Apakah yang dimaksud Propaganda Politik?

Propaganda merupakan komunikasi yang digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin menciptakan partisipasi aktif dalam tindakan-tindakan suatu masa yang terdiri dari individu-individu, dipersatukan secarapsikologis melalui manipulasi psikologis dan digabungkan dalam suatu organisasi.

Secara sederhana, pengertian propaganda dapat dimaknai sebagai usaha untuk mempengaruhi pendapat, ideologi atau perilaku masyarakat. Tujuan dari propaganda adalah mengubah perilaku masyarakat atau orang lain sehingga bertindak dan berpikir sesuai dengan keinginan si propagandis (orang yang melakukan propaganda).

Haketanya, suatu propaganda tidaklah selalu memiliki konotasi negatif. Propaganda juga bisa bertujuan positif. Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak sadar kita sering dipropaganda, entah melalui individu secara langsung atau lewat media massa.

Menurut pendapat pakar komunikasi Harold Laswell, pengertian propaganda adalah teknik untuk mempengaruhi kegiatan manusia dengan memanipulasikan representasinya. Ditambahkan pula menurutnya bahwa propaganda adalah kontrol opini yang dilakukan melalui simbol-simbol yang mempunyai arti, atau menyampaikan pendapat kongkrit dan akurat melalui sebuah cerita, rumor dan bentuk-bentuk lain dalam komunikasi sosial.

Jacques Ellul, seorang filosof dan sosiolog prancis mengemukakan pengertian propaganda adalah komunikasi yang digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin ingin menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan massa yang terdiri atas individu dan dipersatukan secara psikologis melalui manipulasinya dan digabungkan dalam suatu organisasi (Nimmo, 1989).

Pengertian lainnya, propaganda adalah kegiatan persuasif untuk mempengaruhi seseorang atau orang banyak dalam bentuk individu atau kelompok, dalam kehidupan masyarakat atau negara dengan dasar-dasar psikologis agar menerima ide, gagasan ideologi, hasil penemuan baru, konsep-konsep politik atau suatu hal yang belum diterima dan belum dianggap bermanfaat untuk kemudian bertingkah laku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh propagandis (Sumarno, 1989).

Beberapa teknik propaganda yang umum dilakukan antara lain :

  • Penjulukan (Name Calling)
    Teknik ini merupakan teknik propaganda dengan cara memberikan sebuah ide atau label yang buruk kepada orang, gagasan, objek agar orang menolak sesuatu tanpa menguji kenyataannya. Pemberian label buruk tersebut bertujuan untuk menjatuhkan atau menurunkan kewibawaan seseorang atau kelompok tertentu.

    Contohnya: ketika Joko Widodo resmi menjadi presiden Indonesia. Jokowi disebut lawan politiknya sebagai “Presiden Boneka” yang dikendalikan oleh Megawati dan antek asing. Contoh lainnya: menuduh saingan atau lawan pemilihan sebagai ‘penjahat’. Teknik name calling amat sering dijumpai di kehidupan sehari-hari.

  • Iming-Iming (Glittering Generalities)
    Teknik propaganda ini menggunakan ‘kata yang baik’ untuk melukiskan sesuatu agar mendapat dukungan, tanpa menyelidiki ketepatan asosiasi itu. Teknik propaganda ini digunakan untuk menonjolkan propagandis dengan mengidentifikasi dirinya dengan segala apa yang serba luhur dan agung.

    Contoh: Di saat Amerika Serikat merencanakan serangan militer ke Irak, Amerika Serikat menyebutnya sebagai suatu misi kemanusiaan untuk membebaskan manusia dari teror senjata pemusnah massal.

  • TeknikTransfer
    Teknik propaganda ini mencakup kekuasaan, sanksi dan pengaruh sesuatu yang lebih dihormati serta dipuja dari hal lain agar membuat “sesuatu” lebih dapat diterima. Teknik propaganda transfer bisa digunakan dengan memanfaatkan pengaruh seseorang atau tokoh yang paling dikagumi dan berkharisma dalam lingkungan tertentu dengan mengidentifikasi suatu maksud menggunakan lambang autoritas, misalnya “Pilih Kembali Mega di Pilpres 2020”.

