Bagaimana Bimbingan Konseling Islam Dengan Terapi Rasional Emotif Dalam Menangani Sikap Egois?

egois
Egois dapat timbul apabila sifat individualistik pada seseorang cenderung menonjol. Bagaimana Bimbingan Konseling Islam Dengan Terapi Rasional Emotif Dalam Menangani Sikap Egois?

Bimbingan Konseling Islam Dengan Terapi Rasional Emotif Dalam Menangani Sikap Egois


Pada dasarnya bimbingan konseling Islam diberikan kepada setiap individu atau kelompok yang memiliki masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh dirinya sendiri, sehingga membutuhkan bantuan orang lain untuk medapatkan solusi, nasihat, dan motivasi dalam menunjang kelangsungan hidupnya menuju keadaan yang lebih baik. Dalam bimbingan konseling sendiri memiliki banyak terapi sebagai suatu pendekatan diantaranya yaitu terapi rasional emotif, dimana sasaran dalam terapi tersebut membantu mengubah pola pikir klien yang irasional ke pola pikir yang lebih rasional sesuai dengan kondisi sebenarnya, sehingga klien diharapkan mampu menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat diterima oleh lingkungan.

Dalam hal ini sikap egois yang mementingkan dirinya sendiri tanpa mementingkan orang lain menjadi salah satu sikap yang harus dihindari, terlebih yang dapat menimbulkan dampak negatif baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain, sehingga manusia diharuskan mampu menyelaraskan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan umum serta mampu membedakan antara hak dan kewajibannya sebagai makhluk sosial. Dengan demikian akan tercipta rasa solidaritas yang tinggi antar makhluk hidup.

Oleh sebab itu, bimbingan konseling Islam digunakan sebagai sarana bagi seorang konselor dalam penerapannya dengan terapi rasional emotif yang sasarannya merubah pola pikir klien yang memiliki sifat egois yang mengesampingkan orang lain disekitarnya, agar lebih peduli dan bertanggung jawab dengan segala sesuatu yang ada di lingkungannya, seperti: lebih bersikap patuh dengan ibunya, melaksanakan tugas sebagai seorang anak/ kakak/ adik bagi keluarganya, tidak mementingkan diri sendiri, dan menjadi pribadi yang lebih baik agar bisa diterima oleh orangorang yang ada disekitarnya.