Bagaimana Adaptabilitas Karir bagi Remaja di Indonesia?

adaptabilitas karir

Di Indonesia tampaknya gerakan untuk mengembangkan adaptabilitas karir ini belum menjadi prioritas pembuat kebijakan untuk menetapkan langkah-langkah yang strategis secara menyeluruh terutama dalam mengaitkan kebijakan- kebijakan ke dalam program-program yang terintegrasi melalui sekolah-sekolah dan institusi pendidikan, dunia kerja dan usaha antar departemen terkait, sehingga yang terjadi semua program yang ada terkesan berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berkaitan. Apabila program-program yang ada terlaksana secara integratif akan meningkatkan ketangguhan dan kekuatan bagi kaum muda untuk dapat menghadapi tantangan dan kesulitan dalam membangun karirnya.

Bagaimana pendapat anda terkait dengan adaptabilitas karir bagi remaja di Indonesia ?

Remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanan dan masa dewasa yang dimulai dari usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia dua puluhan tahun (Papalia dan Olds, 2001). Remaja merupakan periode dari pubertas hingga masa dewasa muda dan merupakan tahap yang paling krusial karena di akhir periode ini masuk pada tahap krisis identitas vs kebingungan identitas (Feist & Feist, 2010). Secara singkat remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa yang dimulai dari usia 13 tahun dan berakhir pada usia 21 tahun dimana para remaja mampu mengembangkan kepribadiannya dan memikirkan masa depan mereka. Secara singkat remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa yang dimulai dari usia 13 tahun dan berakhir pada usia 21 tahun dimana para remaja mampu mengembangkan kepribadiannya dan memikirkan masa depan mereka.

Cossette & Allison (dalam Gunawan, 2013) adaptabilitas karier dicetuskan tahun 1979 oleh Super dimana diartikan kesiapan seseorang dalam menghadapi perubahan situasi dan kerja. Savickas (dalam Gunawan, 2013) menyatakan bahwa adaptabilitas karier menggantikan konsep kematangan karier sebagai konstruk utama dalam perkembangan karier pada berbagai kolompok usia sepanjang rentang kehidupan seseorang.

Secara singkat maka adaptabilitas karier merupakan kesiapan seseorang, terutama pada setiap perkembangan manusia dari anak-anak, remaja, sampai dewasa dalam mengatasi tugas-tugas yang telah diprediksi dan mampu berpartisipasi langsung dalam lingkungan dan peran pekerjaannya, serta terdapat tanggung jawab dalam tugas sekolah atau kuliah dari remaja dalam mempersiapkan karier bagi masa depannya.

Secara singkat maka adaptabilitas karier merupakan kesiapan seseorang, terutama pada setiap perkembangan manusia dari anak-anak, remaja, sampai dewasa dalam mengatasi tugas-tugas yang telah diprediksi dan mampu berpartisipasi langsung dalam lingkungan dan peran pekerjaannya, serta terdapat tanggung jawab dalam tugas sekolah atau kuliah dari remaja dalam mempersiapkan karier bagi masa depannya.

Faktor yang memperngaruhi Adaptabilitas Karier


Menurut penelitian Creed, Patton, dan Watson (2002) dan Yousefi, Abedi, Baghban, Eatemadi dan Abedi (2011), ada beberapa faktor yang mempengaruhi adaptabilitas ka- rier pada seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal :

  1. Faktor internal terdapat jenis kelamin, usia, kepribadian, efikasi diri pengambilan keputusan karier, dan status ekonomi sosial.
  • Pertama, adalah jenis kelamin. Menyatakan bahwa perempuan membentuk identitasnya dengan cara menjalin hubungan dengan orang lain, sedangkan laki-laki menetapkan kemandirian pada dirinya.

  • Kedua, adalah usia. Pola pikir dapat dilihat dari usianya, karena usia berkaitan dengan tahap perkembangan yang dialami oleh seseorang. Pada remaja berada pada tahap eksplorasi, yaitu di mana remaja sudah mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan (Sharf, 2010).

  • Ketiga, adalah kepribadian. Menurut Yowell, Andrews, & Buzzeta (2011) menyatakan bahwa faktor kepribadian mempunyai korelasi dengan adaptabilitas karier.

  • Keempat, adalah efikasi diri, seseorang yang mempunyai efikasi diri yang tinggi, mem- punyai keterkaitan dengan perilaku pengambilan keputusan karier.

  • Kelima, adalah status sosial ekonomi. Patton & Lokan (2011) menyatakan bahwa latar belakang ekonomi mempunyai pengaruh yang cukup penting dalam karier seseorang.

  1. Faktor eksternal terdapat pola pengasuhan orang tua, kedekatan anak dengan keluarga, pengalaman kerja sebelumnya, pengalaman bersekolah atau kuliah dalam institusi tertentu.
  • Pertama, adalah keluarga. Menurut Bergen (2006), keluarga mempunyai pengaruh dalam perkembangan karier seseorang secara langsung.

  • Kedua, adalah pengalaman kerja bahwa seseorang yang mempunyai pengalaman sebelumnya yang berhubungan dengan minat kariernya cenderung memiliki pengendalian diri, sehingga ia akan merasa pengambilan keputusan kariernya merupakan sebagai proses perkembangan karier yang bisa dikendalikan.

  • Ketiga, adalah institusi pendidikan yang dipilih seseorang mempunyai peranan yang penting dalam adaptabilitas karier.

Berdasarkan kondisi di Indonesia, adaptabilitas karir remaja di Indonesia masih belum optimal dan perlu adanya rancangan yang serius seperti program pemberdayaan untuk membuat remaja memiliki kesiapan dan mental yang kuat dalam menghadapi dunia kerja.