Asal usul pasar kembang tetapi jualan kue

Pasar Kembang di Surabaya justru tidak identik dengan jualan bunga melainkan kue basah dan jajanan pasar. Begini asal usulnya mengapa pasar ini akhirnya menjadi pusat grosir kue dan jajanan pasar.

Seorang penjual kopi yang ada di Pasar Kembang, Triono Pribadi (60) mengisahkan pada mulanya Pasar Kembang memang didirikan untuk menampung penjual bunga dan buah hasil panen warga.

Hingga saat ini pun, jual beli kembang masih dapat ditemukan di pasar ini. “Namanya pasar kembang, ya memang jual kembang. Orang-orang kampung dulu memang jual kembang sama buah juga, hasil panen dari Petemon sama Kedung Anyar,” ungkap Triono, salah satu penjual kopi di kawasan Pasar Kembang kepada detikcom, Selasa (27/3/2018).

Selain berjualan bunga dan buah, ada juga yang menjual kue di pasar tersebut. Hanya saja tidak sebanyak saat ini dan lokasinya pun di pinggir jalan, bukan di dalam area pasar.

“Waktu itu udah grosir, tapi pedagangnya masih sedikit. Ragamnya juga masih sedikit,” papar pria yang juga anggota Paguyuban Pedagang Kue Surabaya (PPKS) tersebut.

Kemudian lokasi pasar kue saat ini awalnya merupakan pasar pakaian. Sebagian area juga digunakan pihak swasta untuk mendirikan bioskop. Namun keduanya hanya bertahan hingga sekitar tahun 1980-an.

Dengan ditutupnya pasar pakaian dan bioskop, otomatis area Pasar Kembang yang berada di lantai dua kosong. “Itu dulu bioskop, mas. Itu disitu masih ada mesinnya (proyektor, red),” kata pria yang sudah berjualan kopi jauh sebelum adanya grosir kue ini.