Apakah yang dimaksud dengan virus?

Gerby Eklesia Pane

Apa itu virus?
Virus adalah parasit intraseluler obligat yang berukuran antara 20-300 nm, bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA saja. Bentuk virus berbeda-beda ada yang : bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T. Virus dibedakan dengan mikroorganisme lain berdasarkan:
(1) Partikel virus yang lengkap mengandung satu jenis asam nukleat sebagai genom yang terbungkus dalam selubung protein yang melindungi asam nukleat virus terhadap pengaruh luar dan mempermudah perlekatan serta kemungkinan penetrasi virus pada sel-sel yang peka.
(2) Genom, asam nukleat mengandung satu jenis asam nukleat DNA atau RNA, beruntai satu (single stranded) atau beruntai ganda ( double stranded).
(3) Virus tidak mempunyai aktivitas metabolisme dan tidak mempunyai sistem enzim serta lain-lain unsur pokok untuk hidup bebas dan berkembang biak.
(4) Virus tidak mempunyai ribosom.
(5) Virus tidak dapat tumbuh berkembang melalui pembelahan seperti pada lain-lain mikroorganisme, tetapi virus berkembang biak dengan unsur genetis pada asam nukleatnya dengan cara biosintesis.
(6) Virus tidak mempunyai metabolisme sehingga virus tidak peka terhadap antibiotika dan lain-lain bahan yang bekerja pada proses metabolisms mikroorganisme.
(7) Sebagian virus peka tethadap interferon.
(8) Beberapa virus dapat menyebabkan infeksi laten. Pada keadaan ini tercapai keseimbangan antara virus dengan tuan rumah.

Ciri dan sifat Virus
Sifat-sifat Virus Adapun sifat-sifat khusus virus menurut Lwoff, Home dan Tournier(1966) adalah :

Bahan genetik virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam deoksiribonukleat (DNA), akan tetapi bukan gabungan dari kedua jenis asam nukleat tersebut.
Struktur virus secara relatif sangat sederhana, yaitu dari pembungkus yang mengelilingi atau melindungi asam nukleat.
Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup yaitu dalam nukleus, sitoplasma atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan kegiatan metabolisme jika berada di luar sel hidup.
Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner. Partikel virusbaru dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai dengan pemecahan suatu partikelvirusinfektif menjadi lapisan protein pelindung dan komponen asam nukleat infektif.
Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasaan dan pengawasan sistem enzim hospesnya, sehingga selaras dengan proses sintesis asam nukleat dan protein virus.
Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk keperluan metabolismenya.
Komponen-komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di dalam sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.
Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung luar yang mengandung lipid, protein, dan bahan-bahan lain yang sebagian berasal dari sel hospes.
Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenik yang disebut kapsid dengan atau tanpa selubung di luar kapsid.
Struktur Virus

  1. Kepala
    Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang tersusun oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.

  2. Isi
    Tubuh Isi tubuh virus atau biasa disebut virionadalah bahan genetik yang berupa salah satu tipe asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki virus akan mempengaruhi bentuk tubuh virus. Virus dengan isi tubuh berupa RNA biasanya berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau polihedral, contohnya pada virus-virus penyebab penyakit polyomyelitis, virus influenza, dan virus radang mulut dan kuku.

  3. Ekor
    Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus. Adapun pada virus yang hanya menginveksi sel eukariotik, bagian tubuh ini umumnya tidak dijumpai.

  4. Kapsid
    Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk tubuh dan pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.

Bentuk Virus
Sedikitnya ada 5 macam bentuk tubuh virus yang telah berhasil diidentifikasi oleh para ilmuan. Macam-macam bentuk virus tersebut antara lain oval, bulat, batang, polihedral, dan huruf T.

