Apakah yang Membuatmu Lebih Baik Ketika Sedang Kesal?

037606600_1481773205-marah

Emosi marah atau kesal yang dialami oleh manusia merupakan hal yang wajar. Hampir setiap manusia pernah merasakan emosi tersebut. Entah itu kesal karena orang terdekat, masalah dikerjaan, atau ada juga yang kesal dengan keadaan.
Kesal yang tidak wajar adalah ketika orang tersebut terus-menerus mengalaminya dengan waktu yang berkepanjangan. Oleh karena itu, banyak orang yang memilih untuk melakukan sesuatu hal agar rasa kesal dan marah itu bisa meredam.
Saya sendiri yang membuat rasa kesal saya dapat meredam adalah dengan menangis. Ketika saya mengeluarkannya dengan menangis, saya merasa lebih tenang dan lebih nyaman.

Nah, apa yang membuat temen-temen bisa merasa lebih baik ketika sedang kesal?

Marah adalah hal yang normal, bahkan bisa menjadi hal yang menyehatkan jika dilakukan dengan cara yang tepat. Melampiaskan rasa marah bisa membuat seseorang merasa lebih lega, serta memotivasi agar lebih cermat dalam melakukan suatu tindakan. Hal ini juga bisa membuat seseorang memiliki kontrol diri yang lebih baik. Marah tidak selalu harus dilakukan dengan berteriak sambil mengeluarkan kata-kata kasar.

Meluapkan amarah baiknya ditujukan untuk menyampaikan hal yang dirasa kurang tepat serta dilakukan untuk memperbaiki keadaan atau hubungan. Sebaliknya, menahan amarah malah bisa menyebabkan peningkatan hormon stres, yaitu adrenalin dan kortisol. Peningkatan hormon ini bisa memicu gangguan kesehatan, seperti meningkatkan risiko infeksi, penyakit kardiovaskular, serta gangguan mental, misalnya depresi.

Melampiaskan amarah sembarangan bisa melukai perasaan orang lain, tetapi menahannya justru bisa menyakiti diri sendiri. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara yang baik dalam melampiaskan amarah. Hal ini juga perlu dilakukan untuk menghindari dampak negatif yang muncul setelah meluapkan amarah.

Ketika kesal kerap kali selalu kita luapkan dengan emosi entah itu berteriak maupun berdiam diri. Berekspresi seperti itu merupakan sesuatu yang wajar dan manusiawi, sebab dengan begitu pribadi kita sendiri akan merasa kekesalan terhadap sesuatu yang membuat kita ingin meluapkan suatu ekspresi menjadi tersalurkan dengan baik. Sehingga otak tidak menyimpan beban dari kekesalan jika didalam diri tidak tahu menahu bagaimana mengekpresikan sebuah kekesalan tersebut.

Saya biasanya kesal marah-marah ketika main game, entah karena internet saya putus, musuh yang curang, atau teman setim yang bodoh. Saya main game untuk melepas penat tapi saat main game pun menjadi sumber emosi dan stress …

Hal yang saya lakukan justru bekerja produktif.

Saking kesalnya saya, bawannya saya “ah kerja aja lah” karena main game bukanlah kegiatan yang produktif dan saya merasa tidak berguna karena marah-marah untuk kelakuan tidak produktif, oleh karena itu biasanya saya langsung menyambar pekerjaan saya yang terbengkalai untuk mendistraksi emosi saya dari main game.

Jika saya marah karena pekerjaan, hal sebaliknya yang justru terjadi XD

Ketika Saya kesal Saya ingin sekali curhat tentang apa yang sedang Saya rasakan. Mengeluh mengapa orang itu sangat menyebalkan, mengapa ada hal yang membuat Saya kesal seperti ini. Namun, hal ini juga merupakan sebuah permasalahan karena curhat kepada seseorang juga tidak akan terlihat seindah bayangan kita. Oleh karena itu Saya lebih suka berbicara dengan diri Saya sendiri atau kalau tidak Saya akan curhat kepada tuhan mengapa Saya harus bertemu permasalahan seperti ini. Sedikit menyedihkan tapi inilah yang terjadi hahaha.

Mengurung diri. Saat sedang kesal, saya lebih memilih untuk menjauhkan diri dari lingkungan saya. Tujuannya supaya tidak sampai kelepasan melampiaskan amarah saya ke orang-orang sekitar. Saya harus berdiam diri untuk meredam kekesalan saya.

Selain itu, biasanya saya random saja membuka aplikasi di hp dan scroll tanpa maksud. Padahal seringnya, pada saat-saat seperti itu biasanya pikiran saya kosong atau melamun. Dengan memainkan hp, inginnya sih agar pikiran kedistract dan jadi lupa akan hal-hal yang membuat saya kesal.

Hal terakhir yang saya lakukan adalah tidur. Mengurung diri ditambah dengan memainkan hp lalu tertidur dengan pikiran yang masih kacau. Biar saja, yang penting saat itu saya tidak kepikiran lagi akan masalah yang membuat saya kesal tadi.