Bagaimana biografi Jack Ma : Pendiri Alibaba ?

Hollywood Reporter

##Biografi, 马云 (Mǎ Yún)

###Pekerjaan

Founder and Executive Chairman, Alibaba Group

###Afiliasi lainnya

###Tempat dan Tanggal Lahir

Hangzhou, Zhejiang, China, 810 September 1964

###Kewarganegaraan

China

##Pendidikan

Bachelor of Arts / Science, Hangzhou Normal University
Cheung Kong Graduate School of Business

###Total Kekayaan

$27 Billion Dollar - 351 Trilliun Rupiah (2016)

###Peringkat berdasarkan Forbes

  • 8 Richest In Tech (2016)
  • 33 Richest In The World (2016)
  • 2 Richest in China (2016)
  • 22 Powerful People (2015)

Beginning


Modal mental baja dan attitude yang tepat, pria ini sukses ubah dunia dari titik nol .


Jika anda berkecimpung dalam dunia bisnis atau teknologi informasi, anda pasti sudah tidak asing dengan kata eBay dan Amazon. Dua nama tersebut merupakan nama toko online besar yang mendominasi pasar khususnya di wilayah Eropa. Bayangkan besarnya kedua perusahaan tersebut dan pendapatan yang diraih tiap tahunnya, gabungkan, anda akan mendapatkan Alibaba. Ya, Alibaba merupakan sebuah nama toko online berbasis di China, toko ini didirikan pada tahun 1999 oleh seorang pria bernama Jack Ma dan temannya Peng Lei yang kemudian tumbuh menjadi sebuah raksasa e-commerce yang disegani dunia. Perjalanan berdirinya perusahaan ini tidak mudah, berbagai kegagalan dan penolakan dihadapi Jack Ma sampai akhirnya ia dapat meraih kesuksesannya.

Past Life



Jack Ma lahir di kota Hangzhou, dengan nama lahir Ma Yun di China pada tahun 1964 dalam keluarga yang sederhana. Semenjak kecil ia mempunyai tekad yang kuat untuk melatih dirinya dan belajar hal-hal baru.

Pada tahun 1972, Presiden Amerika Serikat Richard Nixon mengunjungi Hangzhou dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral Amerika Serikat dan China, seketika itu juga kota asal Jack Ma mendadak menjadi kota tujuan turis asing. Jack Ma muda melihat kesempatan dibalik momen tersebut, ia menawarkan diri sebagai pemandu wisata pada sebuah hotel kepada turis asing sebagai ganti mendapatkan pelajaran bahasa Inggris. julukan “Jack” sendiri ia dapatkan dari seorang turis. Hal tersebut di lakukan karena ia memiliki keinginan mendalam untuk meningkatkan kemampuan berbahasa nya waktu itu.

Jack Ma bukan seorang yang jenius, ia pernah gagal dua kali ujian sekolah dasar, dua kali ujian menengah, serta dua kali ujian masuk perguruan tinggi sampai akhirnya ia berhasil masuk ke sebuah universitas dengan mengambil jurusan Bahasa Inggris di Hangzhou Normal University.
Selulusnya dari Hangzhou Normal University, Jack Ma diharuskan mengajar sebagai seorang guru bahasa inggris di tempat ia belajar, Huangzhou University selama lima tahun dengan penghasilan sekitar $12 waktu itu. Setelah melewati masa lima tahun yang berat, Jack Ma melamar pekerjaan sebanyak mungkin. Tiga puluh kali ia melamar pekerjaan, tidak membuahkan hasil. Pernah pada suatu kali, ia melamar pekerjaan pada perusahaan waralaba KFC, dari 24 pelamar, hanya Jack yang tidak diterima.

Turnpoint



Perjalanan ke Seattle sebagai seorang penerjemah bahasa adalah titik balik kehidupannya. Disana, seorang teman menunjukkan “internet”. Kata pertama yang Ma cari adalah “beer”. Ternyata tidak ada satupun hasil pencarian yang berbahasa China. Melihat hal tersebut, Ma memutuskan untuk membuat sebuah website berbahasa China.

Sepulangnya dari Seattle, Ma meminjam uang sebanyak $2000 untuk membangun perusahaan berbasis internet di China, China Pages. Perusahaan yang ia dirikan bersaing dengan sebuah perusahaan China Telecom selama satu tahun sampai akhirnya mereka melakukan joint venture. Perusahaan nya mendapat sedikit kursi manajerial, oleh karena itu ia lebih memilih untuk mengundurkan diri. Setelah itu ia mendapatkan tawaran dari pemerintah

Jiwa entrepreneur Ma muncul kembali, pada tahun 1999, ia memutuskan untuk mendirikan sebuah perusahaan e-commerce nya sendiri. Ia lalu membagikan visi kepada 18 orang dari apartement nya selama 2 jam. Semua orang diruangan itu mengumpulkan uang sejumlah $60.000. Ma memilih nama Alibaba untuk perusahaan barunya tersebut, yang sekarang kita kenal sebagai perusahaan raksasa yang bernilai sekitar $2.18 triliun

2 Likes

Salah satu quote terbaik dari Jack ma menurut saya adalah sebagai berikut,

Sumber : Insbright

Hal tersebut dibuktikan oleh Jack Ma, walaupun tidak mempunyai latar belakang IT, tetapi berani mecoba untuk berbuat. Melihat segala permasalah menjadi peluang, dan bersungguh-sungguh dalam melakukannya.

Hal ini seperti pengakuan Jack Ma sendiri didalam sebuah kesempatan

Sumber : Insbright

Sumber : Insbright

Berikut beberapa quotes dari Jack Ma

Sumber : Insbright

Sumber : SuccessStory.com

Sumber : pinterest.com

1 Like

Jack Ma merupakan seorang pebisnis berkebangsaan China. Dia merupakan pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok. Dia merupakan warga China Daratan pertama yang pernah muncul di majalah Forbes dan terdaftar sebagai biliuner dunia. Pada 2015, ia masuk dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia pada urutan ke-22.

