Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Suspensi dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu suspensi yang siap digunakan atau suspensi yang direkonstitusikan dengan sejumlah air atau pelarut lain yang sesuai sebelum digunakan.
Jenis produk ini umumnya campuran serbuk yang mengandung obat dan bahan pensuspensi yang dengan melarutkan dan pengocokan dalam sejumlah cairan pembawa (biasanya air murni) menghasilkan bentuk suspensi yang cocok untuk diberikan.
Suspensi kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air pada saat akan digunakan. Agar campuran setelah ditambah air membentuk dispersi yang homogen maka dalam formulanya digunakan bahan pensuspensi.
Komposisi suspensi kering biasanya terdiri dari bahan pensuspensi pembasah, pemanis, pengawet, penambah rasa atau aroma, buffer dan zat warna.
Obat yang biasa dibuat dalam sediaan suspensi kering adalah obat yang tidak stabil untuk disimpan dalam periode waktu tertentu dengan adanya pembawa air (sebagai contoh obatobat antibiotik) sehingga lebih sering diberikan sebagai campuran kering untuk dibuat suspensi pada waktu akan digunakan.
Biasanya suspensi kering hanya digunakan untuk pemakaian selama satu minggu dan dengan demikian maka penyimpanan dalam bentuk cairan tidak terlalu lama.
Kriteria Suspensi dan Suspensi Kering
Suatu sediaan suspensi yang baik harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria dari suatu sediaan suspensi yang baik adalah :
Pengendapan partikel lambat sehingga takaran pemakaian yang serba sama dapat dipertahankan dengan pengocokan sediaan.
Seandainya terjadi pengendapan selama penyimpanan harus dapat segera terdispersi kembali apabila suspensi dikocok.
Endapan yang terbentuk tidak boleh mengeras pada dasar wadah.
Viskositas suspensi tidak boleh terlalu tinggi sehingga sediaan dengan mudah dapat dituang dari wadahnya.
Memberikan warna, rasa, bau serta rupa yang menarik.
Sedangkan kriteria suatu sediaan suspensi kering yang baik adalah :
- Kadar air serbuk boleh melebihi batas maksimum. Selama penyimpanan serbuk harus stabil secara fisik seperti tidak terjadi perubahan warna, bau, bentuk partikel dan stabil secara kimia seperti tidak terjadi perubahan kadar zat aktif dan tidak terjadi perubahan pH yang drastis.
- Pada saat akan disuspensikan, serbuk harus cepat terdispersi secara merata di seluruh cairan pembawa dengan hanya memerlukan sedikit pengocokan atau pengadukan.
- Bila suspensi kering telah dibuat suspensi maka suspensi kering dapat diterima bila memiliki kriteria dari suspensi.
Macam-macam Bentuk Sediaan Suspensi
Suspensi dalam dunia farmasi terdapat dalam berbagai macam bentuk, hal ini terkait dengan cara dan tujuan penggunaan sediaaan suspensi tersebut. Beberapa bentuk sediaan suspensi antara lain:
- Suspensi injeksi intramuskuler (mis: suspensi penisilin)
- Suspensi sub kutan
- Suspensi tetes mata (mis : suspensi hidrokortison asetat)
- Per oral (mis : suspensi amoksisilin)
- Rektal (mis : suspensi para nitro sulfatiazol)
- Sebagai reservoir obat
- Patch transdermal
- Formulasi topikal konvensional
Stabilitas suspensi
Suspensi yang mengendap harus dapat menghasilkan endapan yang dapat terbagi rata kembali bila dikocok, karena hal ini merupakan suatu persyaratan dari suatu suspensi.
Pengendapan itu sendiri disebabkan adanya tegangan antar permukaan zat padat dengan zat cairnya, bila tegangan antar pemukaan zat padat ini lebih besar dari tegangan permukaan zat cairnya, maka zat padat tersebut akan mengendap dan sebaliknya bila tegangan antar permukaan zat padat lebih kecil maka zat padat tersebut akan ditekan ke atas sehingga pengendapan tidak akan terjadi.
Untuk memperkecil tegangan antar permukaan maka diperlukan zat pensuspensi yang bekerja menurunkan tegangan permukaan. Selain tegangan permukaan zat yang memiliki energi bebas yang besar tidak stabil dalam bentuk suspensi. Untuk mendapatkan suspensi yang stabil maka energi bebas tersebut harus diturunkan.
Hubungan energi bebas, tegangan permukaan dan luas permukaan dalam suatu suspensi dijelaskan dalam rumus sebagai berikut :
W = γ . ∆A
Dimana harga : W = kenaikan energi bebas permukaan (erg), γ = tegangan antar muka (dyne/cm), ∆A = penambahan luas permukaan (cm2).
Persamaan di atas menunjukkan bahwa untuk menstabilkan suatu suspensi maka ukuran partikel harus diperkecil sehingga energi bebasnya juga menjadi kecil.
Selain dari persamaan di atas Hukum Stokes juga perlu dipertimbangkan yaitu:
V = (d2 (ρ1 – ρ2) g) / 18η
Dimana V = kecepatan sedimentasi, d = jari-jari partikel terdispersi, ρ 1 = massa jenis fase dalam, ρ 2 = massa jenis fase luar, g = percepatan gravitasi, η = viskositas fase luar.
Dari rumus diatas terlihat bahwa:
- Semakin kecil ukuran partikel laju pengendapan suspensi akan semakin lambat.
- Semakin tinggi viskositas maka kecepatan pengendapan akan semakin berkurang.
- Selisih massa jenis yang semakin kecil menyebabkan kecepatan pengendapan juga semakin lambat.