Bagaiamana asal mula Tari Gandrung?

image
Seperti yang kita ketahui, banyak tarian yang tersebar di Indonesia. Salah satunya adalah Tari Gandrung yang berasal dari Jawa Timur. Lalu, bagaimana asal mula dari Tari Gandrung tersebut?

Asal mula Tari Gandrung awalnya muncul dan dilakukan oleh kaum laki – laki dengan membawa peralatan Musik perkusi berupa kendang dan beberapa rebana. Mereka berkeliling setiap hari mendatangi tempat yang dihuni oleh sisa rakyat blambangan sebelah timur untuk melakukan Tari Gandrung dan mendapatkan semacam imbalan dari penduduk yang mampu. Hasil sumbangan tersebut kemudian dibagikan kepada mereka korban perang yang kondisinya memprihatinkan, baik mereka yang mengungsi di pedesaan, pedalaman dan di hutan. Mereka juga mengajak para korban tersebut untuk kembali ke kampung halamanya dan sebagian dari mereka ikut membabat hutan Tirta Arum yang diprakarsai oleh bupati yang baru bernama Mas Alit. Setelah hutan tersebut selesai dibabad kemudian dikenal dengan nama Banyuwangi. Dari situlah terlihat peran besar Tari Gandrung yang sangat berpengaruh dalam sejarah berdirinya kota Banyuwangi.

Kata Gandrung berasal dari kata Gandrung, yang berarti tergila-gila atau cinta habis-habisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) gandrung : sangat rindu (kasih) akan ; tergila-gila karena asmara. Menggandrungi : sangat mencintai ; tergila-gila pada ia-gadis berkulit kuning itu ; 2 sangat menyenangi ; sangat senang akan ; menaruh rakyat-pembangunan.

Asal-Usul Tari Gandrung
Menurut Dariharto (2009) asal-usul Tari Gandrung ialah Pada suatu penyelenggaraan upacara di istana Majapahit, sering dipentaskan suatu bentuk tarian istana yang dikenal dengan istilah “juru I angin”, yaitu seorang wanita yang menari sambil menyanyi dengan sangat menarik. Penari tersebut diikuti oleh seorang “buyut”, yaitu seorang pria tua yang berfungsi sebagai panakawan penari juru i angin tersebut.

Tari gandrung berupa tarian yang mengandung nilai magik, religius serta bersifat yang melahirkan batas-batas kaidah kesopanan yang sesuai dengan kepribadian dan watak khas masyarakat Banyuwangi. Dewasa ini tari gandrung Banyuwangi bersifat hiburan yang berupa tari dengan gendhing Banyuwangi, akan tetapi dalam tari gandrung masih kelihatan sifat aslinya sebagai tari pemujaan dan banyak mempengaruhi para seniman daerah Banyuwangi dalam menciptakan tarian jenis gandrung baru.

Pada tari gandrung Banyuwangi unsur keistanaanpun masih dapat dilihat, antara lain dalam hal busana, tata rias serta bentuk nyanyiannya yakni bentuk teknis pembawa lagu atau vokalnya yang memberikan kesan bentuk seni vokal pada zaman kehidupan kerajaan-kerajaan Blambangan zaman dahulu.