Pengelompokan Virus

a. Berdasarkan morfologinya, virus terbagi menjadi :

  1. Virus DNA, yaitu virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai ganda berpilin. Di dalam sel inangnya, DNA pada virus akanmengalami replikasi menjadi beberapa DNA dan juga akan mengalamitranskripsi menjadi mRNA. mRNA akan mengalami translasi untukmenghasilkan protein selubung virus. Masih di dalam sel inang, DNA dan protein virus mengkonstruksikan diri menjadi virus – virus baru. mRNA juga akan membentuk enzim penghancur (Lisozim) sehingga sel inang lisis(hancur) dan virus – virus keluar untuk menginfeksi sel inang lainnya.
    Contoh Virus ini :1. Cacar2. Bakteriofag 3. Hepatitis B virus

  2. Virus RNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai tunggal atau ganda tidak berpilin. Di dalam sel inangnya,RNA pada virus akan mengalami transkripsi balik menjadi Hibrid RNA-DNAdan akhirnya membentuk DNA. Selanjutnya DNA virus akan masuk ke inti selinangnya, menyisip ke dalam DNA inangnya. DNA virus akan merusak DNAinangnya dan membentuk mRNA. mRNA akan mengalami translasi untukmenghasilkan protein selubung virus untuk menbentuk virus – virus baru.
    Contoh Virus ini :1. HIV AIDS 2. Influenza
    b. Berdasarkan cara pernyebaran dan tropisme

  3. Virus Enterik, yaitu virus yang menginfeksi saluran pencernaan atau usus.Parahnya, virus jenis ini juga dapat menyebar menyerang organ tubuh lain.

  4. Virus Respirasi, adalah virus yang menginfeksi saluran pernafasan.

  5. Hepatitis virus adalah sejenis virus yang menginfeksi hati. Contohnya virus hepatitis A, B, C, D, dan E.

  6. Virus tumor adalah suatu agen yang dapat menimbulkan tumor

  7. Neurotropik, yaitu virus yang menginfeksi system saraf

  8. Dermatotropik

Reproduksi Virus

  1. Litik
    Di mana pada siklus litik, replikasi genom virus dapat menyebabkan kematian pada sel inang. Virus yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus litik atau lisis yang dinamakan dengan virus virulen. Siklus litik ini masih dibagi lagi. Di mana fase litik ini terbagi menjadi lima fase yaitu fase adsorbsi, fase injeksi atau penetrasi, fase sintesis, fase perakitan, dan fase lisis. Adapun penjelasan dari masing- masing tersebut yaitu sebagai berikut.

  2. Fase adsorbsi. Fase ini diawali dengan menempelnya ujung ekor virus pada dinding sel bakteri. Selanjutnya, enzim lisozim dikeluarkan untuk melubangi dinding sel inang.

  3. Fase injeksi atau penetrasi. Fase ini marupakan saat di mana dimasukkannya DNA atau RNA virus ke dalam sel inang. Kepada dan ekor virus tetap tertinggal di luar sel dan akan terlepas serta tidak berfungsi ketika injeksi DNA telah dilakukan.

  4. Fase sintesis. Fase ini merupakan fase di mana DNA virus yang mengandung enzim lisozim akan menghancurkan DNA bakteri. Selanjutnya, mereplikasikan diri, melakukan sintesis protein sehingga membentuk bagian – bagian kapsid, antara lain kepala, ekor, dan serabut ekor.

  5. Fase perakitan. Fase di mana bagian – bagian kapsid virus yang awalnya terpisah selanjutnya dirakit menjadi kapsid virus. Proses ini menyebabkan terbentuknya virus yang baru.

  6. Fase lisis. Fase di mana hancurnya sel inang atau lisis dan melepaskan virus – virus baru yang akan menginfeksi sel inang yang lain, dan seterusnya.