  • Merakyat
    Merupakan salah satu teknik propaganda yang menggunakan pendekatan oleh seseorang untuk menunjukkan dirinya rendah hati dan empati, imbauan yang mengatakan bahwa pembicara berpihak kepada khalayak dalam usaha bersama yang kolaboratif.

    Contoh: “saya salah seorang dari anda, hanya rakyat biasa.

  • Kesaksian (Testimonials)
    Testimonial berupa ucapan-ucapan orang yang dihormati atau dibenci untuk mempromosikan atau meremehkan suatu maksud. Kita mengenalnya dalam dukungan politik.

    Contohnya: dalam masa-masa kampanye pilpres yang lalu, Anies Baswedan dan Quraish Shihab memberikan dukungan mereka saat itu untuk calon Presiden Indonesia, Joko Widodo dengan memberikan pernyataan kesaksian.

Propaganda (dari bahasa Latin modern: propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan) adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya.

Propaganda kadang menyampaikan pesan yang benar, namun seringkali menyesatkan di mana umumnya isi propaganda hanya menyampaikan fakta-fakta pilihan yang dapat menghasilkan pengaruh tertentu, atau lebih menghasilkan reaksi emosional daripada reaksi rasional. Tujuannya adalah untuk mengubah pikiran kognitif narasi subjek dalam kelompok sasaran untuk kepentingan tertentu.

Propaganda adalah sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan memengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda.

Sebagai komunikasi satu ke banyak orang (one-to-many), propaganda memisahkan komunikator dari komunikannya. Namun menurut Ellul, komunikator dalam propaganda sebenarnya merupakan wakil dari organisasi yang berusaha melakukan pengontrolan terhadap masyarakat komunikannya. Sehingga dapat disimpulkan, komunikator dalam propaganda adalah seorang yang ahli dalam teknik penguasaan atau kontrol sosial. Dengan berbagai macam teknis, setiap penguasa negara atau yang bercita-cita menjadi penguasa negara harus mempergunakan propaganda sebagai suatu mekanisme alat kontrol sosial.

  • Propaganda dalam Perspektif

Istilah propaganda identik dengan aktivitas komunikasi yang berupaya memanipulasi psikologi khalayak. Pada praktiknya propaganda mengelaborasi pesan untuk memperoleh pengaruh secara persuasif yang digunakan guna menciptakan partisipasi maktif atau pasif dalam tindakan-individu-individu yang dipersatukan melalui manipulasi psikologis. Saat ini seiring dengan keberadaan teknologi komunikasi yang begitu canggih dan dianggap sangat efektif, media massa lebih utamanya media berbasis internet seperti media sosial banyak dijadikan sebagai saluran untuk membangun propaganda oleh berbagai pihak. Harold D. Lasswell (dalam Heryanto, 2013) menyatakan bahwa propaganda semata merujuk pada kontrol opini, dengan simbolsimbol penting, atau berbicara lebih konkret dan kurang akurat melalui cerita, rumor, berita, gambar, atau bentuk-bentuk komunikasi sosial lainnya. Ia juga memberi definisi propaganda sebagai teknik memengaruhi tindakan manusia dengan memanipulasi representasi (penyajian). Representasi bisa berbentuk lisan, tulisan, gambar,
atau musik.

Inti dari kegiatan propaganda adalah persuasi, yang mengutamakan ‘kemenangan’ dengan mengabaikan kebenaran, moral, dan etika. Atas dasar itulah banyak kalangan menilai bahwa propaganda sebagai kegiatan komunikasi yang berbahaya bagi kemanusiaan dan demokrasi (Arifin, 2010). Propaganda dianggap mengabaikan kebenaran, moral dan etika karena sumber informasi yang menjadi pesan dalam komunikasi kerap tidak jelas dan cenderung samar-samar, penyampaian pesan yang tidak terikat waktu sehingga dilakukan kapan saja bahkan bisa setiap saat, sifat gagasan atau informasi yang disampaikan amat tertutup dan bahkan dianggap sudah mutlak benar, dengan tujuan bersifat umum dan ditunjukkan untuk mengubah sistem kepercayaan, tidak menekankan kesukarelaan dan melibatkan paksaan/koersif, tanpa aturan etis, demi kepentingan kelompok atau golongannya secara sepihak.

