Bagaimana Cara Agar Dapat Membaca Pikiran Orang Lain?

Membaca Pikiran Orang Lain

Dalam kehidupan sehari-hari semua orang adalah pembaca pikiran. Dengan membaca pikiran, kita dapat membuat perkiraan tentang tingkah laku seseorang kemudian kita membuat atau menentukan keputusan selanjutnya. Dampak yang terjadi jika kita melakukan pembacaan yang tidak tepat, maka konflik bisa saja timbul akibat terjadinya kesalah pahaman.

1 Like

Saat telepati terdengar seperti kekuatan super, membaca pikiran seseorang sebenarnya adalah keterampilan yang bisa dipelajari. Menurut Stephanie Vozza tujuan membaca pikiran adalah untuk mengantisipasi kebutuhan klien, mengetahui cara mendekati atasan, mengembangkan intuisi batin tentang nilai yang bisa membantu anda untuk maju.

Orang tanggap selalu lebih sukses dalam hidup dan pekerjaan, kata Loren Minor selaku COO dari perusahaan Decision Toolbox. Ia juga berkata bahwa pemain hebat tidak selalu orang-orang cerdas, namun mereka yang mempunyai koneksi dengan orang lain, dan memilki kecerdasan emosional yang tinggi.

Orang mengirim sinyal tentang pikiran mereka sepanjang waktu, kata Miner. Ketika pesan yang anda terima mengatakan bahwa orang itu tidak pada tempat yang sama, ini merupakan petunjuk untuk memberitahu anda untuk melangkah mundur dan mengarahkannya. Ini saatnya untuk mengubah percakapan atau pendekatan anda.

Loren mengatakan ada 5 cara anda dapat membaca pikiran seseorang atau setidaknya menebak, yaitu:

1. Mulai dengan perbedaan generasi
Memahami generasi seseorang bisa memberkan wawasan tentang bagaimana ia berpikir. Kata Miner, “Orang milenial sering bersembunyi di balik computer dan berbicara tentang pikiran mereka melalui Twitter dan bog. Mereka tidak menempatkan nilai dari komunikasi tatap muka. Memahami seseorang akan membantu anda untuk mengetahui cara terbaik dalam mengembangkan suatu hubungan.

2. Mengenali “Hot Button”
Cara lain untuk mengatakan apa yang orang lain pikirkan adalah mencari perasaan sakit apa yang ada di hati mereka. Miner mengatakan bahwa sangat penting untuk membangun ikatan pribadi dengan orang lain. Kita harus mempunyai telingan yang besar dan mulut yang kecil. Berbagi cerita tentang apa yang anda lakukan untuk orang lain.

3. Mempertimbangkan kepribadian

Hal ini dapat membantu untuk melihat dan mengamati kualitas individu tentang siapa mereka dan hal apa yang penting bagi mereka. Melihat kepribadian seseorang dengan memperhatikan karakteristik. Orang-orang yang menyambut humor akan sering memasukkan kata sarkasme dalam percakapan.

4. Mengetahui komunikasi non-verbal
Perilaku non verbal juga penting dan Miner menyarankan untuk melihat bahasa tubuh. Nada suara juga dapat memberikan petunjuk. Misalnya, jika seseorang menjawab anda dengan datar, maka biasanya mereka tidak tertarik dengan konsep anda. Jika mereka melihat anda saat anda berbicara, maka mereka menemukan suau nilai dari apa yang dibicarakan.

5. Menjadi pendengar yang baik
Akhirnya, mendengarkan apa yang dikatakan seseorang serta apa yang tidak mereka katakan. Sangat penting untuk mempunyai telinga yang baik sehingga anda bisa mendengarkan suara yang lebih tajam. Apapun yang melibatkan emosi, tidak boleh dikomunikasikan melalui email.

