Apakah yang dimaksud Reseptor estrogen (Estrogen Receptors)?

Reseptor estrogen merupakan salah satu anggota reseptor inti yang memperantarai aksi hormone estrogen didalam tubuh. estrogen bekerja meregulasi pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel system reproduksi baik pada wanita dan pria.

Apakah yang dimaksud Reseptor estrogen (Estrogen Receptors)?

Reseptor estrogen merupakan salah satu reseptor intraseluler (nuclear receptor) yang memperantarai aksi hormon 17 β-estradiol (estrogen) di dalam tubuh.

Estrogen, ketika berikatan dengan reseptornya, bekerja meregulasi pertumbuhan dan diferensiasi sel sistem reproduksi baik pada wanita dan pria.

Estrogen juga dapat meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL, sehingga berpotensi mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Estrogen juga berperan penting pada perkembangan otak, penyakit autoimun, dan metabolisme tulang.

Hal yang juga penting dari estrogen adalah dapat memicu pertumbuhan, proliferasi dan metastase berbagai tipe kanker (payudara, ovarium, colorectal, prostat, dan endometrial) (Zullies, 2006)

Ada dua subtipe reseptor estrogen. Subtipe pertama, reseptor estrogen α yang klasik, pertama kali diklon tahun 1986; dan subtipe kedua, reseptor estrogen β ditemukan paling terkini.

Kedua subtipe reseptor ini bervariasi dalam struktur, dan gen-gen pengenkode mereka di dalam kromosom-kromosom yang berbeda.

Reseptor Estrogen terdiri dari 5 domain yaitu (Jacquot & Leclercq, 2009):

  • Ligand binding domain (LBD) atau disebut juga AF-2 dan AF-1 yang berhubungan dengan growth factor, mempunyai beberapa asam amino yang berbeda untuk mengikat ligan yang berbeda, domain ini juga banyak berikatan dengan koregulator.

  • DNA-binding domain (DBD) yang berikatan dengan estrogen respone element (ERE) dan memiliki dua ikatan seng yang terlibat dalam ikatan reseptor dan dimerisasi,

  • Domain N-terminal, memiliki derajat variabilitas yang tinggi dan normalnya terdiri dari domain transkripsi yang dapat berinteraksi langsung dengan faktor perlengkapan transkripsional.

  • Domain C-terminal, berperan pada kapasitas transaktivasi reseptor

  • Hinge region, mengandung nuclear localization sequence.

Jika suatu reseptor estrogen berikatan dengan ligannya, maka akan terjadi perubahan konformasi reseptor yang memungkinkan berikatan dengan koaktivator. Kompleks estrogen-reseptornya kemudian akan berikatan dengan ERE yang terletak di dekat gen yang akan dikontrol transkripsinya. Setelah berikatan dengan suatu protein koaktivator dan mengaktifkan faktor transkripsi.

Aktivasi transkripsi gen tadi akan menghasilkan mRNA yang mengarahkan pada sintesis protein tertentu, yang kemudian mempengaruhi berbagai fungsi sel, tergantung sel targetnya. Ligan yang mengikat reseptor estrogen dan berkompetisi dengan estrogen untuk berikatan dengan reseptornya disebut Selective Estrogen Receptor Modulators (SERMs), suatu golongan obat yang cukup penting.

Selektivitas ini mungkin dicapai karena ternyata reseptor estrogen pada jaringan berbeda bervariasi struktur kimianya, hal ini memungkinkan obat sejenis SERMs untuk berinteraksi secara selektif pada reseptor estrogen pada jaringan tertentu.

Transport dan metabolisme estrogen dapat dilihat pada Gambar dibawah ini,

image
Gambar Skema aktivasi reseptor estrogen oleh estrogen sampai menghasilkan efek. Sumber : Gruber, et.al, 2002