Bagaimana Adab Memperlakukan Hewan Menurut Ajaran Islam?

Etika Memperlakukan Hewan Menurut Ajaran Islam

Semestinya ajaran Islam juga mengatur bagaimana umat Islam seharusnya memperlakukan hewan atau binatang, karena ajaran Islam adalah rahmat bagi seluruh alam semesta.

1 Like

Hiduplah kamu (manusia) berdampingan dengan dia (hewan atau binatang). Lukiskan seni kasih sayang mu untuknya. “Untuknya” yang diantara mereka masih banyak yang hidupnya “Tertindas” oleh kebiadaban dan kedzaliman segelintir “manusia”. Tak sadarkah kamu, ludahan makanan dari mulutmu bisa begitu “berarti dan dinanti” oleh mereka yang terombang ambing hidup dijalanan. Bukankah itu menjijikan?? Tapi tidak untuk “mereka”.

Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim menjelaskan, setidaknya terdapat beberapa adab yang patut ditunaikan manusia kepada hewan.

Pertama, adalah memberi makan hewan dan minum apabila hewan itu lapar dan haus.

Rasulullah SAW bersabda: “Fii kulli dzaatin kabadin harra-in ajrun,”. Yang artinya: “Pada setiap yang mempunyai hati yang bisa kehausan terdapat pahala (dalam berbuat baik kepadanya),”.

Kedua, menyayangi dan mengasihi hewan. Sebab Rasulullah SAW telah bersabda kepada sahabatnya melarang atau mengurung burung atau mengikat binatang untuk dibunuh ataupun dipanah

Islam bukan hanya memperhatikan hubungan antar manusia, tetapi juga dengan hewan. Rasulullah SAW sangat menyayangi hewan. Kucing dikenal sebagai hewan kesayangan beliau. Beliau menyobek sorban ketika ada kucing yang tidur di atasnya, karena tak mau membangunkan kucing tersebut. Ketika Idul Adha, ada sahabat yang mengasah pisau di depan kambing, Rasul pun marah dan bertanya apakah sahabat tersebut ingin membunuh kambing dua kali? Walaupun dalam Idul Adha, umat Islam menyembelih hewan kurban, terdapat anjuran dan cara menyembelih agar tidak menyiksa hewan.