Sebagai seorang miliader, ternyata Jack Ma dilahirkan dari keluarga ekonomi lemah. Dia dilahirkan di daerah Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China. Orangtuanya adalah pemusik dan pendongeng tradisional, ayahnya hanya mendapatkan tunjangan pensiunan bulanan sebesar sekitar Rp 500.000 untuk menghidupi keluarganya. Saat umur 12 tahun, Jack Ma sudah tertarik untuk belajar bahasa Inggris, selama delapan tahun masa kecilnya dihabiskan sebagai pemandu wisata di sebuah hotel di dekat Danau Hangzhou, sekitar 160 kilometer dari Shanghai. Waktu itu China baru mulai membuka diri dan mulai banyak turis yang datang ke China. Hal inilah yang membantu dia lebih terbuka pemikirannya dibandingkan teman-teman seumurnya.

Selanjutnya dia mendaftar ke Universitas Keguruan Hangzhou, semacam institut keguruan dan ilmu pendidikan. Disini dia belajar menjadi guru sekolah menengah. Selulus dari Universitas, dengan gelar Sarjana di bidang bahasa Inggris, dia ditugaskan mengajar di universitas. Ketika itu gaji Ma sebulan sebesar 100-120 renminbi, setara dengan Rp 114.000-Rp 142.500 per bulan. Pada tahun 1992, saat perekonomian China mulai bertumbuh, dia mencoba melamar di berbagai pekerjaan, akhirnya ia menjadi sekretaris general manager gerai penjual ayam goreng Kentucky Fried Chicken. Disinilah ia bekenalan dengan komputer dan internet, dari seorang teman. Ketika dia mencari kata “beer” di mesin pencari Yahoo, dia menemukan kenyataan bahwa tidak ada data tentang China. Akhirnya dia tertarik pada komputer dan meminjam uang 2.000 dollar AS dari kerabatnya untuk mendirikan perusahaan komputer. Padahal dia tidak mengerti tentang komputer ataupun surat elektronik, bahkan dia tidak pernah menyentuh keyboard komputer sebelumnya.

Setelah mengenal internet inilah, dia memutuskan untuk memfasilitasi para pedagangan Tiongkok menjual barang ke luar negeri melalui dunia maya, dia mendirikan Alibaba. Sekarang perusahaan yang dia pimpin, Alibaba Group bernilai lebih dari US$ 200 miliar setelah melantai di Bursa New York pada Oktober 2014. Situs pertamanya, Alibaba.com, merupakan tempat pertama yang menghubungkan para eksportir China dengan para pembeli di luar negeri. Perusahaannya juga mampu dengan cepat menarik para investor. Saat ini, Alibaba tengah berniat mengalahkan eBay, situs jual beli online yang bermarkas di Amerika Serikat (AS). Berkat kegigihannya, dua situs Alibaba, Taobao Marketplace dan Tmall.com, kini mendominasi sistem portal pengiriman China.

Sumber: http://kliktoread.com/infografik-6-pelajaran-dari-jack-ma/

Untuk bisa sukses bisnis di internet apakah harus menguasai bidang IT? Jawabannya adalah “Tidak selalu”. Jack Ma adalah salah satu orangnya, Dia hanya bermodal nekat, insting, intuisi, dan semangat membara. Sedangkan modal uang ia kumpulkan dari teman-temannya saja.
Jack Ma adalah seorang pendiri dan pemilik Alibaba.com. Ia orang Asia yang sukses berbisnis internet dengan tetap mempertahankan domisili bisnis di negaranya sendiri. Untuk bisa sukses, ia bukan hanya harus berjuang keras mengembangkan usahanya, akan tetapi juga benar-benar harus ikut membangun pondasi tradisi berinternet di China yang pada saat itu infrastruktur internetnya masih seadanya.

Walaupun saat ini nama Jack Ma dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses, awal karier lelaki kelahiran Hangzhou, Zhejiang, China, tahun 1964 ini justru dari guru bahasa Inggris. Ia belajar bahasa asing itu secara autodidak.

Jack Ma memang sudah tertarik pada bahasa Inggris sejak kecil. Saat usianya masih 12 tahun ia sudah mulai belajar bahasa Inggris, bukan dari kursus melainkan dari turis-turis. Setiap hari ia harus mengayuh sepedanya selama 40-an menit ke sebuah distrik yang banyak turisnya. Di tempat itu ia bisa berinteraksi dengan turis. Setelah agak lancer berbahasa inggris, ia bekerja sebagai guide.

Pada tahun 1979, ia bertemu dengan satu keluarga asal Australia yang memiliki dua orang anak dan tengah berkunjung ke China. Ia kemudian jadi guide mereka dan tinggal bersama selama tiga hari. Persahabatan Jack Ma dengan keluarga ini begitu lekat. Sampai-sampai ia mendapat undangan ke Australia pada tahun 1985. “Pada saat itu dalam pikiran saya China adalah negeri terkaya dan terindah di dunia,” ujarnya. Namun begitu sampai di Australia, ia terkaget-kaget dengan apa yang dilihatnya. “Pikiran saya berubah setelah tinggal satu bulan di Australia,” paparnya.
Ma mulai merajut masa depan. Ia melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi akan tetapi dua kali gagal lulus seleksi. Akhirnya ia bisa diterima juga di Hangzhou Teachers University yang ia selesaikan dalam waktu lima tahun. Selama jadi mahasiswa ia aktif berorganisasi dan menjadi ketua federasi mahasiswa di kota itu. Selesai kuliah ia bekerja sebagai dosen bahasa Inggris di almamaternya.
Sebenarnya saat itu ia sudah punya mimpi. “Jika selesai kuliah saya tak mau mengajar namun mau bekerja di hotel atau sejenisnya,” kata Ma. Namun pekerjaan sulit ia dapatkan meski sudah melamar ke sana sini. “Tak satupun yang mau menerima saya,” ujarnya. Meski begitu akhirnya ia dapat juga pekerjaan ketika ada tawaran sebagai sekretaris general manager Kentucky Fried Chicken.
Dengan kerja serabutan membawanya kembali ke luar negeri. Pada saat tahun 1995 ia menjadi penerjemah delegasi perdagangan China yang berangkat ke Seattle. “Seorang teman menunjukkan apa itu internet di sana. Itulah pertama kalinya saya mengenal internet,” ujar Ma. “Kami search kata ‘beer’ di Yahoo namun tak satu pun link yang berhubungan dengan China,” kata Ma. Ia termenung. Namun saat itu munculah gagasannya membuat website sendiri bernama China Pages agar produk-produk China bisa dicari di internet.
Untuk membangun usahanya itu, ia meminjam uang sebesar 2.000 dolar AS. “Saya tak punya pengetahuan tentang PC (personal computer) atau e-mail. Saya bahkan baru pertama kali itu menyentuh keyboard. Itulah kenapa saya menyebut diri saya sebagai ‘blind man riding on the back of a blind tiger’,” ujarnya.