1 Like

Bagaimana kita menentukan sikap apa yang sebaiknya kita berikan sebagai aksi maupun reaksi untuk menghadapi seseorang berpengaruh pada hubungan kita dengan orang tersebut. Menafsirkan insyarat verbal maupun non verbal dari seseorang tidaklah mudah. Berikut merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk membaca seseorang :

Amati Bahasa Isyarat Tubuh

Penelitian menunjukkan bahwa kata-kata yang kita ucapkan hanya menunjukkan 7% dari bagaimana kita berkomunikasi. Sedangkan 55% nya adalah bahasa tubuh dan sisanya adalah intonasi suara.

1. Perhatikan Penampilan
Perhatikan apa yang seseorang pakai. Mulai dari sepatu, pakaian, aksesoris, dan hal-hal kecil lainnya. Penampilan yang dia kenakan dapat digunakan sebagai penilaian pertama. Apakah dia memiliki ambisi, santai, beriman, dan lain sebagainya.

2. Perhatikan Postur
Ketika membaca postur seseorang, lihat bagaimana seseorang mengangkat kepalanya, bagaimana dia berjalan, duduk, dan lain-lain.

3. Perhatikan Perubahan Gestur
Bersandar dan menjaga jarak : amati bagaimana seseorang bersandar. Umumnya kita bersandar pada apa yang kita sukai dan menjauhi apa yang tidak kita suka.

Menyilangkan tangan ataupun kaki : gestur seperti ini menunjukkan sikap defensive, kemarahan, dan perlindungan diri. Ketika seseorang menyilangkan kaki, mereka cenderung merujuk pada arah atau orang yang membuat mereka merasa nyaman.

Menyembunyikan tangan : ketika seseorang meletakkan tangan mereka di pangkuan, saku, ataupun di belakang mereka, itu menunjukkan bahwa mereka sedang menyembunyikan sesuatu.

Menggigit atau menjilat bibir : hal ini menunjukkan bahwa mereka sedang mencoba untuk menenangkan diri di bawah tekanan atau berada dalam situasi yang canggung.

4. Menafsirkan Mimik Muka

Emosi seseorang bisa jadi tergores di wajah mereka. Garis kerutan yang dalam menunjukkan kekhawatiran atau tipe pemikir. Garis senyum sukacita. Bibir mengerucut yang mengindikasikan kemarahan, kebencian, atau kepahitan. Sebuah rahang yang mengeras dan gigi yang terkatup menunjukkan tanda ketegangan.

Dengarkan Intusi

Intuisi adalah informasi nonverbal yang ada diluar logika. Jika ingin memahami seseorang, apa yang paling penting adalah siapa orang itu, bukan penilaian yang ditunjukkan orang itu dari luar. Intuisi akan membiarkan kita melihat lebih jauh dan menyibak cerita yang lebih dalam dari seseorang.

1. Percayai Insting
Insting merupakan reaksi terdalam yang muncul bahkan sebelum kita sempat berfikir. Dengarkan dan biarkan insting berbicara, terutama pada pertemuan pertama. Hal itu akan menunjukkan apakah kita nyaman atau tidak. Insting memberikan respon pertama yang akan membiarkan kita memilih untuk mempercayai atau tidak mempercayai orang tersebut.

2. Rasakan Bulu Rona
Bulu rona atau goosebump menyambaikan bahwa kita beresonasi dengan orang-orang yang bergerak dan mungkin menginspirasi kita. Bulu rona juga dapat dirasakan ketika kita mengungkapkan atau mendengar pengakuan terdalam.

3. Perhatikan Kilatan Mata
Perhatikan kilatan mata seseorang. Hal itu akan menyibak wawasan yang lebih luas lagi.

4. Perhatikan Empati Intuitif
Kadang kita bisa merasakan gejala fisik dan emosi seseorang dalam tubuh kita. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk empati.

Rasakan Energi Emosional

Emosi adalah ekspresi yang menakjubkan dari energi. Beberapa orang merasa baik berada di antara orang-orang yang meningkatkan mood dan vitalitas. Sedangkan orang lainnya tidak.

