Apakah yang dimaksud dengan Trombosis Vena Dalam?

Trombosis vena dalam

Trombosis vena dalam (Deep vein thrombosis - DVT) adalah gumpalan darah (juga disebut trombus) yang terbentuk pada vena dalam tubuh. Kebanyakan gumpalan vena dalam terjadi pada kaki bagian bawah atau paha tetapi dapat juga terjadi di bagian tubuh lainnya.

Apakah yang dimaksud dengan Trombosis Vena Dalam ?

image

Trombosis Vena Dalam (TVD) merupakan pembentukan bekuan darah pada lumen vena dalam yang diikuti oleh reaksi inflamasi dinding pembuluh darah dan jaringan perivena. TVD sering disebabkan oleh disfungsi endotel pembuluh darah, hiperkoagulabilitas dan gangguan aliran darah vena yang dikenal dengan trias virchow.

Epidemiologi

TVD merupakan kelainan kardiovaskular tersering ketiga setelah penyakit koroner dan stroke. Angka kejadian TVD mencapai 900,000 kasus/tahun, dengan sekitar 300.000 kematian/tahun.

Hampir sepertiga dari seluruh kasus TVD berlanjut menjadi emboli paru (EP) yang menyebabkan 10% dari seluruh kematian di rumah sakit.9 Setidaknya 10-33% dari total pasien yang dirawat dan > 10% dari pasien-pasien sakit kritis mendapat TVD dari rumah sakit.

Patogenesis

Trombosis adalah proses terbentuknya trombus / bekuan darah dalam pembuluh darah akibat adanya kerusakan endotel yang melapisi pembuluh darah Trombus atau bekuan darah yang terbentuk pada vena, arteri, jantung, atau mikrosirkulasi dapat menyebabkan komplikasi akibat obstruksi atau emboli.

Trombus adalah bekuan abnormal dalam pembuluh darah yang terbentuk walaupun tidak ada kebocoran. Trombus terbagi menjadi 3 macam yaitu trombus merah (trombus koagulasi), trombus putih (trombus aglutinasi) dan trombus campuran. Trombus merah dimana sel trombosit dan lekosit tersebar rata dalam suatu masa yang terdiri dari eritrosit dan fibrin, sering terdapat pada vena.

Trombus putih terdiri dari fibrin dan lapisan trombosit, leukosit dengan sedikit eritrosit, biasanya terdapat dalam arteri. Bentuk yang paling sering adalah trombus campuran.

Trombosis terjadi jika keseimbangan antara faktor trombogenik dan mekanisme protektif terganggu, dimana faktor – faktor trombogenik meliputi:

  1. Gangguan sel endotel

  2. Terpaparnya subendotel akibat hilangnya sel endotel

  3. Aktivasi trombosit atau interaksinya dengan kolagen subendotel atau faktor von Willebrand

  4. Aktivasi koagulasi

  5. Terganggunya fibrinolisis

  6. Statis

Sedangkan mekanisme protektif terdiri dari:

  1. Faktor antitrombotik yang dilepaskan oleh sel endotel yang utuh

  2. Netralisasi faktor pembekuan yang aktif oleh komponen sel endotel

  3. Hambatan faktor pembekuan yang aktif oleh inhibitor

  4. Pemecahan faktor pembekuan oleh protease

  5. Pengenceran faktor pembekuan yang aktif dan trobosit yang beragregasi oleh aliran darah

  6. Lisisnya trombus oleh system fibrinolisis

Faktor Resiko

Faktor-faktor resiko dari TVD adalah sebagai berikut :

  1. Imobilisasi dalam waktu yang lama.

  2. Memiliki riwayat gangguan penggumpalan darah.

  3. Bed Rest dalam keadaan lama

  4. Cedera atau pembedahan

  5. Kehamilan

  6. Kanker

  7. Inflamatory bowel sydnrome

  8. Gagal jantung

  9. Pil KB dan terapi pengganti hormon

  10. Pacemaker dan kateter di dalam vena

  11. Memiliki riwayat TVD atau emboli pulmonal

  12. Memiliki berat badan yang berlebih atau obesitas

  13. Merokok

  14. Usia tua (di atas 60 tahun)

  15. Memiliki tinggi badan yang tinggi.

Pencegahan

Metode pencegahan terhadap TVD saat ini adalah ambulasi dini, graduated compression stockings, pneumatic compression devices, dan antikoagulan seperti warfarin, UFH subkutan, dan LMWH.

Penggunaan regimen harus didasarkan pada tampilan klinis dan faktor resiko yang dimiliki oleh pasien. Graduated compression stockings dipasang pada ekstremitas bawah dan memiliki profil tekanan yang berbeda sepanjang stocking dengan tujuan mengurangi penumpukan darah vena. Penelitian menunjukkan pencegahan ini cukup efektif dengan efek samping minimal.

Pneumatic compression devices juga disebut sequential compression devices memanjang sampai ke lutut atau paha dan juga digunakan sebagai profilaksis TVD.

Penggunaan pneumatic compression devices mengurangi resiko pembentukan gumpalan darah dengan menstimulasi pelepasan faktor fibrinolisis juga dengan kompresi mekanis dan pencegahan penggumpalan darah vena.