Rupanya usaha kecil Ma dilirik China Telecom. Dan lucunya, selama setahun sebelumnya China Pages bersaing dengan China Telekom di internet. Persaingan itu berujung pada keputusan China Telecom untuk bekerja sama. Dan hebatnya perusahaan itu bersedia menanamkan investasi sebesar US$ 185.000 di China Pages. “Itu uang terbesar yang pernah saya lihat dalam hidup saya,” ujar Ma terkaget-kaget. Hanya saja kolaborasi itu menghasilkan kursi komisaris yang timpang. China Telecom mendapat lima kursi sedang Ma cuma dua kursi. Akibatnya semua gagasan Ma selalu mentok karena kalah suara. Gara-gara inilah akhirnya Ma hengkang dari perkongsian itu.

Selanjutnya Ma mendapat tawaran dari pemerintahan Beijing untuk mempromosikan e-commerce. Akan tetapi ia punya mimpi bahwa suatu saat ia harus punya perusahaan e-commerce sendiri. Dan pada tahun 1999 ia mencari-cari nama yang cocok. “Saya ingin memiliki perusahaan global sehingga saya harus memilih nama yang global pula,” katanya. Saat di Amerika ia mendengar banyak orang menyebutnya Ali Baba. Dan ketika menyebut nama itu, mereka menggambarkannya sebagai pengusaha China yang sukses. Tak pikir panjang ia pun mengambil domain Alibaba.com.
Rencana untuk bisa memiliki usaha sendiri itu ia kemukakan pada sejumlah rekannya. Ma mengumpulkan 18 orang rekannya di apartemennya. Ia paparkan proyeknya dalam diskusi selama dua jam. Usai diskusi masing-masing peserta diminta urunan modal usaha. Akhirnya terkumpullah US$ 60.000 di atas meja. Modal itulah yang digunakan untuk membangun Alibaba.com, portal e-commerce dari China yang terus berkembang secara menakjubkan.
“Kenapa kami survive, karena kami tak punya uang, kami tak punya teknologi, bahkan kami pun tak punya rencana. Untuk itu kami gunakan dana dengan sangat hati-hati,” paparnya. Kehati-hatian itu antara lain dengan menggunakan apartemennya sebagai kantor. Kantornya mulai pindah ketika Alibaba.com mendapat bayaran dari Goldman Sach pada tahun 1999 dan dari Softbank Corporation tahun berikutnya.

Konsep usaha Alibaba.com, kata Ma, sebenarnya sederhana. Ia memfokuskan bisnisnya untuk membantu kalangan UKM berjualan. Ia tak mau meniru perusahaan-perusahaan internet China lainnya yang meng-copas (copy paste) konsepnya dari perusahaan-perusahaan internet sukses di AS dan Eropa sana. “Kami jalan sendiri dengan semangat mengutamakan kualitas,” ujarnya. Website-nya menawarkan produk-produk UKM yang berkualitas ke seluruh dunia. Dari sanalah bisnisnya berkembang pesat.

Namun perkembangan yang begitu pesat sempat juga hampir mengkolapkan usahanya. Pada tahun 2002 cashflow bisnisnya hanya cukup untuk biaya operasional 18 bulan kedepan, akibat terlalu menggebu berekspansi. Saat itu, Ma menyebutkan, ia memiliki terlalu banyak member Alibaba.com yang bergabung dengan fee gratis. Ia tak tahu bagaimana mencari uang dari internet. Dari situlah timbul ide untuk mempertemukan eksportir China agar bisa bertemu pembelinya dari AS dengan imbalan komisi. Sejak itulah bisnisnya berkembang pesat.

Saat Alibaba.com go public tahun 2007, perusahaan ini meraih dana 1,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 15,3 triliun) dari pasar modal. Tahun 2009 lalu omsetnya mencapai 352 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,1 triliun setahun.

Apa rahasia sukses Ma? “When you are small, you have to be very focused and rely on your brain, not your strength,” katanya. Jika kita kecil kita harus fokus dan bergantung pada otak, bukan pada kekuatan.

Ada kabar menarik terkait dengan Jack Ma, dimana beliau, sebagai balas budi terhadap seseorang yang berperan dalam kesuksesannya, memberikan beasiswa hingga 20 Juta Dollar Amerika, atau sekitar 268 Milyar Rupiah ke Universitas Newcastle, Australia.

Berikut kisah Jack Ma dengan Ken Morley, yang dapat meng-ispirasi kita semua.

Kisahnya berawal saat Kedutaan Besar Australia mengirim beberapa perwakilan untuk melakukan survey ke China, termasuk ke kediaman Jak Ma di Hang Zhou.

Pria itu bernama Ken, bersama sang istri Judy, yang kelak akan menjadi teman baik beda negara bagi Jack Ma. Ken seorang pensiunan Insinyur, membawa ketiga anaknya David, Stephen, dan Susan ke daerah pelosok di Hang Zhou itu. Disanalah Jack Ma memberanikan diri menghampiri David, Jakc Ma bermaksud berkenalan dan melatih bahasa inggrisnya yang belum fasih.

Jack Ma merupakan anak muda yang punya antusias tinggi untuk melatih diri berbahasa asing, selama Ken dan keluarga di Hang Zhou mereka menjadi kerabat yang baik, dan saat Ken bersama keluarga kembali ke Asutralia hubungan mereka pun tidak henti disana.