1

  • Jenis-Jenis Propaganda

Ditilik dari sejarahnya, teori propaganda mengalami perubahan secara evolusioner selaras dengan dinamika perkembangan masyarakat. Adapun beberapa Jenis-Jenis
Propaganda antara lain,

Menurut Sumbernya;

  1. Propaganda Tertutup (Concealed Propaganda), sumber propaganda ini tertutup sehingga tidak diketahui siapa sumbernya.
  2. Propaganda Terbuka (Revealed Propaganda), sumber propaganda ini disebutkan dengan jelas dan secara terbuka.
  3. Propaganda Tertunda (Delayed Revealed Propaganda), sumber propaganda ini pada mulanya dirahasiakan, tetapi lambat laun terbuka dan jelas.

Menurut Metodenya;

  1. Coersive Propaganda, yaitu propaganda yang dilancarkan dengan metodhe ancaman atau kekerasan. Propaganda ini hampir mirip dengan propaganda by the deed. Kendati demikian, dalam metodhe koersif, masih menggunakkan lambang-lambang komunikasi yang menimbulkan ketegangan jiwa (takut,seram, jijik). Target propagandanya akan melakukan sesuatu sebagai akibat rasa takut, rasa terancam, rasa ngeri. Perasaan yang timbul karena ada sanksi-sanksi tertentu melalui pesan yang diterimanya. Misalnya, rasa takut kehilangan
    pekerjaan aau nafkah, takut terlantar, dikusilkan, sengsara, dan perasaan buruk lainnya.
  2. Persuasive Propaganda , propaganda jenis ini menggunakkan metodhe penyampaian pesan-pesan yang menimbulkan rasa tertarik sehingga target propaganda senang dan rela melakukan sesuatu.

Menurut Sistemnya;

  1. Symbolic interaction Propaganda , yaitu propaganda yang menggunakan simbol-simbol. Propaganda jenis ini menggunakan lambang-lambang komunikasi yang penuh arti, yaitu bahasa lisan atau tulisan, serta gambar- gambar dan isyarat-isyarat yeng telah dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat merangsang jiwa target propaganda untuk menerima pesan dan kemudian memberikan respons seperti yang diharapkan propagandis.
  2. Propaganda by the deed, yaitu propaganda yang menggunakan perbuatan nyata untuk memaksa target menerima pesan dan melakukan tindakan sebagaimana yang dikehendaki.

Menurut Sifatnya;

