Bagaimana cara berdiskusi saat sedang menongkrong bersama teman?

Tidak dapat dipungkiri pada jaman sekarang teman-teman mahasiswa maupun sebaya suka dengan hang out atau nongkrong bersama teman dekatnya. Mulai dari nongkrong di cafe, di Univeristas, dan dimana saja. Pada saat kita nongkrong pasti terjadi pebincangan atau membahas akan suatu hal yang sedang terjadi dan dialami oleh salah satu partisipan tongkrongan tersebut, nah apakah dari pembicaraan tersebut bisa dianggap sebagai diskusi, dan bagaimana cara berdiskusi saat kita sedang menongkrong ?

Beberapa tempat yang paling nyaman untuk diskusi adalah tempat yang jauh dari kebisingan. Alasan memilih tempat yang jauh dari kebisingan, agar diskusi dapat menghasilkan solusi yang tepat, tidak terganggu dengan suara luar, tidak orang yang mengganggu dan lebih nyaman. Namun tidak menutup kemungkinan ada yang senang berdiskusi di tempat yang ramai atau mereka menganggap tempat yang banyak inspirasi seperti di kedai kopi, warung maupun café. Disini mereka dapat berdiskusi sekaligus menyantap makanan ringan atau sekedar meminum kopi seperti yang dilakukan kebanyakan mahasiswa.Moment yang paling enak dan nyaman untuk diskusi adalah ketika sore hari, saat telah selesai beraktivitas dan waktunya istirahat serta merefleksikan segala yang telah kita lakukan seharian. Bukan berarti waktu-waktu yang lain tidak tepat untuk diskusi. Kendala apabila diskusi di pagi hari adalah kita berbenturan dengan aktivitas yang urgen lainnya. Waktu malam juga waktu yang enak untuk berdiskusi, namun kalau malam fikiran sudah tidak begitu konsen karena kendala ngantuk. Bagi sebagian orang yang suka nongkrong sambil diskusi, waktu malam adalah pilihan mereka untuk berdiskusi sekaligus mengurangi kepenatan. Diskusi malam selain untuk beristirahat, juga untuk membuka pikiran dalam menerima wawasan lain ditemani dengan seduhan kopi maupun camilan.untuk meciptakan over lapping of interest antar anggota atau teman diskusi harus dengan mengakrabkan diri terlebih dahulu dan menciptaka ikatan emosional sehingga tidak aka nada yang merasa diguri dan menggurui namun sama-sama mencari solusi dan bertukar informasi. Tidak ada yang merasa pintar dan juga merasa rendah.

Menurut saya mengobrol sambil menongkrong bisa menjadi awal mula terciptanya forum diskusi yang sifatnya tidak formal. Dimulai dari saling berkeluh kesah mengenai persoalan pribadi dan kondisi yang sedang berlangsung dapat dikritisi lebih lanjut sehingga membentuk sebuah diskusi dengan tema “bebas” pada mulanya. Namun tidak jarang pula seorang mahasiswa yang sedang berkumpul hanha untuk pergi makan bersama justru membicaran satu topik mengenai mata kuliah atau persoalan tertentu dan mendapat sebuah solusi atas persoalan tersebut.

Cara berdiskusi saat sedang menongkrong adalah pilihlah tempat yang nyaman dan tidak terlalu ramai. Mulailah dari saling bertukar pikiran mengenai keresahan yang sedang dialami oleh masing-masing pihak, dan mengobrol dengan santai, tak lupa sediakan minuman serta makanan ringan di meja tempat berdiskusi.

Banyak kalangan pelajar maupun mahasiswa mulai menggandrungi diskusi bahkan ketika mereka sedang nongkrng sekalipun. Banyak sekali tujuan dari diskusi, membahas mengenai suatu kajian ilmu tertentu dan memecahkan permasalahannya. juga sebagai tempat berbagi atau sharing dengan teman-teman. Kemampuan berfikir kita juga terbatas, apa yang kita fikirkan, terkadang belum terfikirkan oleh orang lain dan begitu juga sebaliknya, apa yang orang lain fikirkan dan tahu ternyata belum kita ketahui atau terfikirkan. Makanya dengan diskusi kita dapat alternatif baru untuk menyelesaikan masalah, selain itu kita juga bisa mendapat inspirasi dari teman diskusi kita.

Ada yang berdiskusi dengan cara menjadikan salah satu teman sebagai sumber dan satu teman lagi sebagai moderator yang menjadi center dalam kelompok diskusi. Selain kebiasaan diskusi semacam ini, terdapat pula diskusi dengan kebiasaan dan cara yang lain yakni dengan menjadikan semua anggota diskusi sebagai sumber dan center jadi tidak ada batas atau jurang pemisah antara teman diskusi yang satu dengan yang lain. Diskusi semacam ini dapat ditemui dikalangan mahasiswa seperti yang saya jumpai di warung kopi, diantara mereka memberi peluang kepada setiap anggota untuk menjadi sumber yang berhak berpendapat dan berhak bertanya dan dilakuakn dengan relax disertai lelucon agar suasana diskusi tidak tegang. Berbeda dengan diskusi yang dengan salah seorang saja sebagai sumber. Sumber hanya bisa menjawab setiap pertanyaan anggota dan kalau sumber mau menanyakan kepada anggota hanya sebatas bahasa komunikatif saja.

Tidak menutup kemungkinan ada yang senang berdiskusi di tempat yang ramai atau mereka menganggap tempat yang banyak inspirasi seperti di kedai kopi, warung maupun cafe. Disini kita dapat berdiskusi sekaligus menyantap makanan ringan atau sekedar meminum kopi seperti yang dilakukan kebanyakan mahasiswa. Seperti apapun tempat untuk berdiskusi, asal orang atau anggota diskusi nyaman dan mampu berkonsentrasi maka akan mudah untuk mencari jalan keluar atau memecahkan masalah. Banyak pengalaman selain dapat ilmu juga, terdapat suatu hal yang beda seperti suasana dan juga pembangkit selera, tapi ada juga seperti yang warung kopi atau tempat ramai itu tidak membosankan untuk diskusi, karena suasana yang seperti itu mudah di ingat tentang apa yang di diskusikan.