1. Perhatikan Rasa akan Kehadiran Seseorang
Hal ini menunjukkan suasana emosional di sekitar seperti halnya awan, hujan, atau matahari. Ketika kita membaca orang, apakah mereka memiliki kehadiran ramah yang menarik kita atau apakah kita malah gelisah dan membuat kita ingin kembali.

2. Perhatikan Mata
Mata mengirimkan energy yang kuat. Sama seperti otak yang mengirimkan sinyal elektromagnetik. Luangkan waktu untuk mengamati mata orang-orang. Apakah mereka peduli, tenang, berarti, marah, dan lain-lain.

3. Perhatikan Rasa dari Jabat Tangan, Pelukan, dan Sentuhan
Kontak fisik mengalirkan semacam arus listrik.Apakah jabat tangan atau pelukan dirasa hangat dan percaya diri. Apakah tangan berkeringat yang menandakan kecemasan atau lemas atau pemalu.

4. Dengarkan Nada dan Volume Suara
Nada dan volume suara kita dapat memberitahu banyak tentang emosi kita. Frekuensi suara membuat getaran. Ketika membaca orang, perhatikan bagaimana nada suara mereka mempengaruhi kita. Tanyakan kepada diri sendiri: Apakah nada mereka merasa menenangkan? Atau itu abrasif, sopan, atau cengeng?

Referensi : Three Techniques Read People

1 Like

Ilmuan mengatakan: Semua Orang Bisa Membaca Pikiran Orang Lain. Rasa empati membuat kita merasakan emosi (perasaan) orang lain, dalam rangka memahami apa yang mereka rasakan dan melihat sesuatu dari sudut pandang mereka. Inilah yang menjadi alasan para ilmuan mengatakan bahwa kita adalah seorang pembaca pikiran.

Beberapa tandanya antara lain:

Mirror Neurons

Pada tahun 1996, tiga ilmuan di bidang saraf melakukan penelitian pada otak monyet berjenis Mocaque. Saat itu ditemukan bahwa kelompok sel pada premotor cortex (bagian otak yang bertanggung jawab terhadap rencana gerakan) bereaksi tidak hanya ketika monyet tersebut melakukan gerakan, tetapi juga ketika monyet melihat aksi yang sama dilakukan oleh yang lain. Sel tersebut merespon ketika monyet berhasil merebut kacang, atau ketika iri melihat yang lain melakukannya. Karena sel tersebut mencerminkan perilaku yang dipelajari dari monyet lain, dinamailah dengan “Mirror Neurons”

Penelitian selanjutnya menguatkan adanya mirror neurons pada manusia. Di mana selnya mencerminkan perasaan dan emosi. “Mirror Neurons memberi kesan bahwa kita berperilaku untuk menjadi apa yang ada di dalam jiwa seseorang” kata Marco Iacobani, seorang ilmuan bidang saraf Ilmu Kedokteran di University of California, Los Angeles.

Hal ini akan membantu kita memahami bahwa orang lain bisa memiliki pemikiran atau merasakan apa yang kita rasakan. Misalnya saat kita merasa sedih dan berharap ada orang lain yang akan membantu menghilangkan kesedihan tersebut. Maka ketika ada orang lain yang melihatnya tanpa kita menjelaskan, mereka akan ikut merasakan dan memberi solusi seakan dia yang berada dalam keadaan tersebut.

Theory Theory

Istilah psikologi yang menjelaskan bahwa di usia anak-anak pun kita sudah mulai mengumpulkan fakta-fakta melalui gesture dan ekspresi untuk memahami orang lain dalam rangka memprediksikan keadaan mental dari orang-orang di sekitarnya. Sehingga anak-anak akan mau berada di dekat orang-orang yang dianggapnya baik.

Natural Mind Readers

Menurut Gallese, ketika kita berinteraksi dengan orang lain, kita tidak hanya mengamati perilaku orang tersebut, tetapi juga membuat gambaran dari tindakan-tindakan yang mereka lakukan, kemudian turut merasakan apa yang mereka rasakan seakan kita juga melakukannya. Hal inilah yang merupakan proses pembacaan pikiran yang kita lakukan secara alami.