Mereka tetap saling bertukar kabar melalui surat, Jack Ma dengan bahasa inggrisnya yang minim tetap berbalas surat dengan Ken, selama hampir 5 tahun mereka melakukannya, Ken juga selalu mengkoreksi grammar yang salah dari Jack Ma, sungguh sebuah hubungan yang baik.

Ken dan Jack Ma sudah seperti anak dan orangtua, kadang Jack Ma memanggil Ken dengan sebutan ayah, di tahun 1985 saat Jack Ma memasuki perkuliahan dirinya diundang oleh Ken untuk berkunjung ke Australia. Undangan itu sangat berarti sampai Jack Ma begitu berusaha untuk mendapatkan paspor dan visa pertamanya.

Namun ditahun itu sangat sulit untuk mendapatkan visa perjalanan ke Australia, hanya yang punya keperluan pendidikan dan kunjungan keluarga yang bisa mendapatkannya. sebanyak 7 kali Jack Ma gagal, ia bahkan rela menginap dan menghabiskan uang jajannya untuk mendapatikan visa tersebut.

Ken yang tahu hal itu akhirnya menghubungi temannya di Kedubes untuk mempermudah Jack Ma, hal ini dilakukan Ken karena dia tahu Jack Ma adalah orang yang akan berusaha sampai berhasil.

Dengan sulit akhirnya Jack Ma mendapatkan Visa kunjungan ke Australia selama 29 hari, pria ini mulai merasakan semangat yang berbeda antara New Castle, Australia dengan tempat tinggalnya China.

Berhari-hari di Australia, Jack Ma merasa kalau China 10 tahun kedepan perlu orang-orang berpemikiran luas seperti disini, demi kemajuan bangsanya Jack Ma banyak mengamati dan belajar dari kehidupan orang Australia.

Tidak pengalaman saja, pulang dari Australia Jack Ma tidak membawa tangan kosong, dia membawa pulang budaya, ilmu, pemikiran, pengetahuan baru untuk negaranya.

Tahun berikutnya Ken kembali mengunjungi Jack Ma di Hang Zhou, karena keterbatasan ekonomi Jack Ma hanya bisa meminjam kamar asrama untuk tempat tinggal Ken Sekeluarga. Melihat tekanan ekonomi dan stress yang dialami Jack Ma, Ken merasa perlu membantunya untuk tetap melanjutkan pendidikannya, hal itu karena Ken yakin Jack Ma bukan orang desa biasa dia pasti akan sukses diwaktu mendatang.

Sebesar 2 juta rupiah selalu dikirim Ken untuk biaya persemester Jack Ma, Dia sangat berterima kasih dengan segala bentuk bantuan dari Ken. Sampai akhirnya 2014 lalu Ken menutup usia, Jack Ma merasa sangat kehilangan karena selama 24 tahun terakhir Jack Ma tumbuh dengan didikan Ken walau bukan keluarga kandung

Setelahnya hubungan Jack Ma dan keluarga ken tetap dekat seperti biasa, kali ini saat Jack Ma sudah menjadi orang yang paling berpengaruh di China, David anak Ken bermaksud menggantikan ayahnya atas janji liburan mereka yang belum terpenuhi.

Kedekatan mereka tidak berubah bahkan semakin erat, David menceritakan ini untuk motivasi bagi siapapun yang mengagumi kisah inspiratif Jack Ma. Bahkan di Februari 2017 ini, Jack Ma menyumbangkan uang sebesar 20 miliar untuk Universitas New Castle sebagai balas budinya pada Ken dan Australia.

David mengatakan sangat bangga pada ayahnya, karena telah berhasil mendidik seseorang sampai menjadi seperti Jack Ma saat ini. bahkan dia yakin bila Ken menyaksikan jack Ma skearang, Ken akan berdiri, menangis, dan bangga pada Jack Ma anak asuhnya.

Kisah Jack Ma yang hampir tidak pernah diceritakan ini merupakan motivasi yang sangat besar bagi kita orang-orang yang hidup dibawah standard untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik.

Jack Ma merupakan pendiri dari situs e-commerce www.alibaba.com yang saat ini merupakan perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok, ia termasuk dalam jajaran orang terkaya di Tiongkok. Jack Ma lahir pada tanggal 15 Oktober 1964 di Hangzhou, Tiongkok. Saat Jack Ma muda, ia tergolong dalam keluarga yang kurang mampu. Orang tuanya hanya bekerja sebagai pemusik dan pendongeng tradisional di Tiongkok. Saat berusia 12 tahun, ia bersepeda mengunjungi hotel utama yang ada di kotanya untuk menawarkan jasa penerjemah bahasa kepada pengunjung dan juga menjadi pemandu wisata, karena pada saat itu tempat tinggal Jack menjadi tujuan turis untuk berwisata setelah kedatangan presiden AS Richard Nixon pada tahun 1972.

Jack-Ma

Kegiatan sebagai penerjemah bahasa tersebut lah yang menjadikan ia fasih dalam berbahasa inggris. Selama delapan tahun ia menjalani kegiatan seperti itu hingga usianya 20 tahun. Banyak bergaul dengan turis asing dari manca Negara mengubah cara pandangnya mengenai hidup, ia dapat berfikir secara global dibandingkan dengan kebanyakan penduduk Tiongkok yang waktu itu masih terisoloasi dari dunia barat. Jack Ma menjadi mahasiswa di Hangzhou Teacher’s Institute setelah dua kali gagal dalam ujian masuk universitas, ia akhirnya lulus pada tahun 1988.

Setelah lulus dari universitasnya, ia mencoba melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan, namun ia sering ditolak dan lamaran kerjanya tidak diterima. Karena lamaran pekerjaanya sering ditolak akhirnya ia memutuskan untuk menjadi guru bahasa inggris di Tiongkok, ia menikmati pekerjaanya sebagai guru, walaupun gajinya hanya sekitar 12 sampai 15 per-bulan. Kemampuan berbahasa inggris yang dimilikinya membuat ia sering diajak para pengusaha Tiongkok untuk menajadi translator. Pada tahun 1995, ia pergi ke Amerika Serikat untuk kepentingan sebagai penerjemah dan di sanalah ia bertemu dengan temannya di Seattle.

