkawinan ikan buntal terjadi pada jam 7-9 pagi dan 3-5 sore, maka pemberian pakan sebaiknya dilakukan di luar waktu tersebut.

Langkah IV : Proses Pemijahan Ikan Buntal

Pada ikan buntal, proses pemijahan berlangsung secara parsial. Di dalam satu periode biasanya sepasang ikan buntal indukan mampu melakukan aktivitas perkawinan sebanyak empat kali selama 14-18 hari. Adapun total telur yang sanggup dikeluarkan oleh ikan indukan mencapai lebih dari 1.000 butir dengan tingkat pembuahan maksimal 96 persen dan tingkat penetasan telur maksimal 78,6 persen. Telur ikan buntal berbentuk pipih agak cembung di bagian atasnya, berwarna bening transparan, dan terdapat lapisan minyak di permukaan luarnya.

Langkah V : Penetasan Telur Ikan Buntal

Telur-telur ikan buntal lantas dipindahkan ke akuarium khusus penetasan yang berukuran 20 x 40 cm dengan ketinggian air 10-15 cm. Sebelumnya, air yang dimasukkan ke akuarium penetasan perlu ditaburi garam sebanyak 2 ppt untuk mempercepat pembentukan cangkang telur serta methylen blue (MB) untuk mencegah terjadinya infeksi jamur. Proses penetasan telur biasanya berlangsung selama 6-13 hari. Setelah itu, larva ikan buntal yang berukuran sangat kecil ini akan cenderung bergerak naik ke permukaan air.

Sumber