Menurut penjelasan di atas, maka cara yang harus dilakukan untuk bisa membaca pikiran orang lain adalah dengan melihat dan memperhatikan gestur serta ekspresinya. Kemudian mualilah untuk mengenali dan merasakan apa yang dirasakannya. Setelah itu cobalah untuk melihat permasalahan dari sudut pandang orang tersebut dan tempatkan diri kita seolah berada di posisi orang tersebut, sehingga nantinya akan diketahui kenapa hal atau masalah itu bisa berdampak padanya.

Referensi:

2 Likes

A post was merged into an existing topic: Apa saja macam-macam tipe kepribadian?

Terlibat pembicaraan dengan orang lain adalah sesuatu yang menyenangkan, terlebih dari pembicaraan tersebut kita mendapatkan banyak hal positif. Ketika terlibat dalam suatu pembicaraan terkadang ada suatu pesan yang tidak terucap oleh lawan bicara kita. Oleh karena itu keterampilan untuk membaca pikiran orang lain diperlukan.

Menurut storypick.com terdapat tujuh tips yang dapat membantu anda untuk membaca pikiran orang lain.

  1. Lihatlah segala macam ekspresi non-verbal, apa saja ekspresi non-verbal tersebut? tulisan tangan, ekspresi wajah, disini dapat diartikan juga anda harus melihat lawan bicara anda dari body language nya. Sebagai contoh yang sangat mudah adalah seorang bayi yang berkomunikasi dengan ibu nya, tanpa harus membicarakan apa yang dia mau, sang ibu sudah paham apa yang diinginkan si bayi.

  2. Teknik cermin, dalam membina hubungan dengan orang lain, kita akan melihat sikap kita memantul kembali kepada kita dalam tingkah laku mereka.

  3. Penipuan, dengan beranggapan bahwa kita dapat mendeteksi kebohongan dari lawan bicara kita, akan sangat mempengaruhi kita dalam apa yang dipikirkan orang lain.

  4. Pelajari konteks, pelajari apa arti dari sebuah ekspresi seseorang, seperti mata terbelalak pada seseorang itu menandakan bahwa ia marah kepada kita, atau ketika dia menyangga dagu dengan tangannya menandakan bahwa ia tidak tertarik dengan pembicaraan kita, dan masih banyak lagi.

  5. Bermain tebakan, anda dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tersirat yang sekiranya menggambarkan apa penilaian anda terhadap orang lain, dan anda memerlukan jawaban yang membantu untuk menyakinkan anggapan anda terhadap dia.

  6. Pelajari respon tubuh seseorang, cobalah anda untuk melakukan kontak fisik dengan lawan bicara anda dan tanyakan hal-hal yang ingin anda tanyakan. Rasakan respon tubuh mereka, apakah mereka terlihat seperti orang yang sedang menyembunyikan sesuatu?

  7. Bangun telepati dengan lawan bicara anda, dengan kesamaan pikiran dan perasaan anda dapat membaca pikiran orang lain.

Dalam berhubungan dengan orang lain, cara membaca pikiran sangatlah penting agar informasi yang kita berikan dapat tersampaikan dengan baik, tanpa menyinggung perasaan orang tersebut. Menurut LaRae Quy, seorang mantan Agen Kontra Intelejen FBI yang telah mengabdikan dirinya selama 23 tahun. Ada 9 cara untuk dapat membaca pikiran orang lain. Yaitu :

Tentukan Kebiasaan Orang tersebut

Setiap orang memiliki kebiasaan yang sering dilakukan tanpa sengaja, seperti batuk untuk membersihkan tenggorokan, melihat lantai saat berbicara, menyilangkan tangan mereka, menggaruk kepala mereka, menyipitkan mata, cemberut, atau menngerakan kaki nya. Semua hal itu harus kita ketahui terlebih dahulu agar dapat membedakan dengan gerakan gerakan yang bisa jadi sebuah tanda dari emosi yang mereka ingin utarakan.

