Mouthwash, istilah kedokteran gigi, adalah obat yang digunakan untuk berkumur dan mencuci mulut.
Obat kumur umumnya didefinisikan sebagai sediaan larutan dengan rasa yang nyaman, mengandung antimikroba dan berguna untuk menyegarkan mulut. Obat kumur adalah sediaan cair dengan viskositas yang tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair, dengan rasa yang enak (Rieger, 2001).
Karakteristik obat kumur yang ideal yaitu (Mitsui, 1997) :
- Membasmi kuman yang menyebabkan gangguan kesehatan mulut dan gigi
- Tidak menyebabkan iritasi
- Tidak mengubah indera perasa
- Tidak menganggu keseimbangan flora mulut
- Tidak meningkatkan resistensi mikroba
- Tidak menimbulkan noda pada gigi
Pada dasarnya, di luar fungsi penyegar, obat kumur juga berfungsi :
- Mencegah terjadinya pengumpulan plak.
- Mencegah terjadinya gingivitis, mencegah dan mengobati sariawan.
- Mengobati candidiasis (pada obat kumur yang mengandung Klorheksidin).
- Membantu penyembuhan gusi setelah operasi oral.
- Menghilangkan sakit akibat tumbuhnya gigi.
- Mencegah atau mengurangi sakit akibat inflamasi.
Tipe-tipe obat kumur, yaitu:
-
Berdasarkan cara penggunaan, yaitu secara langsung digunakan (dalam bentuk larutan), terkonsentrasi dan jenis bubuk yang harus dilarutkan terlebih dulu dengan pelarut yang sesuai (Mitsui, 1997).
-
Berdasarkan khasiat (Rieger, 2001).
-
Antibakteri, mengandung semacam agen germisida untuk mengurangi populasi bakteri mulut. Senyawa turunan fenol, hidrogen peroksida, chlorine dioxide, dan garam-garam zinc biasa digunakan sebagai zat aktif antibakteri pada obat kumur.
-
Fluorida, yang membantu memperkuat enamel gigi
-
Kosmetik, yang dapat menyegarkan nafas
-
Prebrushing rinses, yang berfungsi untuk melepaskan plak dari gigi agar lebih mudah dibersihkan dengan sikat gigi dan pasta gigi.
-
Kandungan obat kumur yang satu dengan yang lain sangat beraneka ragam. Secara umum kandungan obat kumur adalah etanol dan pelarut lain, humektan, solubilizer, flavoring agent, pengawet, dan pH regulator (dapar) (Mitsui, 1997).
Tabel Kandungan Obat Kumur (Mitsui, 1997; Rieger, 2001)
Kategori | Contoh | Efek/Fungsi |
---|---|---|
Aquadest | Aquadest murni | Pelarut, penyesuai volume akhir sediaan. |
Pelarut | Etanol | Pelarut zat-zat aktif tertentu yang larut dalam alkohol, memberi efek menyegarkan di mulut,menurunkan titik beku saat formulasi, pengawet pada produk untuk menghindari pertumbuhan mikroba. |
Humektan | Gliserin, sorbitol, hydrogenated starch hydrolysate, propilen glikol, xylitol | Polyalcohols rantai pendek yang digunakan untuk mencegah kehilangan air, menambah rasa manis, meningkatkan tekanan osmotik obat kumur untuk mengurangi risiko pertumbuhan mikroba. Humektan dalam kadar tinggi umumnya digunakan pada obat kumur non-alcoholic. |
Solubilizer/ emusifier | Poloxamer 407, polysorbate, PEG 40- hydrogenated castor oil | Melarutkan flavoring agent, memberi efek bersih dalam mulut. |
Flavoring agent | Sodium saccharin, menthol, oleum menthe, xylitol | Memberi rasa sejuk dan segar, menutupi rasa yang tidak enak dari komponen obat kumur yang lain, mengurangi rasa atau efek terbakar dari pemakaian alkohol dalam obat kumur. |
Pengawet | Natrium benzoat, asam benzoat, ethyl paraoxybenzoate | Mencegah kerusakan produk, mencegah pertumbuhan mikro-organisme dalam obat kumur. |
Pewarna | FD & C Blue No.1, FD & C Green No 3, CI 14720 | Zat warna untuk menambah daya tarik penampilan. |
Dapar | Asam sitrat dan garamnya, asam benzoate dan garamnya, Na-fosfat dan Na-difosfat | Menstabilkan pH. Tingkat keasaman atau pH mulut yang baik yang adalah mendekati netral, yakni antara pH 6-7 (Krempels, 2007). |
Zat Aktif | Senyawa fenolik, antimikroba, Hexetidine, fluorida, garam zinc, dll | Mencegah dan mengobati bau mulut, mencegah kerusakan gigi dan penyakit periodontal lainnya. |
Alkohol berfungsi memberi kesan dan bersih. Jumlah alkohol biasanya berkisar 18%- 26% (Storehagen, 2003). Akibat sampingan dari alkohol adalah mengurangi produksi air liur yang akan memperparah bau mulut dan mengiritasi mukosa yang menyebabkan penebalan jaringan mukosa serta meningkatkan risiko terjadinya kanker mukosa mulut (Farah, 2000). Selain itu alkohol juga dapat mempengaruhi lidah sehingga mengganggu kerja indera pengecapan (Kandungan Obat Kumur, 2003).
