Bagaimana cara agar kita terbiasa dengan computational thinking?

Computational thinking

Computational thinking atau berpikir komputasi merupakan cara berpikir dengan cara menyusun sebuah masalah untuk menemukan solusi komputasi yang baik dan mencari tau mengapa tidak ditemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Computational thinking sangat berguna bagi kehidupan kita. Oleh karena itu kita harus terbiasa dengan computational thinking.

Lalu bagaimana cara agar kita terbiasa dengan computational thinking?

Bagaimana cara agar kita terbiasa dengan computational thinking?

Computational thinking sangat berguna dalam kehidupan kita, namun kebanyakan orang masih tidak tahu apa itu computional thinking dan bagaimana cara berfikir dengan computational thinking. Sehingga orang – orang tidak terbiasa menerapkan cara berpikir conputational thinking. Lalu bagaimana cara agar kita terbiasa menggunakan computational thinking?

  1. Mengubah pola pikir


    Kebanyakan dari kita memiliki pola pikir yang sangat umum dan cara pikir tersebut sebenarnya kurang efektif bahkan bisa dibilang menghambat tujuan yang ingin kita capai. Pola pikir tersebut bisa kita ganti dengan pola pikir computational thinking. Dengan computational thinking setiap masalah yang kita ingin selesaikan akan terasa lebih mudah. Karena computational thinking mengajarkan kita untuk memandang masalah secara terpisah – pisah menjadi masalah – masalah yang kecil – kecil. Sehingga masalah yang biasanya kita anggap sangat besar dan mustahil kita selesaikan dapat kita selesaikan dengan mengubah mindset kita sesuai dengan computational thinking

  2. Menerapkan disetiap aktifitas
    image
    Setiap aktifitas yang kita lakukan sehari – hari tanpa kita sadari memiliki pola pengerjaan tertentu.Salah satu contohnya seperti ketika kita ingin membuat kopi. Pertama kita harus membeli kopi lalu menyiapkan air panas gelas dan gula. Setelah itu kita masukkan gula dan kopi lalu air panas secara berurutan. Dalam langkah – langkah tersebut kita mengikuti pola yang ada, sehingga tujuan akhir kita yaitu berupa kopi yang siap kita minum bisa tercapai. Melakukan pekerjaan sesuai dengan pola dan memecah – mecah pekerjaan tahap demi tahap merupakan salah satu contoh penerapan computational thinking dalam aktifitas kita
    sehari – hari

  3. Mengulang setiap hari
    image
    Kita memiliki banyak aktifitas yang beragam setiap harinya. Terkadang aktifitas yang kita lakukan hari demi hari atau minggu demi minggu merupakan aktifitas yang sama yang rutin kita lakukan. Dalam melakukan aktifitas yang rutin tersebut, kadang kita tidak berpikir bagaimana agar aktifitas yang rutin kita ulang setiap hari tersebut menjadi aktifitas yang lebih efektif, karena kita merasa sudah nyaman dan biasa melakukan aktifitas tersebut setiap harinya. Padahal dengan menerapkan computional thinking dalam aktifitas yang kita ulang setiap harinya. Maka secara tidak sadar kita akan mengulang cara berpikir computational setiap harinya, dan lama kelamaan kita akan terbiasa melakukan computional thinking. Sehingga aktifitas kita setiap harinya akan terasa lebih efektif dan teratur.

Aku setuju. Computational thinking sangat dibutuhkan dalam segala aspek dan dapat dengan mudah diterapkan dimana saja. Computational thinking bisa diasah juga dalam kehidupan sehari-sehari seperti contoh kecil ketika kita bangun pagi, pasti ingat dengan sesuatu yang apa yang selanjutnya dikerjakan. Lalu, semua akan sulit jika kamu memikirkan semuanya dalam waktu yang bersamaan. Akan lebih baik jika mulai dengan memecah masalahnya menjadi masalah yang lebih kompleks dan kecil-kecil. Dengan itu kita dapat melihat hal mana yang lebih dulu diprioritaskan untuk dilakukan dan hal mana yang nantinya dilanjutkan. Penentuan prioritas juga sangat penting dalam melakukan hal. Dengan Taunya prioritas yang dilakukan, kita dapat dengan mudah memecahkan masalah dari yang paling pokok.

Dengan memecahkan masalah menjadi masalah yang kompleks kita tentu sudah berpikir dengan computational thinking. Dari hal tersebut yang dilakukan secara berulang-ulang, kita dapat melatih untuk berpikir secara kompleks dan sistematis. Maka dari itu berpikir secara computational thinking sangat diperlukan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membiasakan kita untuk berfikir secara computational :

  1. Mencoba untuk memecah masalah pokok
    Banyak orang cenderung memecahkan masalah dari yang paling rumit ke sederhana. Hal itu tentu tidak salah namun tidak efektif tentang masalah waktu. Waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah jika dimulai dari yang paling rumit lebih lama disbanding masalah yang dikerjakan dari hal yang sederhana lebih dulu. Hal itu karena ketika kita memecahkan masalah yang lebih rumit, kita cenderung lebih lama berpikir tentang hal yang rumit ketimbang hal yang sederhana.

    Maka dari itu diperlukan metode pemecahanan masalah agar dapat dengan mudah memilah-milah mana masalah yang harus dikerjakan duluan, mana masalah yang rumit dan masalah lain-lainnya. Bagi semua masalah tersebut berdasarkan factor-faktor yang tentunya bisa kamu sesuaikan dengan jenis masalahnya.