Cari gerakan yang aneh

Perhatikan gerakan gerakan yang tidak konsisten antara kata kata yang diucapkan dengan gerakan yang dilakukan. Jika biasanya orang tersebut gugup denga cara batuk kecil (“ehem”), nah ketika suatu saat dia gugup namun melakukan hal yang lain, maka Anda bisa bertanya untuk mencari kebenaranya.

Kelompokan gerakan gerakan yang dilakukan

Jika ada sebuah gerakan atau kata yang diucapkan hanya sekali itu mungkin tidak ada artinya, namun jika dikelompokan atau disatukan mungkin hal itu menjadi suatu pertanda. Misalkan jika ada gerakan batuk kecil ditambah menggaruk kepala, serta saat berjalan agak menyeret kaki nya, maka anda perlu curiga.

Bandingkan ketika dengan orang lain

Jika orang tersebut sudah tidak seperti biasanya, coba lihat bagaimana perilakunya ketika berbicara atau berhubungan dengan orang lain disekitar Anda. Apakah dia tetap melakukan hal yang sama atau hal yang berbeda. Bagaimana ekspresinya, postur tubuhnya, gerak gerik nya.

Lihat reaksi nya

Ketika kita melihat seseorang yang kita sukai, alis melengkung, otot-otot wajah rileks, kepala miring, dan darah mengalir ke bibir kita membuat mereka berisi. Hal itu akan terlihat juga ketika orang yang kita sukai akan mengekspresikan hal yang sama. Dikarenakan adanya Mirror neurons yang akan mencerminkan kondisi orang lain dan menirukan hal yang sama.

Apabila ekspresi yang kita berikan tidak sama seperti reaksi yang ia tunjukan maka berarti ia tidak menyukai Anda atau tidak senang dengan sesuatu yang telah Anda lakukan.

Identifikasi suara yang kuat

Orang yang sedang percaya diri, akan menyampaikan sesuatu dengan lantang dan jelas, hal itu bisa menjadi sebuah pertanda bahwa ia ingin mendominasi, atau mendapat perhatian dari orang lain. Biasanya orang yang memiliki kepemimpinan yang bagus lah yang memiliki suara yang kuat.

Amati bagaimana dia berjalan

Sering kali orang yang sering bersama tahu tentang bagaimana kepercayaan diri satu sama lain, saat berjalan bersama sering kali memperhatikan gerakan ketika berjalan. Apakah selalu menundukan kepala maka hal itu berarti kurangnya kepercayaan diri.

Arti kata

Menurut LaRae Quy, Kata yang diucapkan adalah salah satu pintu membaca pikiran orang, Kata mewakili pikiran, sehingga mengidentifikasi kata yang sarat dengan makna. Kata yang dimaksud adalah kata kata mengenai pengambilan keputusan.

Mencari keperibadian

Setiap dari kita memiliki kepribadian yang unik, tetapi ada klarifikasi dasar yang dapat membantu Anda berhubungan dengan orang lain sehingga Anda dapat membaca dia secara akurat.

  1. Apakah seseorang menunjukkan perilaku yang lebih introvert atau ekstrovert?
  2. Apakah dia tampak didorong oleh hubungan atau arti?
  3. Bagaimana orang menangani risiko dan ketidakpastian?
  4. Apa ego yang dimilikinya ?
  5. Apa perilaku seseorang saat stres?
  6. Apa perilaku seseorang saat santai?

Setelah itu maka rangkum jadi satu, Seperti biasa, kiat LaRae ini membuat kita berpikir. Saat ia mengakui, dibutuhkan waktu untuk belajar bagaimana membaca orang secara akurat. Dan tentu saja, ada pengecualian untuk setiap aturan. Tapi menjaga prinsip-prinsip ini dalam pikiran saat Anda membangun kekuatan Anda observasi akan sangat meningkatkan kemampuan Anda untuk membaca orang lain, memahami pemikiran mereka, dan berkomunikasi secara efektif.

