Bagaimana cara bisnis Patreon, pemain baru pesaing Kickstarter ?

Patreon mungkin belum terlalu terkenal di kalangan crowdfunder di Indonesia, tetapi di luar negeri patreon sedang ramai diperbincangkan terutama di kalangan content creator seperti seniman, youtuber, dan musisi. Patreon merupakan sebuah situs penggalangan dana yang didirikan oleh Jack Conte dan Sam Yam di San Francisco pada tahun 2013.

Pada awalnya, Patreon didirikan oleh Jack Conte untuk mencari cara menjual hasil karyanya di situs berbagi video Youtube. Bersama dengan temannya Sam Yam, mereka akhirnya mendirikan situs Patreon sebagai wadah bagi para content creator untuk menjual dan memasarkan karya mereka.

Kesuksesan Patron tidak perlu menunggu lama, dalam kurun waktu 18 bulan, Patron sukses menarik “patrons” sebanyak 125.000 dan pada akhir tahun 2014 Patreon mengumumkan bahwa perpuataran uang di Patreon telah mencapai $1.000.000 per bulannya.

Pada bulan Juni 2014 Patreon meraih kesuksesan pertamanya ketika Index Ventures sukses menggalang dana sebesar $15.000.000. Tidak itu saja, walaupun baru berumur 3 tahun, Patreon sukses mewujudkan berbagai macam penggalangan dana lainnya untuk para content creator. Saat ini Chapo Trap House merupakan salah satu yang paling sukses dengan meraup $49.005,50 per bulannya dan memiliki 10,993 patrons.

Patreon sendiri memiliki konsep seperti subscribe kepada artist yang kita suka dengan cara memberikan donasi. saya sudah melihat halaman Patreon dari Chapo Trap House, di situ mereka memberikan reward bagi Patrons-nya yang dibatasi dengan hanya satu pilihan untuk donasi sebesar $5 saja. di halaman Patreon lain, ada artist bernama Amanda Palmer yang membuka banyak kategori reward untuk Patrons-nya, mulai dari $1 sampai $1000 ($1, $3, $5, $10, $100, $1000) dengan berbagai macam tingakatan reward.

dibandingkan dengan situs crowdfunding lain yang tidak menentukan batas minimal dan maksimal donasi seperti di Patreons, hal apa yang membuat Patreon begitu diminati oleh penggiat seni dan para donatur?

Menurut saya fitur subscribe atau berlangganan tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi content creator seperti mereka, karena mereka mendapat fee secara berkelanjutan setiap bulannya atau per karya (tergantung keinginan dari content creator maunya bagaimana) berbeda dengan kickstarter atau situs crowdfunding lainnya yang hanya bisa mendapatkan dana sekali saja per penggalangan dana

Patrons sendiri juga bisa dengan bebas berhenti mem “patron” orang yang mereka inginkan

Kita tahu bahwa Patreon merupakan sebuah website crowdfunding yang berfokus mendanain pelaku kreatif dengan karyanya, seperti Youtuber, Twitch Caster, dan pelaku kreatif lain yang sudah memiliki karya dan mengharapkan dana untuk melanjutkan karya-karyanya tersebut.

Pada artikel Kickstarter or Patreon? menjelaskan bahwa kemungkinan anda bertemu dengan orang asing lebih sedikit karena Patreon akan lebih bekerja ketika sang kreator sudah memiliki ‘penonton’ maupun orang yang tertarik dengan apa yang ia kerjakan. Sehingga orang-orang yang ingin mensupport juga tidak merasa dibohongi karena mereka sudah mengetahui apa yang sudah anda kerjakan dan juga kebanyakan orang yang ingin mensupport adalah fans sang kreator atau orang yang tertarik dengan apa yang ia kerjakan.

Jadi menurut saya yang menarik dari Patreon ini sendiri adalah proses pendanaannya yang dimulai ketika kita bisa melihat apa yang kreator kerjakan. Cara ini juga sangat efektif untuk menarik rasa percaya dari orang lain yang ingin mendanai sesuatu yang ingin kita kerjakan.

Saat ini sering sekali kita dengar situs-situs crowdfunding yang terkenal seperti kickstarter ataupun di Indonesia yaitu kitabisa.com yang lebih memiliki nama dibanding crowdfunding-crowdfunding lainnya. Menarik sekali saat kita melihat salah satu situs crowdfunding yang sekarang mulai naik daun yaitu patreon. Menurut pendapat saya tentang patreon adalah situs ini memiliki keunikan dibanding crowdfunding-crowdfunding lainnya, yaitu berbasis perseorangan dimana jika kita memiliki sebuah proyek game, ilustrasi atau yang lainnya kita bisa menggunakannya atau memasangnya di patreon.

Bahkan Line webtoon juga mengadakan kerjasama dengan patreon sehingga memudahkan para pembaca untuk mendanai kreator komik favorit mereka. Dan berkat adanya kerjasama inilah menghubungkan akun webtoon dengan akun patreon dan lalu akan muncul “become a patron”.

Intinya adalah dengan adanya patreon, segala proyek yang ingin dikembangkan secara individual pun bisa untuk dilaksanakan dengan bantuan situs ini dan membantu mengembangkan kreasi suatu individu untuk dapat mengexplore kreativitasan nya lebih jauh serta mempromosikan karya cipta nya ke orang luar sehingga dapat support dana untuk mengembangkan karyanya lebih baik lagi.