Jack Ma diperkenalkan oleh temannya Seattle tentang internet pada saat itu. Pada waktu itu temannya mengatakan bahwa semuanya bisa ditemukan di Internet. Ia mencoba mengetikan kata kunci ‘beer’ di mesin pencari, namun ia tidak menemukan data tentang Tiongkok dengan kata kunci tersebut dihasil pencarian. Berkat kata kunci tersebut, Jack melihat potensi untuk mengembangkan bisnis online di Tiongkok. Atas bantuan temannya di Amerika, ia berhasil membuat sebuah website yang menawarkan jasa translate dari bahasa Cina. Pada tahun 1995, Jack mendirikan sebuah website tentang indeks bisnis di Tiongkok yang bernama China Pages , website tersebut merupakan perusahaan berbasis online pertama di Tiongkok.

Pada tahun 1997, Jack Ma meninggalkan China Pages untuk bergabung bersama pemerintah. Ia menajdi pemimpin perusahaan teknologi informasi yang dibangun oleh China International Electronic Commerce Center, sebuah department dari Kementrian Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasam Ekonomi Tiongkok pada tahun 1998-1999. Dari sanalah ia memperkenalakan situs e-commerce bernama Alibaba.com yang merupakan situs e-commerce yang mempertemukan antara supplier dan customer yang berskala global. Ia menggunakan nama Alibaba sebagai nama perusahaanya karena mudah dieja, mudah diingat dan sudah diketahui secara global.

Alibaba.com menghubungkan para eksportit Tiongkok dengan pembeli dari orang asing. Pada saat itu perekonomian Tiongkok mulai menggeliat dan pebisnis dari Tiongkok membutuhkan sebuah tempat untuk dapat bertransaksi dengan dunia luar berkat iniliah Alibaba menjadi salah satu situs e-commerce terbesar dan tersukses di Tiongkok.

STRATEGI BISNIS OLEH JACK MA

Banyak inovasi yang diberikan oleh Jack Ma dalam karirnya, salah satunya yang terkenal adalah Taobao yaitu situs berbelanja yang mempunya fungsi mirip seperti eBay. Pada bulan Juni 2011, Jack Ma memutuskan Taobao akan dipisah menjadi 3 perusahaan berbeda, yaitu Taobo Mall, Taobao Marketplace, dan eTao. Banyak penghargan yang diterima oleh Jack Ma. Namun pada tahun 2013, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO di Alibaba dan digantikan oleh Jonathan Lu. Setelah mengudnuran diri sebagai CEO, kini ia menjabat sebagai ketua eksekutif di Alibaba. Dari hal tersebut dapat kita pelajari, strategi bisnis yang dilakukan oleh Jack Ma yaitu memanfaatkan peluang yang ada, menurutnya peluang harus dijemput, jangan ditunggu. Dari awal ia mengenal internet ia dapat membaca peluang besar dalam melakukan bisnis di sana, dan itu lah yang ia lakukan hingga membuatnya menjadi sukses besar sepeti ini.

REFERENSI

Jack Ma (Ma Yun) adalah pendiri sekaligus CEO dhttps://cdn01.vulcanpost.com/wp-uploads/2014/02/jack-ma-alibaba.jpgari Alibaba.com. Jack Ma lahir pada tanggal 10 September 1965 di Hangzhuo, China. Dia mendirikan Alibaba.com bersama rekannya pada tahun 1999.

Strategi Jangka Panjang Alibaba :

Menciptakan Infrastruktur yang Kuat untuk Perdagangan

Sebagai pemain e-commerce murni mencari pilihan pertumbuhan lainnya, Alibaba ingin menciptakan ekosistem ritel yang mengintegrasikan pengalaman online dengan yang tradisional. Perusahaan ini kabarnya bekerja sama dengan Suning Commerce dan Intime Retail untuk mencapai tujuan ini. Tujuan jangka panjang Alibaba adalah menjadi enabler bagi para pedagang untuk meningkatkan keseluruhan produktivitas penjualan dan pemasaran mereka dan untuk meningkatkan pengalaman berbelanja menggunakan alat digital. Upaya online perusahaan untuk offline (O2O) diarahkan pada tujuan ini dan aplikasi selulernya (Qianniu, yang memiliki lebih dari 6 juta pengguna) menyediakan penjual dengan kemampuan menjalankan bisnis mereka dengan lebih efisien. Perusahaan ini mengerjakan beberapa inisiatif di segmen pembayaran dengan Alipay (gateway pembayarannya), yang sedang ditingkatkan untuk memenuhi standar keamanan internasional. Di segmen logistik, Alibaba memiliki aliansi dengan beberapa perusahaan logistik di Asia untuk memperkuat jaringan pengirimannya. Perusahaan ini bekerja untuk mendatangkan jutaan usaha kecil dan menengah di platformnya, memberi mereka dukungan tambahan. Upaya ini harus terus mendorong pertumbuhan Alibaba dalam jangka panjang.

Pertumbuhan Global

Dalam 20 tahun ke depan, Alibaba berharap bisa melayani 2 miliar konsumen di seluruh dunia, memberdayakan 10 juta bisnis yang menguntungkan dan menciptakan 100 juta pekerjaan. Sementara posisinya di China tidak terbantahkan, ekspansi global telah lamban. Perusahaan melihat rute akuisisi di India, di mana ia memiliki saham di beberapa perusahaan e-commerce dan pembayaran. Kemungkinan untuk membangun dirinya sendiri di wilayah ini dalam waktu dekat. Meskipun masih mengeksplorasi opsi di Eropa dan A.S., perusahaan ini memperkuat alat pembayarannya “Alipay” sehingga dapat diterima oleh pedagang di wilayah ini bila digunakan oleh pelancong China. Penetrasi ke Eropa dan A.S. dapat menjadi lebih rumit dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, namun Alibaba secara bertahap berusaha untuk membangun dirinya di wilayah ini melalui akuisisi untuk memahami pasar dengan lebih baik. Namun, isu-isu seperti sejumlah besar barang dagangan palsu di platformnya terus mengganggu reputasi Alibaba di wilayah ini. Karena bekerja untuk memenuhi target ambisius basis pengguna yang besar, pertumbuhan global merupakan elemen penting strategi jangka panjang Alibaba.