    Sebagai contoh ketika ada ujian di suatu sekolah, Seorang murid ingin belajar tentang materi ujian tersebut dirumah. Dia bingung, materi apa yang ingin dia mulai duluan. Maka dari itu, dia pun melakukan pemecahan masalah dan memilah-milahnya menjadi masalah yang paling kecil. Dia membuat list daftar pelajaran dan membuat bab-bab mana yang penting untuk dipelajari. Dia juga membuat list mata pelajaran dan materi apa yang kemungkinan besar keluar saat ujian nanti. Dengan memilah-milah masalah seperti itu, Dia dapat mengetahui dengan benar apa yang harus dia lakukan ketika menghadapi ujian nanti dan lebih siap dibanding temannya yang bingung harus mulai dari mana.

  2. Membiasakan tidak menyepelekan masalah
    Problematika banyak orang adalah tidak mementingkan masalah yang dianggapnya tidak perlu. Hal ini tentu dapat membuat masalah tersebut semakin besar. Ketika membiasakan menyepelekan hal tersebut, secara tidak langsung dia tidak dapat berpikir tentang apa yang penting dari masalah sepele tersebut. Terkadang, hal sepele dapat membantu kita untuk menyelesaikan masalah-masalah yang besar. Maka dari itu, jangan pernah menyepelekan masalah sekecil apapun.

  3. Biasakan tidak menunda-nunda masalah
    Masalah pasti terjadi dimana saja dan kapan saja. Semua makhluk hidup pasti memiliki masalahnya masing-masing tergantung bagaimana kita menyelesaikannya dan bereaksi mengenai hal itu. Masalah yang dihadapi juga bervariasi. Setiap orang memiliki masalahnya masing-masing. Namun, seperti yang disinggung sebelumnya banyak orang yang menyepelekan masalah tersebut dan lalu diikuti dengan menuna-nunda masalah tersebut.

    Orang yang berpikir secara computational thinking pastinya tidak suka menunda-nunda masalah karena menurutnya masalah masa lalu harus segera diselesaikan sebelum masalah kedepannya muncul. Pemikiran seperti inilah yang dapat membantu kita untuk berpikir secara computational thinking

  4. Membuat Goals
    Orang yang berpikir secara komputational pasti mempunyai goals. Goals tersebut terdiri dari goals jangka pendek, menengah maupun panjang. Dengan membuat goals tersebut, kita dapat secara tidak langsung menjadi penyemangat dalam menjalani berbagai masalah.

Saya juga setuju dengan 2 pendapat dari Zainuri Mahfud dan Vionda.

Menurut saya, untuk terbiasa dengan computational thinking itu adalah dengan membiasakannya. Membiasakan menggunakan berpikir computational dalam berbagai keadaan, terutama ketika Anda menemukan masalah yang komplek. Karena, banyak yang telah membuktikan dengan computational thinking masalah yang komplek bisa lebih cepat dan tepat dalam menyelesaikannya.

Bagaimana agar terbiasa dengan computational thinking? Ya, dengan membiasakannya. Sebenarnya ini adalah jawaban sederhananya, cukup implementasikan dan Anda sudah mulai untuk membiasakn berpikir dengan computational thinking.

Untuk memperjelasnya, berikut penjabarannya:

Pertama, computational thinking merupakan cara berpikir dengan langkah yang runtut dan logis. Sama dengan apa yang dilakukan komputer dalam melakukan proses. Ada beberapa langkah dari computational thinking itu sendiri, yakni dekomposisi yang memiliki makna memecah-mecah masalah yang komplek menuju masalah yang sederhana. Kemudian, cari pola-pola dari masalah yang dihadapi itu bagaimana. Setelah itu, abstraksi yang memiliki makna melihat pola baru untuk menyelesaikan masalah yang ada. Terakhir, biasakanlah berpikir yang rekursif, abstraktif, ahead, procedurally, dan logically.

Kedua, untuk membiasakannya pahamilah konsep dari computational thinking itu bagaimana. Lalu, selesaikanlah masalah dengan langkah-langkah yang telah saya sebutkan di atas. Memang langkah-langkah di atas untuk permulaan terasa memberatkan dan membutuhkan waktu yang lama dalam berpikir. Tetapi, percayalah ini akan membantu Anda untuk menjadi lebih baik.

Akan tetapi, tanpa disadari mungkin dari kita telah ada yang melakukan seperti hal di atas, berarti Anda telah menerapkan computational thinking dalam beraktivitas. Bila Anda sedang berada di jalan raya,

Sebagai contoh disaat Anda berada di jalan raa, Anda bisa memikirkan kenapa bisa macet, apa saja yang membuat macet, jam berapa saja macet terjadi, ini merupakan pertanyaan untuk memecah masalah yang komplek menjadi lebih mudah diselesaikan.

Sebagai contohnya, masalah dalam kehidupan sehari-hari untuk mengerjakan tugas.

Pertama, jabarkanlah apa saja tugas yang Anda miliki. Misalnya, laporan pratikum, pemrograman dasar, atau manajemen dan organisasi.

Kedua, jabarkan waktu pengumpulan terakhir atau deadline untuk tugas tersebut.

Ketiga, ketahui bagaimana tingkat kesulitan dari tugas dan prakiraan waktu menyelesaikannya.

Keempat, ambillah kesimpulan mana tugas yang akan Anda kerjakan terlebih dahulu berdasarkan ketiga indikator tersebut. Misalnya, laporan pratikum kategori sedang dan Anda harus mengumpulkan 5 hari lagi, sementara manajemen dan organisasi tingkat sedang deadline 4 hari lagi, tentu manajemen dan organisasi yang harus Anda kerjakan terlebih dahulu.

Inilah yang saya sedang coba lakukan, satu hal yang memberatkan dalam menerapkannya untuk terbiasa adalah ketidakdisiplinan. Ketika ada target yang ingi dikejar ada kegiatan lain yang menghambat, inilah yang menjadi halangan dalam hal ini.

Demikian saja pendapatku, semoga bermanfaat ya.