Komponen dalam formula obat kumur
Menurut Duarte, 2006; Mitsui, 1997; Rieger, 2001, komponen-komponen dalam formula obat kumur adalah sebagai berikut :
1. Propilen glikol (Rowe, Sheskey & Owen, 2006)
Propilen glikol (Rumus Molekul : CH3.CHOH.CH2OH) adalah suatu cairan kental, jernih, higroskopik, tidak berwarna, tidak berbau, dengan rasa yang sedikit manis. Inkompatibel dengan senyawa pengoksidasi dan suhu tinggi. Propilen glikol banyak digunakan pada formulasi sebagai pelarut dan humektan untuk menjaga agar sediaan tidak kehilangan kadar air secara drastis. Sebagai humektan dalam sediaan obat kumur, propilen glikol digunakan pada konsentrasi antara 0,05 - 1,5 (Storehagen, 2003).
2. Natrium benzoat (Duarte, 2006; Storehagen, 2003).
Rumus Molekul : C6H5.CO2Na
Pemerian natrium benzoat adalah serbuk putih, agak higroskopis, kristal atau bubuk butiran atau serpih. Tidak berbau atau dengan bau samar benzoin. Kelarutannya yaitu bebas larut dalam air dan larut dalam alkohol. Inkompatibel dengan senyawa garam besi, garam kalsium, dan garam dari logam berat. Aktivitas antimikroba natrium benzoat yaitu memiliki aktivitas, baik bakteriostatik dan anti jamur. Hal tersebut disebabkan natrium benzoat tak terdisosiasi, maka keampuhan bahan pengawet yang terbaik terlihat pada solusi asam (pH 2-5). Dalam kondisi basa hampir tanpa efek. Bersama dengan asam benzoat, natrium benzoat juga dapat berfungsi sebagai dapar. Untuk sediaan obat kumur, konsentrasi natrium benzoat digunakan pada rentang 0,01% - 0,5%, dengan rata-rata konsentrasi 0,15% (Storehagen, 2003).
3. Xylitol (Storehagen, 2003; British Pharmacopoeia, 2007; Rowe, Sheskey & Owen, 2006)
Rumus kimia xylitol adalah (CHOH)3(CH2OH)2.
Kegunaan yaitu sebagai antimikroba, pengawet, humektan, pemanis. Pemerian xylitol yaitu granular padat berwarna putih yang terdiri dari kristal, partikel memiliki diameter rata-rata sekitar 0,4 - 0,6 mm. Tidak berbau, dengan rasa manis yang memberi sensasi dingin. Xylitol sangat larut dalam air dan etanol 96%.
Xylitol digunakan sebagai pemanis di berbagai bentuk sediaan farmasi, termasuk tablet, sirup, dan coating. Xylitol juga banyak digunakan sebagai alternatif sukrosa dalam makanan, permen karet, mouthrinses, dan dalam pasta gigi sebagai agen yang menurunkan resiko plak gigi dan kerusakan gigi (dental caries). Tidak seperti sukrosa, xylitol tidak difermentasi menjadi cariogenic asam sebagai produk akhir dan telah terbukti mengurangi gigi karies dengan menghambat pertumbuhan Streptococcus cariogenic bakteri mutan. Xylitol memiliki intensitas kemanisan yang sama dengan sukrosa, serta dapat menutupi efek atau rasa yang tidak menyenangkan atau rasa pahit yang terkait dengan penggunaan beberapa zat aktif atau eksipien dalam sediaan.