Memanfaatkan Kekuatan Cloud Computing

Saat ini Cloud Computing adalah bagian yang sangat kecil dari bisnis Alibaba dan menyumbang sekitar 8% dari jumlah nilai Alibaba Namun, perusahaan yakin bahwa Cloud Computing dan Big Data akan menjadi dua pilar utama yang akan mendukung para penjual online di masa depan. Menurut Alibaba, komputasi daya dan data akan menjadi dua pendorong utama yang akan mengubah lanskap ritel dalam tiga puluh tahun ke depan. Perusahaan telah banyak berinvestasi di infrastruktur cloud-nya, yang berada di antara tiga perusahaan cloud computing teratas di dunia. Hampir 35% situs web di China dipandu oleh Cloud milik Alibaba. Tujuan lain strategi jangka panjang Alibaba adalah memanfaatkan infrastruktur ini agar perusahaan dapat memasarkan produk mereka dengan lebih baik dan menjangkau target pasar dengan mudah.

Sebagai e-commerce yang mencari gelombang pertumbuhan berikutnya, Alibaba bertujuan untuk mengintegrasikan penawarannya ke dalam ekosistem ritel yang dapat bertindak sebagai enabler bagi pedagang untuk melakukan bisnis dengan lebih baik. Strategi ini merupakan pendekatan yang tepat untuk jangka panjang. Kemampuan perusahaan untuk secara efektif menjalankan strategi ini di tengah persaingan global yang kuat akan menjadi pendorong utama pertumbuhannya.

Sumber :

Team, Trefis. 2016. A Closer Look At Alibaba’s Long Term Strategy. Diambil dari A Closer Look At Alibaba's Long Term Strategy (11 September 2017)

Jack Ma merupakan seorang pebisnis berkebangsaan China. Dia merupakan pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce teresar di Tongkok. Dia merupakan warga China Daratan pertama yang pernah muncl di majalah Forbes dan terdaftar sebagai biliuner dunia. Pada tahun 2015, ia masuk dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia pada urutan ke-22.

Dulunya Ma di tolak di setiap sekolah, tempat dia ingin belajar. Bahkan sejak sekolah dasar, dia sudah menerima penolakan karena ujian amtematikanya yang tak sebegitu baik. Tapi Ma bertahan dan melaluinya. Sejak usia 12 hingga 20 tahun, dia mengendarai sepedanya selama 40 emnit ke hotel dimana dia dapat belajar bahasa inggris. Delapan tahun bergaul bersama banyak turis asing mengubah cara pandangnya mengenai hidup. Ma pertama kali menggunakan internet pada 1995 saat dia mencari kata beer dan china. Tapi saat itu, Ma tiak menemukan hasil pencarian yang diharapkan melalui internet. Berbekal rasa penasaran, dia lantas menciptakan laman website untuk jasa terjemahan bahasa China dengan seorang teman. Hanya dalam beberapa jam saja, dia menerima banyak surat elektronik yang cukup memabntunya membangun situs tersebut.

Mendirikan Alibaba.com
Kejadian itulah yang kemudian menjadi faktor pemicu berdirinya Alibaba Group empat tahun kemudian. Kini, alibaba merupakan retailer online terbesar di China dan berada di posisi kedua dunia setelah Wal-Mart. Tanpa berbekal pengetahuan sedikitpun di bidang teknologi dan komputer, Jack Ma ternyata mampu menajdi pendiri retailer online terbesar di China, Alibaba Group. Banyak pengusaha yang menjulukinya sebagai Crazy Jack karen ide-ide bisnis super gila dan fantastis dilontarkannya.

IPO Alibaba.com dan menjadi milyader nomor satu di China
Pada Agustus 2014, Jack Ma sebenarnya telah menyandang gelar sebagai milyader terkaya di China.
Namun dibalik kesukseasnnya hingga saat ini Ma telah melewati kegagalan demi kegagalan yang tak membuatnya menyerah begitu saja. Jack Ma sukses membalikan nasibnya.

  1. Terbiasa dengan penolakan
  2. Jaga Mimpi
  3. Fokus pada kultur
  4. Mencari Insporasi
  5. Fokus
  6. Melakukan Branding
  7. Pelanggan nomor 1
  8. Tidak pernah mengeluh
  9. Punya passion

Jack Ma atau yang dikenal Ma Yun lahir di Hangzhou, Provinsi Zheijang, Chinapada tanggal 15 Oktober 1964. Lahir di era komunisme yang kaku membuat Jack terbiasa dengan kehidupan keras. Jack hidup normal sebagaimana anak-anak lain di Hangzhou, sekitar 250 kilometer di sebelah barat Shanghai. Hangzhou dikenal sebagai kota kebudayaan dengan kehadiran turis asing. Lalu Jack Ma memutuskan untuk mengawali kariernya sebagai guru bahasa Inggris karena ia belajar memperdalam ilmu bahasa inggris dengan memandu turis asing sehari-hari.
Dengan pinjaman teman sebesar US$ 2000, usahanya dimulai dengan menterjemahkan bahasa China ke bahasa Inggris dan mendirikan “China Pages” pada tahun 1995 , China Pages merupakan sebuah website tentang indeks bisnis Tiongkok dan sekaligus sebagai internet pertama di Tiongkok pada jamannya. Jacka Ma memutuskan untuk bergabung dengan pemerintah China dan menjadi pemimpin perusahaan teknologi informasi yang dibangun oleh China International Electronic Commerce Center pada tahun 1998-1999, Jack Ma juga menciptakan bisnis yang dapat men support beberapa bisnis lainnya. Seperti diciptakanya Taobao.com yang memfasilitasi produsen serta konsumen china lokal dengan desain yang disesuaikan kultur dari masyarakat China.