  1. White Propaganda , yaitu propaganda putih yang dilakukan secara jujur, benar, sportif. Isi yang disampaikan serta sumbernya jelas. Propaganda ini sering juga disebut overt propaganda atau propaganda terbuka, sering digunakan untuk menyebarkan informasi atau ideologi dengan menyebut sumber dan dilakukan secara terang-terangan hingga dapat dan mudah diketahui sumbernya. Misalnya, semasa perang Irak-Iran hampir setiap hari surat kabar atau setiap malam televisi menyiarkan berita mengenai hasil kemenangan pertempuran,sumbernya dengan jelas disebutkan. Dalam suasana balas-membalas sering timbul counter propaganda atau propaganda balasan. Dalam bidang ekonomi, propaganda ini disebut commercial propaganda.
  2. Black Propaganda, yaitu propaganda hitam yang dilancarkan secara licik sebagai senjata taktis untuk menipu, penuh kepalsuan, tidak jujur,tidak mengenal etika dan cenderung berfikir sepihak. Propaganda ini tidak menunjukkan sumber yang sebenarnya, bahkan kerap juga menuduh sumber lain yang melakukan kegiatan tersebut. Propaganda ini disebut dengan covert propaganda atau propaganda terselubung. Propaganda ini bagaikan istilah lempar batu sembunyi tangan‖,atau istilah menghantam dengan meminjam tangan orang lain‖, kerap digunakan saat suasana genting atau pada waktu perang untuk menjatuhkan moral lawan.
  3. Grey Propaganda , yaitu propaganda Abu-abu yang dilakukan oleh kelompok atau sumber yang tidak jelas. Biasanya isi pesannya menimbulkan keraguan, untuk mengacaukan pikiran orang, adu domba intrik, massa menjadi ragu atas suatu persoalan yang tengah berkembang. Propaganda dilancarkan dengan menghindari identifikasi sumbernya. Oleh karena itu, ada yang menganggapnya propaganda hitam atau propaganda terselubung yang kurang mantap.
  4. Rational Propaganda atau propaganda rasional adalah propaganda yang mengungkap dengan jelas sumbernya dan tujuannya pun dijelaskan secara rasional. Setiap hari masyarakat menerima informasi dari berbagai saluran media. Baik dari milik swasta maupun pemerintah. Informasi yang diterima kadang-kadang tidak dperiksa lagi, tetapi langsung diserap sebagai bagian dari kebenaran. Masyarakat kadang-kadang tidak memiliki waktu untuk mencerna kebenaran informasi tersebut, sehingga apa yang telah beredar di media massa diterima sebagai satu kebenaran. Apabila diperiksa secara seksama,mereka yang melontarkan informasi itu memiliki motivasi dan sejumlah tujuan yangbelum diketahui penerima informasi. Jika tidak mengetahui fakta sebenarnya tentang informasi itu, masyarakat akan sulit sekali mendapatkan gambaran yang utuh dan benar. Misalnya, pemerintah sering menyiarkan berita yang bertujuan untuk menutupi kesalahannya dalam kebijakkan ekonomi maupun politik.

Dalam konteks ini propaganda menganut dua prinsip yang buruk yang berlaku :
a. Menyebarkan kebohongan kepada publik, selama publik tidak tahu dianggap tidak menjadi masalah.
b. Kebohongan yang diulang-ulang, akan membuat publik percaya. Sekurang-kurang nya mampu mengecoh publik.

Adapun beberapa fungsi dari propaganda dari pemikiran Hitler yang menjelaskan sebagai berikut :

  1. Untuk menarik perhatian massa terhadpa fakta, proses, kepentingan dan sebagainya yang kita ciptakan dan mengandung nilai yang berarti.
  2. Untuk mengantarkan informasi yang mampu membangkitkan dan mendorong semangat yang mengendur.
  3. Untuk mengarahkan opini publik internasional agar selaras dengan pikiran propagandis (pemberi berita).
  4. Untuk menyampaikan kebenaran propagandis kepada massa dan membentuk visi massa.
  5. Untuk melayani hak kita sendiri
  6. Untuk mempengaruhi sikap dan tindakan massa terhadap suatu ide atau kondisi tertentu.

Propaganda adalah suatu komunikasi yang erat hubungannya dengan persuasi. Propaganda diartikan sebagai proses diseminasi informasi untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok masyarakat dengan motif indoktrinai ideologi.Tujuan propaganda adalah untuk mengubah alam fikiran kognitif dan membangkitkan emosi para targetnya.
Dalam konteks ini hal terpenting dari desain propaganda yang dirancang segaja untuk memberikan informasi yang berdaya pengaruh kuat saat menerpa target yang mendengar atau melihatnya. Pada pokoknya propaganda dilancarkan untuk mempengaruhi pikiran, perasaan, serta tindakan massa dimanapun, baik di negara sendiri maupun di negara lain, baik negara lawan maupun negara kawan.

Sumber: Mohammad Shoelhi, Propaganda dalam komunikasi internasional ,Bandung: Simbiosa Rekatama Media.