1 Like

Apakah bisa membaca pikiran orang lain? sekilas terlihat mustahil untuk menjawabnya. Pikiran yang merupakan hal yang tidak tampak , bagaimana bisa untuk membacanya. Meskipun tidak ada bukti penelitian yang mendukung membaca pikiran melalui indera keenam (ESP), ada individu yang sangat terampil membaca bahasa tubuh orang lain dan membuat dugaan tentang apa yang mereka pikirkan atau rasakan.

Psikolog William Ickes menyebutnya “membaca pikiran sehari-hari,” dan ada bukti bahwa kita dapat mengembangkan keterampilan persepsi kita dan menjadi lebih baik dalam membaca perasaan dan pikiran orang lain. Berikut caranya:

1. Nonverbal Decoding Skill

Nonverbal decoding merupakan suatu cara untuk memahami pikiran orang dengan melihat perasaan dan emosi orang lain khususnya dari ekspresi wajah dan nada suara. Setiap orang mempunyai ciri khas masing-masing jadi perlu latihan yang banyak untuk menguasai nonverbal decoding. Untuk mengetahui bagaimana nonverbal decoding bekerja, tontonglah profesional “mindreader” atau “Mentalist” di tempat kerja di atas panggung. The "mentalis 'tampaknya memiliki semacam indra keenam yang dapat mengetahui langsung isi pikiran orang lain, tetapi sebenarnya The Mentalist membaca isyarat nonverbal dari penonton. Contohnya ketika Mindreader mengatakan, “Seseorang di sini baru-baru ini mengalami kehilangan anggota keluarga,” kemudian ia mencari seseorang yang reaksi.

2. Conside the Context

Tidak cukup sekedar menjadi pembaca isyarat nonverbal yang baik. Jika ingin dapat membaca pikiran dalam kehidupan sehari-hari kita perlu mempertimbangkan konteksnya.Contoh mudahnya adalah ketika kita melihat pasangan suami istri yang sedang bersama kemudian sang istri memegang tangan suaminya. Jika hal tersebut terjadi saat jeda percakapan, itu mungkin adalah tanda kasih sayang. Namun jika terjadi disaat sang suami sedang bicara , itu mungkin berarti “diam!” sang istri menyuruh suaminya untuk diam.

3. Deception Detection Strategies

Orang mungkin termotivasi untuk menjadi mindreader sehari-hari dalam rangka untuk mengetahui apakah orang lain berbohong atau mengatakan yang sebenarnya. Ada beberapa individu langka yang memiliki kemampuan luar biasa untuk mendeteksi kebohongan. Psikolog Paul Ekman dan Maureen O’Sullivan menyebut orang-orang ini “penyihir” pendeteksi kebohongan. Bagaimana mereka melakukannya? mereka mencari inkonsistensi dalam perilaku nonverbal, atau antara apa yang seseorang katakan dan bagaimana mereka mengatakannya. Mereka juga menganalisis konteks.

Contohnya kita tahu bahwa orang yang berbohong tidak akan melakukan kontak mata saat berbicara. Namun tidak semua pembohong akan memalingkan pandangannya ketika berbohong. Karena pembohong yang baik akan mencoba untuk bertingkah seperti biasanya. Jadi janganlah berpegangan pada isyarat nonverbal yang sama memiliki arti yang sama.

Jadi, bagaimana menjadi mindreader lebih baik?

Pertama, Motivasi. tidak mudah untuk menjadi decoder nonverbal yang baik, sehingga anda harus memiliki dedikasi untuk melakukannya.

Kedua, Praktek. Membaca bahasa tubuh dan isyarat kontekstual membutuhkan banyak latihan. Yang penting, anda perlu berlatih dengan cara yang memungkinkan anda untuk menilai akurasi anda. Dengan kata lain, jika anda tidak tahu “kebenaran,” anda tidak bisa belajar untuk menjadi lebih akurat.