Taobao merupakan sebuah platform berbasis C2C atau consumer-to-consumer .Tidak seperti para pesaing dari Amerika Serikat (AS) , Taobao tidak membebankan biaya listing atau biaya transaksi. Banyak masyarakat yang tertarik dengan taobao bahkan pemerintah Tiongkok melihat suatu hal yang baru untuk penjualan online shopping, karena strategi awal yang digunakan oleh Jack Ma yaitu menggratiskan transaksi penjualan di Taobao, ini menguntungkan untuk sisi penjual maupun pembeli. Dengan strategi tersebut, berbagai tantangan dapat diatasi dengan baik hingga dalam 15 tahun Jack Ma berhasil menguasai 80 persen pasar e-commerce China dengan 5.000 orang pegawai yang melayani lebih dari 231 juta pembeli aktif dan 79 juta anggota di 240 negara.
Hal ini mmebuat masyarakat dan pemerintah Tiongkok melihat ke arah Taobao dan membuat eBay yang kala itu menjadi raja online shopping di Tiongkok mulai ditinggalkan.

Selain itu diciptakan Alipay yang memfasilitasi produsen maupun konsumen untuk bertransaksi dalam Alibaba.com maupun Taobao.com. Alipay dapat menciptakan kesan yang terpercaya dan aman di benak setiap orang yang bertransaksi dalam Alibaba.com maupun Taobao.com, karena Jack Ma ingin memudahkan dan menciptakan transaksi yang aman dan terpercaya.
Sukses Alibaba terletak pada ketersediaan aneka produk dan kecanduan konsumen berbelanja karena merasa nyaman. Lewat Alibaba, ada 800 juta transaksi di seluruh dunia per hari (Yan Anthea Zhang, profesor strategi manajemen dari Rice University, AS)

Kesuksesan Jack Ma tidak jauh dari usaha dan prinsip-prinsip usahanya. Beberapa prinsip yang paling penting bagi Jack Ma adalah hubungan , belajar dari kesalahan, belajar dari usaha yang sudah sukses, jeli melihat peluang, inovatif, kreatif, dan berfikiran unik. Hal tersebut yang membuat perusahaan Jack Ma ini sangatlah sukses, hingga saat ini sudah menjadi go public yang digemari para investor.

Sumber :

Jack Ma (Mǎ Yún) lahir di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China pada 10 September 1964. Ayahnya adalah seorang penyanyi opera. Ma kecil, tertarik untuk mempelajari bahasa Inggris. Setiap pagi pukul lima pagi Ma kecil mengayuh sepedanya ke dekat hotel untuk bertemu dengan orang-orang asing. Ma menawarkan untuk menemani jalan-jalan mengeliligi kota secara gratis, karena Ma kecil ingin belajar bahasa Inggris. Orang-orang asing memanggilnya dengan sebutan Jack – Jack Ma.

Setelah lulus kuliah, Ma mencoba untuk mendaftar di beberapa universitas. Sayangnya Ma tidak lolos dalam ujian saringan masuk. Singkat cerita Ma masuk kuliah ke Hangzhou Teacher’s Institute (sekarang disebut Hangzhou Normal University) jurusan Bahasa Inggris dan lulus pada tahun 1988. Pada saat di kampus, Ma berhasil menjadi pimpinan mahasiswa. Setelah lulus kuliah, Ma menjadi salah satu pengajar bahasa Inggris dan Perdagangan Internasional di Hangzhou Dianzi University. Kemudian Ma mendaftar masuk kuliah master di Cheung Kong Graduate School of Business (CKGSB) di Beijing. Beliau berhasil lulus pada tahun 2006.

Di dalam karir pekerjaan, Jack Ma juga pernah mendaftar di lebih dari 30 pekerjaan. Berita buruknya Ma ditolak di 30 perusahaan tersebut. Bahkan Beliau juga pernah ditolak di kepolisian dan KFC. Dari 25 orang yang mendaftar kerja di KFC, 24 orang diterima dan hanya Jack Ma yang ditolak.

Pada tahun 1994, Jack Ma mendengar istilah mengenai internet. Pada awal tahun 1995, Beliau pergi ke Amerika. Temannya menjelaskan mengenai internet dan kata pertama yang dicari oleh Jack Ma adalah bir (beer). Jack Ma sungguh sangat terkejut karena dia tidak menemukan satupun merk bir dari China. Kemudian Beliau bersama temannya membuat sebuah website sederhana yang berisi mengenai informasi mengenai China. Ternyata langkah kecil tersebut mendapatkan respon positif dari beberapa orang China. Pada titik ini Ma dan istrinya menyadari bahwa internet adalah suatu penawaran yang menarik.

Bermodalkan uang sebesar US$ 20.000, Jack Ma dan istri mulai menjalankan perusahaan di bidang internet. Perusahan mereka membantu perusahaan-perusahaan untuk membuat website. Jack Ma menamakan bisnisnya China Yellow Pages. Dalam waktu tiga tahun, perusahaanya berhasil mencetak keuantungan sebesar 5.000.000 Yuan China (setara dengan US$ 800.000).

Pada tahun 1998 sampai dengan 1999, perusahaan Jack Ma bekerja sama dengan perusahaan The China International Electronic Commerce Center, departemen Perdagangan dan Ekonomi. Karena ketidak cocokan, pada tahun 1999 Jack Ma berhenti dan kembali ke Hanzhou. Pada saat itu, Jack Ma bersama tim mendirikan Alibaba. Website Alibaba adalah sebuah marketplace B2B (bisnis ke bisnis) di China. Jack Ma memulai mendirikan Alibaba dengan modal sebesar 500.000 Yuan China.