Lisogenik
Siklus lisogenik ini merupakan suatu siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang. Sehingga, virus berintegrasi ke dalam kromosom bakteri atau sel inang.
Fase awal yang dilalui oleh siklus lisogenik ini sama dengan siklus litik. Di mana melalui fase adsorbsi dan fase injeksi. Setelah melalui fase tersebut, kemudian melalui fase – fase berikut ini, yaitu fase penggabungan, fase pembelahan, fase sintesis, fase perakitan, dan fase lisis. Adapun penjelasan dari masing- masing fase tersebut yaitu sebagai berikut.
Fase penggabungan merupakan suatu fase bergabungnya DNA virus dengan DNA bakteri. Akibatnya, bakteri yang terinfeksi akan memiliki DNA virus. Kemudian, fase pembelahan, di mana DNA virus yang bergabung dengan DNA bakteri menjadi tidak aktif atau profage.
Dengan kondisi tersebut, jika DNA bakteri bereplikasi maka DNA virus yang tidak aktif tersebut akan ikut bereplikasi. Fase sintesis, merupakan fase di mana DNA virus yang telah aktif akan menghancurkan DNA bakteri. Kemudian, memisahkan diri.
Selanjutnya, DNA virus akan mensintesis protein sel inang sekaligus melakukan mereplikasi diri. Fase perakitan, merupakan fase di mana kapsid yang terbentuk dari protein sel inang dirakit menjadi kapsid virus.
Kemudian, DNA virus yang baru masuk ke dalam kapsid sehingga membentuk virus baru. Fase lisis, merupakan fase di mana terjadi lisis pada sel setelah terbentuk bakteri virus baru. Virus – virus yang telah terbentuk kemudian akan menyerang bakteri atau sel inang yang lain.

Perbedaan litik dan lisogenik

Perbedaan siklus litik dan siklus lisogenik adalah siklus litik menghasilkan virus baru dalam waktu singkat dengan jumlah sedikit. Sedangkan siklus lisogenik menghasilkan virus baru dalam waktu lama dengan jumlah banyak serta sempat terbentuk fage di dalam tubuh inang.

Contoh penyakit yang disebabkan oleh virus

  1. Influenza
    Jenis virus: Myxovirus yang terdiri dari tiga tipe, yakni Myxovirus A, Myxovirus B, dan Myxovirus C
    Bagian tubuh yang dipengaruhi: Melalui saluran pernapasan, epitelium dalam dari trakea dan bronki

  2. Batuk pilek
    Jenis virus: Rhinovirus
    Bagian tubuh yang dipengaruhi: Melalui saluran pernapasan, biasanya hanya saluran pernapasan atas.

  3. Covid-19
    Jenis virus: Novel coronavirus Bagian tubuh yang dipengaruhi: Saluran pernapasan dengan gejala yang mungkin muncul dalam 2-14 hari setelah paparan, yakni demam, batuk, dan sesak napas.

  4. Campak
    Jenis virus: Paramyxovirus A
    Bagian tubuh yang dipengaruhi: Melalui saluran pernapasan dari mulut ke bronki, kemudian menyebar ke kulit dan usus halus.

  5. Herpes
    Jenis virus: Herpes simplex virus
    Bagian tubuh yang dipengaruhi: Membran mucus di mulut, kulit, dan alat kelamin.

  6. Ebola
    Jenis virus: Ebola virus
    Bagian tubuh yang dipengaruhi: Darah dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan perdarahan.

  7. Polio
    Jenis virus: Polio virus
    Bagian tubuh yang dipengaruhi: Faring dan usus halus kemudian darah, termasuk neuromootorik di vertebrae atau tulang punggung.

  8. Hepatitis
    Jenis virus: Hepatitis virus yang sekarang dikenal dengan tipe-tipe, yakni Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, Hepatitis E, Hepatitis F, dan Hepatitis G
    Bagian tubuh yang dipengaruhi: Hati yang bisa menimbulkan pengerasan (sirosis) hingga kanker hati.

  9. Cacar air
    Jenis virus: Varicella zoster virus
    Bagian tubuh yang dipengaruhi: Kulit hingga muncul titik-titik merah dan gatal, melepuh, kering, dan menghasilkan kerak (krusta).

  10. AIDS
    Jenis virus: Human immunodeficiency virus (HIV)
    Bagian tubuh yang dipengaruhi: Sel T pada sel darah putih yang bertanggung jawab terhadap respons kebal.

Referensi :
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Virologi_SC.pdf