Ketiga, jangan ambil Mental Shortcuts. Jangan berasumsi bahwa isyarat nonverbal tertentu selalu berarti hal yang sama. Jangan menjadi korban stereotip tentang orang-orang dan bahasa tubuh mereka. Misalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penipuan lebih baik terdeteksi dengan berfokus pada kata-kata pembohong, daripada bahasa tubuh mereka.

Sumber : How to Read People’s Minds: Everyday Mind Reading | Psychology Today

1 Like

Dr. Judith Orloff, psikiater dari UCLA, mengatakan kita bisa mengenal seseorang lebih dalam bukan hanya dari perkataannya, namun juga dari apa yang mereka tunjukkan. Menggali informasi non-verbal dari orang lain ini, dalam bukunya yang berjudul The Ecstasy of Surrender, ia sebut dengan the art of reading people. Ini 3 teknik membaca orang lain menurut Dr. Orloff yang menunjukkan siapa, bagaimana, dan seperti apa seseorang sebenarnya—siapapun orangnya.

Teknik 1: Perhatikan bahasa tubuh
Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kata-kata hanya menyumbang 7% dari keseluruhan proses komunikasi, sementara bahasa tubuh punya peranan sebesar 55%. Maka bahasa tubuh orang lain saat bicara dengan kita bercerita lebih banyak ketimbang apa yang ia katakan. Salah satu yang terpenting adalah postur tubuh. Perhatikan postur tubuh orang itu, apakah kepalanya sejajar dengan lantai, menandakan rasa percaya diri? Atau dada agak membusung, penanda ego yang besar?

Yang kedua adalah gerakan. Perhatikan kecondongan tubuh seseorang. Secara otomatis kita akan agak mencondongkan tubuh saat bicara dengan orang yang kita anggap baik atau menarik, dan agak menjauh saat bicara dengan orang yang kita anggap sebaliknya. Tanda lain adalah jika seseorang meletakkan tangan di pangkuan, di dalam saku, atau tangan di belakang, biasanya itu berarti ada sesuatu yang mereka sembunyikan. Perhatikan juga ekspresi wajah, misalnya area mata saat seseorang tersenyum. Orang yang senyumnya palsu, matanya tak akan ikut ‘tersenyum’.

Teknik 2: Dengarkan intuisi
Intuisi adalah apa yang Anda rasakan, bukan yang Anda pikirkan, karena itu informasi non-verbal ini sifatnya belum tentu logis. Intuisi misalnya, reaksi primer dari dalam diri Anda sendiri saat pertama kali bertemu dengan seseorang (contoh, ketika ‘feeling’ Anda mengatakan bahwa orang ini mencurigakan), timbulnya emosi intuitif atau ikut merasakan emosi bahkan gejala fisik yang dirasakan saat atau setelah bertemu orang lain (misal, merasa bulu kuduk berdiri saat berbincang-bincang dengan seseorang yang membuat Anda kagum atau perasaan stres yang timbul sehabis ngobrol dengan orang lain).

Teknik 3: Rasakan energi emosional
Energi emosional atau ada juga yang menyebutnya dengan istilah aura, ini juga kadang tak bisa dijelaskan sepenuhnya dengan logika. Beberapa orang punya aura yang menyenangkan sehingga membuat betah, sebagian orang lain mungkin terasa memiliki aura negatif sehingga membuat kita tak ingin dekat-dekat. Cara membaca aura tak hanya dengan merasakannya, tapi juga terpancar dari sinar mata (apakah mata seseorang memancarkan keramahan? Kelicikan? Kemarahan?), terasa dari sentuhan (misalnya saat berjabat tangan, apakah genggaman tangannya terasa hangat dan percaya diri? Ataukah ogah-ogahan?), serta dari intonasi suara (apakah nada suaranya ceria dan menyenangkan? Atau terdengar malas-malasan?).

Sumber : Womantalk - Good lifestyle, relationship, and entertainment.