Frailty Syndrome (FS) adalah suatu sindroma geriatrik dengan karakteristik berkurangnya kemampuan fungsional dan fungsi adaptasi yang diakibatkan oleh degradasi fungsi berbagai sistem dalam tubuh, serta meningkatnya kerentanan terhadap berbagai macam tekanan; kesemuanya ini menurunkan performa fungsional dan status kesehatan seseorang. Apakah kondisi frailty syndrome bisa dipengaruhi oleh kadar protein pada manusia ?
Haryanti et al. (2018) menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara asupan protein dengan frailty syndrome. Semakin tinggi asupan protein, maka semakin kecil kemungkinan untuk mengalami frail. Namun tidak terdapat hubungan yang cukup kuat antara asupan energi yang dilihat dari AKG dengan frailty syndrome. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Klojen, Lowokwaru, Kedungkandang, Sukun dan Blimbing, Kotamadya Malang pada bulan Mei 2017 dengan variabel tergantung berupa frailty (robust, pre-frail, dan frail) dan variabel bebas berupa asupan protein.
Secara keseluruhan, total asupan protein lebih berpengaruh daripada total asupan energi terhadap penundaan proses aging dan secara khusus pada frailty, yang nantinya akan mengarah pada penurunan fungsional. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bartali et al. (2006) yang menyatakan bahwa asupan yang rendah dari total protein secara signifikan berhubungan dengan frailty. Penelitian Beasley et al. pada tahun 2010 menunjukkan adanya efek dari sumber protein (protein hewani) atau kualitas protein (asam amino esensial) pada frailty pada studi cohort dengan skala besar, dan menyatakan bahwa adanya hubungan antara asupan protein yang tinggi dengan rendahnya kejadian frailty.
Pada penelitian yang dilakukan oleh J. Bauer et al. menyatakan bahwa terdapat bukti baru yang menyatakan tingginya asupan protein akan menguntungkan untuk kesehatan, kesembuhan dari penyakit, dan juga mempertahankan fungsionalitas dari lansia.
Haryanti, tita et al,. 2018. Asupan Protein Mempengaruhi Terjadinya Frailty Syndrome Berdasarkan Frailty Index Pada Usia Lanjut Di Kota Malang. Majalah Kesehatan. Volume 5, Nomor 3 : 171-180.