Untuk sediaan obat kumur, xylitol digunakan pada rentang konsentrasi 0,5% - 10% (Duarte, 2010).
4. Oleum menthe (Duarte, 2010)
Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap dari bagian tanaman berbunga Mentha piperita L. Pemeriannya yaitu cairan berwarna kuning pucat atau kehijauan-kuning pucat, memiliki bau dan rasa yang khas diikuti dengan sensasi dingin. Kelarutannya yaitu larut dalam alkohol dan dalam metilen klorida. Digunakan sebagai flavouring agent dalam sediaan larutan obat kumur.
5. PEG-40 Hydrogenated Castor Oil
PEG-40 Hydrogenated Castor Oil berfungsi sebagai emulgator non ionik. Pemeriannya yaitu larutan kental bening dan tidak berbau. Mudah larut dalam air, minyak dan alkohol. PEG-40 Hydrogenated Castor Oil digunakan pada sediaan obat kumur dengan rentang konsentrasi 0,5% - 2,0% (Storehagen, 2003).
6. Kalsium laktat
Pemeriannya yaitu putih atau hampir putih, kristal atau butiran bedak. Kelarutannya yaitu larut dalam air, bebas larut dalam air mendidih, sangat sedikit larut dalam etanol 96%.
Dalam kedokteran, kalsium laktat paling sering digunakan sebagai antasid dan juga untuk mengobati kekurangan kalsium. Kalsium laktat yang ditambahkan pada makanan bebas gula bermanfaat untuk mencegah kerusakan gigi. Bila ditambahkan ke sediaan yang mengandung xylitol, maka kalsium laktat dapat meningkatkan remineralisasi enamel gigi (Suda, 2006).
7. Kalium tiosianat
Pemerian kalium tiosianat yaitu tidak berwarna, tidak berbau, kristal dengan sedikit rasa asin. Kelarutannya yaitu larut dalam air (1 : 10). Berfungsi sebagai anti jamur. Kalium tiosianat bersama-sama dengan glukosa oksidase dan laktoperoksidase, memproduksi ion hipotiosianat. Ion ini menghambat produksi asam dan menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat menimbulkan plak pada gigi. Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai anti karies pada gigi. Kalium tiosianat digunakan pada rentang konsentrasi 0,5 - 5 (Storehagen, 2003).
8. Butil hidroksi anisol (BHA)
Rumus molekul yaitu 2-tert-butyl-4-methoxyphenol.
Pemerian BHA yaitu bubuk kristal putih atau hampir putih atau putih kekuningan dengan sedikit bau khas aromatik. Kelarutannya yaitu mudah larut air. Digunakan sebagai antioksidan. Untuk sediaan yang mengandung minyak atsiri, rentang konsentrasi yang digunakan adalah 0,02 - 0,5 (Storehagen, 2003).
9. Sorbitol 70 %
Rumus Kimia : C6H14O6
Pemerian senyawa ini yaitu cairan putih, higroskopis, tidak berbau dengan rasa yang manis. Larut baik dalam air dan alkohol. Selain sebagai pemanis, dapat juga berfungsi sebagai humektan (Storehagen, 2003).
10. Bio-Active Enzyme (Farah, 2000; Mangundjaja, 2008 )
Mengandung empat enzim, yaitu lisozim, laktoferin, glukosa oksidase dan laktoperoksidase. Penelitian menyebutkan bahwa keempat enzim ini dapat membantu memulihkan air liur yang memiliki aktivitas antimikroba alami. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa keempat enzim ini dapat mengambat pertumbuhan Streptococcus mutan yang diuji secara klinis pada saliva responden. Dengan keunggulan tersebut, kini keempat enzim ini digunakan sebagai perawatan pada penderita xerostomia (mulut kering), radang gusi, dan halitosis. Sediaan larutan obat kumur yang mengandung enzim-enzim ini umumnya tidak mengandung alkohol atau deterjen. Akan tetapi, sediaan ini memiliki pH rendah yang dapat menimbulkan risiko erosi gigi pada pemakaian jangka panjang.
Keempat enzim tersebut, yaitu :
-
Laktoferin (Conneely, 2001).