Pada bulan Oktober 1999 sampai dengan Januari 2000, Alibaba berhasil mendapatkan dua kali pendanaan dari luar negeri sebesar US$ 25 juta. Uang hasil pendanaan ini digunakan untuk melakukan perbaikan e-commerce domestic dan membangun platform e-commerce untuk perusahaan UMKM. Hal ini bertujuan untuk menghadapi tantangan era perdagangan terbuka oleh WTO (World Trade Organization). Sejak tahun 2003, Jack Ma terus mengembangkan Alibaba dengan mendirikan Taobao Marketplace, Alipay, Ali Mama and Lynx. After the rapid rise of Taobao, eBay offered to purchase the company. Keberhasilan Jack Ma juga tidak lepas dari tangan pendiri Yahoo bernama Jerry Yang. Menurut berita, Jerry menginvestasikan dana sebesar US$1 milliar ke Alibaba.

Pada November 2012, volume transaksi Alibaba mencapai lebih dari 1 trilliun Yuan China. Oleh karena itu Ma dikenal mendapat julukan “trillion Hou”, yang berarti “Trillion Yuan Marquis” dalam bahasa China.

Pada bulan September 2014, Alibaba dikabarkan berhasil mendapatkan pendanaan sebesar US$ 25 Milliar pada hajatan penawaran saham perdana (IPO) di New York Stock Exchange. Alibaba menjadi salah satu perusahaan teknologi yang paling bernilai di dunia, setelah keberhasilannya menggelar IPO. Dikabarkan angka US$ 25 Miliar adalah angka IPO terbesar di sepanjang sejarah keuangan Amerika. Saat ini Jack Ma menjabat sebagai executive chairman dari Alibaba Group, yang mengepalai sembilan anak perusahaan: Alibaba.com, Taobao Marketplace, Tmall, eTao, Alibaba Cloud Computing, Juhuasuan, 1688.com, AliExpress.com dan Alipay.

Sumber :
https://www.bloomberg.com/news/articles/2017-09-14/jack-ma-says-alibaba-has-to-change-mindset-for-global-expansion

Jack Ma, Lahir pada 10 September 1964, merupakan seorang pebisnis berkebangsaan China. Ia merupakan pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok. Ia merupakan warga China Daratan pertama yang pernah muncul di majalah Forbes dan terdaftar sebagai biliuner dunia. Pada 2015, ia masuk dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia pada urutan ke-22

Jack Ma dilahirkan dari keluarga ekonomi lemah. Dia dilahirkan di daerah Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China dimana rangtuanya adalah pemusik dan pendongeng tradisional.

Ayahnya hanya mendapatkan tunjangan pensiunan bulanan sebesar sekitar Rp 500.000 untuk menghidupi keluarganya.

Saat umur 12 tahun, Jack Ma sudah tertarik untuk belajar bahasa Inggris, selama delapan tahun masa kecilnya dihabiskan sebagai pemandu wisata di sebuah hotel di dekat Danau Hangzhou, sekitar 160 kilometer dari Shanghai.

Pada tahun 1994, Ma mendengar tentang Internet. Pada awal 1995, dia pergi ke AS dan bersama teman-temannya mereka membantu memperkenalkan Ma ke Internet.

Pada tahun 1999, dia kembali ke Hangzhou bersama timnya untuk menemukan Alibaba, sebuah situs bisnis business-to-business berbasis Cina di apartemennya dengan sekelompok 18 teman. Dia memulai babak baru pengembangan usaha dengan 500.000 yuan.

Pada bulan September 2014 dilaporkan Alibaba mengumpulkan lebih dari $ 25 miliar dalam penawaran umum perdana (initial public offering / IPO) di New York Stock Exchange.

Alibaba menjadi salah satu perusahaan teknologi yang paling berharga di dunia setelah mengumpulkan $ 25 miliar, IPO terbesar dalam sejarah keuangan AS.

Saat ini Alibaba terus berkembang ke berbagai jenis bisnis, baik cloud computing, entertainment, dan yang terakhir justru mengarah ke bisnis fisik, seperti mall.

Jack ma mengatakan, Alibaba perlu menganut mindset yang berbeda, dikarenakan ukurannya yang luar biasa besar, sehingga perlunya investasi asset fisik yang lebih banyak. Saat ini Alibaba hanya berfokus pada “asset ringan” seperti software dan e-commerce nya.

Alibaba juga sedang memerangi Amazon karena mencari pertumbuhan di Asia Tenggara,

e-commerce di Indonesia sendiri diproyeksikan mencapai US 65 miliar pada 2020 dari US 8 miliar sekarang, menurut sebuah laporan oleh Macquarie Research.

Alibaba sudah berada lebih jauh dari pada Amazon dan saingan lainnya dalam pengalaman belanja bahan makanan dengan toko Hema-nya. Hema adalah toko satu atap yang dapat digunakan pengguna dengan aplikasi seluler mereka, mendapatkan rekomendasi dengan memindai barcode produk, dan menyiapkan seafood yang dimasak di tempat.

Toko Hema juga berfungsi sebagai pusat pemenuhan pesanan di jarak terdekat, dimana barang bisa sampai ke pembeli dalam waktu 30 menit. Wakil ketua, Tsai mengatakan, Alibaba bertujuan untuk mengadopsi model serupa untuk pusat perbelanjaan.

"Dalam konteks mall, Anda memiliki ide yang sama di mana lokasi mal harus bisa melayani tipe use case di dalam toko, tapi juga jika Anda tidak ingin pergi ke mal, Anda bisa memesan dan jika mal terletak di dekat rumah Anda, kami bisa mengantarkan barang ke rumah Anda. " ujar Tsai.

Jenis mal akan mencakup lebih banyak kategori, lebih banyak produk, misalnya seperti, bahan pokok, pakaian jadi, barang elektronik. Kami berharap dapat berkembang melalui usaha mal, ke dalam kategori lebih.

Ma sekarang menjabat sebagai ketua eksekutif Alibaba Group, yang merupakan perusahaan induk dengan sembilan anak perusahaan utama: Alibaba.com, Taobao Marketplace, Tmall, eTao, Alibaba Cloud Computing, Juhuasuan, 1688.com, AliExpress.com dan Alipay.

Saat ini Alibaba bernilai US$458 Miliar, atau setara Rp. 6213 Triliun.

Sumber:

  1. Jack Ma - Wikipedia
  2. Jack Ma says Alibaba needs mindset change to grab bigger share of global trade