Laktoferin adalah glikoprotein pengikat besi yang terdiri dari satu rantai polipeptida. Laktoferin adalah protein yang banyak terdapat dalam susu manusia dan ditemukan dalam sekresi eksokrin air mata, hidung, air liur, lendir usus dan cairan kelamin. Laktoferin adalah anggota dari keluarga transferin non-heme protein pengikat besi yang berperan dalam pengangkutan protein dalam darah, protein putih telur , ovotransferrin, protein melanosit, melanotransferrin, dan yang baru-baru ini diidentifikasi sebagai inhibitor karbonat anhidrase.Laktoferin adalah protein multifungsi dengan beberapa fungsi fisiologis, seperti pengaturan dan penyerapan zat besi dalam usus, promosi pertumbuhan sel usus, perlindungan terhadap infeksi mikroba, pengaturan myelopoesis dan respon imun sistemik.
-
Lisozim (Lysozyme, 2008)
Lisozim, juga dikenal sebagai muramidase atau N-acetylmuramide glycanhydrolase, adalah sebuah keluarga enzim (EC 3.2.1.17) yang memiliki aktivitas katalitik merusak dinding sel bakteri. Aktivitas katalitik ini adalah non- spesifik ditargetkan ke membran sel bakteri.Lisozim ditemukan berlimpah di sejumlah cairan, seperti air mata, air liur, air susu manusia dan lendir. Lisozim dalam jumlah besar dapat ditemukan dalam putih telur.
Dalam virus atau bakteriofag, lisozim digunakan sebagai agen untuk masuk ke sel bakteri inang. Lisozim dari ekor virus atau bakteriofag merusak peptidoglikan dinding sel bakteri dan virus dapat menyuntikkan DNA-nya. Setelah multiplikasi bakteri, banyak molekul lisozim terbentuk yang kemudian
Enzim papain merupakan hasil olahan yang diperoleh dengan mengolah batang, daun dan buah pepaya muda yang terkenal akan khasiatnya sebagai pelunak daging. Hal ini disebabkan karena papain merupakan enzim protease, yaitu biokatalis dalam reaksi hidrolisis protein. Berdasarkan aktivitas protease enzim papain tersebut, papain banyak dimanfaatkan dalam bidang industri tekstil, kosmetik, bir, dan farmasi. Papain pun bisa digunakan sebagai bahan pembuat pasta gigi, sebab bisa membersihkan sisa makanan yang melekat di gigi dan lidah.
Ada beberapa keuntungan dalam penggunaan enzim papain ini, yakni tidak bersifat toksik, tak ada reaksi samping, tidak mengubah tekanan, suhu dan pH yang drastis, dan pada konsentrasi rendah sudah bisa berfungsi baik.
12. Aquadest
Aquadest merupakan air murni yang diperoleh dengan penyulingan. Air murni diperoleh dengan penyulingan, cara pertukaran ion, osmosis terbalik atau cara lain yang sesuai. Dibandingkan dengan air minum biasa, air murni lebih bebas dari kotoran zat-zat padat. Air murni dimaksudkan untuk penggunaan dalam pembuatan bentuk-bentuk sediaan yang mengandung air, kecuali dimaksudkan untuk pemberian parenteral (Ansel, 1989).
Pembuatan larutan obat kumur (obat kumur) umumnya dilakukan dalam tiga langkah. Pertama, membuat fase larut air yaitu dengan melarutkan bahan- bahan yang larut dalam air. Langkah berikutnya, melarutkan bahan-bahan yang kurang larut dalam air dengan pelarut organik yang sesuai ditambah dengan emulsifier. Kemudian, kedua fase ini digabungkan. Hal yang harus diperhatikan adalah proses pelarutan dapat dikatakan baik apabila jumlah larutan yang lebih kecil (fase minyak) dapat ditambahkan ke dalam jumlah larutan yang lebih besar (fase air). Langkah terakhir adalah penyaringan (filtrasi) yang dimaksudkan agar sediaan yang dibuat lebih jernih (Rieger, 2001).
Obat kumur bisa berakibat kurang baik bagi kesehatan mulut, terutama jika dipakai berlebihan. Umumnya obat kumur mengandung antiseptik, yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme penyebab bau mulut. Penggunaan obat kumur secara terus menerus dapat menyebabkan terganggunya flora normal di dalam mulut yang dapat menimbulkan masalah mulut lain.